Hari ini Dita datang sendiri ke kantor. Ia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat karena harus pergi ke kantor Saga.
Waktunya hanya tersisa 30 menit sebelum ia membutuhkan Saga untuk menenangkan dirinya.
Ia baru akan keluar dari kantor ketika ia bertemu Sita yang datang bersama seorang pria.
"Kakak!" Seru Sita dengan suara cerianya.
Dita melihat keduanya, ia sama sekali tidak tertarik dan tak punya waktu untuk meladeni keduanya.
"Hmm," jawab Dita lalu ia memasuki lift.
"Kakak! Ini hari pertamaku bekerja," Teriak Sita pada Dita.
"Dia sangat sombong," komentar Rana.
Sita melepas pelukannya di lengan Rana "Kau lihat sendiri kan? Dia bukan orang yang mudah di tangani." Ucap Sita dan berjalan ke arah pintu ruang kerja Dita.
"Lho, pintunya di kunci," ucap Sita sambil mengerutkan keningnya.
"Senior tidak mengijinkan siapa pun memasuki ruangannya." Kata pengawal yang berjaga.
"Apa!? Aku ini adiknya!" Ucap Sita melototi dua pengawal itu.
"Maafkan kami Nona, tapi kami hanya menjalankan perintah senior." Kata pengawal.
"Hmm, aku kan melaporkan kali ke Kakakku!" Ucap Sita sambil berbalik dengan kesal menatap Rana.
"Tidak apa, ayo kita lihat pekerjaan apa yang diberikan padamu,"Kata Rana menenangkan gadis itu.
"Ya,, kakakku tidak mungkin memberi pekerjaan yang lebih rendah dari para pengawal itu." Ucap Sita dengan sombong lalu keduanya berjalan ke kantor Senya yang terletak di samping kantor Dita.
Mereka langsung masuk dan mendapati Senya baru akan keluar dengan sebuah koper besar.
Gadis itu berhenti dan menatap Rana dengan lekat. 'Siapa orang ini?' pikir Senya dalam hati.
"Kenalkan ini Rana, dia adalah kakakku, kakak Kak Dita juga. " Ucap Sita dengan santai.
"Kau mau kemana?" Tanya Sita kembali
"Bukan urusan kalian." Ucap Senya lalu memberikan sebuah dokumen pada Sita.
"Ini pekerjaanmu." Katanya lalu berjalan keluar dari ruangan itu meninggalkan Sita dan Rana yang sedang tersenyum sembari membuka Dokumen yang diberikan Senya.
"Aku yakin aku pasti mendapat posisi yang tinggi di perusahaan ini." Ucap Senya sembari membuka dokumennya.
"Kepala bagian Cleaning Device." Ucap Sita membaca pekerjaan yang tertera di sana.
"Apa!! Ini tidak masuk akal!" Umpat Sita membanting dokumen itu ke lantai.
"Bagaimana bisa kakak memperlakukan aku seperti ini? Apa dia tidak merasa malu kalau orang-orang mengetahui adiknya bekerja di posisi paling rendah di perusahaan?" Ucap Sita menggertakkan giginya.
"Dia benar-benar keterlaluan."Ucap Rana sembari memeluk adik kandungnya itu.
"Dia sangat jahat Kak! Aku tidak akan memaafkannya! Sebaiknya aku bekerja di perusahaan kakak saja." Isak Sita dalam pelukan Rana.
"Jangan menangis, lagi pula kepala bagian juga bukan posisi terendah. Kau hanya perlu mengatur pekerjaan para cleaning service."
Sita melepaskan pelukannya pada Rana "Apa! Jadi kakak setuju!? Kakak sangat jahat Aku punya dua kakak yang sama-sama jahat!" Ucap Sita sambil menyeka air matanya.
'Susah sekali mengajari anak ini.' pikir Rana lalu kembali membujuk Sita "Bukan seperti itu, mungkin saja saat ini Dita sedang berencana untuk mengujimu. Ambillah posisi ini, dan tunjukkan ketekunanmu. Setelah melihatnya, dia pasti berubah pikiran dan menaikkan jabatanmu." Kata Rana.
Sita diam sesaat sebelum berkata "Aku kan memikirkannya."
"Bagus, kau harus ingat, kalau ini hanya langkah pertamamu untuk memiliki perusahaan ini. Jadi kau tidak boleh memikirkan posisimu saat ini, tapi posisimu nanti saat kau sudah memiliki segalanya.
Kau mengerti kan?" Tanya Rana.
Sita mengangguk, apa yang dikatakan kakaknya memang benar.
Kakaknya sedang membantunya untuk memiliki perusahaan besar, jadi dia harus menurut.
'Bagus Sita, kau harus menjadi pionku untuk menghancurkan Dita, agar aku bisa memiliki perusahaan besar ini. Dengan dua perusahaan besar di tanganku, maka tidak ada lagi yang berani padaku.' Ucap Rana dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Putri Minwa
👍👍👍
2023-04-01
0
💞 NW 💞
Husttt ngarep terlalu tinggi ni bocil
2023-03-29
0
Cherry🍒
siyalan Sama" ular ternyata haha
2022-09-25
0