02.//PENELPON ANEH

Menu makanan malam ini cukup sayur kangkung tahu goreng, dan ikan kembung balado, yang Lina beli ditukang sayur lewat pagi tadi dan disimpan dalam kulkas dan ikan sudah di bersihkan taruh dalam freezer.

30 menit selesai menyegarkan diri dengan mandi shower, Lina mau bang Adrie tiba di rumah sudah bersih dan harum tubuhnya.

sambil menunggu ia meraih remote tv menonton tayangan acara favorite nya, yaitu sinetron di saluran berlogo burung rajawali.

Rasa kantuk pun mulai menyerang hingga mata tidak tahan untuk dipejamkan.

2 jam tertidur lina terbangun jam sudah pukul 21.00 blum ada juga tanda tanda bang Adrie pulang, penasaran hp yang diletakan di meja tak jauh dari tangannya kembali menelpon suaminya dan lagi lagi tidak tersambung.

Apa sebaiknya tidak usah menunggu bang Adrie makan malam? perutku sudah harus di isi mengingat ia sedang mengandung 6 bulan.

Lina hampiri meja makan, tapi ia teringat mungkin Abrey tahu kabar Adrie, kenapa sampai saat ini belum juga tiba dirumah?

ia putuskan untuk bicara pada Abrey kakak iparnya.

Lina buka pintu samping dapur yang belum terkunci yang pasti Abrey dan Michel belum tidur.

" Kak..kak Abrey?"

Lina memanggil Abrey agak pelan, dilihatnya Abrey dan Michel diruang tengah sedang menonton dalam keadaan gelap hanya penerangan dari cahaya layar tv saja.

." Kak Abrey belum tidur?"

" Belum, ada apa Lin?"

Ketus Abrey.

"Kak,apa kakak tau kemana bang Adrie? karena sampai saat ini dia belum juga sampe rumah?"

" Adrie belum pulang? Chel lu tau gak kemana Abang lu?"

' Kagak tau..? tuh anak tumben gak telepon kita dirumah?"

" Sudah biasa kalee..!memang dari sebelum kawin, tuh! anak suka gak pulang."

Terang Abrey.

" Yehh tapi gak boleh gitu lah!, masa gak kasih kabar ke istrinya? telpon kita kek!..kasih tau lagi di mana? jangan disamain waktu masih bujangan apalagi bini lagi hamil." Sewot Michel.

"Owhh..! ya sudah kak mungkin sebentar lagi pulang."

" Kakak sudah makan?"

" Sudah Lin!. Abrey menjawab.

" Saya makan dulu kalau gitu!"

"Iya Lin, gak usah nunggu Adrie makan!, kasihan bayi diperut elu juga sudah lapar." Jawab Michel.

" Iya kak! balik dulu yaa..."

Sampai di meja makan Lina mengambil piring kosong mengisi nasi dan lauk pauk. Tapi ia kurang berselera karena memikirkan suaminya.

Waktu menunjukan pukul 24.00, tapi Adribelum juga tiba. Ia putuskan untuk pergi tidur tak lupa matikan tv, lampu ruang tengah dan kamar tidur.

Pagi pun tiba segera Lina bangun tangannya meraih jam di nakas sudah pukul 05.30 seketika matanya membulat

" Aduh kesiangan nihh!"

20 menit Lina sudah siap untuk bekerja

tidak lama hanya menunggu 5 menit Bus jemputan karyawan tiba.

Sampai di ruangan kantor sudah ada beberapa berkas laporan produksi dimejanya yang harus diselesaikan hari ini juga.

Mengingat hari ini adalah hari Sabtu jam kerja hanya sampai setengah hari.

POV : Adrie

Hp bergetar tangannya langsung merogoh ponsel dalam kantong celana seragam dilihat layar ada panggilan bernama

Anita. Tak mau lama terus berdering ibu jarinya menekan tombol terima.

" Halo...!"

" Halo..! mas Adrie jadi kan jemput aku..?"

" Jadi dong!"

" Aku tunggu ditempat biasa yaa?"

" Oke..10 menit aku baru keluar dari kantor!"

" Oke mas jangan telat yaa!"

