Part 7 Ditolak?

Satu minggu ini Maya sibuk mempersiapkan fisik dengan berolah raga, setiap pulang sekolah dia pasti menyempatkan diri melihat para murid perguruan Macan Emas. Maya sedikit jauh dari Randy hingga membuat Priska terlihat bahagia seminggu ini, namun Randy jadi kelimpungan karena sikap Maya yang menjauh darinya.

"Sial! Kalau dia malah menjauh gini, gimana aku bisa segera menuntaskan perjanjianku dengan teman-teman. Udah seneng satu sekolah, eehh malah dia sekarang sok sibuk, sok jual mahal." Randy kesal dan melampiaskan amarahnya pada bunga-bunga di taman sekolah.

"Kenapa loe, Rand? Udah nggak laku, loe? Ha…ha…ha…." Vino meledek Randy hingga membuatnya semakin kesal.

"Rese, loe! Gue kesel aja sama Maya. Kemarin pas waktu seminggu MOS dia lembut banget sama gue, bahkan mau nyium gue duluan. Eehh sekarang dia sok sibuk banget dengan banyak alasan." Randy kesal dan menendang Vino namun Vino dengan sigap mengelak.

"Mungkin dia udah nggak suka lagi sama, loe Rand!" Marco ikut nimbrung.

"Betul tuh! Pesona loe sebagai Don Juan mungkin udah luntur." Ferdy menimpali.

"Nggak mungkin lah! Mana ada yang lolos dari pesona gue. Kalian jangan ngiri deh! Entar kalian nggak aku kasih bagian loh!" Ekspresi Randy menunjukkan kesombongan yang mendarah daging.

"Ingat perjanjian kita kan? Kalau kamu menang, kami siap ngasih 25 juta per orang, jadi loe bakal dapat 100 juta." Vino mengingatkan Randy akan perjanjiannya dulu.

"Awas aja kalau loe melupakan perjanjian kita, Rand! Kalau loe nggak berhasil maka geng kita bubar dan kami berempat nggak akan berteman lagi sama loe. Kalau nggak mau bubar dan masih pengen temenan loe mesti bayar 100 juta ke kita berempat." Ferdy memberi penekanan, mengingatkan isi perjanjian mereka waktu itu.

"Iya, iya, tenang gue nggak akan lupa. Kemarin waktu dilabrak sama Prita, Maya bisa melawannya, bahkan dia bilang kalau dia pacar resmiku dan dia ngomong kalau Prita cuma wanita penghibur gue doang. Jadi nggak mungkinlah kalau dia lepas dari pesonaku ini." Randy menceritakan kejadian saat Maya dilabrak oleh Prita saat awal MOS.

"Loe semua mesti tahu, guys. Maya kualitas super, beda sama yang lain. Apalagi sekarang dia rajin olah raga juga. Susu murninya kalau dibuka pasti indah banget tuh, tampak luar aja udah indah banget. Jadi gue harus sabar dan perlahan-lahan buat taklukkin Maya. Dia lebih susah dari yang gue kira." Pikiran Randy mulai melayang membayangkan Maya.

"Jangan-jangan Maya tahu kelakuan loe, Rand, makanya dia ngejauhin loe." Ferdy berasumsi.

"Nggak mungkin lah! Siapa yang berani ceritain gue ke Maya? Mereka pasti tahu konsekuensinya mengusik urusan gue." Ucap Randy yakin.

"Tadi kan loe bilang kalau si Prita berani ngelabrak Maya, dari kata-kata Prita yang loe ceritain tadi, secara tidak langsung dia sudah ngasih tahu kalau loe cuma nyari wanita penghibur doang." Ucap Ferdy sembari menyalakan rokoknya dan yang lain pun ikutan menyulut rokok, kecuali Marco yang tidak suka merokok.

"Iya, bener tuh! Tapi kok gue nggak denger loe menghukum si Prita, Rand?" Tanya Vino, aneh jika Randy tidak menghukum orang yang ikut campur urusannya.

"Ngapain dihukum kalau dia masih bisa memberi kehangatan? Ya nggak, Fer?" Randy senyum-senyum menggoda ke arah Ferdy.

"Wah, bener-bener loe, Rand! Nggak bisa lihat yang bening dikit langsung dijebol." Vino menepuk pundak Randy dengan keras, dia ngerasa selalu kalah cepat dari Randy padahal dia sempat ada rasa sama Prita.

"Eehh…! Loe salah, Vin! Bukan gue yang bobol gawangnya, tanya noh sama Ferdy. Lagian Prisa sendiri yang godain gue, kok!" Randy memang bukan yang pertama bagi Prita.

"Ha…ha…ha…! Bener kata Randy, guys. Sorry, gue nggak cerita ke kalian. Lagian itu sudah sejak kita kelas 2 dan dia baru kelas 1. Tapi sebenarnya si Prita sukanya sama Randy sih!" Ferdy mengepulkan asap rokoknya. Jangan tanya kenapa mereka bisa merokok di sekolah, jelas sudah karena kuasa orang tua Randy yang membuat pihak sekolah tidak bisa menghukum Randy.

"Terus loe masih jalan juga sama temen deketnya Maya, Rand? Marco ikut bicara.

"Masih dong. Kelamaan nunggu Maya, gue nyari kehangatan dari yang lain dong." Jawab Randy songong.

"Gila loe, Rand. Mereka berdua sahabatan tapi loe embat semua. Terus loe mau membobol gawang mereka berdua juga? Gila sih, loe!" Marco tak habis pikir dengan Randy.

"Kan gue pacaran dulu sama Priska terus baru ketemu sama Maya. Priska sendiri yang nyuruh gue deketin Maya, macarin Maya terus habis itu diputusin." Randy terlalu menganggap remeh itu semua.

"Udah ah! Gue mau cabut, entar sore mau jalan sama Priska biar dapat jatah susu murni. Maya pikir lain kali aja, entar lama-lama dia juga kangen sama gue." Ucap Randy dengan percaya diri, dia tidak tahu kalau Maya bersiap menyusun rencana untuk putus darinya.

...***...

Sabtu sore seminggu setelah kejadian Maya menabrak si pria pengendara sepeda. Maya sudah mengamati murid-murid perguruan Macan Emas yang sedang berlatih jurus selama 5 hari terakhir. Maya selalu mengulang latihan yang dia lihat, bahkan dia sudah hapal beberapa gerakan atau jurus. Maya pun bertekad untuk menemui Ki Soponyono dan berharap beliau berkenan menjadikan Maya sebagai murid khususnya.

Maya masuk ke halaman perguruan Macan Emas, di sana ada beberapa murid yang sedang bersiap untuk mengikuti latihan. Maya hendak bertanya keberadaan Ki Soponyono pada salah satu murid, tapi tiba-tiba ada orang yang menegurnya.

"Hei… Kamu lagi? Kamu kok di sini?" Si pria kaget melihat Maya di tempat itu, begitu pula Maya, dia juga kaget melihat pria yang pernah dia tabrak itu.

"Kamu sengaja membuntuti aku ya? Udah, sekarang kamu ngaku aja deh!" Si pria masih salah sangka pada Maya. Murid-murid yang lain pun jadi memperhatikan Maya dan si pria. Tampak dari kejauhan, Ki Soponyono mendekati mereka.

"Jangan rese dong, Mas! Aku ke sini bukan karena membuntuti kamu! Aku bukan fans kamu! Aku ke sini karena ingin menjadi murid Ki Soponyono. Jangan sok kecakepan terus deh!" Murid-murid lain mulai kasak-kusuk.

"Gila, siapa sih nih cewek? Berani-beraninya sama Mas Bayu kita." Ucap salah satu murid cewek.

"Pasti dia juga cuma mau mendekati Mas Bayu aja." Murid cewek yang lain menimpali.

"Oh… Pantes kamu sok kecakepan, Mas! Mentang-mentang fans kamu di sini banyak terus belagu, ngerasa paling ganteng. Hati-hati kemakan oleh kesombonganmu sendiri. Aku sudah minta maaf waktu aku menabrakmu, jadi tolong jangan salah sangka dan gangguin aku. Yang jelas aku ke sini murni ingin belajar silat pada Ki Soponyono." Jawab Maya panjang lebar.

"Ada apa, nak? Apa Bayu menganggumu? Dan kamu siapa?" Tanya Ki Soponyono. Murid-murid yang lain pun jadi diam dan tidak berani bersuara.

"Maaf, Pak, kalau saya membuat keributan di sini. Saya pernah tidak sengaja menabrak Mas ini, eh… Mas Bayu. Tapi saya sudah minta maaf kok, Pak, cuma Mas Bayunya aja yang salah sangka terus nggak mau maafin saya. Dia malah nuduh saya mau deketin dia, Pak." Maya tidak tahu siapa yang dia panggil pak.

"Apa betul begitu, Bayu?" Ki Soponyono menatap tajam pada Bayu.

"Bapak, kan tahu sendiri biasanya cewek-cewek bersikap seperti apa sama Bayu. Aku cuma lelah aja menanggapi mereka, Pak." Bayu membela diri.

"Tapi bukan berarti kamu tidak memaafkan, padahal dia sudah minta maaf. Jangan terlalu sombong. Namamu siapa, nak? Aku dengar kamu ingin belajar silat." Ki Soponyono tidak ingin mempermalukan anaknya, biarlah nanti urusan itu diselesaikan sendiri.

"Nama saya Maya, Pak. Saya ingin menjadi murid khusus Ki Soponyono." Jawab Maya mantap.

"Gila nggak sih? Dari tadi panggil pak terus, apa dia nggak tahu siapa yang dihadapannya sekarang?" Salah satu murid cewek mulai tak tahan melihat Maya yang tidak mengetahui kalau yang dihadapannya adalah Ki Soponyono yang dia cari.

"Apa kamu pernah bertemu dengan Ki Soponyono hingga kamu ingin jadi murid khususnya?" Tanya Ki Soponyono penasaran.

"Belum, Pak. Saya dengar dari Mbak Dewi dan Mas Angga bahwa Ki Soponyono sangat hebat dan dapat mengajari murid menjadi ahli silat hanya dalam waktu 3 bulan." Jawab Maya jujur.

"Oh, kamu dari SMA 2. Terus untuk apa kamu tergesa-gesa ke sini? Bukankah masih ada waktu 8 Minggu lagi untuk pemilihan murid khusus?"

"Tidak ada cukup waktu bagi saya, Pak. Saya harus bisa lebih hebat dalam waktu 3 bulan." Jawab Maya cepat.

"Kenapa tidak cukup waktu? Kenapa begitu tergesa-gesa? Apa tujuanmu berlatih silat?" Tanya Ki Soponyono penuh selidik.

"Saya sangat perlu belajar silat, saya harus bisa menjadi lebih kuat." Jelas kilatan dendam pada mata Maya, Ki Soponyono sudah bisa membacanya.

"Kalau itu alasanmu, maka aku tidak bisa menerimamu sebagai murid khusus. Silakan tinggalkan perguruan ini!" Ucap Ki Soponyono tegas, tangannya menunjuk ke arah gerbang.

"Tunggu, Pak. Saya ingin belajar pada Ki Soponyono, bukan anda. Kenapa anda sudah menolak dan mengusir saya?" Tanya Maya kebingungan.

"Kamu nggak denger apa yang Ki Soponyono bilang, cepat pergi sana!" Ucap Salah satu murid cewek, fansnya Bayu.

"Tunggu! Anda Ki Soponyono?" Maya terheran-heran.

"Tapi anda terlihat sangat muda, seperti pak guru muda. Harusnya kalau Aki kan sudah…" Maya tidak melanjutkan kalimatnya. Maya langsung berlutut di hadapan Ki Soponyono. Diam-diam Ki Soponyono tersenyum karena Maya mengatakan dia terlihat sangat muda, padahal Bayu anaknya sudah mahasiswa semester akhir.

"Maafkan ketidaksopanan saya, Ki. Saya benar-benar ingin menjadi murid khusus anda. Ada yang harus saya lakukan 3 bulan lagi, tapi saya tidak dapat mengatakannya." Maya memohon pada Ki Soponyono dengan sungguh-sungguh.

"Perbaikilah niatmu belajar silat, baru datang lagi ke sini! Sekarang pergilah dari sini!" Jawab Ki Soponyono tegas.

"Tapi, Ki? Bahkan 5 hari ini saya sudah mengamati murid-murid senior belajar dan saya sudah menghafalkan beberapa jurus yang mereka pelajari selama 5 hari ini." Maya belum mau menyerah.

"Jika kamu masih ingin aku beri kesempatan, sebaiknya kamu pulang sekarang juga. Perbaiki niatmu!" Ki Soponyono pergi meninggalkan Maya.

"Yang lain, jangan menonton lagi! Segera bersiap berlatih!" Teriak Ki Soponyono pada murid-murid yang lain.

"Baik, Ki." Jawab para murid serentak. Sedangkan Bayu masih menunggui Maya.

"Sebaiknya kamu pulang dulu, jangan keras kepala! Kalau kamu keras kepala, nanti bapak malah nggak mau ngajarin kamu. Dengerin apa yang tadi bapak suruh ke kamu!" Bayu mulai bersikap lembut, dia seperti merasakan luka di dalam hati Maya. Bayu mengulurkan tangan dan membantu Maya berdiri.

"Baik, Mas. Terima kasih sarannya. Sekali lagi aku minta maaf, aku benar-benar tidak bermaksud menabrakmu. Maaf karena aku, Mas Bayu jadi di tegur Ki Soponyono di depan murid lain. Aku benar-benar tidak tahu apa-apa tentang perguruan ini, harusnya aku mencari tahu terlebih dahulu." Maya sedih karena ditolak oleh Ki Soponyono, pikirannya menerawang bagaimana nasibnya nanti jika dia tidak segera menguasai ilmu bela diri, dia tidak mau bernasib tragis seperti kehidupannya yang lalu.

"Hei… Jangan melamun! Kamu perbaiki niatmu belajar silat. Kalau kamu sudah bisa memperbaiki niatmu, mungkin saja bapak mau menerimamu." Saran Bayu.

"Apa Mas Bayu nggak bisa bantu bujuk Ki Soponyono? Sejak tadi Mas Bayu memanggilnya bapak, berarti Mas Bayu anaknya Ki Soponyono?" Tebak Maya.

"Iya, tapi bukan berarti aku bisa membujuk bapak untukmu. Kamu berusahalah sendiri. Aku tinggal ya! Latihan sudah mau mulai. Kamu sebaiknya pulang dulu!" Bayu meninggalkan Maya berdiri sendirian di sana. Bukannya pulang, Maya justru memperhatikan latihan dari jauh dan berusaha mengikuti. Ki Soponyono senang melihat kesungguhan Maya, tapi beliau tetap bersikukuh menunggu Maya merubah niatnya yang salah.

...***...

Jangan lupa ikuti update cerita selanjutnya ya…

Jangan lupa jempol, komentar, vote dan tambahkan ke favorit ya… Terima Kasih 😘💕

Terpopuler

Comments

Umi Abi

Umi Abi

semangat may

2022-04-30

2

Nurhayati

Nurhayati

ooh mas Bayu.....

2022-04-28

1

Mommy Aldito

Mommy Aldito

mas Bayu.... jangan galak2 dong sama Maya... 🤭

2022-04-26

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Hidup Kembali
2 Part 2 Kembali ke Awal Pacaran (MOS)
3 Part 3 Dilabrak Korban Randy
4 Part 4 Ekskul Bela Diri Silat
5 Part 5 Siapa yang jadi Selingkuhan?
6 Part 6 PAP or Post a Picture
7 Part 7 Ditolak?
8 Part 8 Loe Jual Gue Beli
9 Part 9 Murid Nyi Yanti?
10 Part 10 Patah Hati Duluan
11 Part 11 MADU CINTA +++ Priska 1
12 Part 12 Silat untuk Kebaikan
13 Part 13 Kak Marco
14 Part 14 Mimi Curhat Dong
15 Part 15 Murid Ki Soponyono
16 Part 16 Pura-pura Cinta
17 Part 17 Surat Cinta
18 Part 18 MADU CINTA +++ Prita 1
19 Part 19 MADU CINTA +++ Prita 2
20 Part 20 Cinta itu seperti apa?
21 Part 21 Bisikan Sang Bayu
22 Part 22 Berubah?
23 Part 23 Hancurnya Geng Don Juan
24 Part 24 Hancurnya Geng Don Juan 2
25 Part 25 Peringatan untuk Priska
26 Part 26 Koleksi Randy
27 Part 27 Dendam Teman Dekat
28 Part 28 Siapa Pelakunya?
29 Part 29 MEMBAGI MADU CINTA +++ 1
30 Part 30 MEMBAGI MADU CINTA +++ 2
31 Part 31 MEMBAGI MADU CINTA +++ 3
32 Part 32 Selingkuhan Pacarku Selingkuh
33 Part 33 Bukan Maya 1
34 Part 34 Bukan Maya 2
35 Part 35 Fira lagi Fira lagi
36 Part 36 Pengakuan Fira
37 Part 37 Perdamaian
38 Part 38 Partner Kejahatan
39 Part 39 Pertemuan Fira dan Marco
40 Part 40 Tidak Hancur 100 %
41 Part 41 Mengurai Benang Kusut 1
42 Part 42 Kakak Adik?
43 Part 43 Mengintimidasi Fira
44 Part 44 Mengurai Benang Kusut 2
45 Part 45 Mata-Mata
46 Part 46 Menangislah
47 Part 47 Cemburu
48 Part 48 Si Jago Akting
49 Part 49 Matanya Jalan-Jalan
50 Part 50 Takut Baper
51 Part 51 MADU CINTA +++ Priska 2
52 Part 52 Belum Cukup Umur
53 Part 53 Penguntit
54 Part 54 Terhalang Restu Ki Sopo
55 Part 55 Cinta itu Perlu Diucapkan
56 Part 56 Menyinggung Orang yang Salah
57 Part 57 Perlindungan dari Bayu
58 Part 58 Memergoki Perselingkuhan 1
59 Part 59 Memergoki Perselingkuhan 2
60 Part 60 Akhirnya Putus
61 Part 61 Putus Lagi
62 Part 62 Bikin Baper Parah!
63 Part 63 Suka Perempuan Lain???
64 Part 64 CEO Andrepati Vs Prasetyo Wibowo
65 Part 65 Asalkan Kamu Bahagia
66 Part 66 Restu CaMer
67 Part 67 Cium Tangan
68 Part 68 Fallen in Love
69 Part 69 Kompak Melawan Randy
70 Part 70 Maya-ku
71 Part 71 Kau Pencuri Hatiku
72 Part 72 Dijodohkan?
73 Part 73 Merayu Besan
74 Part 74_ Go Public
75 Part 75 Restu Ki Sopo
76 Part 76 Point of View
77 Part 77 Cincin Sang Kakek
78 Part 78 Menolak Lamaran Mas Bayu???
79 Part 79 Tes Ketulusan
80 Part 80 Diserang Sikap Romantis
81 Part 81 Kya yahi pyar hai? Apakah ini cinta?
82 Part 82 Nikah Siri?
83 Part 83 Pertandingan Pertama Maya
84 Part 84 Bukan Ratih
85 Part 85 Senjata Makan Tuan
86 Part 86 Kehancuran Priska
87 Part 87 CEO Baru dan Calon Ketua Baru
88 Part 88 Tunangan
89 Pengumuman
90 Cinta yang lain?
91 Kebablasan?
92 Saling Jujur
93 Janur Kuning
94 Gossip Di Awal Pernikahan
95 Milik Ku Seutuhnya
96 Milik Ku Seutuhnya 2
97 Dendam Mantan Kekasih Sang CEO
98 Hancurnya Prasetyo Wibowo
99 Benih Siapa?
100 Di Bawah Shower
101 Hancurnya Prasetyo Wibowo 2
102 Bayi Priska dan Randy?
103 Benih Vino
104 Tuntutan Baru Untuk Randy
105 3 Tahun 6 Bulan
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1 Hidup Kembali
2
Part 2 Kembali ke Awal Pacaran (MOS)
3
Part 3 Dilabrak Korban Randy
4
Part 4 Ekskul Bela Diri Silat
5
Part 5 Siapa yang jadi Selingkuhan?
6
Part 6 PAP or Post a Picture
7
Part 7 Ditolak?
8
Part 8 Loe Jual Gue Beli
9
Part 9 Murid Nyi Yanti?
10
Part 10 Patah Hati Duluan
11
Part 11 MADU CINTA +++ Priska 1
12
Part 12 Silat untuk Kebaikan
13
Part 13 Kak Marco
14
Part 14 Mimi Curhat Dong
15
Part 15 Murid Ki Soponyono
16
Part 16 Pura-pura Cinta
17
Part 17 Surat Cinta
18
Part 18 MADU CINTA +++ Prita 1
19
Part 19 MADU CINTA +++ Prita 2
20
Part 20 Cinta itu seperti apa?
21
Part 21 Bisikan Sang Bayu
22
Part 22 Berubah?
23
Part 23 Hancurnya Geng Don Juan
24
Part 24 Hancurnya Geng Don Juan 2
25
Part 25 Peringatan untuk Priska
26
Part 26 Koleksi Randy
27
Part 27 Dendam Teman Dekat
28
Part 28 Siapa Pelakunya?
29
Part 29 MEMBAGI MADU CINTA +++ 1
30
Part 30 MEMBAGI MADU CINTA +++ 2
31
Part 31 MEMBAGI MADU CINTA +++ 3
32
Part 32 Selingkuhan Pacarku Selingkuh
33
Part 33 Bukan Maya 1
34
Part 34 Bukan Maya 2
35
Part 35 Fira lagi Fira lagi
36
Part 36 Pengakuan Fira
37
Part 37 Perdamaian
38
Part 38 Partner Kejahatan
39
Part 39 Pertemuan Fira dan Marco
40
Part 40 Tidak Hancur 100 %
41
Part 41 Mengurai Benang Kusut 1
42
Part 42 Kakak Adik?
43
Part 43 Mengintimidasi Fira
44
Part 44 Mengurai Benang Kusut 2
45
Part 45 Mata-Mata
46
Part 46 Menangislah
47
Part 47 Cemburu
48
Part 48 Si Jago Akting
49
Part 49 Matanya Jalan-Jalan
50
Part 50 Takut Baper
51
Part 51 MADU CINTA +++ Priska 2
52
Part 52 Belum Cukup Umur
53
Part 53 Penguntit
54
Part 54 Terhalang Restu Ki Sopo
55
Part 55 Cinta itu Perlu Diucapkan
56
Part 56 Menyinggung Orang yang Salah
57
Part 57 Perlindungan dari Bayu
58
Part 58 Memergoki Perselingkuhan 1
59
Part 59 Memergoki Perselingkuhan 2
60
Part 60 Akhirnya Putus
61
Part 61 Putus Lagi
62
Part 62 Bikin Baper Parah!
63
Part 63 Suka Perempuan Lain???
64
Part 64 CEO Andrepati Vs Prasetyo Wibowo
65
Part 65 Asalkan Kamu Bahagia
66
Part 66 Restu CaMer
67
Part 67 Cium Tangan
68
Part 68 Fallen in Love
69
Part 69 Kompak Melawan Randy
70
Part 70 Maya-ku
71
Part 71 Kau Pencuri Hatiku
72
Part 72 Dijodohkan?
73
Part 73 Merayu Besan
74
Part 74_ Go Public
75
Part 75 Restu Ki Sopo
76
Part 76 Point of View
77
Part 77 Cincin Sang Kakek
78
Part 78 Menolak Lamaran Mas Bayu???
79
Part 79 Tes Ketulusan
80
Part 80 Diserang Sikap Romantis
81
Part 81 Kya yahi pyar hai? Apakah ini cinta?
82
Part 82 Nikah Siri?
83
Part 83 Pertandingan Pertama Maya
84
Part 84 Bukan Ratih
85
Part 85 Senjata Makan Tuan
86
Part 86 Kehancuran Priska
87
Part 87 CEO Baru dan Calon Ketua Baru
88
Part 88 Tunangan
89
Pengumuman
90
Cinta yang lain?
91
Kebablasan?
92
Saling Jujur
93
Janur Kuning
94
Gossip Di Awal Pernikahan
95
Milik Ku Seutuhnya
96
Milik Ku Seutuhnya 2
97
Dendam Mantan Kekasih Sang CEO
98
Hancurnya Prasetyo Wibowo
99
Benih Siapa?
100
Di Bawah Shower
101
Hancurnya Prasetyo Wibowo 2
102
Bayi Priska dan Randy?
103
Benih Vino
104
Tuntutan Baru Untuk Randy
105
3 Tahun 6 Bulan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!