Penolakan cinta secara halus

Sepatu Flat warna putih, Dress biru navy berlengan buntung dan panjang sampai selutut itu, sangat cocok di kulit istriku yang putih nan

mulus Make up yang tipis dan warna bibir pink dari sapuan lipgloss. semakin cantik wajah Istriku.

Istriku memang tidak suka ber Make up tebal bagi nya Make up tipis tidak butuh waktu lama untuk berdandan. kulit wajah nya bersih alis tebal tidak perlu dilukis lagi hanya sedikit dirapihkan agar terbentuk seperti sulam alis disalon kecantikan.

Sedikit cerita bagaimana dulu aku bisa menikah dengan Paulina gadis berdarah Manado ini yaitu dari temen menjadi demen. awal nya aku memang sudah tertarik dengan nya diam diam tanpa diketahui oleh nya.

Aku memang bukan type laki laki yang langsung to the point mengutarakan Cinta pada seseorang yang aku kagumi.

Dari aku masih kuliah di salah satu Universitas di Jakarta hingga lulus kuliah aku belum berani mendekati nya..Yaa sadar diri aja aku belum punya penghasilan.

Kehilangan seorang Ayah yang aku cintai membuat aku harus bekerja demi memenuhi kebutuhan kami yang hanya tinggal 3 bersaudara dikeluarga ku, Abrey kakak tertua ku dan Michel adikku

mau tidak mau aku menjadi Tulang punggung untuk kedua saudara perempuan kandung ku.

Bekerja di bidang jasa Ekspedisi sangat membantu untuk kubutuhan ku dan kedua saudara kandungku , dari situ lah aku bisa mengubah penampilanku.

Hari Minggu adalah hari yang sangat penting buat ku. selain bisa berkumpul dengan keluarga , dan teman aku juga harus mengutamakan ber ibadah di Gereja terlebih dahulu.

Disitulah dimana setiap aku ada kesempatan beribadah aku selalu bertemu dengan Paulina

Ibadah pun selesai kulihat agak kejauhan Paulina sedang berdiri seperti sedang menunggu seseorang.

Aku mendekati dengan mulai basa basi sambil bersalaman dengan nya

" Selamat hari Minggu."

" Hai Drie selamat hari Minggu yaa..dengan siapa sendiri aja..keGereja?

" Enggak aku tadi bersama dengan kakak dan adik ku, mereka sudah pamit untuk pulang duluan."

Paulina langsung Ber "Owh ria "

" lho kamu dengan siapa..?"

" Aku sendirian saja Drie "

Lina tersenyum yang menurutku sangat manis.

" O..iya apa kabar kamu Drie."

"Baik baik saja kayak nya..baru ini kita ketemu lagi dan maaf kamu semakin cantik saja."

" Ahh gombal dehh..hehehe makasih pujian nya, Btw Gak punya receh nihh."

Canda Paulina.

" Mmhh...kamu pulang dengan siapa Lina?"

" Aku lagi nunggu di jemput Drie."

" Owhh.." . Adrie dan Lina diam mereka bingung mau bicara apa lagi?

Tak lama Hp dalam tas Paulina berdering, lalu buru buru dikeluarkan dari dalam Tas.

" Sebentar ya Drie ! Aku terima telepon dulu."

" Ya silahkan ."

" Halo lya kenapa dek ?"

" Owh gitu.. ya sudah aku naik angkot saja kalau gitu."

' Ok bye adek."

Percakapan hanya 1 menit pun berhenti,

kutangkap seperti nya Paulina tidak jadi di jemput

Adrie memberanikan diri menawarkan Lina untuk mengantar nya pulang.

" Kenapa ? adek mu tidak bisa menjemput mu ?"

" Iya Drie, kalau gitu aku mau naik Angkot saja."

" Mau aku antar sampe Rumah..* ngarep*

"Mmm....gimana ya aku gak enak nihh ."

" Sudah ayo !

Segera ku ambil kendaraan roda 2 di parkiran halaman Gereja. Motor yang di iklan kan artis Komeng, aku beli sebulan yang lalu

Dengan semangat nya aku giring motor sampe dekat Paulina.

