Hari ini aku mau jemput Lina tanpa sepengetahuan dia , sengaja aku tidak menelpon dulu karna aku mau memberi kan kejutan...yaa selama masih proses jalani aja dulu.. atas permintaan Lina tak pernah aku lepas memberi perhatian untuk nya entah lah dia suka atau tidak aku tidak peduli.
Kalau dilihat tampang ku lumayan tampan orang orang bilang aku hitam manis. Mama ku masih berdarah Belanda dan papa ku barasal Indonesia timur (Sumber air su dekat)
Saudara kandung ku memiliki kulit yang putih seperti mama ku dan aku kulit papa ku tubuh ku tinggi tegap hidung mancung. keturunan dari keluarga papa ku memang tinggi tinggi.
jadi bisa bayang kan hasil produk mama papa ku.
Tidak sedikit wanita yang mau aku ajak kencan tapi aku suka malas meladeni nya buat ku mereka hanya incar uang ku saja kalau aku mau banyak tante tante mau pun abegeh yang mudah aku ajak kencan dan aku tiduri
bahkan ada yang mau jadi istri sekaligus.
Sesampai nya di tempat lokasi yang tidak jauh dari kantor dia bekerja , aku dapati Lina sedang jalan berdua bersama seorang pria yang aku bilang cukup lumayan tampan kulitnya putih bersih.
Ada perasaan cemburu melihat mereka jalan berdua nampak sekali pria itu suka pada Lina . jadi aku berpikir Apakah mereka pacaran ? semakin panas ku melihat nya Lina di gandeng tangan nya..
"Pantas saja dia masih belum mau menerima ku, baik lahh liat kamu lina setelah ini ?"
Cemburu ku semakin berkobar tapi aku tahan dulu sebab ada rencana akan segera aku buat.
sengaja aku telpon dia..
Nada tersambung
" Halo Lina aku sedang berada dekat kamu"
" Halo Drie..gimana maksud nya ?"
Segera ku buka kaca jendela mobil, yaa aku mendapat kan sebuah mobil dari kantor sebagai hadiah atas keberhasilan ku di perusahaan.
Nampak Lina terkejut dan merasa tidak enak dengan pria di samping nya.
Dengan wajah dingin. aku menyuruh Lina untuk segera masuk kedalam mobil.
"Masuk..!
Lina pun dengan terpaksa ikuti perintah ku.
"Aku duluan yaa Leo.. dagghh !
Mobil segera ku nyalakan dengan wajah dingin aku tak ajak Lina bicara.
"Drie kita mau kemana..?"
Aku tak menjawab nya.
" Kok ini bukan jalan pulang Drie sebenar nya kita mau kemana?"
"Drie....!
" DIAAM !
LIna pun mulai ketakutan dan mulai menangis.
Mobil pun sudah jauh dari rumah penduduk dan kawasan area pabrik sengaja aku bawa Lina di tempat yang sepi, tak ada satu pun kendaraan yang lewat kanan kiri sepanjang jalan hanya pohon pohon pohon besar dan sangat gelap karna ini sudah jam 8 malam.
Lina pun semakin ketakutan terhadap ku.
Kursi aku stel lebih rendah dengan kasar agar Lina terbaring.
'Akkkhhh..Drie kkkamu kok kayak gini..?"
Lina pun tambah bingung apa yang aku lakukan terhadap nya. Aku masih tetap diam dan dingin.
"Drie kamu ma mau apaain aku ?" hiks hiks
"Kamu bikin aku takut Drie...!
Ku rogoh dasi di dasbord mobil, aku ikat kedua tangan Lina ke atas di sandaran kursi.
Aku pandangi wajah Lina yang semakin pucat dan ketakutan.
"Kamu mau main main dengan ku rupa nya..Hahh !
Leher nya sedikit aku cekik membuat dia agak sulit bernapas.
" Tak ada penolakan untuk ini, kamu harus jadi milik ku Lina !!.
Kutarik blazer Lina ke atas segera ku sobek baju dalam nya dengan kasar.
Lina semakin menangis sejadi jadi nya.
Lina ingin teriak meminta tolong, tapi langsung aku ***** bibir nya dengan kasar hingga sulit untuk bernapas.
Semakin ku hisap bibir nya dengan kasar sampai 2 menit baru aku lepas.
" Drie..kamu" Nafas Lina tersengal sengal.
Kembali mulut nya ku bungkam dengan mulut ku tanpa memberikan kesempatan untuk bicara.
Aku langsung menurun kan celana tanpa melepas dari kaki ku.
Lina pun semakin panik.
"Drie ..jangan Drie KAMU MAU NGAPAIN?
" DIAM ****** !! Kamu akan ku beri pelajaran.
Kata kata yang seharus nya tidak aku keluarkan terpaksa aku ucap kan.
Rok nya yang pendek di atas lutut dengan paksa aku naikan hingga terlihat ****** ***** nya , yang lebih aku kagum kedua paha Lina sangat putih nan mulus.
" Pantas saja kamu menolak ku dan meminta untuk jalani saja dulu hubungan ini rupanya kamu memang sudah ada pria lain ?"
"DASAR MURAHAAN !!
Lina pun semakin menangis dan mencoba untuk menjelaskan tapi tetap aku tak mau mendengar penjelasan nya.
Pemerkosaan itu pun terjadi, aku lampiaskan segala perasaan ku pada Lina marah, cemburu sayang aku pada nya.
Selesai nya aku pun sadar, entah dia mau memaafkan aku ataw tidak.
" Kamu sudah jadi milik ku ! selamanya jadi milik ku."
Dengan lembut aku membelai wajah nya menghapus air mata nya tanpa melepas dasi yang mengikat kedua tangan nya.
" Aku sayang banget sama kamu lina..aku cemburu liat kamu jalan berdua dengan pria itu"
Lina tetap diam masih menangis.
Kupeluk kembali setelah ku rapihkan pakaian nya.
" Maaf kan aku, cara ku salah tapi ini aku lakukan agar kamu jadi milik ku tak boleh seorang pun memiliki kamu."
Ucapku dengan lembut.
" Aku benci kamu Drie ." hikss hikss
Aku tatap wajah nya. tapi Lina memalingkan wajah nya ke jendela luar.
Ada rasa puas dalam hati ku sukses mengerjai Lina dengan cara paksa.
Lina masih tetap menoleh ke jendela pintu sebelah kiri
" Aku mau pulang."
" Aku antar kamu pulang."
Mesin mobil ku nyalakan dan mulai melaju, tatapan ku kedepan jalan sambil tersenyum Iblis. "Permainan ini belum berakhir Sayang ."
Sesekali aku melirik Lina yang masih terdiam tak mau bicara sambil mengusap air mata nya.
Mobil pun telah sampai di depan halaman rumah Lina.
sebelum turun aku membantu melepas seat belt Lina agak memundurkan kepala dan tak mau bicara.
" Aku akan telpon kamu , istirahat lah !
Ku pegang tangan nya , Lina langsung menepis nya dan buru buru dia buka pintu mobil dan keluar, tidak bicara dan tidak menoleh ku.
Semenjak pemerkosaan yang aku lakukan terhadap Paulina.
Aku sudah tidak mendengar kabar nya lagi kutelpon pun nomor nya tidak aktif lagi dari sehabis aku mengantar nya pulang malam itu.
Perasaan bersalah pun selalu menghantui ku sudah barapa kali aku mendatangi rumah nya dia tidak tinggal di rumah itu. informasi yang kudengar Lina sudah kost tapi tidak di beri tahu alamat nya.
Bahkan aku sudah berapa kali menunggu jam pulang kantor tempat dia bekerja. dan kata nya Lina sudah tidak bekerja ditempat itu lagi
Lina seperti menghilang tapi aku masih terus berusaha mencari nya. 3 Minggu pun berlalu aku masih tidak tau keberadaan nya.
,POV. PAULINA
Setelah sampai tiba dirumah pukul 11 malam buru buru aku masuk agar muka ku tidak terlihat habis menangis oleh mama dan adek ku. kulihat rumah nampak sepi , seperti nya mama dan papa ku sudah tidur
sempat ku lirik kamar adik ku yang pintu nya sedikit terbuka. tiba tiba adik ku memanggil
" Kakak sudah pulang.."
" Iya dek, kakak tadi ada acara dari kantor dulu"
" Owh.. kakak baik baik aja kan..?
" Iya dek. kakak capek kakak masuk kamar dulu yaa.."
" Iya kak.."
Buru buru aku masuk kamar aku takut adik ku banyak tanya tanya lagi padaku dan melihat keadaan ku yang sedang kacau ini.
Pintu kamar segera ku kunci aku langsung melepaskan semua pakaian ku, rasa perih pada ************ membuat aku terduduk di pinggir tempat tidur. aku menangis kembali perasaan aku hancur sakit benci pada Adrie..
Segera ku keluarkan hp dalam tas ku keluarkan SIM card ponsel ku dan berniat mengganti nomor baru agar Adrie tidak bisa menghubungi ku.
Kunyalakan shower aku masih menangis di bawah guyuran air shower dan duduk. Memikirkan bagaimana keadaan ku yang sudah tidak perawan lagi. Perasaan ku takut bagaiman masa depan ku nanti.
" Adrie sialan.. aku benci kamu Drie bencii..!
1 jam di bawah guyuran Shower..tiba tiba aku mendengar suara ketukan pintu kamar ku.
"Lina.. kamu sudah pulang nak.."
Suara mama ku dari pintu.
" I iya mah Lina sudah pulang..' sengaja aku jawab dari dalam kamar aku tak mau keluar untuk bicara pada mama takut mama curiga.
" kamu sudah makan..??
" S ssudah mah..' tadi di kantor"
" Owh ya sudah..jangan lama lama di air nak nanti kamu sakit."
' Iyaa mah."
Akupun segera tidur setelah mandi aku juga tak mau badan ku sakit karna baru 2 bulan bekerja sudah ijin sakit.
Aku segera memejamkan mata berharap setelah bangun nanti semua sudah berlalu aku mau melupakan kejadian itu dan juga Adrie.
Pagi sebelum berangkat ke kantor aku menitip pesan pada mama dan adik ku bila bang Adrie datang dan mencari ku bilang saja aku sudah kost. dengan alasan aku mau konsentrasi bekerja. Orang dirumah pun mengiyakan.
Sampai di kantor aku nampak sedikit kusut tapi aku berusaha untuk pasang muka biasa biasa aja. aku harus fokus bekerja dan melupakan kejadian malam itu.
Tak bisa dipungkiri pasti Adrie mencari ku dan benar saja 3 hari kemudian ketika pulang kerja aku melihat mobil Adrie parkir diseberang jalan
aku tak mau menemui nya bagi ku dia adalah Iblis menyerupai manusia.
Aku pun segera menumpang mobil teman ku dari halaman pabrik agar Adrie tidak melihat ku
2 hari aku tidak melihat Adrie di seberang jalan iya biasa nya Dia masuk kerja sesuai jadwal nya aku sudah hapal betul.
Ketika sedang menuju kantin untuk makan siang , aku melihat Adrie berdiri di Pos Security sedang bicara seperti minta ijin untuk bisa menemui ku.
Adrie ber jalan hendak menuju ke Receptionist buru buru aku bicara pada mba Rita.
" Mba Rita..tolongin aku yaa."
" Ada apa Lin..kamu kayak orang panik gitu."
" Mba liat orang itu !
Kutunjuk arah pada Adrie yang masih belum jauh dari pos satpam. mata mba Rita mengikuti jari telunjuk ku di balik pintu kaca yang gagang pintu nya bertuliskan push pull.
" Iya yang kemeja putih pake kacamata hitam?"
" Iya mba itu orang nya"
" Terusss...
" Kalau dia menanyakan ku bilang saja aku sudah Resign "
Ajak ku untuk berbohong.
" Tapi orang nya ganteng Lin..keren lagi.." hehehe.
* mata ku memutar* Mba tuh..orang nya sudah mau kesini."
Segera aku sembunyi di bawah meja Receptionist.
Adrie sudah masuk dan langsung ke meja Receptionist.
" Selamat siang mba.."
" Siang..ada keperluan apa yaa mas?"
" Maaf menggangu saya mencari Paulina aku mau minta untuk menemui saya sekarang."
" Owh mba Lina sudah Resign mas..sudah hampir 2 minggu, boleh tau mas siapa?"
" Saya kekasih nya mba.."
" Ya sudah trimakasih untuk waktu nya,saya permisi dulu."
" Sama sama mas."
Mba Rita memberi kode bahwa Adrie sudah pergi.
" Ssttt..Lina tuh ! sudah pergi orang nya."
akupun bangkit dan memastikan Adrie sudah keluar dari area pabrik.
"huuuft..sukur lah.."
"Kamu tuh aneh di samperin cowok ganteng malah ngumpet."
" Cowok kamu keren gitu lhoo.. mubazir tau di buang...kalau kamu tidak mau buat mba aja lahh..mba juga mau." hehehe
" Ihh mba trus mas Joko , suami mba mau di kemanain ? ntar mba di pecat lho.."
" Pecat..di pecat sama siapa?"
" Di pecat sama suami mba lah..dipecat jadi istri mas Joko, sudah yaa makasih kerjasama nya."
" Aku mau makan siang dulu."
" Mba sudah makan..? kalau belum aku traktir dehh sebagai tanda trimakasih saya udah bantu saya."
" Bantu apa? bantu bohongin orang, ye kan."
.
" Hhehehe...tau aja mba Rita."
3 Minggu berlalu aku sudah tenang Adrie sudah tidak mencari ku lagi hari hari pun ber lalu.
Sudah 3 hari ini aku merasa tubuh ku setiap pagi tidak enak pusing dan lemas tapi aku tetap tahan dan bekerja karna pada siang hari rasa tidak nyaman itu hilang sendiri, hanya saja Indra penciuman dan lidah terasa tidak seperti biasa nya .
Ketika bangun pagi hendak mau mandi dan ber siap siap mau bekerja tubuh ku sangat lemas tapi yang aneh perut ku rasa be gejolak mual mau muntah buru buru ke kamar mandi.
Hoeekkk..Hoeekk
" Aku kenapa yaa sudah seminggu ini keadaan ku jadi kacau..kepala pusing mulut terasa pahit mual , hidung ku juga bermasalah bau wangi parfume kesukaan ku saja tidak enak rasa nya di hidung."
" Apa aku kecapean tapi ini aku rasakan hanya setiap pagi saja siang nya aku sudah seperti biasa lagi."
Tak mau lama lama segera ku tuntas kan aktifitas mandi ku, untuk segera berangkat kerja.
Sampai dikantor, badan ku masih lemas padahal aku sudah sarapan. Pintu ruangan administrasi dibuka oleh mba Rita , pagi pagi sudah datang ke meja ku ngasih cemilan oleh oleh dari Jawa kata mba Rita suami nya baru pulang kampung.
Tercium parfum minyak wangi mba Rita hidung ku langsung ku tutup.
"Mba pake minyak wangi apa sih ? kok di hidung gak enak banget wangi nya."
" Lho.. ini parfum yang biasa aku pake kok" kemarin sudah habis 2 hari baru ada, maka nya aku order lagi.Kenapa memang nya..?
" Agak gak enak aja mba wangi nya..maaf yaa mba."
" Lhaa biasa nya kamu suka minta kok, kamu juga kan suka kan sama wangi nya."
Perut ku ber gejolak lagi aku lari ke kamar mandi dan muntah muntah 15 menit aku kembali ke meja ku. mba Rita masih ada di ruangan administrasi.
" Kamu sakit kahh..?
" Gak tau mba udah hampir 1 minggu ini tubuh ku kayak kacau gitu..kalau tiap pagi aku bangun tidur terasa mual dan muntah muntah."
" Hidung pun kayak gak beres sama penciuman ku."
"Kamu sudah cek ke Dokter ?"
" Belum mba.."
Kulihat pandangan mata mba Rita ke aku seperti mencurigai.
" Kenapa mba...kok liat aku kayak gitu."
Mba Rita melihat sekeliling ruangan lalu berbicara pelan ke pada ku.
" Lina mumpung kantor masih sepi."
"Iya..."
"Teruss, kenapa mba kalau masih sepi."
" Maaf yaa...mba' mau nanya..kamu sudah datang bulan?"
Seketika aku langsung sadar tau maksud pertanyaan mba Rita dan aku mulai panik dada ku berdegup kencang '
" Apa aku hamil ?" * Bathin ku*
" Mba sarankan segera beli test pack aku tau gejala orang hamil, mba sudah pernah ngerasain Lin tapi...mudah mudahan sih gak benar dugaan mba."
Kembali aku terbayang kejadian malam itu dengan Adrie
Hari ku makin kacau. dan belum siap dengan kenyataan kalau kalau aku hamil
ahh..rasa nya tidak mungkin aku hamil.
"..Mba harap kamu baik baik saja segera kamu bicarakan pada cowok kamu agar mau bertanggung jawab.!'
" Ok mba ke meja Receptionist dulu yaa..
tenang jangan di bawa stress pasti ada jalan keluar."
Terang mba Rita yang sekaligus memberi semangat.
Aku yang masih terdiam dan langsung menjawab.
" Iya mba..makasih sudah di ingatkan."
Pulang dari kantor. aku mampir ke Apotik yang tidak jauh dari area pabrik tempat ku bekerja.
" Mba mau cari kebutuhan apa , biar saya bantu..!
" Mmm..mba Saya butuh Test pack 2 saja."
" Baik, ini mbak saya kasih yang lebih akurat "
" Trimakasih ini uang nya."
Sampai ny dirumah aku langsung kunci pintu kamar dan mengeluarkan test pack dari dalam tas , aku menuju kamar mandi dan mulai menggunakan nya dengan perasaan deg degan berharap tidak muncul garis 2
5 menit Test pack yang sudah di celupkan urine ku pun sudah nampak..
Badan ku lemas seketika
" Gak mungkin..gak mungkin aku hamil.."
Akupun mulai nangis, masih tidak percaya ku coba Test pack satu lagi..
5 menit kemudian hasil nya pun sama 2 garis.
Akupun nangis sejadi jadi nya rasa kalut ,panik, takut campur jadi satu. bagaimana nanti kalau mama papa tau pasti mereka akan mendapatkan malu.
"Bagaimana dengan orang orang dikantor? mereka pasti akan membicarakan aku. Tuhan bagaimana ini ? Adrie...kamu jahat ! hikss hiksss.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments