Bab 13 Dilema

Aya baru saja selesai mandi dan mengeringkan rambutnya.

Hari begitu melelahkan bagi Aya. Pagi hingga Sore iya menjadi penguji sidang skripsi.

Ditambah esok ia akan mulai monev KKN mahasiswa.

Tubuhnya yang kini terasa lebih segar selepas mandi membawa Aya berbaring di ranjang berukuran besar.

Aya mengingat peristiwa pertemuannya dengan sahabat lamanya Micheal.

Hari ini pertama kalinya Aya dan Haikal memiliki kesempatan berdua ngobrol saat perjalanan balik ke kampus setelah acara makan siang mereka.

#Flashback On

Setelah sempat canggung karena harus semobil dengan Haikal.

Tidak ada pilihan Micheal dan Cecilia harus segera kembali ke kantor karena ada klien yang akan mereka temui.

Saling diam tanpa ada satu kata pun yang keluar dari bibir keduanya.

Suasana mobil begitu hening yang terdengar hanya suara mesin mobil dan hembusan AC.

"Ay, gimana kabar kamu?"

...Bodoh Haikal!Lo salting depan Aya? batin Haikal dalam hatinya....

...Suasana kenapa jadi canggung gini sih?batin Aya....

"Baik Pak! Gimana kabar Kong Haji, Sudah sehat Pak?" Aya beralih menanyakan kabar Kong Haji Hasan.

"Sudah sehat, sudah pulih, hanya masih harus rutin minum obat."Haikal menjawab.

...Aya masih manggil Pak walau kita hanya berdua batin Haikal....

"Alhamdulillah kalau begitu."jawab Aya dan kembali diam.

"Walaupun 1 kampus, kita jarang ketemu ya. Jangankan ketemu buat ngobrol saja sulit sekali."Haikal menoleh ke arah Aya.

"Ya kan memang berbeda gedung Pak, Lagi pula Pak Rektor pasti punya jadwal yang padat."Aya menjawab sangat formal.

"Ay, Bisa ga kamu ga usah panggil Pak kalau kita berdua?"Haikal kini mulai memberanikan diri membahas soal pribadi.

"Aduh, bagaimana ya Pak, Saya terbiasa manggil Pak, terlebih Bapak kan Rektor artinya Atasan Saya Pak."Aya menjawab kikuk namun itu jujur dari hati Aya.

"Mengapa dengan Micheal yang Klien kita kamu panggil Koko?"Ada rasa marah mengingat panggilan Aya terhadap Micheal.

"Karena Micheal sahabat lama saya Pak, dan memang dulu kami dekat."Aya menyampaikan alasannya.

Tanpa sadar kedua sudah memasuki area kampus dan Haikal sengaja melewati Rektorat agar bisa mengantar Aya sampai gedung fakultasnya.

"Pak Saya turun di Rektorat saja, Saya bisa jalan kaki ke fakultas, ga enak kalo nanti dilihat rekan dosen lain."Aya menyarankan Rektorat tempat mereka berhenti karena disana kemungkinan rekan dosennya melihat tipis.

"Ay, Boleh Saya lebih dekat dengan kamu? Anggap Saya sebagai Haikal bukan Rektor atasanmu!"Haikal menghentikan mobilnya dan menatap kearah Aya.

Aya yang entah harus menjawab apa dengan pertanyaan Haikal memilih pamit dan bergegas meninggalkan mobil, namun langkahnya terhenti dengan gerakan cepat tangan Haikal menahan tangan Aya.

"Sorry Ay," Haikal melepaskan tangannya di pergelangan tangan Aya saat menghentikan Aya yang bergegas keluar mobilnya

Aya menatap Haikal dan kembali duduk di kursi mobil Haikal.

"Ay, balas chat saya layaknya seorang teman, Berbicaralah dengan Saya layaknya kamu dengan Micheal, dan Jangan hindari Saya saat dikampus."Tatap mata Haikal tajam menusuk menuntut jawaban Aya.

#Flashback Off

Lamunan Aya tersadar dengan bunyi chat masuk di HP nya.

Aya meraih ponsel di meja riasnya. Membukaa chat yang masuk.

Beberapa dari group wa jurusan, sekjurnya, mahasiswa bimbingan, rekan dosen dan mata Aya tertuju pada dua nama,

"Haikal"

"Micheal"

Aya menarik nafasnya dengan panjang. Dilema.Ya, keduanya memang selalu menghiasi HP Aya dengan chat yang dikirimkan.

Entahlah Aya melempar HP nya ke kasur kembali meneruskan pekerjaannya berkutat di laptop menenggelamkan diri dalam pekerjaan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!