4. Senior tampak buruk

"Ma, dewasa itu seperti apa?" Tanya Dita Pada Ibunya.

"Dewasa itu saat kau sudah mengenal cinta."

"Cinta? Apa itu?"

"Cinta adalah perasaan antara seorang pria dan wanita. Mereka akan menerima dengan tulus, Tidak melihat keburukan pasangannya."

"Sepeti ibu menerima ayah yang punya wanita lain. Ibu bahkan merawat anaknya." Jawab Dita dengan begitu polosnya.

Dita kembali ingat percakapannya dengan Ibunya. Ia meneteskan air matanya, ingatan tentang ibunya adalah satu-satunya hal yang bisa membuatnya menangis.

Tok,, tok,, tok,,,

Terdengar suara pintu yang di ketuk.

Saga langsung keluar dari ruang ganti dan memberikan baju pada Dita.

"Kenakan ini." Kata pria itu lalu keluar membuka pintu.

"Masuk." Katanya lalu menemani ketiga orang itu duduk.

Tamu tersebut adalah Senya, Aran dan dokter yang menangani Dita.

"Dimana Seniorku?" Kata Senya yang cemas.

"Mengganti baju." Jawab Saga dengan tampang bosannya.

Ia kemudian melihat ke arah Aran "Katakan."

"Kami sudah menyelidikinya, yang membawa obat itu adalah Tuan Alex, dia menggunakan jabat tangan bersama Nona Dita untuk menyalurkan virusnya.

"Apa?!" Kata Dita dengan kaget saat ia mendengar penjelasan Aran.

"Senior," Senya langsung menghampiri Dita.

"Aku baik-baik saja " kata Dita lalu ia duduk di sofa.

"Lanjutkan," ucap Dita pada Aran, tapi pria itu tak bergeming sama sekali.

Tentu saja karena Aran hanya mematuhi perkataan Saga.

"Lanjutkan." Kata Saga.

"Jadi,,"

'Bawahan yang setia,' pikir Dita dalam hati melihat pria itu tak mau mendengarkan kata-kata orang lain.

"Jadi dia menggunakan pil suntik untuk menyalurkan virusnya ke dalam tubuh Nona. Jadi sulit untuk mengetahuinya, bahkan saat itu mungkin Nona tidak merasakannya."

Saga langsung menoleh ke arah Dita, terlihat gadis itu hanya diam, sepertinya ia sudah menyadarinya.

"Lanjutkan." Kata Saga pada Asistennya.

"Kami sudah menyelidiki sumbernya. Ini adalah obat yang di beli dari negara Q. Obat ini tidak sembarang diperjual belikan, jadi saat ini kami masih berusaha melacaknya."

"Segera selesaikan masalah ini." Kata Saga yang sudah terlihat sangat menyeramkan.

"Baik Bos." Jawab Aran lalu pria itu meninggalkan tempat itu.

"Sekarang kau percaya kan? Bukan aku yang memberimu obat." Kata Saga sambil menatap gadis yang sedang duduk dengan santai.

"Hmm," jawab Dita sambil tersenyum kecut.

Meski pun bukan Saga yang memberinya obat, tapi pria itu tetap mengambil kesempatan.

'Dia pikir dia akan lolos begitu saja. Lihat nanti, setelah pengaruh obatnya hilang, kau akan menjadi orang selanjutnya yang mati di tanganku!' Kata Dita dalam hati.

"Haha,, sepertinya kau benar-benar tidak percaya." Kata Saga lalu ia menoleh ke arah dokter.

"Jelaskan padanya." Kata Saga.

"Penyakit ini hanya menuju satu jalan, yaitu kematian. Waktu Nona hanya 14 hari, sekarang tinggal 13 hari." Kata Dokter itu.

"13 hari?" Kata Dita yang percaya kalau Saga hanya mengarang saja untuk membela diri karena sudah mengambil kesempatan.

"Ini adalah faktanya. Kemarin nona sudah tidak sadar, dan saat ini Nona mulai membaik Karen Tuan Saga membantu Anda.

Tapi kebutuhan Nona pada hubungan pria dan wanita masih harus di penuhi.

Setiap 1 jam sekali, tapi ini akan semakin berkurang sampai hari terakhir.

Di hari ke 7 gejala kaku akan mulai muncul, Nona akan kesulitan dalam menggerakkan jari Nona."

"Haha,, jadi maksudmu aku akan selalu melakukannya dengan pria ini?!" Kata Dita sambil menatap tajam pada dokter.

"Ya Nona, kemarin kami tidak punya pilihan, Nona terus berteriak dan merontah.

Saya sudah memberi obat penenang, tapi itu tak berguna, hanya Tuan Saga saja yang bisa melakukannya."

"Cih! Lelucon konyol." Kata Dita yang tak percaya.

"Anda bisa memastikannya jika tak percaya, saat ini saya yakin punggung Nona sudah penuh dengan keringat.

Kita sudah duduk di sini selama 30 menit, pakaian Nona pasti sudah basah."

Dita yang sedari tadi menahan kegugupannya kini terpaku melihat dokter di hadapannya.

Memang benar, ia merasakan pakaiannya kini sudah sangat basah.

Padahal AC di ruangan itu di atur dalam suhu yang rendah.

"Senya," kata Dita pada Senya.

"Siapkan kendaraan kita akan pergi dari sini."

"Tapi Senior," Senya sangat takut kalau sampai terjadi apa pun pada Dita.

"Kau membantah lagi! Cepat lakukan, aku bisa mencari penawarnya sendiri." Kata Dita dengan suara dingin.

"Haha,, kau mau pergi? Baiklah, kau boleh pergi. Kita lihat apakah kau bisa menemukan pria yang mau tidur bersama gadis jelek sepertimu!" Kata Saga sambil tertawa mengejek.

"Kau! Jangan memandang dirimu terlalu tinggi!" Kata Dita dengan penuh penekanan.

"Ya, mari kita lihat, kalau kau sudah keluar dari kamar ini, jangan harap masih bisa menemuiku lagi!" Ucap Saga lalu pria itu memainkan anggur di gelasnya.

Dokter yang duduk bersama mereka hanya bisa menahan kegugupannya.

Bagaimana bisa ia terperangkap di antara dua orang yang menakutkan ini?

"Saya,, saya harus pergi sekarang. Permisi." Kata dokter itu dan langsung buru-buru keluar dengan kaki gemetaran nya.

Dua orang di dalam ruangan itu bahkan tak menyadari kepergian dokter, mereka hanya sibuk saling memberikan tatapan peringatan.

"Kau boleh pergi sekarang!" Kata Saga lalu dia berdiri meninggalkan Dita sendirian.

'Lihat saja Dita, kamu akan kembali padaku!' pikir Saga sambil tersenyum.

"Lelaki sialan itu! Aku akan membalas apa yang sudah kau lakukan padaku!" Ucap Dita sambil menggertakkan giginya.

"Senior, semuanya sudah siap," kata Senya yang sudah kembali.

Gadis berperawakan tinggi itu membawa sebuah paper bag berisi baju yang akan dikenakan Dita.

"Ayo pergi," kata Dita lalu ia berjalan bersama Senya.

Mereka segera mencari toilet lalu Senya membantu Dita mengganti pakaiannya.

Sayangnya, baru beberapa langkah mereka keluar dari toilet saat Dita kembali merasakan dorongan aneh dari tubuhnya.

"Hmmm," Dita berusaha menenangkan diri.

"Senior?" Kata Senya dengan panik. Ia sudah tahu hal ini akan terjadi.

"Tidak apa, biarkan aku istirahat sebentar." Kata Dita sembari dibantu Senya bejalan ke arah tempat duduk yang tak jauh dari mereka.

Dita duduk dengan lemah, keringat kembali membasahi pakaian yang baru saja ia ganti.

"Aku akan memanggil dokter." Kata Senya langsung mengambil ponselnya.

"Cepatlah." Kata Dita dengan nafas tersengal.

"Dokter, saya membutuhkan bantuan Anda di hotel M." Kata Senya.

"Maaf, saat ini saya di luar kota."

Senya mematikan panggilan itu dan mencari nomor lain, tapi ia mengurungkan niatnya saat ia melihat Dita sudah lemas, gadis itu berusaha meraba dirinya sendiri.

"Senior," ucap Senya dengan panik.

"Katakan padaku, apa yang kau ketahui tentang obat yang baru saja aku makan!?"

"Itu, Tuan Saga,, saya akan menelpon tuan Saga." Kata Senya.

"Tidak! Cepat panggil ambulans dan bawa aku ke rumah sakit!" Kata Dita berteriak.

"Baik,," jawab Senya langsung memanggil ambulans.

Tapi mereka tak bisa menunggu lama, Dita semakin tersengal, gadis itu kini menyelipkan tangannya sendiri ke dalam bajunya.

"Senior,, kumohon jangan lakukan ini di sini." Kata Senya langsung membopong Dita dan membawanya kembali ke dalam toilet.

"Carikan saja aku pria, ini,, ahhh,, aku tidak tahan lagi!" Kata Dita sembari merangsang tubuhnya sendiri.

"Ba,, baik! Tapi,, apakah Tuan Saga?"

"Ahhh,, terserah! Cepat saja lakukan sialan!!!" Teriak Dita yang sudah keringat dingin menahan dirinya sendiri.

Kesadarannya masih ia miliki, tapi ia sudah tidak bisa mengendalikan tangan dan tubuhnya yang merontah menginginkan lelaki.

'Bagaimana ini? Senior tampak buruk.' Pikir Senya dalam hati.

Terpopuler

Comments

sandi

sandi

w pantengin pokoknya

2022-05-30

1

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

semakin menegangkan di sini😆

2022-04-07

5

lihat semua
Episodes
1 1. Pria itu hanya mengambil keuntungan
2 2. Mengapa kau ada di kamarku
3 3. Berikan aku
4 4. Senior tampak buruk
5 5. Lelaki, semuanya sama saja
6 6. Pria yang bersama Dita
7 7. Bagaimana aku akan menuntaskan ini?
8 8. Hito
9 9. Pion
10 10. Dia benar-benar mengujiku
11 11. Kakak?
12 12. Memalukan bagimu
13 13. Aku memilikimu
14 14. Jendela
15 15. Dita diselamatkan Saga
16 16. Melakukannya di depan umum
17 17. Menjadi gigolo
18 18. Pria mesum
19 19. Di dalam mobil
20 20. Melayani bos buruk rupa
21 21. Cekatan
22 22. Pengawal pemula
23 23. Memperlihatkan kekuatannya
24 24. Salah menilai
25 25. Gadis nakal
26 26. Kinerja menurun drastis
27 27. Tertarik dengan seorang pelayan
28 28. Hubungan Saga dan pelayan
29 29. Aku percaya
30 30. Gadisku begitu nakal
31 31. Perempuan yang merepotkan
32 32. Pemerasan keluarga
33 33. Mencurigai Topia
34 34. Terlalu santai
35 35. Tamu
36 36. Rumahnya kosong
37 37. Bongkar rumah ini
38 38. Racun
39 39. Rasanya seperti daging panggang
40 40. Mantan Senior Dita
41 41. Tangkap mereka
42 42. Parasit
43 43. Nikmati waktu terakhir Kalian
44 44. Bangkrut besok pagi
45 45. Gemuk seperti babi
46 46. Sangat aneh
47 47. Tamu dari luar negeri
48 48. Kakak ipar
49 49. Pelayan yang berhianat
50 50. Penghianatan
51 51. Pria bertopeng
52 52. Membunuh para pewaris
53 53. Curiga pada Lorano
54 54. Pewaris sesungguhnya
55 55. Hubungan yang rumit
56 56. Video
57 57. Meja makan
58 58. Lalat menggonggong
59 59. Perjanjian bertarung nyawa
60 60. Menanti ekspresi kesal saga
61 61. Saling tolak
62 62. Kejutan
63 63. Ahli untuk membentuk otot
64 64. Kekasih baru Lorano
65 65. Kekalahan Tetua
66 66. Keanehan Lorano
67 67. Lorano yang tersiksa
68 68. Kasihan pada adik dan calon keponakan
69 69. Lorano hampir bangkrut karena Senya
70 70. Ketakutan asisten Lorano
71 71. Waktu 10 hari
72 72. Budak perempuan
73 73. Pertemuan Senya dengan Lorano
74 74. Melakukannya bersama orang yang dicintai
75 75. Lorano diracuni Dita
76 76. Lamaran Aran
77 77. Topia kembali
78 78. Tuan benar-benar berubah
79 79. Lorano memilih kekalahan
80 80. Keterlibatan Senya
81 81. Selamat Datang
82 82. Dita membela Senya
83 83. Terlambat
84 84. Obat penawar dilarikan Arga
85 85. Kematian Lorano
86 86. Pernikahan
87 87. Satu-satunya orang yang tidak tahu apapun
88 88. Hukumnya untuk Senya
89 89. Jadi makanan Buaya
90 90. Dilema Aran
91 91. Menyelidiki ulang
92 92. Kebakaran
93 93. Mengapa berubah sikap?
94 94. Senyum Topia
95 95. Menikah bagaimana yang kau inginkan?
96 96. Aran berduaan saja dengan Senya
97 97. Tidak berani bertemu Senya
98 98. Tidak pernah jatuh cinta
99 99. Harus mencintaiku
100 100. Tidak perempuan yang mau menikah tanpa cinta
101 101. Cincin dan bunga untuk Topia
102 102. Happy Ending
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Pria itu hanya mengambil keuntungan
2
2. Mengapa kau ada di kamarku
3
3. Berikan aku
4
4. Senior tampak buruk
5
5. Lelaki, semuanya sama saja
6
6. Pria yang bersama Dita
7
7. Bagaimana aku akan menuntaskan ini?
8
8. Hito
9
9. Pion
10
10. Dia benar-benar mengujiku
11
11. Kakak?
12
12. Memalukan bagimu
13
13. Aku memilikimu
14
14. Jendela
15
15. Dita diselamatkan Saga
16
16. Melakukannya di depan umum
17
17. Menjadi gigolo
18
18. Pria mesum
19
19. Di dalam mobil
20
20. Melayani bos buruk rupa
21
21. Cekatan
22
22. Pengawal pemula
23
23. Memperlihatkan kekuatannya
24
24. Salah menilai
25
25. Gadis nakal
26
26. Kinerja menurun drastis
27
27. Tertarik dengan seorang pelayan
28
28. Hubungan Saga dan pelayan
29
29. Aku percaya
30
30. Gadisku begitu nakal
31
31. Perempuan yang merepotkan
32
32. Pemerasan keluarga
33
33. Mencurigai Topia
34
34. Terlalu santai
35
35. Tamu
36
36. Rumahnya kosong
37
37. Bongkar rumah ini
38
38. Racun
39
39. Rasanya seperti daging panggang
40
40. Mantan Senior Dita
41
41. Tangkap mereka
42
42. Parasit
43
43. Nikmati waktu terakhir Kalian
44
44. Bangkrut besok pagi
45
45. Gemuk seperti babi
46
46. Sangat aneh
47
47. Tamu dari luar negeri
48
48. Kakak ipar
49
49. Pelayan yang berhianat
50
50. Penghianatan
51
51. Pria bertopeng
52
52. Membunuh para pewaris
53
53. Curiga pada Lorano
54
54. Pewaris sesungguhnya
55
55. Hubungan yang rumit
56
56. Video
57
57. Meja makan
58
58. Lalat menggonggong
59
59. Perjanjian bertarung nyawa
60
60. Menanti ekspresi kesal saga
61
61. Saling tolak
62
62. Kejutan
63
63. Ahli untuk membentuk otot
64
64. Kekasih baru Lorano
65
65. Kekalahan Tetua
66
66. Keanehan Lorano
67
67. Lorano yang tersiksa
68
68. Kasihan pada adik dan calon keponakan
69
69. Lorano hampir bangkrut karena Senya
70
70. Ketakutan asisten Lorano
71
71. Waktu 10 hari
72
72. Budak perempuan
73
73. Pertemuan Senya dengan Lorano
74
74. Melakukannya bersama orang yang dicintai
75
75. Lorano diracuni Dita
76
76. Lamaran Aran
77
77. Topia kembali
78
78. Tuan benar-benar berubah
79
79. Lorano memilih kekalahan
80
80. Keterlibatan Senya
81
81. Selamat Datang
82
82. Dita membela Senya
83
83. Terlambat
84
84. Obat penawar dilarikan Arga
85
85. Kematian Lorano
86
86. Pernikahan
87
87. Satu-satunya orang yang tidak tahu apapun
88
88. Hukumnya untuk Senya
89
89. Jadi makanan Buaya
90
90. Dilema Aran
91
91. Menyelidiki ulang
92
92. Kebakaran
93
93. Mengapa berubah sikap?
94
94. Senyum Topia
95
95. Menikah bagaimana yang kau inginkan?
96
96. Aran berduaan saja dengan Senya
97
97. Tidak berani bertemu Senya
98
98. Tidak pernah jatuh cinta
99
99. Harus mencintaiku
100
100. Tidak perempuan yang mau menikah tanpa cinta
101
101. Cincin dan bunga untuk Topia
102
102. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!