09. Gagal Dapat Beasiswa

Waktu terus berjalan, Elana kini sudah duduk di bangku sekolah kelas dua belas semester akhir. Dia kini semakin giat belajar untuk mendapatkan beasiswa yang pernah di ucapkan oleh ibu Sinta.

"Kamu mau berangkat El?" tanya Mourin.

"Iya ma, sekarang lagi ada belajar tambahan di sekolah. Jadi pulang juga sore terus ma, mama ngga apa-apa kan di tinggal El sampai sore?" tanya Elana.

"Ya ngga apa-apa, yang penting kamu belajar ngga keluyuran kemana-mana." jawab Mourin.

"Aku ngga punya waktu untuk pergi keluyuran ma, siapa juga yang mau ajak aku keluyuran." ucap Elana.

Mourin diam, dia menatap Elana yang masih memakaikan sepatunya.

Karena dia, Elana tidak punya teman di sekolahnya. Karena dia juga Elana jadi di ejek sejak masuk sekolah dan sejak kecil. Mourin menghela nafas panjang, lalu membantu Elana mengikat tali sepatunya.

Elana memandang Mourin, dia salah bicara pada mamanya itu.

"Maaf ma, aku tidak suka pergi jalan-jalan aja. Mending belajar di perpustakaan atau pergi ke toko buku." ucap Elana.

"Mama yang harus minta maaf, El. Karena mama kamu jadi tidak punya teman sampai sekarang. Maafkan mama." kata Mourin lirih.

Elana diam, dia melihat kembali Mourin bersedih lalu memeluknya.

"Sudah ma, jangan di sesali lagi. Mama sudah mendapatkan balasannya kok. El tidak mempermasalahkan semua yang sudah terjadi pada El, ma. Semua sudah takdir Tuhan." ucap Elana dengan bijaknya.

Dan tangis Mourin pecah kembali, dia terisak kuat sampai batuknya kambuh lagi.

"Mama masih batuk?"

"Ngga, karena mama menangis jadinya batuk." kilah Mourin.

Dan Mourun pun berhenti menangis, setiap waktu selalu saja ada keharuan dan kesedihan yang mereka alami. Mourin yang selalu merasa bersalah, dan Elana yang kasihan dengan keadaan ibunya. Setelah lulus sekolah, Elana berjanji akan menjaga ibunya hingga sembuh.

Tinggal tiga bulan lagi, dia memasuki ujian nasional. Dan dia ingin medapatkan beasiswa untuk masuk ke perguruan tinggi di kota itu saja, agar bisa mengawasi dan menjaga Mourin. Cita-citanya untuk kuliah di luar negeri dia pupuskan. Biar nanti setelah lulus sarjana dan ingin meneruskan ke S2, akan mencari sponsor untuk membiayainya pergi ke luar negeri.

_

Seperti biasa Elana sedang berada di perpustakaan, dia membaca beberapa buku untuk menghadapi ujian nasional nanti yang hanya tinggal sati bulan lagi.

Dia semakin giat belajar, karena mengejar beasiswa yang di berikan bagi siapa saja yang berprestasi di sekolah Harapan di mana Elana menuntut ilmu.

"Tidak pantas anak seorang narapidana mendapatkan beasiswa. Gue yakin dia tidak akan mendapatkannya tahun ini, dan aku yang pasti mendapatkannya." kata salah satu siswa yang sama berada di perpustakaan dan berada satu meja juga dengan Elana.

Dia duduk dengab teman-temannya, sedangkan Elana duduk agak jauh. Dia sengaja duduk menjauh agar mata yang mengarah padanya tidak terlalu banyak yang menatapnya sinis.

"Dia juga butuh uang untuk belajar, makanya setiap pulang sekolah bantu mencuci piring di ibu kantin. Hahaha.." kata temannya.

Sontak saja ucapannya itu membuat semua yang ada di perpustakaan melihat ke arah Elana dan tertawa sinis juga.

Elana diam, dia tidak menggubris ucapan sindiran siswa-siswa itu.

Kembali sindiran pedas di ucapkan oleh siswa yang tadi dan di sahuti oleh teman lainnya.

"Mana bisa dia mendapat beasiswa di sini, dia kan miskin. Tapi memang sih miskin juga berhak dapat bantuan, tapi bukan beasiswa. Hahaha.."

"Mana ada anak narapidana itu berprestasi." ucap teman lainnya.

Mungkin mereka bukan siswa satu kelas dengan Elana, tapi kelas lain yang tahu setiap hari Elana ada di perpustakaan membaca buku pelajaran atau ensiklopedia.

"Anak-anak, jangan berisik di perpustakaan. Di sini tempat orang belajar, bukan orang ngerumpi." hardik penjaga perpustakaan itu.

