Abrey yang Julit

Kisah kenangan bagaimana Adrie akhir nya menikah dengan Lina pun selesai..

Lina pun sudah siap. Adrie yang sudah menunggu nya di mobil segera menghidup kan mesin mobil.

" kita mau makan di mana bang..?

" Enak nya makan di mana yaa Abang juga bingung nih , sayang..'

" Bagaiman kalau kita makan di restoran makanan khas Manado. bang." sejak aku tinggal sama Abang , aku sudah lama tidak makan masakan Manado buatan mama'

" Boleh apapun yang kamu mau Abang turutin , biar Dede nya gak ngiler " * usap usap perut Lina yang buncit*

" Kamu kangen mama kamu ya sayang.."?

" Iya bang aku kangen sama mama papa dan adek ku..' aku belum sempat kesana.

" Ya sudah besok kalau pas jadwal aku libur kita berkunjung kerumah orang tua kamu."

Mobil pun sudah menjauh dari kediaman rumah Adrie.

sampai lah Rumah makan khas Manado di daerah D.

mereka memesan Ayam rica , Gohu , es kacang merah dan nasi jaha ( ketan di masak dalam bambu) bakar

mereka makan dengan tenang tak lupa untuk memesan makanan lain nya untuk di bawa pulang.

disaat masih bersantap menu makanan lain ny

tiba tiba hp Adrie berdering.

Adrie segera mengeluarkan dari kantong , meliat siapa yang memanggil di liat layar "Anita Calling * Adrie mengabaikan nya.

hp berdering kembali. tetap Adrie acuhkan.

karena kuatir Lina akan curiga Adrie menekan tombol off.

" Bang kok gak diangkat hp nya.'

' gak penting sayang itu teman Abang " jawab Adrie.*

" ganggu Abang aja lagI enak makan sama kamu "

Makan malam pun usai mereka berdua berjalan jalan sambil liat liat aksesoris perlengkapan Bayi.

" Lin.. apa kita beli saja keperluan untuk anak kita nanti kalau sudah lahir..liat deh mainan nya lucu lucu. '

" hehhehe nanti lahh bang usia kandungan baru 6 bulan kata orang pamali kalau beli barang barang buat bayi masih usia dibawah 8 bulan..'

" Owhh..gitu yaa..! , ya kita tunda saja , nanti biar kamu yang memilih perlengkapan untuk anak kita lahir, Abang akan bantu."

Mereka lanjut mengelilingi plaza Ardi tak pernah lepas menggenggam tangan istri nya.

tak jauh dari Toko perlengkapan alat musik , Adrie melihat lihat macam macam alat musik

" Sayang, gitar pemberian papa ku sudah putus senar nya aku sudah lama mengabaikan.

rencana ku, aku mau mengajari anak kita bisa main Gitar."

Lina pun mengangguk kan kepala

".Coba saja bang..kita tanya tanya sama pelayan toko nya , apa masih bisa di perbaiki Gitar kamu sayang kan Bang kalau terus terusan tidak di main kan.

Adrie pun antusias menanyakan pada pelayan toko.

" Bisa pak nanti ada orang kami yang bisa memperbaiki gitar bapak , Gitar bapak kami liat dulu agar kami bisa cek kondisi nya dan kita bisa menyesuaikan harga." Jawab pelayan toko.

" Baik lah lusa saya dan istri saya akan kembali ke toko ini dan saya bawa Gitar nya untuk di cek.

Seketika mata Adrie tertuju pada Gitar Akustik yang menurut nya sangat indah. kemudian Adrie menggandeng tangan istri nya untuk melihat lebih dekat Gitar yang Adrie maksud.

Sayang Gitar ini bagus yaa.."?

kemudian Adrie mencoba untuk memainkan nya.

Petikan gitar di jari jari Adrie. membuat Lina terkagum walaupun Baru nada nada saja terdengar indah ditelinga nya .

Adrie mulai memainkan kunci nada menyesuaikan agar pas dengan nada suara nya dan mulai bernyanyi..

If I had to live my life without you near me

The days would all be empty

The nights would seem so long

With you I see forever, oh, so clearly

I might have been in love before

But it never felt this strong

Our dreams are young and we both know

They'll take us where we want to go

Hold me now, touch me now

I don't want to live without you

Nothing's gonna change my love for you

You oughta know by now how much I love you

One thing you can be sure of

I'll never ask for more than your love

Nothing's gonna change my love for you

You oughta know by now how much I love you

The world may change my whole life through

But nothing's gonna change my love for you

Sebuah lagu dari George Benson dinyanyikan sampai lirik nya selesai

Lina semakin bahagia karna dia tau arti dari lirik lagu nya.

"Gimana sayang enak kan lagu nya sama suara gitar nya.."

" Suara Abang lumayan bagus ternyata. aku baru tau kalau Abang bisa nyanyi sebagus ini.."

Tiba tiba pelayan yang entah dari kapan sudah ada dibelakang mereka berdua.

" wahh..bapak pintar memaikan gitar itu, suara bapak juga bagus * puji nya*

"Hehehhe..Trimakasih mas.."

" Gimana apa bapak tertarik dengan gitar akustik ini., ? ini lagi ada potongan harga 20 %

klau bapak mau. plus bonus tas nya , tas nya juga bagus kok pak. kalau harga jual nya terpisah akan lebih mahal lagi dari harga tas gitar itu..* Jelas pelayan toko*..

" Yup..saya memang favorit merk Ya** ha ini...!

" Gimana sayang. menurut mu? apa boleh aku beli gitar ini..?

" Terserah Abang saja. kalau menurut Abang mau dan perlu untuk ngajarin anak kita beljar main Gitar. sesuai rencana Abang.."

" Mmmm.. * Adrie tampak berpikir *; Ya sudah aku mau gitar ini ya mas..? * pada pelayan toko*

" Ok baik pak,.. saya akan persiapkan , bapak silahkan keKasir kami untuk pembayaran bisa cash ataw debit.

Setelah mereka selesai pembayaran mereka memutuskan untuk pulang kerumah.

" Sayang ada yang mau kamu butuhkan lagi.. di plaza ini.."

" Tidak bang.aku sudah lelah lagian ini sudah jam 8 malam * sambil liat jam yang melingkar ditangan*..": sebaik nya kita pulang saja, nanti makanan yang kita bawa untuk Kak Abrey tidak sempat di kasih..takut mereka sudah tidur.."

" Abang telpon dulu ke rumah biar mereka mau menunggu kita . kalau kita beli makanan untuk mereka.."

Adrie pun mengaktifkan kembali hp yang tadi dia non aktifkan pada saat mereka sedang makan di restoran Manado.

" Halo..kak jangan tidur dulu yaa. aku Sama istriku sudah beli makanan untuk Kaka dan Michel .."

"..Owhh ok Drie..Kaka masih nonton tv kok.."

Sampai di rumah Adrie dan Lina masuk untuk menemui Abrey yang sudah menunggu.

' Kak ini makanan yang kami beli.." aku taruh di meja yaa..". " ucap Lina *

" Jangan belanja banyak banyak nanti uang kamu habis lho Drie..* mata nya lirik ke Lina *

" Tenang saja kak.. Adrie lagi ada rejeki "

" Kaka cuma saran aja, ini kan pasti kamu yang bayar..liat kamu beli gitar ini harga nya pasti mahal. buat apa sih emang istri kamu bisa main Gitar.." ?? * Jawab Abrey dengan ketus*

" kaka kan tau Gitar yang papa belikan sudah rusak lagian rencana nya. aku mau ajarin anak ku kalau sudah lahir belajar main Gitar.."

* balas Adrie*

" Anak aja belum lahir sudah beli beli beginian..merepotkan saja.." * balas Abrey lagi*

Merasa tidak enak dengan istri nya, Adrie menggandeng tangan Lina untuk pergi agar tidak ada perdebatan lagi dengan Abrey.

":Sebaik nya kami tidur dulu yaa..ini sudah malam Lina sudah lelah.."

" kak..kami permisi dulu mau istirahat * pamit Lina*

Abrey hanya " hmmm...dan ngangguk kan kepala*

Disaat mereka baru satu jam terlelap tiba tiba dibangun kan oleh suara hp Adrie yang berdering..kemudia melihat layar hp yang muncul Anita Calling.. merasa takut ke ganggu Adrie menonaktifkan nya.