" Ayook !

" Gak apa apa nih aku takut ngerepotin kamu saja"

" Gak sama sekali..justru aku senang lho bisa boncengin cewek cantik.." * jurus gombal ku keluar*

" Gombal lagi deh..hehhehe"

" Owh iya ini sudah jam makan siang. kamu lapar gak..?

"Kalau kamu mau Kita ke Restoran Sea food yang dulu pernah makan ber empat bareng bareng sama Andi dan Vera. * ingat ku*

" Iya mm..cerita nya mau traktir aku nih !

boleh lahh."

Sampai di restoran Seafood kami makan berdua sambil cerita tentang rutinitas kami masing masing.

Setelah membayar aku mengantar kan Lina sampai rumah.. dan pamit kepada orang tua Lina..

Tapi sebelum nya aku dan Lina bertukar nomor telepon agar aku bisa menelpon walau hanya sekedar menanyakan kabar saja.

Tapi entah perasaan ini semakin membuncah saja tak kala aku mau mengajak nya kembali jalan berdua .

" Mm..Lin nanti malam ada acara gak ?"

Tanya ku ragu ragu

" Tidak ada..kenapa memang Drie..?"

" Kalau boleh..aku mau ajak jalan."

Dengan rasa deg degan takut dia menolak

"Oh..kemana yaa?"

" Kemana kek jalan ke Mal atau kita nonton yuuk ! aku liat di Plaza ada film bagus"

"Mmm gimana yaa.. Ya oke lah aku mau"

" Jam 6 sore aku jemput kamu yaa.."

"OK Drie..makasih yaa sebelum nya sudah traktir aku makan.

" Sama sama Ya yaa sudah aku pulang dulu. Salam sama mama papa kamu."

Tepat jam 6 sore aku sudah sampai rumah Lina. Lina pun sudah siap dengan gaya rambut nya di jepit setangah polesan make up yang tipis celana jeans biru dan kaos berkerah warna merah cabai semakin terlihat putih bersih kulit tangan nya dan ditambah sepatu cats warna putih menambah kesan energik dan sporty.

Tercium aroma wangi parfum ketika dia mendekat untuk duduk di belakang ku.

Motor pun ku hidupkan setelah helm kupakai

15 menit kami sampe diplaza Merdeka.

kami langsung menuju loket untuk membayar 2 tiket dan memilih kursi yang masih kosong.

masih ada 15 menit lagi film diputar.

Akupun menawarkan minuman apa yang dia sukai.

"Lin kamu mau minum apa ?"

" Minuman soda saja"

"Ok tunggu sebentar !

Lima menit kemudian dua Cup minuman soda dan Popcorn satu Box sudah ada ditangan ku untuk diberikan pada Lina.

Kami berdua berjalan melihat poster poster film yang akan segera tayang..

tapi itu tidak membuat aku tertarik pada gambar action atau pun gambar film horor

yang dipajang

Lina tidak sadar kalau aku sedang memandangi wajah nya.. mata nya sedang fokus membaca alur pendek Cerita atau melihat tokoh tokoh pemeran film pada poster poster itu.

Tak disadari aku pun kepergok oleh mata nya yang menoleh pada ku " malu rasa nya*

" Drie film horor ini bagus deh, kayak nya serem banget

' owhh iyaa yaa.. aku lansung menoleh kedepan pada poster yang di tunjuk lina.

" Kamu suka film horor yaa"

" hehee banget Drie..tapi udahan nya aku takut kalau mau tidur dikamar , karna jadi kebayang bayang.."

' kalau kamu takut telp aku aja.." * bisa aje gue*

" Untuk..?

' Supaya kamu tidak takut'

"Ahh..bisa aja penawaran nya."

Film pun sudah mulai diputar kami berdua sudah masuk dan duduk di kursi yang kami pilih.

Terus terang selama film berlangsung. aku tidak terlalu menikmati karna di otak ku sedang menimbang rasa memikirkan bagaimana cara nya untuk menyatakan suka pada Lina.

karena rencana ku selesai film di putar , aku mau ajak makan di dalam plaza ini. dan mau menyatakan cinta pada PauLina yang selama ini aku pendam.

Film pun akhir nya selesai

' ..Lin , kita makan dulu yaa.

Kami menuju tempat makanan Jepang

setelah memesan makanan. jantung ku mulai berdetak rasa tidak percaya diri untuk nembak dia. takut kalau kalau dia menolak.

Tak apa di tolak toh..! kalau pun di tolak yang penting sudah di coba.

" Lina..sebelum nya aku minta maaf"

"Maaf untuk ?? * telisik Lina*

Aku menarik napas dalam dalam dan siap untuk mulai bicara

" Aku suka sama kamu lina terus terang ini sudah lama aku pendam..mohon maaf kalau ini meresah kan kamu."

" Apapun keputusan kamu aku terima.."

Lina pun terdiam entah apa yang dipikirkan semoga dia menjawab dengan bijak.

" Trimakasih Drie untuk menyukai aku, bukan aku menolak tapi aku belum tau dengan perasaan aku sebenar nya ke kamu..."

" Dani aku juga tidak mau setelah ini pertemann kita jadi hancur..

"..kalau kamu tidak tau bagaimana perasaan kamu ke aku..apa kamu mau mencoba nya untuk bisa menyukai ku ?.."

" Sebaik nya seperti itu aku akan mencoba nya Drie.." Gak Apa apa kan.

.." Aku ber harap kamu bisa menyukai aku apa ada nya."

Entah lah rasa nya lemas tapi plong karena sudah menyatakan .perasaan ini pada nya..tapi aku bertekad aku akan dapat kan hati nya dan menjadi milik ku. Tak rela rasa nya kalau dia sudah punya cowok lain. akan aku kejar kamu lina sampai kapan pun dan dimana pun. Tekad ku.

1 Minggu sesudah nya tidak ada kabar sama sekali dari aku maupun Paulina, mungkin karena juga kesibukan kami masing masing.

semenjak Penolakan Paulina aku bekerja agak kurang semangat tapi aku tidak juga terlalu memikirkan nya . takut menggangu pekerjaan ku.

2 Minggu pun berlalu aku menunggu kabar dari dia, rasa bersalah pun timbul takut kalau dia tak mau bertemu dengan ku lagi.

Pekerjaan hari ini tidak terlalu padat pengiriman barang hanya sedikit karna ini hari Minggu jadwal aku masuk kerja.

Baru saja Hp yang ku keluarkan dari kantonh

celana seragam untuk menelpon Paulina. Hp itu pun berdering.

ku lihat layar muncul nama Bapak Harri. segera kutekan tombol terima

" Halo selamat siang Om"

" Drie kamu di kantor yaa..?

" Iya..Om. ada yang bisa Andrie bantu Om"

" Drie gudang cabang Jogya lagi ada masalah karena kepala cabang sedang sakit tolong kamu handle dulu sampe Kepala cabang sembuh."..!

Tak bisa menolak tugas yang diberikan Big Boss ini.

" Baik Om. laksanakan.."

Barang barang untuk segala keperluan ku selama bertugas di Jogya sudah siap semua.

Satu jam perjalanan dengan pesawat sampai lah aku di Jogya. aku langsung menaruh tas dan koper di mess yang memang sudah disiapkan. kamar nya bersih ruangan AC TV layar datar 40 " tempat tidur yang empuk, kamar mandi dengan walk in closet. sangat memberi kenyamanan untuk beristirahat

Hari pertama digudang cabang Jogya ,

sebelum bekerja aku mengumpulkan anak buah Bapak Dimas selaku kepala Cabang digudang ini Untuk briefing

dan meriview kendala apa saja yang ada di gudang hingga tidak berjalan lancar.

..". Selamat pagi rekan rekan..'

"SELAMAT PAGI.."

ucap nya serempak

langsung saja..

.." saya Adrie Shift Leader gudang pusat

saya diutus oleh Bapak Harri untuk membantu rekan rekan dan juga membantu tugas Bapak Dimas yang saat ini beliau sedang mengalami kelemahan tubuh.

masalah digudang ini sudah saya review dan sudah saya pahami..Ayo..! rekan rekan

mari kita bekerja sama agar gudang ini dapat berjalan dengan lancar

dan mari sama sama kita doa kan agar beliau cepat sembuh dan bisa kembali bekerja .."

" Amiinn " semua serempak"

" Itu saja dari saya.. Trimakasih. dan selamt bekerja.."

Pada hari itu juga masalah yang membuat gudang tidak berjalan lancar akhir nya selesai

berkat kerja sama dengan anak buah yang bisa di handal kan.

satu harian itu sangat menguras tenaga dan pikiran hingga lelah ditubuh ku mengiba untuk segera istirahat.

Setelah membersihkan diri dari keringat yang lengket di badan dan aroma keringat yang tak sedap tubuh terasa segar kembali

tak lupa untuk mengisi kampung tengah yang sudah ku pesan sebelum nya.

sambil menikmati makanan menu Ayam bakar sambal dan lalapan. tv yang sudah kunyalakan terasa sangat nikmat mungkin karena sudah sangat lapar.

Selesai makan ku hisap rokok mild Sebatang untuk melengkapi "me time' ini

pikiran ku kini ber alih pada PauLina

Apa kabar nya dia sekarang?

Sedang apa dia sekarang?

.." Ahhh kenapa otak ini masih saja memikirkan nya padahal aku sudah sesibuk ini tapi masih saja tidak hilang...

Hatii ini mulai berkecamuk..ku ambil hp yang sedang di charge mencari kontak nama Paulina

Dengan dada yang berdetak sedikit gugup kucoba menelpon dia.

Telpon tersambung..ku ambil napas dalam dalam

.." Halo..halo Adrie

ahh..rindu rasa nya mendengar suara nya

" Halo Lina.. apa kabar nya kamu..?"

" Baik..baik baik saja Adrie

terdengar gugup

" Syukur lah kalau begitu.."

Entah gimana tiba tiba kami berdua

ber samaan bicara

" Drie..Lina.."

kami pun tertawa..

" Kamu dulu Drie..

" Kamu dulu aja. tadi kamu mau bilang apa..?"

Baik lah..kita baru ini lagi bicara di telpon

kamu sibuk yaa..? * tanya ku*

"Iya Drie..aku sudah diterima bekerja di bagian Administrasi sudah dua Minggu ini.."

pantas saja dalam hati ku

"Dan kamu sibuk juga yaa..?

" Aku sekarang lagi di tugas kan di Jogya ada pekerjaan yang harus saya handle karna ada masalah di cabang gudang ini. Jelas ku

" Owh.. begitu..'

" Berapa lama di Jogya..?

" Mungkin 3 atau 4 hari di sini.."

" Drie maaf yaa..sejak terakhir kita pulang nonton mungkin mebuat kamu resah atau tidak nyaman dengan Jawaban ku..'

" Tidak juga begitu tapi aku masih mangharapkan kamu..aku..aku.." * ragu ragu bicara"

" Aku mencintai kamu aku terus memikirkan kamu lina.."

' Terserah tanggapan kamu terhadap aku seperti apa..'

..' Jawaban nya..kalau boleh bisa kah setelah kamu selesai tugas di Jogya..?

..MMM..mamaksud kamu..?

" Iya aku akan memberi jawaban setelah kamu pulang dari Jogya,.'

..Baik lah..! aku berharap jawaban mu mau menerima ku".

.." Ok sebaik nya kita sudahi dulu..kamu lelah aku pun juga lelah bekerja. besok kita sambung lagi.'

' Ok selamat tidur mimpi yang indah..'

" Trima kasih Adrie atas perhatian nya selamat tidur.."

Tiga hari berlalu pekerjaan di gudang cabang Jogya sudah berjalan dan stabil kembali

kepala cabang pun sudah kembali bekerja

Pakaian sudah ku beres kan ke dalam koper dan juga barang barang keperluan ku di tas..

