Uang Itu untuk apa?

Namun mereka tidak mengetahui kalau keberadaan Chen sedang berada di area Dewa perjudian.

Dao yang tengah santai di depan televisi mulai mengambil sebuah remote dan ingin menontonnya.

Cklekk....

Dao dengan santai mengambil sebuah cemilan yang berada di atas meja dan memakannya di atas sofa, kemudian dia melihat permainan Dewa perjudian di sebuah televisi.Namun karena dia tidak suka dengan film tersebut maka dia menggantinya dengan channel lain, walaupun menggantinya kerjaan yang lain tetap saja tidak bisa.

"Dih.....film apaan sih di mana-mana ini terus!!!"dengan kesal Dao terus menggonta-ganti channel dan ingin menonton yang lainnya.

Karena sudah sangat kesal ia akhirnya berteriak dan memanggil ibunya untuk melihat televisinya yang tidak berguna itu.

"Buu!!!!!! sini lihat televisinya sudah rusak mending buang aja deh beli aja yang baru!" Teriak Dao yang sangat tidak sopan.

Sang ibu yang sangat kesibukan membuka toko sendirian karena panggilan anaknya yang sangat mendadak kini dia menghampirinya di ruang tamu.

"Nak ada apaan sih kamu manggil-manggil Ibu dari jauh, sudah tahu kan Ibu lagi sibuk gara-gara si Chen gak ada"kata sang ibu.

"Bu, lihat tv nya kayak gini terus mendingan yang lain deh"kata Dao.

Sang ibu langsung mengambil remotnya dan mengganti ke chenel yang lainnya namun tetap saja yang muncul adalah rekaman tentang permainan Dewa perjudian.

"Dih..... kayaknya ini lagi ada siaran yang sangat bagus, jadi nggak bisa diganti kemana-mana udah kamu Jangan ngarang deh beli yang baru ini masih bagus"langsung mengambil remotenya dan hendak pergi meninggalkan anaknya sendirian di tengah rumah.

Namun tiba-tiba Dao merasa tidak asing dengan wajah yang ada di televisi tersebut, dengan wajah yang sangat penasaran Dao sekali lagi mendekati televisi tersebut dan ingin melihat wajah pria yang ada di televisi tersebut.

Jadi Dao langsung tertarik dengan film tersebut, dia baru sadar kalau yang ada di televisi tersebut adalah Chen dan lainnya.

"Buuuu.....buuu.....!!!"sekali lagi anaknya berteriak sangat histeris karena melihat Chen ada di televisi mengikuti sebuah permainan Dewa perjudian.

"Ada apa lagi sih?"sang Ibu terlihat sangat kesal karena tingkah laku anaknya yang menjengkelkan sekali.

"Bu, Ibu jangan marah coba lihat di televisi di sana ada Chen"kata Dao terlihat sangat heboh sekali.

Sang Ibu tidak percaya kalau Chen berada di permainan tersebut, namun sekali lagi dia menyimaknya dan ingin menontonnya, jadi dia duduk di sebuah sofa dan tidak membuka tokonya.

Di area permainan Dewa perjudian kini sudah tinggal 73 orang yang bertahan dan melanjutkan ke babak selanjutnya, banyak sekali pemain yang berada di babak ini, dan di babak sebelumnya jauh lebih banyak.

Sebelum melanjutkan permainannya kini para pemandu dan juga memberi suara mengumumkan nama-nama siapa saja yang berhasil menuju ke babak selanjutnya.

Memang membutuhkan waktu yang lama dalam hal ini tetapi ketika menyebutkan nama Chen do,sang bibi dan anaknya sangat kaget kalau mereka benar-benar tidak percaya,Chen do anak yang mereka asu berada di area permainan Dewa perjudian.

"Bu, kok bisa-bisanya dia ada di tempat itu?"Kata Dao.

"Lah, sebenarnya ini adalah permainan Dewa perjudian yang selalu diadakan setiap tahunnya oleh orang-orang yang tertentu, Ibu dulu suka melihatnya dan juga ingin memainkan permainan ini namun sama sekali tidak memiliki undangannya, tetapi mungkin dia sangat beruntung karena mendapatkan undangan itu"kata Sang ibu berkata kepada Dao.

"HAHAHAHAH, lagian apa sih gunanya bermain dalam permainan Dewa perjudian itu? lagian gak ada gunanya juga kalau menang, dan juga sangat mustahil kalau dia bakal menang dia kan orangnya sangat bodoh"kata Dao meremehkan Chen do.

"Yah, kita lihat saja ketika dia kalah kita akan membuat dia menjadi sangat malu lagi"kata Sang Ibu terlihat tidak menyukainya.

Ting Tong......

Para pemain dewa perjudian untuk melanjutkan ke selanjutnya mereka diharapkan untuk beristirahat dan mengambil sebuah botol air minum,agar mereka tidak kelelahan dan kecapekan maka mereka diperbolehkan untuk makan yang sudah disediakan di area permainan Dewa perjudian oleh para panitia .

Chen do yang mendapat informasi dari para pemandu untuk beristirahat maka dia duduk di sebuah atas Tilam,para pemain beristirahat di area yang sangat luas yang di mana di ujungnya hanya ada meja yang berisi makanan dan juga minuman, mereka hanya bisa terduduk di alas bawah dan tidak ada yang duduk di atas.

Sungguh, dalam permainan ini selain mendapatkan makanan gratis dan juga mendapatkan uang yang cukup banyak di akhirnya mereka ternyata tidak terkena sanksi atau hukuman yang sangat berat seperti permainan lainnya yang dimana mereka kalah akan dibunuh atau mendapatkan sanksi lainnya.

Dan peristirahatan mereka diberikan waktu 15 menit setelah itu mereka harus berdiri dengan sangat rapi dan berkumpul lagi untuk memulai permainan barunya.

Chen do langsung mengambil sebuah roti dan 1 botol minuman dia duduk disebelah Retha yang juga memakan buah-buahan.

"Hey, jangan lupa makan yang banyak ya biar semangat"kata fan langsung menerobos dan duduk di antara mereka.

"Iyah, semangat juga untuk kalian kalau soal menang nanti saja kita harus bekerja sama sekarang, berikan aku menang maka aku juga akan membaginya untuk kalian"kata Retha sangat baik sekali kepada Chen do dan fan.

"Yah, sekarang kita tidak perlu memikirkan bagaimana cara menang untuk diri sendiri karena sekarang pemainnya sangat banyak dan juga sering kan kita sangat banyak, karena aku tidak tahu apa-apa maka aku akan mengikuti jalannya Chen do Heheheh"kata fan hanya tersenyum polos yang tidak tahu apa-apa.

"Oh iya fan, jika kamu menang uang itu akan kamu gunakan untuk apa?"tanya Chen.

"Emhh..... sebenarnya aku juga sangat membutuhkan uang itu karena aku sering di-bully oleh teman-temanku karena aku hidup miskin dan juga ibuku sekarang sedang dirawat di rumah sakit dan aku juga butuh biaya untuk mengobatinya"Fan mulai diam dan curhat mengenai hidupnya yang sangat pahit kepada Chen do.

Namun Chen do hanya tersenyum dan menyemangatinya agar tidak terlalu putus asa karena dia masih memiliki kedua orang tuanya dibanding Chen do yang tinggal bersama paman dan bibinya bahkan dia tidak bisa melihat rupa kedua orang tuanya di dunia.

Di saat mereka saling curhat dan menukar cerita masing-masing tiba-tiba waktu mulai menandakan permainan akan dilanjutkan ke babak selanjutnya, mereka semua langsung bersiap-siap.

Terpopuler

Comments

Al

Al

Tilamnya Di Ganti Kasur Bang

2023-05-27

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Up...up...up...

2022-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!