Dita selesai berdandan. Ia kemudian keluar dan turun untuk sarapan.
"Duduklah," ucap Saga saat melihat kedatangan Dita. Pria itu sedang mengoles selai pada roti.
"Makan ini," kata Saga memberikan rotinya pada Dita.
"Kemana Aran?" Tanya Dita yang sedari tadi mencari Aran.
Saat itulah Saga baru ingat apa yang sudah ia lakukan pada Aran dan Topia.
Namun ia tidak perduli, bagaimana pun, hukuman yang ia berikan pada kedua orang itu tak setimpal dengan perbuatan mereka.
"Aku akan memanggilnya nanti." Kata Saga.
"Ohh, ok." Jawab Dita dengan acuh lalu melanjutkan sarapannya.
Setelah sarapan, Dita masih duduk di ruang tamu, sedangkan Saga sudah berjalan ke lantai atas, menuju ruang baca.
Dilihatnya dua orang itu masih berdiri dalam posisi seperti saat Saga meninggalkan Aran.
Terlihat pakaian keduanya kusut membuat Saga merasa puas bahwa hukuman yang ia berikan sudah cukup.
"Kalian pergilah bersiap dan temui aku di ruang tamu." Ucap Saga lalu ia keluar dari ruangan itu.
Keduanya langsung meregangkan punggungnya. "Haah,,, itu melelahkan. Tapi kenapa kita harus mengusutkan pakaian kita?
Aku tidak yakin Bos tidak akan berpikir aneh-aneh." Ucap Topia.
Aran tak perduli dengan Topia, ia langsung berjalan keluar dan pergi ke kamarnya sendiri.
Ia ingat kemarin malam setelah memakan obat dari Topia, ia bisa membayangkan melihat tubuh Topia sedang telanjang di depannya.
"Bos memang kejam!" Umpat Aran sembari mengguyur tubuhnya dengan air dingin.
Setelah 15 menit, keempat orang itu berkumpul di ruang tamu.
"Hari ini Aran akan pergi ke kota D dan bertemu klien. Sementara Topia, kau kawal gadisku dengan baik." Ucap Saga.
"Tapi Bos,," Topia hendak protes tapi Saga melihatnya dengan tatapan peringatan jadi ia mengurungkan niatnya.
'Sial! Wanita itu bahkan berwajah menjijikkan! Mengapa Bos malah mengabaikanku dan tertarik padanya?'
Sementara Aran tak bisa mengeluh apa pun, ia sudah menduga hal ini.
Ia hanya perlu melakukan rencana kecil supaya bisa menghindari wanita-wanita menjijikkan di sana.
"Ayo pergi." Ucap Saga mengandeng tangan Dita.
Keempat orang itu kini berada dalam mobil.
Topia sesekali melihat Saga dan Dita dari spion. "Kenapa Bos bisa suka pada gadis itu? Apa hebatnya dia? Kenapa juga aku harus menjadi pengawalnya? Ini sangat menurunkan derajat ku sebagai tangan kanan seorang Tuan Saga! Mengawal seorang gadis cacat buruk rupa!' pikirnya dalam hati.
Sementara Aran mengemudi sambil menahan pikirnya terliarnya. Sekarang setiap kali ia melihat Topia, ia akan melihat gadis itu dalam keadaan tanpa busana.
"Apa yang kau lakukan hari ini?" Tanya Saga setelah lama diam dalam mobil.
"Aku bertemu seorang klien. Senya sudah kutugaskan di luar kota, kami punya sedikit masalah di proyek baru." Ucap Dita.
"Aku akan menjemputmu nanti sore." Kata Saga membuat Dita menghela nafas.
"Tidak usah, aku mungkin akan pergi juga ke luar kota, ada perekrutan di sana, aku akan melihatnya." Ucap Dita lagi membuat Saga mengeryit.
"Berapa lama kau di luar kota?" Tanyanya.
"Mungkin 2 hari. Aku belum tahu pastinya." Ucap Dita semakin membuat amarah Saga mendidih.
"Mengapa baru mengatakannya sekarang?" Tanya Saga.
"Kemarin kan aku tidak punya waktu. Juga, kemarin malam aku ingin mengatakannya, tapi kau terlalu bodoh untuk menebak kesalahanmu sendiri jadi semua itu salahmu!" Ucap Dita membuat Aran tersenyum tipis.
Kata sangat bodoh dan salah, lagi-lagi diucapkan pada Bosnya.
'Seandainya bukan Nona Dita yang mengatakan itu, orang itu pasti sudah di panggang!' pikirnya dalam hati.
"Jam berapa rapatmu?" Tanya Saga lagi, ia sama sekali tak marah dengan Omelan Dita.
Hal ini membuat Topia merasa semakin kesal. 'Bagaimana bisa Bos sama sekali tidak marah dengan penghinaan Dita? Aku sama sekali tidak pernah bekerja pada orang yang bodoh!' Gumamnya.
"Masih 2 jam lagi." Ucap jawab Dita.
"Bagus, percepat mobilnya." Kata Saga membuat Aran meningkatkan kecepatan mobilnya.
Setelah beberapa menit mereka akhirnya tiba di perusahaan Dita. Aran mencari tempat parkir yang sepi lalu mematikan mesin mobil.
"Kalian berdua keluarlah dan temui aku satu jam lagi." Kata Saga pada kedua orang yang duduk di depan.
"Ada apa?" Tanya Dita saat ia melihat kedua orang itu telah menjauh dari mobil mereka.
Saga tak menjawab apapun dan menarik gadis itu ke pangkuannya, "Aku perlu memberimu pelajaran." Katanya lalu ia membungkam Dita dengan bibirnya.
"Tidak! Apa yang kau lakukan! Hentikan ini sekarang juga! Aku harus menghadiri meeting, dan kau tidak mungkin membiarkanku menghadirinya dengan pakaian berantakan bukan?" Kata Dita dengan gelisah saat tangan pria itu telah menyusup di balik pakaiannya.
"Siapa yang peduli dengan itu?" Ucap Saga sembari melanjutkan aksinya.
"Tapi,, hmmmm, ah,," Ricau Dita tak jadi melanjutkan aksinya ketika ia merasakan kelembaban telah menyerbu lehernya.
Saga menjepitnya di antara tubuhnya dan dinding mobil sehingga ia tidak leluasa bergerak untuk meronta.
Tangannya memegang erat pada lengan Saga saat pria itu mulai melepas satu per satu kancing kemejanya.
"Oh,," lagi Ricau Dita setelah beberapa saat.
"Sabar sayang," kata Saga.
"Akhhh,,," leguh Dita.
"Oh,, sayang!!"
🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
3oy|yoE
dam nnnn
2022-09-07
0
💮Aroe🌸
oh, ah😆 ngapain hayoooo.... topia makin keki dibuatnya🤣🤣🤣🤣
2022-04-08
4