Pesawat yang akan aku tumpangi akan terbang pukul 3 sore arti nya aku masih ada waktu untuk membeli oleh oleh makanan khas Jogya

aku membeli cukup banyak untuk saudara kandungku dan untuk anak buah ku di gudang pusat dan yang pasti aku membeli spesial buat Lina yang akan aku beri pada dia di pertemuan kita besok.

sampai dirumah aku melihat saudara kandung ku Kak Abrey dan Michel yang sedang duduk di teras

.." sudah Pulang lu Drie..? gimana Drie kerja Lo di Jogya..* tanya kak Abrey"

Akupun cerita pengalaman disana sambil santai dan menikmati teh manis yang sudah disediakan dan juga pisang goreng

Ku sodorkan oleh oleh dari Jogya yang sudah ku pisah sebelum nya untuk mereka. selesai bincang bincang aku masuk ke kamarku untuk istirahat.

Hari ini hari libur walaupun sebenar nya ini bukan jadwal ku. tapi Pak Harri membri waktu untuk ku istirahat.

sesuai dengan permintaan Lina yang akan memberi jawaban padaku. kutelpon dia untuk janjian bertemu.

..' Halo Lina"

" Halo Drie kamu sudah balik dari Jogya

" Iya kemarin sore aku tiba sampe rumah..'

Aku akan jemput kamu nanti malam..'

" Ok baik lah..sampe ketemu nanti malam'

selepas magrib aku bersiap siap menjemput Lina dirumah

dengan semangat selama perjalanan di atas motor tak henti nya aku meminta dan memohon pada Tuhan agar dia mau menerima ku menjadi kekasih nya.

sampai lah aku didepan rumah Lina dan dia sudah bersiap siap

' Yuk.. jalan Drie..

mesin motor pun langsung kunyalakan

aku mengajak nya ke Mal yang berlokasi dekat dekat saja..agar menghemat waktu

Kami pun sudah berada di restoran siap saji

sambil menunggu menu makanan yang sudah di pesan. Percakapan pun aku mulai..

' Maaf Lina sebelum nya..ini yang terakhir aku mbwri kesempatan pada mu atas jawaban dari kamu untuk menerima ku.."

sengaja aku menegaskan seperti itu seakan akan Ultimatum .padahal kalau jawaban nya pun masih menolak aku akan maju terus sampai dia menjadi milik ku.

Dengan to the poin nya

..Iya atau tidak..' atas jawaban mu

.." kita jalani dulu ajah..aku masih belum bisa mencintai kamu Drie.. gak apa kan!.

' Ok baik.. * Sedikit kecewa*

Jawaban yang berarti aku masih harus bersabar tak apalah dengan jalani dulu proses saling mengenali pribadi masing masing sifat dan karakter seseorang apakah cocok atau tidak.

Makanan pun sudah datang kami pun bersantap dengan tenang sambil membicarakan pekerjaan kita berdua..

" Oh iya ini oleh oleh dari Jogya untuk kamu..tolong di terima

" Wah...makasih banyak Drie..ini banyak banget kamu repot repot beliin oleh oleh buat aku..'

Waktu pun berlalu kedekatan kami masih tetap berjalan makan berdua, jalan berdua masih, walaupun kadang Lina yang membayar padahal aku sudah menolak nya..

gak enak kalau dia masih saja yang bayar karna sebenar buat aku Gak ada kamus nya kalau cewek yang bayar./

Episodes
1 CINTA NYA SEPUPU ALMARHUM SUAMI KU
2 02.//PENELPON ANEH
3 Penolakan cinta secara halus
4 Dua garis
5 Kebahagiaan Adrie
6 Abrey yang Julit
7 kabar bahagia
8 kabar bahagia
9 Lina melahirkan
10 Tidak jadi marah
11 kecemburuan Abrey
12 Buka Toko sembako
13 Mobil Baru
14 Sakya Sakit
15 Adrie ingin di manja
16 Gelang berlian
17 Pegawai baru
18 Surya dan lesti
19 Abrey ngaku ngaku
20 Bertemu mantan
21 Nostalgia membawa mereka kembali
22 Mimpi buruk
23 Diam diam suka
24 Menyukai istri orang
25 Curiga
26 Mengikuti adrie
27 Tertangkap basah
28 Punya dua ibu
29 Bertemu Devis
30 kedua kalinya
31 Kembali menghangat
32 Devis kecewa
33 Lina mengalah
34 Ciuman pertama dari Devis
35 Lina memenuhi ajakan Devis
36 Pertemuan yang terakhir.
37 Ada kebohongan diraut wajah Lina.
38 Kecurigaan Adrie
39 kecurigaan Adrie 2
40 Pulang Kampung
41 Sentuhan terlarang.
42 Devis cemburu.
43 Lina menangis di pelukan Devis
44 Pergolakan Bathin
45 Janji Adrie.
46 Mulai penyelidikan
47 Pergi ke salon
48 Rindu Yang Tak Tertahankan
49 Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya
50 Mulai Terungkap
51 Ikatan Bathin
52 Menghadiri pesta
53 Rencana Hayalan Lina.
54 Steak Buatan Tiara
55 Ipar Maut
56 Terjebak Macet
57 Hukuman untuk Lina
58 Devis Khawatir
59 Abrey Terbuai
60 Menempati Rumah Baru
61 Nasihat Michel
62 Devis Protes
63 Kesepian
64 Liburan Ke Pantai
65 Tekat Devis
66 Adrie dan Devis
67 Terjalin kembali
68 love is Fool
69 Reuni SMA
70 Bertemu Genk Koplak
71 Lina ngambek
72 Menikah
73 Mari Kita Bicara
74 Terakhir kali nya
75 Partner
76 Malas bermain main
77 Rayuan Gombal
78 Kencan
79 Dijebak
80 Restu dari orang tua dan Adrie
81 Seperti Anak Bayi
82 Jodoh buat Devis
83 Jodoh buat Devis
84 Menghindar
85 Rencana licik Maria
86 Masuk ke perangkap Maria
87 Drama Maria
88 Supir Yang Tampan
89 Freddy dan Maria
90 Saling mendamba
91 Identitas Freddy
92 Seperti Oasis Di Padang Gurun
93 Undangan Makan Malam
94 Kejutan Tiara dan Brata
95 Kepergian Adrie
96 Kenangan bersama Adrie
97 Lupakan Masa lalu
98 Sikap Devis berubah pada Lina
99 Nyonya Floren Leander
100 Hukuman yang manjur
101 Melindungi Putrinya
102 Kedatangan Keluarga Devis
103 Kabar Devis akan Menikah
104 Menuntut ke Pengadilan
105 Maria Meninggalkan Rumah
106 Menolong pedagang baju keliling
107 Diego Mussaffer
108 Kebijakan Pak Harry dan Tiara
109 Nada Dering Ponsel
110 Freddy Memikirkan Maria
111 Pukulan Tuan Revanno Lefrandt
112 Tujuan Devis Ke Indonesia
113 Bertemu Diego
114 Pesona Janda Tiga anak
115 Diego Dan Lina Berkencan
116 Lina dan Diego Berdansa
117 Larangan Devis
118 Larangan Devis
119 Devis Mendapatkan Lina kembali
120 Lina yang Liar
121 Bekerja Sama Dengan Sakya
122 Menjadi Nyonya Freddy Leander
123 Maria Marah pada Freddy
124 Menerima Cinta Freddy
125 Rumah Kayu
126 Punya Anak Yang Banyak
127 Kekhawatiran Lina
128 Mengabaikan Telpon dari Devis
129 Pantas Berada di Sisi ku
130 Dua Duda Merebutkan Janda
131 Mengobati Luka
132 Sisi Lina
133 Cincin Pengikat
134 Teman Sakya
135 Menjemput Aldo
136 Membayangkan Wajah Lina
137 Butuh Pelampiasan
138 Tidak Update
139 Aldo Ngambek
140 Tidak Ada Keberanian
141 Bimo Di Tolak
142 Seperti Rambo
143 Berterima Kasih Pada Adrie
144 Jadi Obat Nyamuk
145 Surat Ijin Dari Papa
146 Kuliner Malam Hari
147 Tidak Butuh Penolakan
148 Merasa Mual
149 Keluarga Besar Lina di kampung
150 Durian Jatuh
151 Lina Takut Menyelam
152 Restu Dari Orang Tua Lina
153 Lina Mengajak Buk Jum Ke Amsterdam
154 Moodbooster Devis
155 Cuaca Buruk
156 Tak Ada Cinta Yang Tulus
157 Answer me?
158 Fitting Baju Pengantin.
159 Hari Yang Sial
160 Devis Mendambakan Bayi Perempuan
161 Lina Ngidam Jambu Bol
162 Devis Yang Keras Kepala Lina yang Lemah Lembut
163 Manis dan Empuk
164 Pelukan Bang Adrie
165 Lina Gugup
166 The Wedding Day
167 Hasya Kencana Ayudisha Bakker
168 Pengakuan Sakya
169 Operasi Sesar
170 Hampir 4 Minggu
171 Candaan Laura
172 Bawaan Bu Inah dari Jakarta.
173 Bertemu Freddo
174 Pemandangan Yang Indah
175 Freddo Hampir Jatuh Cinta Pada Lina
176 Lina Was Was
177 Freddo Patah Hati
178 Kedatangan Sahabat Lina
179 Lina Mengajak Via Jalan Jalan
180 Ponsel Via Tertinggal
181 Via di Ajak Kencan
182 Makan Malam
183 Devis Menantang Lina
184 Siapalah Aku Ini
185 Harus Utuh Dan Hidup Hidup
186 Bertepuk Tangan
187 Sama Sama Berpengalaman
188 Freddo dan Via Menikah
189 Freddo Mengagumi
190 Karya Novel Ke 2
191 Belah Duren di Malam Pertama
192 Keluarga Devis
Episodes

Updated 192 Episodes

1
CINTA NYA SEPUPU ALMARHUM SUAMI KU
2
02.//PENELPON ANEH
3
Penolakan cinta secara halus
4
Dua garis
5
Kebahagiaan Adrie
6
Abrey yang Julit
7
kabar bahagia
8
kabar bahagia
9
Lina melahirkan
10
Tidak jadi marah
11
kecemburuan Abrey
12
Buka Toko sembako
13
Mobil Baru
14
Sakya Sakit
15
Adrie ingin di manja
16
Gelang berlian
17
Pegawai baru
18
Surya dan lesti
19
Abrey ngaku ngaku
20
Bertemu mantan
21
Nostalgia membawa mereka kembali
22
Mimpi buruk
23
Diam diam suka
24
Menyukai istri orang
25
Curiga
26
Mengikuti adrie
27
Tertangkap basah
28
Punya dua ibu
29
Bertemu Devis
30
kedua kalinya
31
Kembali menghangat
32
Devis kecewa
33
Lina mengalah
34
Ciuman pertama dari Devis
35
Lina memenuhi ajakan Devis
36
Pertemuan yang terakhir.
37
Ada kebohongan diraut wajah Lina.
38
Kecurigaan Adrie
39
kecurigaan Adrie 2
40
Pulang Kampung
41
Sentuhan terlarang.
42
Devis cemburu.
43
Lina menangis di pelukan Devis
44
Pergolakan Bathin
45
Janji Adrie.
46
Mulai penyelidikan
47
Pergi ke salon
48
Rindu Yang Tak Tertahankan
49
Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya
50
Mulai Terungkap
51
Ikatan Bathin
52
Menghadiri pesta
53
Rencana Hayalan Lina.
54
Steak Buatan Tiara
55
Ipar Maut
56
Terjebak Macet
57
Hukuman untuk Lina
58
Devis Khawatir
59
Abrey Terbuai
60
Menempati Rumah Baru
61
Nasihat Michel
62
Devis Protes
63
Kesepian
64
Liburan Ke Pantai
65
Tekat Devis
66
Adrie dan Devis
67
Terjalin kembali
68
love is Fool
69
Reuni SMA
70
Bertemu Genk Koplak
71
Lina ngambek
72
Menikah
73
Mari Kita Bicara
74
Terakhir kali nya
75
Partner
76
Malas bermain main
77
Rayuan Gombal
78
Kencan
79
Dijebak
80
Restu dari orang tua dan Adrie
81
Seperti Anak Bayi
82
Jodoh buat Devis
83
Jodoh buat Devis
84
Menghindar
85
Rencana licik Maria
86
Masuk ke perangkap Maria
87
Drama Maria
88
Supir Yang Tampan
89
Freddy dan Maria
90
Saling mendamba
91
Identitas Freddy
92
Seperti Oasis Di Padang Gurun
93
Undangan Makan Malam
94
Kejutan Tiara dan Brata
95
Kepergian Adrie
96
Kenangan bersama Adrie
97
Lupakan Masa lalu
98
Sikap Devis berubah pada Lina
99
Nyonya Floren Leander
100
Hukuman yang manjur
101
Melindungi Putrinya
102
Kedatangan Keluarga Devis
103
Kabar Devis akan Menikah
104
Menuntut ke Pengadilan
105
Maria Meninggalkan Rumah
106
Menolong pedagang baju keliling
107
Diego Mussaffer
108
Kebijakan Pak Harry dan Tiara
109
Nada Dering Ponsel
110
Freddy Memikirkan Maria
111
Pukulan Tuan Revanno Lefrandt
112
Tujuan Devis Ke Indonesia
113
Bertemu Diego
114
Pesona Janda Tiga anak
115
Diego Dan Lina Berkencan
116
Lina dan Diego Berdansa
117
Larangan Devis
118
Larangan Devis
119
Devis Mendapatkan Lina kembali
120
Lina yang Liar
121
Bekerja Sama Dengan Sakya
122
Menjadi Nyonya Freddy Leander
123
Maria Marah pada Freddy
124
Menerima Cinta Freddy
125
Rumah Kayu
126
Punya Anak Yang Banyak
127
Kekhawatiran Lina
128
Mengabaikan Telpon dari Devis
129
Pantas Berada di Sisi ku
130
Dua Duda Merebutkan Janda
131
Mengobati Luka
132
Sisi Lina
133
Cincin Pengikat
134
Teman Sakya
135
Menjemput Aldo
136
Membayangkan Wajah Lina
137
Butuh Pelampiasan
138
Tidak Update
139
Aldo Ngambek
140
Tidak Ada Keberanian
141
Bimo Di Tolak
142
Seperti Rambo
143
Berterima Kasih Pada Adrie
144
Jadi Obat Nyamuk
145
Surat Ijin Dari Papa
146
Kuliner Malam Hari
147
Tidak Butuh Penolakan
148
Merasa Mual
149
Keluarga Besar Lina di kampung
150
Durian Jatuh
151
Lina Takut Menyelam
152
Restu Dari Orang Tua Lina
153
Lina Mengajak Buk Jum Ke Amsterdam
154
Moodbooster Devis
155
Cuaca Buruk
156
Tak Ada Cinta Yang Tulus
157
Answer me?
158
Fitting Baju Pengantin.
159
Hari Yang Sial
160
Devis Mendambakan Bayi Perempuan
161
Lina Ngidam Jambu Bol
162
Devis Yang Keras Kepala Lina yang Lemah Lembut
163
Manis dan Empuk
164
Pelukan Bang Adrie
165
Lina Gugup
166
The Wedding Day
167
Hasya Kencana Ayudisha Bakker
168
Pengakuan Sakya
169
Operasi Sesar
170
Hampir 4 Minggu
171
Candaan Laura
172
Bawaan Bu Inah dari Jakarta.
173
Bertemu Freddo
174
Pemandangan Yang Indah
175
Freddo Hampir Jatuh Cinta Pada Lina
176
Lina Was Was
177
Freddo Patah Hati
178
Kedatangan Sahabat Lina
179
Lina Mengajak Via Jalan Jalan
180
Ponsel Via Tertinggal
181
Via di Ajak Kencan
182
Makan Malam
183
Devis Menantang Lina
184
Siapalah Aku Ini
185
Harus Utuh Dan Hidup Hidup
186
Bertepuk Tangan
187
Sama Sama Berpengalaman
188
Freddo dan Via Menikah
189
Freddo Mengagumi
190
Karya Novel Ke 2
191
Belah Duren di Malam Pertama
192
Keluarga Devis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!