" Iya honey.."

Sebelum meninggal kan kantor gudang seperti biasa Adrie mengecek kembali pekerjaan anak buahnya, menjaga agar tidak ada masalah.

Flash Back.

3 Tahun bekerja di perusahaan di bidang jasa pengiriman barang sudah Adrie pelajari bagian bagiannya cara kerja pun sedikit banyak Adrie kuasai digudang. Diterima bekerja di perusahaan ini awalnya aku hanya sebut saja bagian kebersihan, tapi hanya satu minggu saja.

Pak Harri selaku CEO, atau Big boss kami

memanggil nya untuk menghadap ke ruangan Boss nya itu.

Big boss mereka orangnya Low profile

bijaksana pokoknya orangnya sangat gaul mau berbaur pada karyawan dari bawahan sampai atasan.

Adrie mendekati meja Ibu Linda yang sedang mengetik di komputer. Wanita cantik berhijab yang sangat anggun dimata Adrie.

" Selamat siang saya mau bertemu dangan Bapak Harri..beliau kata nya memanggil saya untuk menghadap."

Dengan Sigap Bu Linda berdiri dan ramah.

" Iya Pak Adrie, beliau sedang menunggu. silahkan Pak!"

Perintah ibu Linda sekretaris Bapak Harri dengan ibu jari kanannya ke arah ruangan Pak Harri.

" Trimakasih!"

Pintu yang bertuliskan DIREKTUR UTAMA pada Papan nama diketuk.

Tok tok !

" Masuk !" Perintah Pak Harri.

Adrie buka Pintu dan masuk.

" Selamat siang Pak!, Bapak memanggil saya..?"

" Iya Drie..! Om mau bicara, duduk dulu!"

" Trimakasih Om!"

' Gimana kerja kamu Drie?"

" Baik saja Om!"

" Om sengaja menempatkan kamu di bagian kebersihan dulu..karna apa? biar kamu ngerasain gimana susahnya cari duit Drie?"

" Iya Om!"

" Iyaa ..itulah agar kamu mengerti dulu."

" Sebagai sahabat Almarhum papa kamu bukan berarti Om menerima kamu bekerja ditempatkan yang enak, kamu harus berproses dulu dari bawah."

Adrie hanya mengangguk agukkan kepala, pikirannya sedikit terbawa masa lalu bagaimana dulu Pak Harry dan papanya sahabat begitu kental.

" Ok hari ini kamu kerja sampai siang saja! kamu pulang dulu, mulai besok Om mau kamu di meja kasir."

" Om mau liat cara kerja kamu?

tidak juga selalu di bagian kasir, kamu akan pindah di bagian lain agar kamu bisa cepat belajar menguasai digudang ini."

" Baik Om..! Adrie akan berusaha bekerja sebaik mungkin."

"Trimakasih banyak Om..Adrie sudah diterima bekerja."

"Iya..sampai besok dan jangan telat!"

" Iya Om."

Keduanya berdiri berjabat tangan, kemudian Pak Harri pun mengantar Adrie sampai pintu.

"Linda nanti berikan seragam buat Adrie!, mulai besok dia di bagian kasir."

"Baik pak..!"

"Ini Pak baju seragam untuk Pak Adrie sudah saya siapkan..."

Adrie menerima baju seragam dari tangan Bu Linda.

"Trimakasih Bu Linda..!"

Sebelum Pak Harri kembali keruangannya.

Adrie mengucapkan trimakasih kembali pada Pak Harri dan ibu Linda.

Flash Back Off.

Sambil mengecek mengelilingi gudang, ponsel

Adrie berdering kembali ia lihat panggilan dari Lina istrinya.

sengaja ia tidak menjawab nya, tapi malahan ditekan tombol off agar Lina mengira ponselnya sedang low batt.

Setelah keluar dari area bandara bus Damri jurusan bandara kp rambutan sudah membawanya tiba di perhentian terminal kampung rambutan.

ia aktifkan kembali HPnya untuk menelpon Anita si wanita seksi yang akan Adrie ajak bersenang senang hari ini.