Kemudian anak-anak tadi keluar dari perpustakaan, dan sebelum keluar mereka kembali mengatakan kalau Elana adalah gadis aneh. Dan tawa mereka kembali pecah, Elana hanya diam saja menatap kepergian mereka.

_

"Mana bisa pak di alihkan, kan kasihan Elana yang bekerja keras tapi malah orang lain yang mendapatkan beasiswa." kata ibu Sinta pada kepala sekolah.

"Tapi pak Darmawan meminta untuk anaknya, anaknya itu merasa bangga kalau mendapatkan beasiswa itu, kalau jatuh ke Elana donaturnya akan di tarik. Ibu tahu sendiri donatur sekolah yang paling besar itu dari pak Darmawan. Jika Elana yang dapat, saya sebagai kepala sekolah merasa tidak enak. Apa lagi Elana ini siapa? Dia cuma anak seorang narapidana, tidak ada yang membanggakan dia jika dapat beasiswa." kata kepala sekolah seoalah menyepelekan Elana.

"Tapi Elana prestasi di kelasnya bagus, setiap ujian semester selalu nilanya bagus dan juara pertama terus. Tidakkah bapak mempertimbangkan itu, setidaknya Elana masuk ke jajaran siswa yang mendapatkan beasiswa." kata ibu Sinta lagi.

Guru-guru di ruangan itu hanya diam, hanya ibu Sinta yang ngotot untuk mempertahankan Elana mendapatkan beasiswa. Karena dia wali kelas Elana.

"Keputusan saya sudah bulat bu Sinta, maaf. Saya lebih mempertimbangkan donasi yang masuk ke sekolah, bisa ibu bayangkan jika donatur itu mencabut donasinya. Apa lagi oak Darmawan yang setiap tahun menyumbang sebesar sepuluh miliar untuk kebutuhan sekolah kita. Apa ibu ingin jika donasi di cabut, semua guru gajinya di kurangi? Mengorbankan satu orang siswa itu lebih baik dari pada mengorbankan nasib guru-guru di sekolah kita. Jadi ibu Sinta mengertilah dengan keputusan saya." kata kepala sekolah lagi, menutup perdebatannya dengan ibu Sinta.

Dan kini ibu Sinta tidak busa berkutik, dia diam. Memang benar, tapi setidaknya di kasih hadiah apa pun itu sebagai penghargaan dia telah berprestasi di sekolah.

Dan ibu Sinta tetap tidak sependapat dan tidak suka dengan perkataan kepala sekolah, namun demikian dia bisa apa jika kepala sekolahnya saja mendukung orang yang lebih berkuasa dari pada siswa berprestasi. Namun, apa daya dia tidak bisa berbuat banyak. Bagaimana caranya membantu Elana, tapi pikirannya buntu.

Setelah rapat antara guru dan kepala sekolah, semua membubarkan diri dan keluar dari ruang rapat. Banyak guru yang berbisik tentang Elana juga keputusan kepala sekolah. Terlebih lagi ibu Sinta yang ngotot membela Elana.

Mereka berpikir secara realisitis, jika donasi di cabut. Maka gaji guru-guru akan berkurang, dan mereka tidak mau itu terjadi. Lebih baik mendukung pendapat dan keputusan kepala sekolah, mereka berpikir hanya seorang Elana. Tidak ada yang marah atau mengancam. Jadi lebih baik sependapat dengan kepala sekolah saja.

Mereka pikir, siswa yang berprestasi bukan hanya Elana. Masih ada lagi yang berprestasi.

Dan ibu Sinta hanya menunggu ujian nasional untuk bulan depan, dia tetap mendukung Elana untuk giat belajar dan terus berprestasi meski tidak ada penghargaan dari sekolah.

"Maafkan ibu, Elana. Ibu sudah berusaha mempertahankan dan memperjuangkanmu di rapat tadi. Ibu salah telah mengatakan pada kamu lebih dulu, jika dia juara kelas dan juara umum akan mendapatkan beasiswa." gumam ibu Sinta yang melihat Elana dari jauh yang sedang melayani siswa yang membeli makanan di kantin.

_

_

_

❤❤❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

Farra

Farra

Anak donatur yang punya banyak uang mau beasiswa juga ya.. Aneh gak udah banyak uang masih mau beasiswa. Mending di kasih pada yang kurang mampu tp prestasi bagus