" Sialan nih cewek mulai meresah kan saja.." *bathin Adrie*

" Siapa bang yang telepon kok malam malam gini.." tanya Lina.

Biasa temen mungkin mengira posisi ku lagi bekeja . * balas Adrie*

" Teman Abang lupa kalau jadwal Abang besok baru masuk.. "

" Iya barangkali , besok saja Abang akan telpon kembali , ini sudah malam sayang.." sebaik nya kita tidur lagi..

Pagi pagi sekali Lina sudah bangun hendak mempersiapkan keperluan suami nya, sebelum berangkat bekerja , dari memasak bebenah dan menyiapkan baju seragam yang sudah di gantung di depan pintu lemari pakaian ,baju ganti serta handuk yang dia letakan di atas meja nakas , maksud biar Adrie yang memasukan nya di Tas.

Setelah berpakaian dan sudah bermake up. Adrie masih terlelap , Tapi Lina harus membangunkan nya untuk pamit kepada suami nya.

" Bang bangun..." * di tepuk tepuk pelan bahu Adrie*

" Iya..kamu sudah siap mau bekerja..tunggu Abang yaa mau ke kamar mandi biar cuci muka dulu Abang antar sampe kantor kamu saja.."

" Abang gak usah repot repot antar aku sampe kantor. perusahaan kan sudah menyiap kan Bus antar jemput karyawan.."

"Abang cukup antar sampe depan jalan saja Bus akan berhenti tepat di perhentian perumahan ini.."

masih ada waktu 30 menit lagi kok bang..cepat Abang bersih bersih dulu..'

" Ya sudah tunggu Abang. tapi kalau pun Bis antar jemput sudah lewat. abang bisa antar sampe kantor yaa..!! " *sambil mencium wajah Lina*

"..Iya boleh lah..* sambil tersenyum *

Setelah mengantar kan Lina dengan motor, Adrie kembali kerumah hendak sarapan yang sudah di siapkan dimeja oleh istri nya. Bagi Adrie masakan istri adalah makanan yang terbaik Dia merasa hidup nya sudah sempurna apalagi sebentar Ia akan menjadi seorang Ayah dari Lina yang sedang mengandung anak nya.

Walaupun ada cap Cowok brengsek di sisi Adrie tetap saja Ia akan menomor satukan Lina dan calon bayi nya. Adrie akan menjaga pernikahan ini apapun yang terjadi Karena kebahagiaan itu Ada pada keluarga kecil nya.

setelah sarapan Adrie mengeluarkan Gitar Akustik dari tas , yang di beli semalam bersama istri nya. dan mulai memainkan 5 lagu sukses dia main kan..

2 jam kemudian Adrie istirahat sebentar sebelum ia siap siap bekerja.

Adrie sudah kembali segar dan harum parfume maskulin mebuat fresh dikepala nya. dan siap siap berangkat bekerja..

tapi sebelum itu Ia aktifkan ponsel untuk melihat apa ada pesan masuk

benar saja..banyak pesan pesan masuk dan beberapa panggilan dari teman kantor gudang dan pelanggan yang akan bekerja sama untuk pengiriman barang.

Pesan pertama

" Bro..barang banyak nih..//

Pesan kedua

" Selamat siang pak Adrie mohon bantuan nya saya mau kirim barang ke balik papan berupa kecambah sekitar 20 kilo.//

Pesan ketiga

Selamat siang bapak posisi digudang kah..??saya mau kirim cabai ke Batam satu kuintal bisa dibantu pak..? // dari pengirim ini ketiga kali nya untuk dibantu.

Pesan ke empat

Broh..gue tunggu elo gue belum bisa balik barang banyak banget tolongin gue , anak buah elo Sama anak buah gue kerja sama biar bisa cepat kelar kalau gak gue gak pulang pulang nehh.."!! // Adrie senyum senyum membaca nya.

"nanti gue bagi hasil Sam elo..!!

pesan ke lima

" Mas Adrie jahat ihh aku telpon gak di angkat angkat..aku kangen bang..'

masa Abang Sam istri Abang teruss..

kalau Abang sayang sama aku. nikahin aku cepat istri Abang cerai kan saja...biar ga ganggu kita..// Aku pun emosi baca pesan dari Anita

Kubalas cepat pesan dari Anita dan mulai mengetik..

,kalau mau manjang sama aku gak usah banyak minta macam macam..elo pikir elo siapa??

"kamu hanya ****** murahan berani nya ngatur'

aku..dasar murahan.."!!

Segera aku akan lepas ****** itu..Prinsip ku hanya buat sesaat saja.. aku bukan laki laki bodoh yang mau mengorbankan apa saja hanya untuk cewe macam Anita..

Ojek langganan ku sudah menunggu. Sengaja aku memang tidak bawa kendaraan mobil ataupun motor , aku lebih baik naik angkutan bus DAMRI supaya aku bisa tidur untuk menambah tenaga, akan cape sekali bila pulang pergi dengan motor atau pun mobil sampe Bandara. akupun pamit pada kakak ku yang sedang di dapur

" Kak aku pergi kerja dulu " kalau Lina sudah pulang tolong bilang besok saja ke Dokter kandungan ,biar aku antar.."

" Iya Drie..nanti di sampein , hati hati di jalan..

Sore hari Lina sudah berada di rumah, rencana nya dia mau ke Dokter untuk memeriksa kandungan..tapi ia ragu kalau dia pergi sendiri tanpa di dampingi suami nya , sebab Bang Adrie paling antusias melihat perkembangan janin di perut ku , apalagi melihat layar USG tampak bahagia sekali dia.

Sambil menonton tv sedang asik nya, kak Abrey memanggil ku

" Lin..Lina.."

" Iya kak., " * jawab Abrey *

" kata Adrie besok aja elo kalau mau kedokter kandungan biar ditemenin.. sama laki Lo "

" Owh..iya kak , Bang Adrie paling senang banget liat di layar USG soal nya maka nya Dia gak mau ketinggalan perkembangan Janin ku.. kak"

" Ahhh..lagian periksa di bidan yang dekat dekat kan juga bisa. gak perlu nunggu Adrie lah Adrie besok baru pulang pasti capek langsung antar elo. gimana sihh..jangan manja lah elo..!!

sedikit sedikit harus sama Adrie.. * sewot Abrey*

Aku pun diam Dalam hati ku " Aku gak ngerti sama pikiran kak Abrey, seperti gak suka sama aku cara bicara nya ke aku saja bikin hati sesak .." ya sudah lah ga usah di pikirin.."

Pagi hari nya Lina sudah mandi dan berpakaian , ia memakai baju hamil yang dibeli dua hari lalu dia beli 5 potong baju ibu hamil yang lebih longgar lagi mengingat kehamilan nya sudah agak membesar rasa nya celana khusus ibu hamil sudah tidak nyaman untuk kekantor

Lina sudah mengunci pintu dan siap siap untuk berangkat ke kantor , Ia melihat kak Abrey didapur , dan hendak mau pamit

" Kak berangkat kerja dulu yaa.."

" Elo baju hamil aja baru baru terus gue liat, gak usah beli terus nanti sebentar lagi elo brojol tuh baju ga di pake lagi..* julit Abrey*

' Iya kak , pamit kak "

tanpa lama lama aku malas dengar sewot nya aku mebuka pagar dan menutup dan siap naik ojek langganan ku..

" yaa Tuhan kak Abrey kenapa sihh..sabar sabar ya Lina * menyemangati diri*

Episodes
1 CINTA NYA SEPUPU ALMARHUM SUAMI KU
2 02.//PENELPON ANEH
3 Penolakan cinta secara halus
4 Dua garis
5 Kebahagiaan Adrie
6 Abrey yang Julit
7 kabar bahagia
8 kabar bahagia
9 Lina melahirkan
10 Tidak jadi marah
11 kecemburuan Abrey
12 Buka Toko sembako
13 Mobil Baru
14 Sakya Sakit
15 Adrie ingin di manja
16 Gelang berlian
17 Pegawai baru
18 Surya dan lesti
19 Abrey ngaku ngaku
20 Bertemu mantan
21 Nostalgia membawa mereka kembali
22 Mimpi buruk
23 Diam diam suka
24 Menyukai istri orang
25 Curiga
26 Mengikuti adrie
27 Tertangkap basah
28 Punya dua ibu
29 Bertemu Devis
30 kedua kalinya
31 Kembali menghangat
32 Devis kecewa
33 Lina mengalah
34 Ciuman pertama dari Devis
35 Lina memenuhi ajakan Devis
36 Pertemuan yang terakhir.
37 Ada kebohongan diraut wajah Lina.
38 Kecurigaan Adrie
39 kecurigaan Adrie 2
40 Pulang Kampung
41 Sentuhan terlarang.
42 Devis cemburu.
43 Lina menangis di pelukan Devis
44 Pergolakan Bathin
45 Janji Adrie.
46 Mulai penyelidikan
47 Pergi ke salon
48 Rindu Yang Tak Tertahankan
49 Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya
50 Mulai Terungkap
51 Ikatan Bathin
52 Menghadiri pesta
53 Rencana Hayalan Lina.
54 Steak Buatan Tiara
55 Ipar Maut
56 Terjebak Macet
57 Hukuman untuk Lina
58 Devis Khawatir
59 Abrey Terbuai
60 Menempati Rumah Baru
61 Nasihat Michel
62 Devis Protes
63 Kesepian
64 Liburan Ke Pantai
65 Tekat Devis
66 Adrie dan Devis
67 Terjalin kembali
68 love is Fool
69 Reuni SMA
70 Bertemu Genk Koplak
71 Lina ngambek
72 Menikah
73 Mari Kita Bicara
74 Terakhir kali nya
75 Partner
76 Malas bermain main
77 Rayuan Gombal
78 Kencan
79 Dijebak
80 Restu dari orang tua dan Adrie
81 Seperti Anak Bayi
82 Jodoh buat Devis
83 Jodoh buat Devis
84 Menghindar
85 Rencana licik Maria
86 Masuk ke perangkap Maria
87 Drama Maria
88 Supir Yang Tampan
89 Freddy dan Maria
90 Saling mendamba
91 Identitas Freddy
92 Seperti Oasis Di Padang Gurun
93 Undangan Makan Malam
94 Kejutan Tiara dan Brata
95 Kepergian Adrie
96 Kenangan bersama Adrie
97 Lupakan Masa lalu
98 Sikap Devis berubah pada Lina
99 Nyonya Floren Leander
100 Hukuman yang manjur
101 Melindungi Putrinya
102 Kedatangan Keluarga Devis
103 Kabar Devis akan Menikah
104 Menuntut ke Pengadilan
105 Maria Meninggalkan Rumah
106 Menolong pedagang baju keliling
107 Diego Mussaffer
108 Kebijakan Pak Harry dan Tiara
109 Nada Dering Ponsel
110 Freddy Memikirkan Maria
111 Pukulan Tuan Revanno Lefrandt
112 Tujuan Devis Ke Indonesia
113 Bertemu Diego
114 Pesona Janda Tiga anak
115 Diego Dan Lina Berkencan
116 Lina dan Diego Berdansa
117 Larangan Devis
118 Larangan Devis
119 Devis Mendapatkan Lina kembali
120 Lina yang Liar
121 Bekerja Sama Dengan Sakya
122 Menjadi Nyonya Freddy Leander
123 Maria Marah pada Freddy
124 Menerima Cinta Freddy
125 Rumah Kayu
126 Punya Anak Yang Banyak
127 Kekhawatiran Lina
128 Mengabaikan Telpon dari Devis
129 Pantas Berada di Sisi ku
130 Dua Duda Merebutkan Janda
131 Mengobati Luka
132 Sisi Lina
133 Cincin Pengikat
134 Teman Sakya
135 Menjemput Aldo
136 Membayangkan Wajah Lina
137 Butuh Pelampiasan
138 Tidak Update
139 Aldo Ngambek
140 Tidak Ada Keberanian
141 Bimo Di Tolak
142 Seperti Rambo
143 Berterima Kasih Pada Adrie
144 Jadi Obat Nyamuk
145 Surat Ijin Dari Papa
146 Kuliner Malam Hari
147 Tidak Butuh Penolakan
148 Merasa Mual
149 Keluarga Besar Lina di kampung
150 Durian Jatuh
151 Lina Takut Menyelam
152 Restu Dari Orang Tua Lina
153 Lina Mengajak Buk Jum Ke Amsterdam
154 Moodbooster Devis
155 Cuaca Buruk
156 Tak Ada Cinta Yang Tulus
157 Answer me?
158 Fitting Baju Pengantin.
159 Hari Yang Sial
160 Devis Mendambakan Bayi Perempuan
161 Lina Ngidam Jambu Bol
162 Devis Yang Keras Kepala Lina yang Lemah Lembut
163 Manis dan Empuk
164 Pelukan Bang Adrie
165 Lina Gugup
166 The Wedding Day
167 Hasya Kencana Ayudisha Bakker
168 Pengakuan Sakya
169 Operasi Sesar
170 Hampir 4 Minggu
171 Candaan Laura
172 Bawaan Bu Inah dari Jakarta.
173 Bertemu Freddo
174 Pemandangan Yang Indah
175 Freddo Hampir Jatuh Cinta Pada Lina
176 Lina Was Was
177 Freddo Patah Hati
178 Kedatangan Sahabat Lina
179 Lina Mengajak Via Jalan Jalan
180 Ponsel Via Tertinggal
181 Via di Ajak Kencan
182 Makan Malam
183 Devis Menantang Lina
184 Siapalah Aku Ini
185 Harus Utuh Dan Hidup Hidup
186 Bertepuk Tangan
187 Sama Sama Berpengalaman
188 Freddo dan Via Menikah
189 Freddo Mengagumi
190 Karya Novel Ke 2
191 Belah Duren di Malam Pertama
192 Keluarga Devis
Episodes

Updated 192 Episodes

1
CINTA NYA SEPUPU ALMARHUM SUAMI KU
2
02.//PENELPON ANEH
3
Penolakan cinta secara halus
4
Dua garis
5
Kebahagiaan Adrie
6
Abrey yang Julit
7
kabar bahagia
8
kabar bahagia
9
Lina melahirkan
10
Tidak jadi marah
11
kecemburuan Abrey
12
Buka Toko sembako
13
Mobil Baru
14
Sakya Sakit
15
Adrie ingin di manja
16
Gelang berlian
17
Pegawai baru
18
Surya dan lesti
19
Abrey ngaku ngaku
20
Bertemu mantan
21
Nostalgia membawa mereka kembali
22
Mimpi buruk
23
Diam diam suka
24
Menyukai istri orang
25
Curiga
26
Mengikuti adrie
27
Tertangkap basah
28
Punya dua ibu
29
Bertemu Devis
30
kedua kalinya
31
Kembali menghangat
32
Devis kecewa
33
Lina mengalah
34
Ciuman pertama dari Devis
35
Lina memenuhi ajakan Devis
36
Pertemuan yang terakhir.
37
Ada kebohongan diraut wajah Lina.
38
Kecurigaan Adrie
39
kecurigaan Adrie 2
40
Pulang Kampung
41
Sentuhan terlarang.
42
Devis cemburu.
43
Lina menangis di pelukan Devis
44
Pergolakan Bathin
45
Janji Adrie.
46
Mulai penyelidikan
47
Pergi ke salon
48
Rindu Yang Tak Tertahankan
49
Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya
50
Mulai Terungkap
51
Ikatan Bathin
52
Menghadiri pesta
53
Rencana Hayalan Lina.
54
Steak Buatan Tiara
55
Ipar Maut
56
Terjebak Macet
57
Hukuman untuk Lina
58
Devis Khawatir
59
Abrey Terbuai
60
Menempati Rumah Baru
61
Nasihat Michel
62
Devis Protes
63
Kesepian
64
Liburan Ke Pantai
65
Tekat Devis
66
Adrie dan Devis
67
Terjalin kembali
68
love is Fool
69
Reuni SMA
70
Bertemu Genk Koplak
71
Lina ngambek
72
Menikah
73
Mari Kita Bicara
74
Terakhir kali nya
75
Partner
76
Malas bermain main
77
Rayuan Gombal
78
Kencan
79
Dijebak
80
Restu dari orang tua dan Adrie
81
Seperti Anak Bayi
82
Jodoh buat Devis
83
Jodoh buat Devis
84
Menghindar
85
Rencana licik Maria
86
Masuk ke perangkap Maria
87
Drama Maria
88
Supir Yang Tampan
89
Freddy dan Maria
90
Saling mendamba
91
Identitas Freddy
92
Seperti Oasis Di Padang Gurun
93
Undangan Makan Malam
94
Kejutan Tiara dan Brata
95
Kepergian Adrie
96
Kenangan bersama Adrie
97
Lupakan Masa lalu
98
Sikap Devis berubah pada Lina
99
Nyonya Floren Leander
100
Hukuman yang manjur
101
Melindungi Putrinya
102
Kedatangan Keluarga Devis
103
Kabar Devis akan Menikah
104
Menuntut ke Pengadilan
105
Maria Meninggalkan Rumah
106
Menolong pedagang baju keliling
107
Diego Mussaffer
108
Kebijakan Pak Harry dan Tiara
109
Nada Dering Ponsel
110
Freddy Memikirkan Maria
111
Pukulan Tuan Revanno Lefrandt
112
Tujuan Devis Ke Indonesia
113
Bertemu Diego
114
Pesona Janda Tiga anak
115
Diego Dan Lina Berkencan
116
Lina dan Diego Berdansa
117
Larangan Devis
118
Larangan Devis
119
Devis Mendapatkan Lina kembali
120
Lina yang Liar
121
Bekerja Sama Dengan Sakya
122
Menjadi Nyonya Freddy Leander
123
Maria Marah pada Freddy
124
Menerima Cinta Freddy
125
Rumah Kayu
126
Punya Anak Yang Banyak
127
Kekhawatiran Lina
128
Mengabaikan Telpon dari Devis
129
Pantas Berada di Sisi ku
130
Dua Duda Merebutkan Janda
131
Mengobati Luka
132
Sisi Lina
133
Cincin Pengikat
134
Teman Sakya
135
Menjemput Aldo
136
Membayangkan Wajah Lina
137
Butuh Pelampiasan
138
Tidak Update
139
Aldo Ngambek
140
Tidak Ada Keberanian
141
Bimo Di Tolak
142
Seperti Rambo
143
Berterima Kasih Pada Adrie
144
Jadi Obat Nyamuk
145
Surat Ijin Dari Papa
146
Kuliner Malam Hari
147
Tidak Butuh Penolakan
148
Merasa Mual
149
Keluarga Besar Lina di kampung
150
Durian Jatuh
151
Lina Takut Menyelam
152
Restu Dari Orang Tua Lina
153
Lina Mengajak Buk Jum Ke Amsterdam
154
Moodbooster Devis
155
Cuaca Buruk
156
Tak Ada Cinta Yang Tulus
157
Answer me?
158
Fitting Baju Pengantin.
159
Hari Yang Sial
160
Devis Mendambakan Bayi Perempuan
161
Lina Ngidam Jambu Bol
162
Devis Yang Keras Kepala Lina yang Lemah Lembut
163
Manis dan Empuk
164
Pelukan Bang Adrie
165
Lina Gugup
166
The Wedding Day
167
Hasya Kencana Ayudisha Bakker
168
Pengakuan Sakya
169
Operasi Sesar
170
Hampir 4 Minggu
171
Candaan Laura
172
Bawaan Bu Inah dari Jakarta.
173
Bertemu Freddo
174
Pemandangan Yang Indah
175
Freddo Hampir Jatuh Cinta Pada Lina
176
Lina Was Was
177
Freddo Patah Hati
178
Kedatangan Sahabat Lina
179
Lina Mengajak Via Jalan Jalan
180
Ponsel Via Tertinggal
181
Via di Ajak Kencan
182
Makan Malam
183
Devis Menantang Lina
184
Siapalah Aku Ini
185
Harus Utuh Dan Hidup Hidup
186
Bertepuk Tangan
187
Sama Sama Berpengalaman
188
Freddo dan Via Menikah
189
Freddo Mengagumi
190
Karya Novel Ke 2
191
Belah Duren di Malam Pertama
192
Keluarga Devis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!