Perkenalan Adrie dengan Anita 2 minggu lalu tidak mungkin hanya sekedar makan dan jalan jalan saja, hari ini ia mau mengulangi aktifitas *** mereka di hotel daerah C.

Telepon tersambung..

"Halo..honey aku sudah sampai nih."

"Iya mas Adrie, aku sudah liat kok!"

" Ok honey..!"

segera Adrie panggil taxi.

' Pak kecik**i ke hotel flower!"

" Siap pak!"

Kami pun sudah duduk didalam taxi.

Dengan duduk yang tidak mau berjauhan Anita menyenderkan kepalanya di bahu Adrie.

" Mas Adrie."

" Iya hon."

" Mas Adrie sayang aku kan?"

Ucap Anita yang dibuat manja.

" Sayang dong..buktinya mas bela belain ketemu kamu, sayang."

" Kalau sayang sama Anita apa mas mau menikahi Anita?"

" Nanti saja kita bicara kan di hotel." Adrie berbisik ditelinga Anita.

21 + harap bijak untuk membaca

Hanya butuh 30 menit taxi yang mereka tumpangi sudah sampai.

Merekapun menuju receptionist untuk memesan satu kamar..

" Selamat siang selamat datang di hotel kami,

ada yang bisa kami bantu?"

Ujar Frida terbaca di name tagnya.

"Selamat siang..! saya mau check in di hotel ini dengan memesan satu kamar saja."

"Baik tunggu sebentar!, boleh dengan atas nama siapa?"

" Adrie, ini KTP saya."

" Baik! ini kunci kamar nomor 202, silahkan pak Adrie!"

Mereka pun menuju kamar 202 yang diantarkan oleh petugas hotel.

Selesai masuk kamar Adrie segera membersih kan badan terlebih dahulu karena dari kantor tadi ia hanya membasuh wajah saja agar terlihat segar.

sedangkan Anita langsung berbaring di kasur berukuran besar itu.

Selesai mandi mereka berdua makan yang sebelumnya sudah disediakan oleh pelayan hotel.

Selesai makan mereka berbincang bincang sebentar sambil tangan kiri Adrie diletakan di bahu kiri Anita, Adrie mengeratkan tubuh Anita diusap pipi kiri nya langsung Adrie kecup bibir nya yang dirasakan manis.

Ciuman mereka berduapun semakin dalam, mulut Anita membuka Adrie bisa menghisap lidahnya keduanya saling menukar saliva, lidah mereka saling mengait.

tiba tiba Adrie menghentikan ciumannya sebentar untuk mendapatkan oksigen.

Kembali lidah mereka beradu hingga terdengar suara decak mulut mereka nafas Anita pun mulai mendesah.

Tangan kirinya memegang leher belakang Anita agar semakin erat ciuman keduanya.

tangan kanannyamulai turun dari bahu dan pindah belakang punggung.

Sambil terus menghisap dan menggigit bibir tangan Adrie sukses melepas kan pengait bra yang berukuran 36.

Anita pun sudah meloloskan kaos ketatnya

dan hasrat adriepun makin menjadi,

Yup! laki laki mana yang tak tahan melihat pemandangan wanita seksi seperti Anita.

Dengan napas yang memburu keduanya langsung bergelut saling memberi rangsangan.

Permainan panas mereka berlangsung dengan penuh gairah.

Jam 02.00 pagi mereka berdua akhirnya membersihkan diri dari sisa sisa peluh kenikmatan. Ini yang ketiga kali Adrie mengalami pelepasan tak ayal mereka berdua sudah kelelahan.Tak butuh lama mereka tertidur.

Selimut tebal yang menutupi tubuh bugil mereka dan AC kamar yang dinginnya membuat keduanya tidur saling berpelukan rasa ingin masih berlama lama dulu. Tapi jam sudah menunjukan 08.00 pagi. Adrie terpaksa harus bangun dan bersiap siap pulang kerumahnya.

Adrie melirik Anita masih tertidur lelap, jadi sebaiknya ia, tidak membangunkannya.

Setelah keluar dari kamar mandi tubuhnya pun kembali segar ia melihat Anita masih saja tertidur. Baju didalam tas yang sengaja sudah adrie siapkan dari rumah di keluarkan. Kini ia sudah berpakaian rambutnya pun disisir cukup dengan jari jari tangannya saja.

Sengaja Adrie membiarkan Anita tetap tidur karna ia tidak mau Anita memintanya untuk kembali bercinta.

Adrie menulis pesan untuk Anita di lembar kertas.

’ To honey ku..

*Sayang mas minta maaf kalau mas tidak membangun kan kamu, mas tidak mau mengganggu tidur mu.

Mas harus pulang , karna istri mas pasti khawatir menunggu mas pulang

mas harap kamu mengerti

jangan lupa sarapan

mas sudah tinggalkan uang buat keperluan kamu.

mas harap juga kita masih bisa ketemu lagi.

love you*..

Selesai menulis pesan untuk Anita uang pecahan 100 ribu 20 lembar adrie letakkan diatas meja nakas samping tempat tidur bersama surat tadi.

Ia pun segera check out dan pulang.

Sengaja Adrie tiba dirumah lebih dulu sebelum istrinya pulang.

Sampai dirumah ia lihat di atas meja tidak ada makanan. Adrie memilih menunggu istrinya untuk makan diluar.

"Lebih baik tidur dulu saja sambil menunggu istri ku pulang."

Hp yang off sengaja diaktifkan kembali banyak sekali panggilan dari Lina istri Adrie.

sesudahnya ia hapus pesan pesan dari Anita bahaya kalau dibaca walaupun Lina tidak pernah pegang ponsel Adrie.

"Hoaamm..! Adrie menguap dan mengulatkan badannya dikasur empuk yang tertata rapih dan bersih, dinginnya ac membuat Adrie langsung pules.

……**………

Laporan produksi selesai segera Lina bawa keruangan Ibu Ratna selaku manager produksi untuk di cek dan di tanda tangan.

Tak ada masalah pada hasil laporan produksi hanya 10 menit Bu Ratna sudah membubuhkan tanda tangan.

" Kamu sudah siap siap mau pulang Lin..?"

" Iya Bu Ratna."

" Ya sudah hati hati! jaga kandungan mu jangan terlalu lelah bekerja yaa."

Setelah mendapatkan tanda tangan, Lina kembali ke meja kerja, yang sudah ia rapihkan sebelum keruangan Bu Ratna.

Lina sempat melirik ke Siska yang juga beranjak dari kursi bersiap siap untuk pulang.

" Yuk mba kita pulang..!"

"Hayuukk! Lina mengangguk senyum

......................

Rumah bercat putih dengan jendela yang terbuka terlihat dari keberadaan Lina yang sudah didepan pintu pagar besi. Menandakan bahwa rumah yang Lina dan Adrie tempati sudah ada penghuninya .

Suasana dalam rumah tampak sepi hanya terdengar suara ac yang menyala dikamar tidur sudah Lina duga Adrie pasti sedang tertidur.

Pintu kamar yang tertutup Lina buka perlahan

nampak Adrie sedang tidur pulas.

Tak berani membangunkan nya jadi, Lina biarkan Adrie istirahat saja. Ia tutup kembali pintu kamar, segera Lina mengambil handuk di jemuran untuk mandi.

Selesai mandi dengan tubuh masih berbalut handuk, baru saja membuka pintu lemari

terdengar suara hp Adrie dalam mode getar tapi ia biarkan saja barangkali getaran hp itu bisa membangunkan Adrie tidur

namun tetap saja suara getar hp itu tidak dapat membangunkan suaminya dari tidurnya.

" Bener bener deh! bang tidurnya? seperti orang mati saja." Lina bergumam matanya bergantian melirik ke Adrie dan ponsel

Ponse itu sudah berkali kali bunyi sepertinya orang yang menelpon ingin sekali bicara.

Terpaksa Lina genggam hp disamping kanan kepala Adrie biar ia jawab dengan alasan suami nya sedang keluar tidak membawa hp.

Lina baca nama di layar hp itu muncul dengan nama kontak Anita, yang memanggil

Lina melirik Adrie dulu. ia tekan tombol terima

" Halo selamat sore!"

" Halo selamat sore!"