2022-04-20

0

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

iiih ko gtu sih kepsek 🙄🙄

2022-04-06

1

Zully

Zully

lanjut

2022-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 01. Setelah Sepuluh Tahun ( Perdebatan )
2 02. Perubahan Sikap
3 03. Pindah Rumah
4 04. Bebas Dari Penjara
5 05. Keinginan Elana
6 06. Ujian Semester
7 07. Mourin Pingsan
8 08. Penyelasan Mourin
9 09. Gagal Dapat Beasiswa
10 10. Mourin Pingsan Lagi
11 11. Tukang Loundry
12 12. Dapat Sponsor
13 13. Belum Saatnya
14 14. Meninggal Dunia
15 15. Sandra Minta Maaf
16 16. Berusaha Tegar
17 17. Mimpi Elana
18 18. Surat Untuk Elana
19 19. Mengantar Baju Loundry
20 20. Evan Datang
21 21. Maafkan Papa, El..
22 22. Mengunjungi Makam Mourin
23 23. Saling Melempar Kesalahan
24 24. Berubah Pikiran
25 25. Menjemput Chiko Dan Celine
26 26. Bertemu Mantan Suster
27 27. Pawang Arga
28 28. Berondong Anita
29 29. Mengunjungi Chila
30 30. Kembali Ke Rusia
31 31. Bertemu Di Toko Buku
32 32. Masuk Kuliah
33 33. Bertemu Di Halte Bis
34 34. Tiba-Tiba Rindu
35 35. Dimitri Dan Angela
36 36. Bertemu Celine
37 37. Jalan Bertiga
38 38. Cerita Elana
39 39. Benteng Kremlin
40 40. Dejavu
41 41. Membuat Hotdog
42 42. Chiko Dan Elana
43 43. Festival Musim Dingin
44 44. Ulah Angela
45 45. Di Usir
46 46. Hipotermia
47 47. Tinggal Dengan Celine Dan Chiko
48 48. Kisah Elana
49 49. Kekecewaan Chiko
50 50. Kebimbangan Chiko
51 51. Gereja Kathedral Santo Basil
52 52. Suster Maria
53 53 Di Panti Asuhan
54 54. Kebenaran Yang Terungkap
55 55. Membujuk Elana
56 56. Kegundahan Hati Elana
57 57. Dua Hati Di Benteng Kremlin
58 58. Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
59 59. Celine Bercerita
60 60. Lampu Merah Ke Dua
61 61. Evan Kesal
62 62. Mengalah
63 63. Kembali Ke Rumah Evan
64 64. Angela Berulah Lagi
65 65. Melawan
66 66. Di Pulangkan
67 67. Chiko Mencari Elana
68 68. Menemui Evan
69 69. Berunding Di Meja Makan
70 70. Sikap Angela
71 71. Modus Angela
72 72. Bertengkar Kecil
73 73. Jebakan Angela
74 74. Apa Yang Akan Terjadi?
75 75. Petaka Di Rumah Ana
76 76. Interogasi Margareta
77 77. Evan Di Pecat
78 78. Balasan Dimitri
79 79. Curhatan Chiko
80 80. Obrolan Di Meja Makan
81 81. Mencari Elana
82 82. Bertemu Jhosua
83 83. Memulai Karir
84 84.Menjaga Butik
85 85. EL Boutiqe
86 86. Menangani Kasus
87 87. Chila Bertemu Dengan Elana
88 88. Akhirnya Menemukanmu
89 89. Sebuah Janji
90 90. Berkenalan Dengan Chila
91 91. Obrolan Kakak Beradik
92 92. Memberitahu Anita
93 93. Kegelisahan Anita
94 94. Menunggu Restu
95 95. Meyakinkan Anita
96 96. Mendapatkan Restu
97 97. Ke Rumah Calon Mertua
98 98. Cerita Masa Lalu
99 99. Arga Tidak Terima
100 100. Membujuk Arga Dengan Logika
101 101. Sedihnya Hati Elana
102 102. Masa Lalu Mourin
103 103. Menemui Anita
104 104. Akhirnya Merestui Juga
105 105. Memberi Kabar Baik
106 106. Cincin Pengikat
107 107. Anak Banyak
108 108. Keluarga Bahagia
109 109. Merasa Curiga
110 110. Universary Pernikahan
111 111. Antonio Berkunjung
112 112. Chila Berkenalan Dengan Antonio
113 113. Di Dapur
114 114. Curhatan Chila Pada Celine
115 115. Rencana Liburan Keluarga
116 116. Liburan
117 117. Kamu Seperti Hantu
118 118. Mengungkap Perasaan
119 119. Mencurigai Chila
120 120. Rindu Yang Menggebu
121 121. Pertengkaran Chila Dan Chiko
122 122. Alasan Chiko
123 123. Brother Kompleks
124 124. Keseriusan Antonio
125 125. Melamar Chila
126 126. Sebelum Pernikahan
127 127. Hal Yang Tidak Terduga
128 128. Penolakan Elana
129 129. Pernikahan Si Kembar
130 130. Kebahagiaan Di Ujung Penantian
Episodes

Updated 130 Episodes

1
01. Setelah Sepuluh Tahun ( Perdebatan )
2
02. Perubahan Sikap
3
03. Pindah Rumah
4
04. Bebas Dari Penjara
5
05. Keinginan Elana
6
06. Ujian Semester
7
07. Mourin Pingsan
8
08. Penyelasan Mourin
9
09. Gagal Dapat Beasiswa
10
10. Mourin Pingsan Lagi
11
11. Tukang Loundry
12
12. Dapat Sponsor
13
13. Belum Saatnya
14
14. Meninggal Dunia
15
15. Sandra Minta Maaf
16
16. Berusaha Tegar
17
17. Mimpi Elana
18
18. Surat Untuk Elana
19
19. Mengantar Baju Loundry
20
20. Evan Datang
21
21. Maafkan Papa, El..
22
22. Mengunjungi Makam Mourin
23
23. Saling Melempar Kesalahan
24
24. Berubah Pikiran
25
25. Menjemput Chiko Dan Celine
26
26. Bertemu Mantan Suster
27
27. Pawang Arga
28
28. Berondong Anita
29
29. Mengunjungi Chila
30
30. Kembali Ke Rusia
31
31. Bertemu Di Toko Buku
32
32. Masuk Kuliah
33
33. Bertemu Di Halte Bis
34
34. Tiba-Tiba Rindu
35
35. Dimitri Dan Angela
36
36. Bertemu Celine
37
37. Jalan Bertiga
38
38. Cerita Elana
39
39. Benteng Kremlin
40
40. Dejavu
41
41. Membuat Hotdog
42
42. Chiko Dan Elana
43
43. Festival Musim Dingin
44
44. Ulah Angela
45
45. Di Usir
46
46. Hipotermia
47
47. Tinggal Dengan Celine Dan Chiko
48
48. Kisah Elana
49
49. Kekecewaan Chiko
50
50. Kebimbangan Chiko
51
51. Gereja Kathedral Santo Basil
52
52. Suster Maria
53
53 Di Panti Asuhan
54
54. Kebenaran Yang Terungkap
55
55. Membujuk Elana
56
56. Kegundahan Hati Elana
57
57. Dua Hati Di Benteng Kremlin
58
58. Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
59
59. Celine Bercerita
60
60. Lampu Merah Ke Dua
61
61. Evan Kesal
62
62. Mengalah
63
63. Kembali Ke Rumah Evan
64
64. Angela Berulah Lagi
65
65. Melawan
66
66. Di Pulangkan
67
67. Chiko Mencari Elana
68
68. Menemui Evan
69
69. Berunding Di Meja Makan
70
70. Sikap Angela
71
71. Modus Angela
72
72. Bertengkar Kecil
73
73. Jebakan Angela
74
74. Apa Yang Akan Terjadi?
75
75. Petaka Di Rumah Ana
76
76. Interogasi Margareta
77
77. Evan Di Pecat
78
78. Balasan Dimitri
79
79. Curhatan Chiko
80
80. Obrolan Di Meja Makan
81
81. Mencari Elana
82
82. Bertemu Jhosua
83
83. Memulai Karir
84
84.Menjaga Butik
85
85. EL Boutiqe
86
86. Menangani Kasus
87
87. Chila Bertemu Dengan Elana
88
88. Akhirnya Menemukanmu
89
89. Sebuah Janji
90
90. Berkenalan Dengan Chila
91
91. Obrolan Kakak Beradik
92
92. Memberitahu Anita
93
93. Kegelisahan Anita
94
94. Menunggu Restu
95
95. Meyakinkan Anita
96
96. Mendapatkan Restu
97
97. Ke Rumah Calon Mertua
98
98. Cerita Masa Lalu
99
99. Arga Tidak Terima
100
100. Membujuk Arga Dengan Logika
101
101. Sedihnya Hati Elana
102
102. Masa Lalu Mourin
103
103. Menemui Anita
104
104. Akhirnya Merestui Juga
105
105. Memberi Kabar Baik
106
106. Cincin Pengikat
107
107. Anak Banyak
108
108. Keluarga Bahagia
109
109. Merasa Curiga
110
110. Universary Pernikahan
111
111. Antonio Berkunjung
112
112. Chila Berkenalan Dengan Antonio
113
113. Di Dapur
114
114. Curhatan Chila Pada Celine
115
115. Rencana Liburan Keluarga
116
116. Liburan
117
117. Kamu Seperti Hantu
118
118. Mengungkap Perasaan
119
119. Mencurigai Chila
120
120. Rindu Yang Menggebu
121
121. Pertengkaran Chila Dan Chiko
122
122. Alasan Chiko
123
123. Brother Kompleks
124
124. Keseriusan Antonio
125
125. Melamar Chila
126
126. Sebelum Pernikahan
127
127. Hal Yang Tidak Terduga
128
128. Penolakan Elana
129
129. Pernikahan Si Kembar
130
130. Kebahagiaan Di Ujung Penantian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!