Lina melahirkan

Pukul satu dini hari Lina terbangun karena merasakan mules di perut nya, ia pun pergi ke kamar mandi hendak menuntaskan rasa sakit di perut nya. Namun sakit itu tak kunjung hilang, pada hal Lina sudah BAB. Menit kemenit rasa mulas itu makin menjadi, Lina pun hendak membangun kan suaminya yang masih terlelap.

" Bang bangun bang, bang..perut ku mulas ."

" Iya sayang ada apa ? sayang kamu kenapa ?

Seketika Adrie langsung bangun dan berdiri.

" Bang perut ku sakit banget..aku sudah tak kuat mau jalan."

" Apa ini sudah waktu nya sayang bayi kita mau lahir ??

" Iya seperti nya, bang."

" Ayo kita kerumah sakit, kamu harus kuat yaa sayang."

Namun rasa mules dibagian perut nya berkurang.

" Kamu bisa kuat jalan, sayang?"

" Iya bang ini sakitnya kok, agak redaan ya bang?"

Adrie pun tampak bingung dengan istrinya.

" Ayo sayang ! takut nya sakit di perut mu datang lagi."

" Lebih baik kita cepat ke rumah sakit bang, tas yang sudah siap perlengkapan salin jangan lupa di bawa."

" Iya sayang."

Adrie pun membawa segala perlengkapan keperluan untuk di rumah sakit.

namun sakit itu mulai datang lagi.

" Aduhhhh bang.. sakit lagi.

Lina sampai jalan bungkuk menahan sakit.

" I i ya iyaa pegang lengan abang kita ke mobil."

Sampai di rumah sakit Adrie sedang menunggu didepan pintu ruang persalinan dan segera mengeluarkan ponsel dikantong nya untuk menghubungi orang tua Lina.

" Pah siapa yang telpon pagi pagi buta?"

" Sebentar papa liat dulu, lho !! nak Adrie mah."

" Cepat pah terima ada kabar apa dari Adrie."

////

" Halo..Nak Adrie ada apa?"

" Ohh..baik papa sama mama segera ke rumah sakit."

Telpon pun ditutup.

" Ada apa pah.?"

" Lina mah, anak kita akan melahirkan mereka sudah diruang persalinan. Ayo mah ! kita segera kesana."

" Mama ganti baju dulu."

" Papa siapkan mobil dulu."

" Adelia ...

Pak Robert memanggil manggil dipintu kamar untuk membangunkan Adelia.

" Iya pah ada apa?"

" Nak segera kita kerumah sakit, kakak mu sudah mau melahirkan?"

Adrie yang selesai menelpon orang tua Lina tiba tiba di panggil oleh suster.

" Bapak Adrie !

" Iya suster."

" Istri bapak memanggil anda untuk segera masuk."

" Memang saya boleh diijinkan masuk."

" Boleh pak, silahkan !

Adrie pun melihat Lina yang nampak lemas.

" Bang..Ini sakit sekali."

" Iya sayang , kamu harus kuat sambil."

Adrie mengusap usap kening Lina yang berkeringat sebesar biji jagung itu.

Dokter pun menginstruksi, agar jangan sampe kehabisan tenaga.

" Ayo tariiiiiikk napas !

" Heuuuhhhggggggg."

Lina mengejan sambil memegang lengan suaminya dengan kencang

" Iyaa tariiiikkk nafas lagi !

" heeeeeeuuuggghhhh."

Nafas Lina nampak ngos ngosan.

" Iya sedikit lagi Bu, tuhh kepalanya sudah kelihatan."

" Ambil napas lagiii."

" Enggghheeeeeeuuuuukk."

Terdengar suara tangisan bayi.

" Bapak ibu bayi nya normal."

Dokter memperlihat kan jari jari tangan,dan jari kaki bayi Lina yang lengkap.

" Owhhh..puji Tuhan anak kita sudah lahir sayang."

Nafas Lina masih terengah engah,

tersenyum bahagia.

"Sukurlah bang."

" Ibu sebaiknya bayi Ibu segera diberi ASI saja langsung."

"Karna Asi baru pertama keluar masih bening

itu sangat bagus untuk anti bodi pada bayi."

Lina langsung menggendong dan memberi Asi

Lina Dan Adrie tampak sangat bahagia.

tak berapa lama orang tua Lina datang.

"Mah..pah."

Orang tua Lina mendekat hendak melihat cucu laki laki pertama. mereka bahagia sekali.

" Mah liat cucu kita tampan yaa."

" Iya Pah rasanya..mama mau menggendong nya."

" O iya kalian sudah persiapkan nama nya."

Ucap Bu Friska.

" Sudah mam, kami berdua sepakat memberi nama Aziele Sakya, Aziel Sakya Mesakh mam."

"Nama yang bagus."

Setelah mereka pulang dari rumah sakit selama 3 hari rawat inap, sampai dikediaman Adrie, Lina menggendong bayi mereka masuk menuju kamar khusus anak. Mereka sudah persiapkan sebelum nya.

Setelah beristirahat Lina yang akan menyusui bayinya, Abrey dan Michel datang menuju kamar Sakya.

" Lina..kami sudah memasak sayur katuk untuk kamu."

Ucap Michel yang tersenyum bahagia liat keponakannya yang lucu dan menggemaskan.

" Makasih kak ! nanti aku makan sayur katuknya Sakya masih haus nihh."

" Gue mau gendong sebentar Lina."

" Iya kak sebentar."

" Lina kalau lu kerja, nanti siapa yang urus Sakya ? kalau gue yang urus gue gak bisa gendong aja gue takut nih anak jatuh."

Lina tersenyum dengan ucapan Abrey.

"Hhm..saya dan bang Adrie sudah meminta ibu Inah untuk menjaga Sakya."

"Jangan lupa dimakan sayur katuknya yaa ."

Ujar Michel menaruh kembali dede Sakya ke tangan Lina.

"Iya k Michel..trimakasih kasih yaa."

2 tahun kemudian..

Lina sedang menidurkan baby Aileen sejak kehamilan anak yang kedua Lina memutuskan untuk resign tempat Lina bekerja keputusan itu itu diambil karena sang suami menuntut Lina agar dirumah saja, mengurus kedua anak nya.

"LINAHHH...LINAA ."

Terdengar suara Abrey yang membangunkan Lina yang ketiduran aaat menyusui Aileen.

Lina pun segera keluar kamar karena Abrey memanggilnya seperti sedang marah.

"Iya kenapa kak?"

" Ohh..elu tadi tidur ? enak sekali.. elu pikir gue ini pengasuh anak lu yaa?"

Lina pun menautkan kedua alisnya, dengan ucapan Abrey.

"Saya ketiduran saat menyusui Aileen kak ! kemana Sakya kak?"

" Heh...liat anak elu tuh, gue udah cape cape bebenah membersihkan rumah tapi, anak elu ngompol gimana sih elu gak elu pakein pa***RS ?"

" Blum kak, maaf kalau Sakya nakal."

" Ayo abang Sakya masuk dulu, sama mama pakaikan PAM**RS dulu ya."

" Ga au..mama."

Ucap Sakya dengan muka imutnya..

"Ya sudah kalau abang Sakya tidak mau pakai pam**rs. Abang main dikamar saja yaa ! sama mama trus..kalau mau pipis bilang yah sayang."

Ucap Lina lembut membuat anaknya mengangguk lucu, Lina pun jadi gemas dibuatnya.

" Kak Abrey saya memang sedang membiasakan Sakya untuk tidak terus terusan memakai Pam**rs, kecuali hanya saat tidur malam hari saja."

" Biar nanti saya bersihkan ompol Sakya kalau kakak merasa jijik."

Abrey mendengus kasar.

" Ya sudah sanah bersihkan ! dan satu lagi bisa tidak anak anak elu jangan sering nangis terus pusing gue dengar anak nangis."

" iya kak."

" ya Tuhan apa memang seperti ini rasanya punya kakak ipar?" Lina membathin.

Pukul 10 malam Adrie belum juga pulang Lina yang sudah menidurkan anak anak nya hendak menghubungi suami nya, tapi ponsel Adrie tidak aktif.

Lina memikirkan kenapa suami nya sering pulang malam ? bahkan pulang di jam jam dini hari yang sudah kesekian kalinya. Entah apa yang Adrie lakukan di luar sana ? sedangkan jam pulang kerja suaminya jam 1 siang, seharusnya kalaupun sudah tiba di rumah paling cepat jam 4 sore.

Lina akhirnya tertidur sampai di jam 1 malam, ia terbangun mendengar suara ketukan pintu.

" Abang baru pulang?"

" Iya sayang, Abang tadi ada pekerjaan yang harus diselesaikan dulu dikantor."

Lina pun tampak memperhatikan suami nya yang masih tampak segar dan baju gantinya bersih dan wangi.

Lina sedikit heran kalau suaminya bekerja seharian seharusnya nampak lelah di wajahnya tapi ini sangat terlihat segar seperti habis bangun tidur dan habis mandi.

Lina sama sekali tidak pernah memikirkan yang aneh aneh terhadap suaminya, Lina tidak pernah curiga sama sekali bagi dia tempat bekerja suaminya suka mendadak dapat pekerjaan diluar jam kantor yang bisa menambah keperluan untuknya.

Terpopuler

Comments

Kaisar Tampan

Kaisar Tampan

Aku udah mampir.
singgah ke karyaku ya

2022-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 CINTA NYA SEPUPU ALMARHUM SUAMI KU
2 02.//PENELPON ANEH
3 Penolakan cinta secara halus
4 Dua garis
5 Kebahagiaan Adrie
6 Abrey yang Julit
7 kabar bahagia
8 kabar bahagia
9 Lina melahirkan
10 Tidak jadi marah
11 kecemburuan Abrey
12 Buka Toko sembako
13 Mobil Baru
14 Sakya Sakit
15 Adrie ingin di manja
16 Gelang berlian
17 Pegawai baru
18 Surya dan lesti
19 Abrey ngaku ngaku
20 Bertemu mantan
21 Nostalgia membawa mereka kembali
22 Mimpi buruk
23 Diam diam suka
24 Menyukai istri orang
25 Curiga
26 Mengikuti adrie
27 Tertangkap basah
28 Punya dua ibu
29 Bertemu Devis
30 kedua kalinya
31 Kembali menghangat
32 Devis kecewa
33 Lina mengalah
34 Ciuman pertama dari Devis
35 Lina memenuhi ajakan Devis
36 Pertemuan yang terakhir.
37 Ada kebohongan diraut wajah Lina.
38 Kecurigaan Adrie
39 kecurigaan Adrie 2
40 Pulang Kampung
41 Sentuhan terlarang.
42 Devis cemburu.
43 Lina menangis di pelukan Devis
44 Pergolakan Bathin
45 Janji Adrie.
46 Mulai penyelidikan
47 Pergi ke salon
48 Rindu Yang Tak Tertahankan
49 Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya
50 Mulai Terungkap
51 Ikatan Bathin
52 Menghadiri pesta
53 Rencana Hayalan Lina.
54 Steak Buatan Tiara
55 Ipar Maut
56 Terjebak Macet
57 Hukuman untuk Lina
58 Devis Khawatir
59 Abrey Terbuai
60 Menempati Rumah Baru
61 Nasihat Michel
62 Devis Protes
63 Kesepian
64 Liburan Ke Pantai
65 Tekat Devis
66 Adrie dan Devis
67 Terjalin kembali
68 love is Fool
69 Reuni SMA
70 Bertemu Genk Koplak
71 Lina ngambek
72 Menikah
73 Mari Kita Bicara
74 Terakhir kali nya
75 Partner
76 Malas bermain main
77 Rayuan Gombal
78 Kencan
79 Dijebak
80 Restu dari orang tua dan Adrie
81 Seperti Anak Bayi
82 Jodoh buat Devis
83 Jodoh buat Devis
84 Menghindar
85 Rencana licik Maria
86 Masuk ke perangkap Maria
87 Drama Maria
88 Supir Yang Tampan
89 Freddy dan Maria
90 Saling mendamba
91 Identitas Freddy
92 Seperti Oasis Di Padang Gurun
93 Undangan Makan Malam
94 Kejutan Tiara dan Brata
95 Kepergian Adrie
96 Kenangan bersama Adrie
97 Lupakan Masa lalu
98 Sikap Devis berubah pada Lina
99 Nyonya Floren Leander
100 Hukuman yang manjur
101 Melindungi Putrinya
102 Kedatangan Keluarga Devis
103 Kabar Devis akan Menikah
104 Menuntut ke Pengadilan
105 Maria Meninggalkan Rumah
106 Menolong pedagang baju keliling
107 Diego Mussaffer
108 Kebijakan Pak Harry dan Tiara
109 Nada Dering Ponsel
110 Freddy Memikirkan Maria
111 Pukulan Tuan Revanno Lefrandt
112 Tujuan Devis Ke Indonesia
113 Bertemu Diego
114 Pesona Janda Tiga anak
115 Diego Dan Lina Berkencan
116 Lina dan Diego Berdansa
117 Larangan Devis
118 Larangan Devis
119 Devis Mendapatkan Lina kembali
120 Lina yang Liar
121 Bekerja Sama Dengan Sakya
122 Menjadi Nyonya Freddy Leander
123 Maria Marah pada Freddy
124 Menerima Cinta Freddy
125 Rumah Kayu
126 Punya Anak Yang Banyak
127 Kekhawatiran Lina
128 Mengabaikan Telpon dari Devis
129 Pantas Berada di Sisi ku
130 Dua Duda Merebutkan Janda
131 Mengobati Luka
132 Sisi Lina
133 Cincin Pengikat
134 Teman Sakya
135 Menjemput Aldo
136 Membayangkan Wajah Lina
137 Butuh Pelampiasan
138 Tidak Update
139 Aldo Ngambek
140 Tidak Ada Keberanian
141 Bimo Di Tolak
142 Seperti Rambo
143 Berterima Kasih Pada Adrie
144 Jadi Obat Nyamuk
145 Surat Ijin Dari Papa
146 Kuliner Malam Hari
147 Tidak Butuh Penolakan
148 Merasa Mual
149 Keluarga Besar Lina di kampung
150 Durian Jatuh
151 Lina Takut Menyelam
152 Restu Dari Orang Tua Lina
153 Lina Mengajak Buk Jum Ke Amsterdam
154 Moodbooster Devis
155 Cuaca Buruk
156 Tak Ada Cinta Yang Tulus
157 Answer me?
158 Fitting Baju Pengantin.
159 Hari Yang Sial
160 Devis Mendambakan Bayi Perempuan
161 Lina Ngidam Jambu Bol
162 Devis Yang Keras Kepala Lina yang Lemah Lembut
163 Manis dan Empuk
164 Pelukan Bang Adrie
165 Lina Gugup
166 The Wedding Day
167 Hasya Kencana Ayudisha Bakker
168 Pengakuan Sakya
169 Operasi Sesar
170 Hampir 4 Minggu
171 Candaan Laura
172 Bawaan Bu Inah dari Jakarta.
173 Bertemu Freddo
174 Pemandangan Yang Indah
175 Freddo Hampir Jatuh Cinta Pada Lina
176 Lina Was Was
177 Freddo Patah Hati
178 Kedatangan Sahabat Lina
179 Lina Mengajak Via Jalan Jalan
180 Ponsel Via Tertinggal
181 Via di Ajak Kencan
182 Makan Malam
183 Devis Menantang Lina
184 Siapalah Aku Ini
185 Harus Utuh Dan Hidup Hidup
186 Bertepuk Tangan
187 Sama Sama Berpengalaman
188 Freddo dan Via Menikah
189 Freddo Mengagumi
190 Karya Novel Ke 2
191 Belah Duren di Malam Pertama
192 Keluarga Devis
Episodes

Updated 192 Episodes

1
CINTA NYA SEPUPU ALMARHUM SUAMI KU
2
02.//PENELPON ANEH
3
Penolakan cinta secara halus
4
Dua garis
5
Kebahagiaan Adrie
6
Abrey yang Julit
7
kabar bahagia
8
kabar bahagia
9
Lina melahirkan
10
Tidak jadi marah
11
kecemburuan Abrey
12
Buka Toko sembako
13
Mobil Baru
14
Sakya Sakit
15
Adrie ingin di manja
16
Gelang berlian
17
Pegawai baru
18
Surya dan lesti
19
Abrey ngaku ngaku
20
Bertemu mantan
21
Nostalgia membawa mereka kembali
22
Mimpi buruk
23
Diam diam suka
24
Menyukai istri orang
25
Curiga
26
Mengikuti adrie
27
Tertangkap basah
28
Punya dua ibu
29
Bertemu Devis
30
kedua kalinya
31
Kembali menghangat
32
Devis kecewa
33
Lina mengalah
34
Ciuman pertama dari Devis
35
Lina memenuhi ajakan Devis
36
Pertemuan yang terakhir.
37
Ada kebohongan diraut wajah Lina.
38
Kecurigaan Adrie
39
kecurigaan Adrie 2
40
Pulang Kampung
41
Sentuhan terlarang.
42
Devis cemburu.
43
Lina menangis di pelukan Devis
44
Pergolakan Bathin
45
Janji Adrie.
46
Mulai penyelidikan
47
Pergi ke salon
48
Rindu Yang Tak Tertahankan
49
Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya
50
Mulai Terungkap
51
Ikatan Bathin
52
Menghadiri pesta
53
Rencana Hayalan Lina.
54
Steak Buatan Tiara
55
Ipar Maut
56
Terjebak Macet
57
Hukuman untuk Lina
58
Devis Khawatir
59
Abrey Terbuai
60
Menempati Rumah Baru
61
Nasihat Michel
62
Devis Protes
63
Kesepian
64
Liburan Ke Pantai
65
Tekat Devis
66
Adrie dan Devis
67
Terjalin kembali
68
love is Fool
69
Reuni SMA
70
Bertemu Genk Koplak
71
Lina ngambek
72
Menikah
73
Mari Kita Bicara
74
Terakhir kali nya
75
Partner
76
Malas bermain main
77
Rayuan Gombal
78
Kencan
79
Dijebak
80
Restu dari orang tua dan Adrie
81
Seperti Anak Bayi
82
Jodoh buat Devis
83
Jodoh buat Devis
84
Menghindar
85
Rencana licik Maria
86
Masuk ke perangkap Maria
87
Drama Maria
88
Supir Yang Tampan
89
Freddy dan Maria
90
Saling mendamba
91
Identitas Freddy
92
Seperti Oasis Di Padang Gurun
93
Undangan Makan Malam
94
Kejutan Tiara dan Brata
95
Kepergian Adrie
96
Kenangan bersama Adrie
97
Lupakan Masa lalu
98
Sikap Devis berubah pada Lina
99
Nyonya Floren Leander
100
Hukuman yang manjur
101
Melindungi Putrinya
102
Kedatangan Keluarga Devis
103
Kabar Devis akan Menikah
104
Menuntut ke Pengadilan
105
Maria Meninggalkan Rumah
106
Menolong pedagang baju keliling
107
Diego Mussaffer
108
Kebijakan Pak Harry dan Tiara
109
Nada Dering Ponsel
110
Freddy Memikirkan Maria
111
Pukulan Tuan Revanno Lefrandt
112
Tujuan Devis Ke Indonesia
113
Bertemu Diego
114
Pesona Janda Tiga anak
115
Diego Dan Lina Berkencan
116
Lina dan Diego Berdansa
117
Larangan Devis
118
Larangan Devis
119
Devis Mendapatkan Lina kembali
120
Lina yang Liar
121
Bekerja Sama Dengan Sakya
122
Menjadi Nyonya Freddy Leander
123
Maria Marah pada Freddy
124
Menerima Cinta Freddy
125
Rumah Kayu
126
Punya Anak Yang Banyak
127
Kekhawatiran Lina
128
Mengabaikan Telpon dari Devis
129
Pantas Berada di Sisi ku
130
Dua Duda Merebutkan Janda
131
Mengobati Luka
132
Sisi Lina
133
Cincin Pengikat
134
Teman Sakya
135
Menjemput Aldo
136
Membayangkan Wajah Lina
137
Butuh Pelampiasan
138
Tidak Update
139
Aldo Ngambek
140
Tidak Ada Keberanian
141
Bimo Di Tolak
142
Seperti Rambo
143
Berterima Kasih Pada Adrie
144
Jadi Obat Nyamuk
145
Surat Ijin Dari Papa
146
Kuliner Malam Hari
147
Tidak Butuh Penolakan
148
Merasa Mual
149
Keluarga Besar Lina di kampung
150
Durian Jatuh
151
Lina Takut Menyelam
152
Restu Dari Orang Tua Lina
153
Lina Mengajak Buk Jum Ke Amsterdam
154
Moodbooster Devis
155
Cuaca Buruk
156
Tak Ada Cinta Yang Tulus
157
Answer me?
158
Fitting Baju Pengantin.
159
Hari Yang Sial
160
Devis Mendambakan Bayi Perempuan
161
Lina Ngidam Jambu Bol
162
Devis Yang Keras Kepala Lina yang Lemah Lembut
163
Manis dan Empuk
164
Pelukan Bang Adrie
165
Lina Gugup
166
The Wedding Day
167
Hasya Kencana Ayudisha Bakker
168
Pengakuan Sakya
169
Operasi Sesar
170
Hampir 4 Minggu
171
Candaan Laura
172
Bawaan Bu Inah dari Jakarta.
173
Bertemu Freddo
174
Pemandangan Yang Indah
175
Freddo Hampir Jatuh Cinta Pada Lina
176
Lina Was Was
177
Freddo Patah Hati
178
Kedatangan Sahabat Lina
179
Lina Mengajak Via Jalan Jalan
180
Ponsel Via Tertinggal
181
Via di Ajak Kencan
182
Makan Malam
183
Devis Menantang Lina
184
Siapalah Aku Ini
185
Harus Utuh Dan Hidup Hidup
186
Bertepuk Tangan
187
Sama Sama Berpengalaman
188
Freddo dan Via Menikah
189
Freddo Mengagumi
190
Karya Novel Ke 2
191
Belah Duren di Malam Pertama
192
Keluarga Devis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!