Si penelpon diam tidak membalas ucapan Lina.

" Halo selamat sore!"

Tetap tidak ada jawaban.

"Aneh padahal tadi telpon terus sampe 6 kali memanggil." Lina bergumam.

Sambungan telepon pun diputus.

namun pada pojok layar ada ada gambar pesan

Lina buka ada 3 list pesan masuk dari yang bernama Anita.

Tapi ia tidak ingin membaca pesan itu.

Karna bagi Lina itu bukan hak nya walaupun ia istri nya.

Lina letakkan kembali ponsel itu diposisi yang sama, karena pergerakan tangannya yang masih basah menyentuh muka Adrie Hinga Adrie membuka matanya.

"Sayang kamu sudah pulang..?" Suara serak Adrie yang baru bangun.

" Iya bang!, abang sudah makan?"

" Aku nunggu kamu."

" Kalau begitu, aku masak dulu yaa! sebab tadi pagi belum sempat masak aku hampir kesiangan, gara gara nungguin kamu gak pulang aku tidak bisa tidur cepat."

" Bang! kok gak kasih kabar kalau tidak pulang? aku khawatir bang!" ucap Lina sedikit agak kesal pada Adrie.

" Maafin abang yaa..? abang urus pengiriman barang hingga abang tidak bisa pulang dan tidur dikantor, hp ku lowbatt sayang.."

Adrie berusaha meyakinkan Lina agar percaya dengan alasan dibuatnya.

"Tapi kan bisa telpon kerumah dari kantor beritahu kak Abrey atau kak Michel..!, masa tidak bisa..?"

" Yaa harusnya bisa tapi aku tidak sempat sayang maafin aku yaa sayang."

" Baik lah..! yang penting kamu selamat sampai rumah, lain kali usahakan tetap telepon kasih tau kami bang.."

"Iyaa sudah! aku mau kedapur masak untuk kita makan malam.."

" Sayang tidak usah masak!, aku mau ajak kamu kita makan malam diluar saja, ini kan malam minggu."

Ucap Adrie lembut tapi tegas.

" Ahh aku juga rasanya sudah lama kita tidak jalan bareng makan diluar ya bang? sebentar aku pakai baju dulu!"

Adrie kemudian menghampiri Lina memeluk nya dari belakang, yang sedang berdiri depan lemari pakaian sambil tangannya sibuk memilih baju hamil yang akan Lina pakai untuk makan malam diluar nanti.

Adrie mulai menciumi belakang lehernya yang wangi aroma buah dari sabun mandi cair yang Lina pakai.

"Bang geli ahh!"

Ciuman Adrie semakin meningkat kebibir Lina ******* menarik lembut bibir bawahnya kemudian bibir Adrie menghisap lidahnya ciuman mereka semakin dalam.

Handuk yang membalut tubuh istrinya terlepas hingga payudara nya terpampang dimata Adrie.

Sebenarnya badan Lina agak lelah untuk meladeni hasrat suaminya, tapi rasanya tubuhnya malah siap menerima rangsangan yang diberikan oleh Adrie suaminya.

"Abang kepengen sayang? sambil terus menciumi lehernya.

Mereka pun mulai melakukan permainan panas dengan penuh gairah saling memuaskan saling memberi kenikmatan hingga mencapai pelepasan.

.

