Adrie dan Lina sedang menunggu 2 antrian lagi sebelum di panggil Adrie membahas nama apa yang bagus untuk anaknya nanti kepada istri nya.
"Bang! kalau anak kita sudah lahir kira kira nama yang bagus apa yaa?"
" O' iya! sebenarnya abang sudah menyiapkan nama untuk anak kita, kalau anak kita laki laki aku beri nama "Aziel Sakya" artinya kebahagiaan dan kekuatan terbesarku dari Tuhan."
Itu dari Abang, kalau kamu sayang..?"
" Kalau anak kita perempuan akan aku beri nama "Aileen Auristeela" yang artinya cahaya bintang mas."
Adrie menganggukkan kepala. "Bagus sayang namanya indah dan cantik seperti kamu."
Lina pun tersenyum dan wajah merona karena Adrie memuji nya. Tak lama suster memanggil antrian selanjutnya.
" Nyonya Adrie!"
"Ayo bang kita sudah di panggil..!"
Dokter mulai memeriksa Lina yang sudah terbaring.
" Kandungan Ibu sudah masuk ke 28 Minggu yaa, boleh angkat bajunya saya mau periksa bayinya!"
Dokter mengolesi gel diperut Lina untuk mendeteksi pergerakan bayinya.
Terlihat di layar monitor bayi yang sudah kebentuk dengan sempurna.
" Bapak ibu..bayinya sangat sehat. Detak jantungnya juga normal, usia 28 Minggu pergerakan bayi akan lebih sering dalam sehari bisa 10 kali aktif bergerak."
" Dokter kalau boleh tau bayinya laki laki atau perempuan yaa?" Tanya Adrie yang penasaran.
" Hmm..sebentar yaa pak!, laki laki ataupun perempuan sama saja yaa pak! itu hadiah dari Tuhan"
Tangan dokter kembali melihat layar, mencari kelamin janin itu.
"Nah..Itu sudah nampak!"
Dokter Elvira menunjuk pada layar, Adrie dan Lina memperhatikan seksama pada layar seperti tv berukuran kecil dengan terharu.
" Bayinya laki laki...tuh lihat ! ada burungnya hehhehe.."
Membuat Adrie dan Lina tertawa mendengar ucapan dokter yang terkesan lucu dan menghibur.
" Bayi kami laki laki dokter?" Ahhh rasanya sudah tidak sabar untuk menggendong anakku."
Ucap Adrie yang sangat semangat, Lina pun terbaru melihat mimik wajah suaminya yang bahagia.
" O iya sayang!, kita kerumah orang tua mu dulu yaa biar kita kasih kabar bahagia ini bahwa anak kita laki laki, sesuai janji ku kemarin kalau kamu kangen dengan keluarga mu."
" Iya bang! pasti mama papa ku senang sebentar lagi mereka akan punya cucu.."
" Andai mama papa ku masih ada, beliau pun sama akan bahagia juga."
" Bang kamu lupa orang tua ku adalah orang tua mu juga juga bang.." Tangan Lina mengusap bahu Adrie agar suaminya harus tegar walau orang tuanya sudah tiada.
Mobil Pun sudah berhenti di halaman rumah orang tua tidak lupa Adrie membunyikan klakson tanda mereka datang.
" kakaakk..! Adelia senang tiba tiba Lina datang tanpa Adelia ketahui.
"Aku kangen sama kakak wahhh! kakak sudah besar perutnya, aku senang sebentar lagi aku punya keponakan hehhe.."
Lina pun memberi tangan kanannya untuk di cium pada adiknya sambil usap rambutnya adiknya yang berisi itu.
" Bang Adrie..!" Adelia berganti menyambut Adrie yang sudah menjadi kakak iparnya.
" Abang Adrie apa kabar?"
" Baik baik saja dek! gimana kuliah kamu lancar?"
" Lancar kak!, sekarang lagi skripsi.."
" Sukurlah!"
" Mama papa sedang apa dek?" Tanya Lina.
Namun baru saja Lina menanyakan mama papa nya mereka sudah muncul di ruangan tamu.