Episodes
1 CINTA NYA SEPUPU ALMARHUM SUAMI KU
2 02.//PENELPON ANEH
3 Penolakan cinta secara halus
4 Dua garis
5 Kebahagiaan Adrie
6 Abrey yang Julit
7 kabar bahagia
8 kabar bahagia
9 Lina melahirkan
10 Tidak jadi marah
11 kecemburuan Abrey
12 Buka Toko sembako
13 Mobil Baru
14 Sakya Sakit
15 Adrie ingin di manja
16 Gelang berlian
17 Pegawai baru
18 Surya dan lesti
19 Abrey ngaku ngaku
20 Bertemu mantan
21 Nostalgia membawa mereka kembali
22 Mimpi buruk
23 Diam diam suka
24 Menyukai istri orang
25 Curiga
26 Mengikuti adrie
27 Tertangkap basah
28 Punya dua ibu
29 Bertemu Devis
30 kedua kalinya
31 Kembali menghangat
32 Devis kecewa
33 Lina mengalah
34 Ciuman pertama dari Devis
35 Lina memenuhi ajakan Devis
36 Pertemuan yang terakhir.
37 Ada kebohongan diraut wajah Lina.
38 Kecurigaan Adrie
39 kecurigaan Adrie 2
40 Pulang Kampung
41 Sentuhan terlarang.
42 Devis cemburu.
43 Lina menangis di pelukan Devis
44 Pergolakan Bathin
45 Janji Adrie.
46 Mulai penyelidikan
47 Pergi ke salon
48 Rindu Yang Tak Tertahankan
49 Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya
50 Mulai Terungkap
51 Ikatan Bathin
52 Menghadiri pesta
53 Rencana Hayalan Lina.
54 Steak Buatan Tiara
55 Ipar Maut
56 Terjebak Macet
57 Hukuman untuk Lina
58 Devis Khawatir
59 Abrey Terbuai
60 Menempati Rumah Baru
61 Nasihat Michel
62 Devis Protes
63 Kesepian
64 Liburan Ke Pantai
65 Tekat Devis
66 Adrie dan Devis
67 Terjalin kembali
68 love is Fool
69 Reuni SMA
70 Bertemu Genk Koplak
71 Lina ngambek
72 Menikah
73 Mari Kita Bicara
74 Terakhir kali nya
75 Partner
76 Malas bermain main
77 Rayuan Gombal
78 Kencan
79 Dijebak
80 Restu dari orang tua dan Adrie
81 Seperti Anak Bayi
82 Jodoh buat Devis
83 Jodoh buat Devis
84 Menghindar
85 Rencana licik Maria
86 Masuk ke perangkap Maria
87 Drama Maria
88 Supir Yang Tampan
89 Freddy dan Maria
90 Saling mendamba
91 Identitas Freddy
92 Seperti Oasis Di Padang Gurun
93 Undangan Makan Malam
94 Kejutan Tiara dan Brata
95 Kepergian Adrie
96 Kenangan bersama Adrie
97 Lupakan Masa lalu
98 Sikap Devis berubah pada Lina
99 Nyonya Floren Leander
100 Hukuman yang manjur
101 Melindungi Putrinya
102 Kedatangan Keluarga Devis
103 Kabar Devis akan Menikah
104 Menuntut ke Pengadilan
105 Maria Meninggalkan Rumah
106 Menolong pedagang baju keliling
107 Diego Mussaffer
108 Kebijakan Pak Harry dan Tiara
109 Nada Dering Ponsel
110 Freddy Memikirkan Maria
111 Pukulan Tuan Revanno Lefrandt
112 Tujuan Devis Ke Indonesia
113 Bertemu Diego
114 Pesona Janda Tiga anak
115 Diego Dan Lina Berkencan
116 Lina dan Diego Berdansa
117 Larangan Devis
118 Larangan Devis
119 Devis Mendapatkan Lina kembali
120 Lina yang Liar
121 Bekerja Sama Dengan Sakya
122 Menjadi Nyonya Freddy Leander
123 Maria Marah pada Freddy
124 Menerima Cinta Freddy
125 Rumah Kayu
126 Punya Anak Yang Banyak
127 Kekhawatiran Lina
128 Mengabaikan Telpon dari Devis
129 Pantas Berada di Sisi ku
130 Dua Duda Merebutkan Janda
131 Mengobati Luka
132 Sisi Lina
133 Cincin Pengikat
134 Teman Sakya
135 Menjemput Aldo
136 Membayangkan Wajah Lina
137 Butuh Pelampiasan
138 Tidak Update
139 Aldo Ngambek
140 Tidak Ada Keberanian
141 Bimo Di Tolak
142 Seperti Rambo
143 Berterima Kasih Pada Adrie
144 Jadi Obat Nyamuk
145 Surat Ijin Dari Papa
146 Kuliner Malam Hari
147 Tidak Butuh Penolakan
148 Merasa Mual
149 Keluarga Besar Lina di kampung
150 Durian Jatuh
151 Lina Takut Menyelam
152 Restu Dari Orang Tua Lina
153 Lina Mengajak Buk Jum Ke Amsterdam
154 Moodbooster Devis
155 Cuaca Buruk
156 Tak Ada Cinta Yang Tulus
157 Answer me?
158 Fitting Baju Pengantin.
159 Hari Yang Sial
160 Devis Mendambakan Bayi Perempuan
161 Lina Ngidam Jambu Bol
162 Devis Yang Keras Kepala Lina yang Lemah Lembut
163 Manis dan Empuk
164 Pelukan Bang Adrie
165 Lina Gugup
166 The Wedding Day
167 Hasya Kencana Ayudisha Bakker
168 Pengakuan Sakya
169 Operasi Sesar
170 Hampir 4 Minggu
171 Candaan Laura
172 Bawaan Bu Inah dari Jakarta.
173 Bertemu Freddo
174 Pemandangan Yang Indah
175 Freddo Hampir Jatuh Cinta Pada Lina
176 Lina Was Was
177 Freddo Patah Hati
178 Kedatangan Sahabat Lina
179 Lina Mengajak Via Jalan Jalan
180 Ponsel Via Tertinggal
181 Via di Ajak Kencan
182 Makan Malam
183 Devis Menantang Lina
184 Siapalah Aku Ini
185 Harus Utuh Dan Hidup Hidup
186 Bertepuk Tangan
187 Sama Sama Berpengalaman
188 Freddo dan Via Menikah
189 Freddo Mengagumi
190 Karya Novel Ke 2
191 Belah Duren di Malam Pertama
192 Keluarga Devis
Episodes

Updated 192 Episodes

1
CINTA NYA SEPUPU ALMARHUM SUAMI KU
2
02.//PENELPON ANEH
3
Penolakan cinta secara halus
4
Dua garis
5
Kebahagiaan Adrie
6
Abrey yang Julit
7
kabar bahagia
8
kabar bahagia
9
Lina melahirkan
10
Tidak jadi marah
11
kecemburuan Abrey
12
Buka Toko sembako
13
Mobil Baru
14
Sakya Sakit
15
Adrie ingin di manja
16
Gelang berlian
17
Pegawai baru
18
Surya dan lesti
19
Abrey ngaku ngaku
20
Bertemu mantan
21
Nostalgia membawa mereka kembali
22
Mimpi buruk
23
Diam diam suka
24
Menyukai istri orang
25
Curiga
26
Mengikuti adrie
27
Tertangkap basah
28
Punya dua ibu
29
Bertemu Devis
30
kedua kalinya
31
Kembali menghangat
32
Devis kecewa
33
Lina mengalah
34
Ciuman pertama dari Devis
35
Lina memenuhi ajakan Devis
36
Pertemuan yang terakhir.
37
Ada kebohongan diraut wajah Lina.
38
Kecurigaan Adrie
39
kecurigaan Adrie 2
40
Pulang Kampung
41
Sentuhan terlarang.
42
Devis cemburu.
43
Lina menangis di pelukan Devis
44
Pergolakan Bathin
45
Janji Adrie.
46
Mulai penyelidikan
47
Pergi ke salon
48
Rindu Yang Tak Tertahankan
49
Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya
50
Mulai Terungkap
51
Ikatan Bathin
52
Menghadiri pesta
53
Rencana Hayalan Lina.
54
Steak Buatan Tiara
55
Ipar Maut
56
Terjebak Macet
57
Hukuman untuk Lina
58
Devis Khawatir
59
Abrey Terbuai
60
Menempati Rumah Baru
61
Nasihat Michel
62
Devis Protes
63
Kesepian
64
Liburan Ke Pantai
65
Tekat Devis
66
Adrie dan Devis
67
Terjalin kembali
68
love is Fool
69
Reuni SMA
70
Bertemu Genk Koplak
71
Lina ngambek
72
Menikah
73
Mari Kita Bicara
74
Terakhir kali nya
75
Partner
76
Malas bermain main
77
Rayuan Gombal
78
Kencan
79
Dijebak
80
Restu dari orang tua dan Adrie
81
Seperti Anak Bayi
82
Jodoh buat Devis
83
Jodoh buat Devis
84
Menghindar
85
Rencana licik Maria
86
Masuk ke perangkap Maria
87
Drama Maria
88
Supir Yang Tampan
89
Freddy dan Maria
90
Saling mendamba
91
Identitas Freddy
92
Seperti Oasis Di Padang Gurun
93
Undangan Makan Malam
94
Kejutan Tiara dan Brata
95
Kepergian Adrie
96
Kenangan bersama Adrie
97
Lupakan Masa lalu
98
Sikap Devis berubah pada Lina
99
Nyonya Floren Leander
100
Hukuman yang manjur
101
Melindungi Putrinya
102
Kedatangan Keluarga Devis
103
Kabar Devis akan Menikah
104
Menuntut ke Pengadilan
105
Maria Meninggalkan Rumah
106
Menolong pedagang baju keliling
107
Diego Mussaffer
108
Kebijakan Pak Harry dan Tiara
109
Nada Dering Ponsel
110
Freddy Memikirkan Maria
111
Pukulan Tuan Revanno Lefrandt
112
Tujuan Devis Ke Indonesia
113
Bertemu Diego
114
Pesona Janda Tiga anak
115
Diego Dan Lina Berkencan
116
Lina dan Diego Berdansa
117
Larangan Devis
118
Larangan Devis
119
Devis Mendapatkan Lina kembali
120
Lina yang Liar
121
Bekerja Sama Dengan Sakya
122
Menjadi Nyonya Freddy Leander
123
Maria Marah pada Freddy
124
Menerima Cinta Freddy
125
Rumah Kayu
126
Punya Anak Yang Banyak
127
Kekhawatiran Lina
128
Mengabaikan Telpon dari Devis
129
Pantas Berada di Sisi ku
130
Dua Duda Merebutkan Janda
131
Mengobati Luka
132
Sisi Lina
133
Cincin Pengikat
134
Teman Sakya
135
Menjemput Aldo
136
Membayangkan Wajah Lina
137
Butuh Pelampiasan
138
Tidak Update
139
Aldo Ngambek
140
Tidak Ada Keberanian
141
Bimo Di Tolak
142
Seperti Rambo
143
Berterima Kasih Pada Adrie
144
Jadi Obat Nyamuk
145
Surat Ijin Dari Papa
146
Kuliner Malam Hari
147
Tidak Butuh Penolakan
148
Merasa Mual
149
Keluarga Besar Lina di kampung
150
Durian Jatuh
151
Lina Takut Menyelam
152
Restu Dari Orang Tua Lina
153
Lina Mengajak Buk Jum Ke Amsterdam
154
Moodbooster Devis
155
Cuaca Buruk
156
Tak Ada Cinta Yang Tulus
157
Answer me?
158
Fitting Baju Pengantin.
159
Hari Yang Sial
160
Devis Mendambakan Bayi Perempuan
161
Lina Ngidam Jambu Bol
162
Devis Yang Keras Kepala Lina yang Lemah Lembut
163
Manis dan Empuk
164
Pelukan Bang Adrie
165
Lina Gugup
166
The Wedding Day
167
Hasya Kencana Ayudisha Bakker
168
Pengakuan Sakya
169
Operasi Sesar
170
Hampir 4 Minggu
171
Candaan Laura
172
Bawaan Bu Inah dari Jakarta.
173
Bertemu Freddo
174
Pemandangan Yang Indah
175
Freddo Hampir Jatuh Cinta Pada Lina
176
Lina Was Was
177
Freddo Patah Hati
178
Kedatangan Sahabat Lina
179
Lina Mengajak Via Jalan Jalan
180
Ponsel Via Tertinggal
181
Via di Ajak Kencan
182
Makan Malam
183
Devis Menantang Lina
184
Siapalah Aku Ini
185
Harus Utuh Dan Hidup Hidup
186
Bertepuk Tangan
187
Sama Sama Berpengalaman
188
Freddo dan Via Menikah
189
Freddo Mengagumi
190
Karya Novel Ke 2
191
Belah Duren di Malam Pertama
192
Keluarga Devis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!