" Ehh..nak Adrie!, kok kalian tidak kasih tahu kami kalau mau datang? Kalau tau kalian berdua mau datang!, Kan' mama bisa buat kue kue kesukaan kalian."
" Sengaja mam..!, kami memang mau bikin kejutan buat mama papa.." Ujar Adrie.
" Nak Adrie..! kok tidak beritahu kami?" Papa Lina menanyakan yang sama.
" Ayo masuk..!
" Iya pah."
" Bang..aku masuk kedalam dulu yaa buat minuman dulu!"
" Iya sayang.."
" Mama papa sehat sehat saja kan?"
" Iya Nak Adrie, mama papa sehat sehat saja." Ucap Bapak Robert yang tak lain papanya Lina
10 menit Lina pun sudah membawa minuman dan cemilan kue yang mereka beli sebelum kerumah orang tua Lina di toko yang ada baling baling raksasa asal dari Belanda itu.
" Mah pah..!, ini silahkan dicicipi Lina bawa kue kue."
" Ini bang di minum dulu tehnya!"
" Iya trimakasih sayang!"
Lina pun duduk di sofa samping suami nya.
" Lina gimana kandungan mu sehat sehat saja kan bayi nya..?" tanya ibu Friska mama nya Lina.
" Baik mah..!, kami tadi baru dari dokter kandungan untuk periksa kandungan ku. Bayinya sehat sekarang sudah banyak pergerakannya mah!"
" Sukurlah Nak, jaga kandungan mu baik baik jangan capek capek!, Kapan kamu mulai cuti hamil dari kantor kamu..?"
" kemungkinan 2 Minggu lagi Lina mulai cuti ma."
" Nak Adrie kamu sudah mempersiapkan persalinan untuk Lina nanti?"
" Sudah mam!, Kami beli beberapa perlengkapan keperluan anak kami dan kami selalu berdua membelinya disaat Adrie libur mam."
" Mama tidak tau, kalau bang Adrie yang memilih karena bang Adrie senang, katanya Lucu lucu perlengkapan buat bayi itu..hehhee."
Mereka pun tertawa sama sama.
" Mah pah anak kami laki laki." Ucap Adrie bangga.
" Wahhh..! papa mau dapat jagoan nihh.." Timpal Pak Robert.
" Nanti kami akan sering berkunjung kerumah bermain main sama calon cucu kita yaa pah?"
" Nak Adrie gimana pekerjaan mu, lancar..?"
" lancar pah!, semenjak Lina hamil rejeki kami ada saja.."
" Puji Tuhan kak!, itu nama mnya rejeki anak kakak hehehe.."
Mereka pun tertawa kembali mendengar ucapan Adelia.
" O iyaa.. kalau cucu kami sudah lahir gimana? siapa yang akan urus kalau kalian sibuk bekerja..?"
" Kami akan mencari pengasuh mam..sesuai permintaan Lina"
" Mama saran kan hati hati!, kalau mencari pengasuh mama takut kalau cucu kami nanti di apa apain seperti berita di tv kasus kekerasan terhadap anak yang di aniaya sama pengasuh nya..serem ahh!, Nak Adrie."
" Mama gak usah khawatir!, di tempat kami ada ibu ibu yang sudah kami minta sebelumnya untuk kerja dirumah kami, sebagai pengasuh orangnya sudah lama Adrie kenal. Dia tinggal dekat rumah dan memang warga asli situ.
Dia juga punya banyak pengalaman jadi pengasuh anak. Kami memanggilnya..? Mbok Inahh namanya.."
" Owh..sukurlah! mama jadi tidak khawatir lho, Nak Adrie.."
" Papa sama Nak Adrie ngobrol ngobrol saja yaa!, mama sama Lina mau kedapur untuk masak makan malam kita.."
" Ayo mah Lina bantu..!, sebentar ya bang, aku bantu bantu mama dulu di dapur.."
" Iya sayang.."
Makanan pun sudah siap dihidangkan. hanya waktu satu jam
" Lina..panggil papa dan suami kamu untuk makan malam makanan sudah tersedia!"
" Baik mah..! Lina pun keruang tamu untuk mengajak papa dan suaminya untuk makan.
Mereka pun bersantap bersama obrolan mereka di meja makan terlihat semakin hangat dan bahagia keluarga itu..
Waktu sudah hampir jam 8 malam, Adrie dan Lina siap siap untuk pulang.
" Mah pah !, kami pamit pulang dulu.."
" Iya Nak Adrie.."
" Tolong jaga putri kami ya Nak Adrie..! Ucap Pak Robert.
" Iya Pah..Adrie akan jaga Lina dan calon cucu papa baik baik.."
" Trimakasih! Nak Adrie."
" Mah pah Lina pulang dulu yaa!, Nanti kami kabari kalau sudah bayi kami akan lahir.'
" Iya Nak!, Nama tunggu kabarnya..? Hati hati dijalan yaa Nak Adrie, Lina!"
" Iya mah..* Bersamaan*
Mobil pun sudah keluar dari halaman rumah orang tua Lina, mereka baru masuk rumah setelah mobil Adrie sudah tak terlihat lagi
Mobil Adrie sudah dalam garasi, Lina dan Adrie hendak berbincang bincang sebentar pada Abrey dan Michel.
" Gimana hasil periksa nya,,?" Tanya Abrey.
" Sehat bayinya kak." Jawab Lina
" Kata dokter anak kami laki laki kak.." Adrie menyahut.
" Cukup satu aja Drie..! Jangan tambah lagi akan merepotkan nanti, kasian kan elu nanti cari uangnya, kalau tambah anak akan makan banyak biaya!, ngerti 'kan maksud kaka, Drie?"
Lina yang hanya diam tarik napas dengan ucapan Abrey namun tak disangka dengan balasan ucapan suaminya.
" kakak, justru aku mendambakan anak lebih dari 3 kok..! biar rumah ini ramai dengan canda tawa anak anak kami. Rumah ini sudah terlalu sepi semenjak papa mama sudah tiada Michel saja pulang seminggu sekali akupun bekerja memang lnya kakak tidak merasa sepi apa..? anak anak kami nantinya akan menjadi penghibur hati buat keluarga ini dan keluarga istri ku!"
" Kamu ini kakak bilangin yang benar kok!, Ya sudah terserah kamu saja lah toh itu anak kalian, kalian yang urus!" Abrey pun berlalu.
" Sayang kamu gak apa apa kan? dengan ucapan Kakakku tadi."
" Gak apa apa bang!, mungkin memang kak Abrey sudah seperti itu orang nya..'"
" Ya sudah!, Aku mau istirahat bang, sebaiknya kita tidur.."
Namun Adrie mulai menggoda istrinya, Lina sudah tau apa yang di mau dari suaminya itu.
" Sayang aku mau nengok dedenya boleh kan sayang..?"
" Ihh Abang..nanti di liat kak Abrey,? malu ahh.."
Lina pun merasa geli karena Adrie menciumi leher Lina yang putih.
" Yaa udah kita ke kamar kita aku sudah gak tahan sayang!"
Permainan panas mereka pun selesai hingga sampai jam 12 malam tapi Adrie merasa lapar hingga inggin mengisi perut nya.
" Sayang.. !, perut Abang lapar."
" Sebentar aku siap kan dulu!"
Makanan pun siap Adrie santap
." kamu juga makan dong sayang!, Sambil temenin Abang.."
" Iya bang..aku makan sayur saja sama ayam goreng, Abang cukup nasinya apa tambah lagi?"
" Sudah cukup..! sayang jagan takut kamu nanti jadi gemuk. Aku mau kamu dan anak kita sehat..!"
" Iya bang..!, Tapi Abang sekarang tambah berisi liat deh! perut Abang? sudah mulai membuncit."
" Itu karna Abang bahagia sekarang semenjak kamu sah jadi Istri ku.."
" Kalau aku sudah gendut Abang juga gendut lucu kali yaa bang?" hehhehe
" Kita tua bersama dan kita mengendut bersama!, hehhehe.."
Lina pun tertawa dengan ucapan lucu Adrie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments