Part 6 PAP or Post a Picture

"Untung dulu aku suka olah raga, setidaknya staminaku sudah cukup kuat untuk mengikuti pelatihan bela diri. Tunggu aku Ki Soponyono, tekad ku kuat untuk berlatih bela diri demi membalaskan dendam ku." Maya terus bergumam di atas motornya yang sedang melaju. Maya berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menjadi wanita lemah lagi. Kondisi dunia memang sedang tidak baik-baik saja, banyak wanita cerdas di bidang akademik tapi bodoh dalam urusan percintaan. Banyak wanita yang terjerat dengan hubungan yang toxic dan berharap sang pria akan berubah suatu saat nanti. Wanita dan pria sebenarnya sama saja, ada yang baik dan ada yang buruk.

"Haruskah aku menolong Priska agar dia tidak mengalami kejadian tragis seperti yang dulu aku alami? Tapi, bagaimana caranya aku menolong dia? Aku tidak mungkin mengatakan padanya tentang kehidupanku sebelumnya, tidak mungkin juga aku bilang kalau aku sudah membuntuti Mas Randy dan melihat dia bersama Mas Randy sedang bermesraan." Maya dilemma, dia khawatir dengan Priska.

"Dasar Randy buaya darat! Tunggu aku cari cara membalas semua kejahatan mu. Meskipun Priska diam-diam bersamamu dan tidak memikirkan aku, tapi bukan berarti aku tega membiarkan Prita mengalami nasib yang sama seperti kehidupanku sebelumnya." Maya terlalu baik, dia masih memikirkan temannya meskipun sudah dikhianati.

...***...

Maya telah sampai di rumah dan jam menunjukkan pukul 18.45. Hari sudah gelap, dia pun langsung memasukkan motornya ke dalam rumah. Begitu Maya membuka pintu, dia telah disambut oleh sang bapak.

"Apakah pantas anak perawan berkeliaran di waktu petang seperti ini?" Pak Margono melontarkan pertanyaan retoris pada Maya. Di jaman yang sudah modern ini banyak anak perempuan yang tidak mengerti tata krama dan norma bermasyarakat. Jaman dulu anak perempuan tidak boleh keluar rumah di malam hari, sebelum petang datang mereka harus sudah sampai di rumah. Norma itu semata-mata untuk menjaga anak perempuan dari kejamnya dunia.

"Maaf, Pak. Aku masukkan dulu motornya, setelah itu aku akan menjelaskan kemana aku pergi." Maya meminta maaf terlebih dahulu dari pada keburu dimarahi. Setelah memasukkan motor, Maya duduk di kursi sebelah bapaknya.

"Bapak cuma khawatir dengan satu-satunya putri bapak. Cuma kamu yang bapak dan ibu punya, kamu satu-satunya harta yang paling berharga yang kami miliki." Pak Margono menunjukkan kekhawatirannya.

"Aku paham, Pak. Maaf kalau aku membuat bapak dan ibu khawatir. Aku tidak pergi pacaran kok! Aku cuma pergi sendirian ke taman kota, refreshing dikit habis MOS. Aku sudah putuskan untuk fokus sekolah dan mengejar beasiswa untuk kuliah, Pak." Maya memberikan penjelasan, meskipun tidak seratus persen benar. Dia tidak mungkin menjelaskan bahwa dia membuntuti Randy sang pacar yang merupakan play boy kelas kakap. Maya bertekad menyelesaikan masalahnya sendiri, kasian bapak ibunya jika terseret masalahnya dengan Randy.

"Baguslah kalau kamu bertekad untuk fokus sekolah. Tapi, jangan membuat semua itu menjadi beban bagimu ya, May! Bapak dan ibu juga akan menabung sedikit demi sedikit untuk biaya kuliahmu nanti. Jika nanti tabungan bapak dan ibu tidak cukup untuk menguliahkan kamu, bapak harap kamu bisa mengerti dan menerimanya dengan lapang dada." Pak Margono senang mendengar penjelasan Maya, sungguh tidak menyangka kalau putrinya itu sekarang sudah bisa bersikap lebih dewasa.

"Bapak jangan khawatir, aku juga tahu dengan kondisi keluarga kita. Justru keadaan ini membuatku semangat berjuang untuk mendapatkan beasiswa agar kelak bisa mencapai masa depan yang lebih baik. Terima kasih ya, Pak, karena sudah berjuang sekuat tenaga menyekolahkan aku di SMA favorit. Aku bangga punya bapak sama ibu." Maya memeluk bapaknya.

"Jadi ibu nggak dipeluk? Cuma sayang sama bapak?" Bu Parmi ikut bergabung.

Maya pun menghambur ke pelukan ibunya. "Ibu yang paling aku sayang dong! Bapak nomor dua, ha… ha… ha…."

"Oh iya, Pak! Aku mau minta ijin untuk ikut ekskul bela diri silat dari perguruan Macan Emas." Maya ingat untuk minta ijin terlebih dahulu, menuntut ilmu memang perlu restu dari kedua orang tua.

"Buat apa anak perempuan belajar bela diri? Nanti kamu jadi tomboy, terus jadi kusam dan nggak cantik lagi loh!" Sahut Bu Parmi.

"Buat jaga diri, Bu. Jaga-jaga kalau ada yang mau ngejahatin aku. Boleh kan, Pak?" Maya meminta dukungan bapaknya.

"Memangnya kamu nggak takut kepanasan, hitam terus jadi tomboy dan nggak cantik lagi?" Goda Pak Margono.

"Loh… Kok bapak jadi kaya ibu sih? Nggak apa-apa sedikit tomboy, Pak. Tinggal kasih perawatan dikit, entar juga nggak hitam lagi. Boleh ya, Pak?" Maya mendesak bapaknya untuk memberi ijin.

"Nah! Itu yang buat perawatan bisa buat tambah bayar sekolah, May!" Seloroh Bu Parmi kurang setuju.

"Aduh, Bu. Biasanya kan Ibu udah beliin facial wash, cream siang dan hand body, itu aja udah cukup kok. Nggak perlu beli yang lain." Maya meyakinkan ibunya.

"Memangnya ekskul bela diri nggak perlu bayar? Terus nanti kalau ada acara-acara pasti juga butuh biaya kan?" Bu Parmi masih banyak pertimbangan.

"Sudahlah, Bu. Kita ijinkan saja, itu juga demi kebaikan Maya. Tujuan ikut bela diri kan untuk melindungi diri, jadi kita akan lebih tenang saat Maya pergi-pergi sendiri. Kalau soal biaya tambahan, kan kita masih bisa usahakan!" Pak Margono memberi ijin dan ikut meyakinkan istrinya.

"Lagi pula, kalau Maya sibuk kegiatan sekolah, dia tidak akan sibuk pacaran lagi, Bu." Imbuh Pak Margono.

"Oh, iya juga ya, Pak. Kalau gitu ibu setuju." Bu Parmi akhirnya setuju dengan alasan terakhir yang Pak Margono ungkapkan.

"Terima kasih, Pak, Bu. Aku janji tidak akan mengecewakan kalian. Aku juga janji tidak akan pacaran terus dan fokus sekolah. Kalau aku lupa dengan janjiku, jangan sungkan untuk menegurku dengan tegas. Aku tahu maksud baik Bapak sama Ibu." Maya menggenggam tangan ibunya, berusaha menyampaikan kesungguhannya.

"Ibu bersyukur sekali, ternyata putri ibu sekarang sudah bisa berpikir dewasa." Mata Bu Parmi mulai berkaca-kaca, dia pun segera memeluk Maya.

...***...

Malam hari menjelang tidur, Randy mengirim pesan pada Maya. "Sayang, lagi apa, kangen nih?"

"Hah…! Kangen? Habis bermesraan sama Priska terus bilang kangen sama aku. Benar-benar playboy, pantes saja nama gengnya Don Juan." Maya ngomel sendiri membaca pesan dari Randy.

"Ini baru mau bobok, Mas. Tapi belum bisa bobok karena kangen juga sama Mas Randy." Bunyi pesan Maya ke Randy.

"Hueeek…! Kamu ganteng sih, Mas, tapi sayangnya kamu jahat. Lebih ganteng mas-mas yang aku tabrak tadi." Maya terbayang dengan wajah si pria yang sudah dia tabrak dua kali.

"Haduuuh… Kenapa malah ke bayang mas-mas songong tadi sih. Dah gitu, dia narsis dan ngira aku mencoba mendekatinya. Emangnya dia seterkenal apa sampai sok kecakepan gitu. Ya, meskipun memang dia cakep, ganteng and tampan maksimal." Maya malah asyik ngebayangin si pria tadi.

"Kirim PAP dong, sayang! Post a picture, biar bisa mengobati rasa kangenku padamu." Pinta Randy.

"Kamu dulu dong, Mas! Kirim PAP yang ganteng." Tak lama kemudian Randy benar-benar mengirimkan foto dirinya yang sedang tiduran di kasurnya yang indah.

"Duh, gantengnya pacarku." Maya mengomentari foto yang Randy kirim.

"Foto kamu mana, sayang? Aku udah kangen berat nih!" Pinta Randy.

"Sabar dong, Mas! Lagi ambil foto nih." Maya pun segera mengirim fotonya pada Randy, dia sengaja mengambil foto dirinya yang bergulung dengan selimut. Maya tidak mau fotonya malah justru mengundang imajinasi liar Randy.

"Kok selimutan seperti itu sih, sayang? Kirim foto yang nggak pakai selimut dong!" Randy protes, padahal dia berharap melihat foto Maya yang menggunakan baju tidur.

"Di sini dingin, Mas, makanya pakai selimut." Jawab Maya ngasal.

"Masa dingin sih? Di sini aja nggak kok! Kan tidak sedang hujan." Randy memberi argument.

"Udah, ah, yang penting kan udah kirim PAP. Aku bobok dulu ya, sayang. Love you." Maya hendak mengakhiri percakapan, dia sudah tidak mampu menahan rasa kesal pada Randy yang banyak mintanya. Maya juga tahu kalau Randy berharap Maya akan mengirimkan foto yang cukup seksie.

"Ya udah, mimpi indah, sayang. Love you to." Randy kecewa dengan PAP yang Maya kirim, dia pun segera mengirim pesan pada Priska.

"Malam, Priska sayang? Udah bobok belum? Kangen nih!" Ya, begitulah Don Juan, kalau pacar yang satu tidak menanggapi, langsung saja hubungi pacar satunya lagi.

"Malam, sayang. Ini baru mau bobok. Tadi kan habis malam Mingguan berdua, masa udah kangen lagi?" Priska membalas dengan cepat.

"Iya, sayang, habisnya kamu ngangenin sih. Apalagi susu murninya indah banget, kenyal kaya jelly jadi bikin tambah kangen." Randy mulai menggoda Priska. Anak muda yang dimabuk asmara memang begitu mengebu-ngebu hingga terkadang susah sekali untuk dinasehati.

"Jangan gitu dong, sayang! Jadi malu nih." Priska sedikit risih untuk membahas itu di chat.

"Loh, kok malu sih? Aku suka loh! Kan bentuknya indah banget, kamu harusnya bangga dong! Kirim PAP dong, sayang! Biar bisa mengobati rasa kangenku padamu." Randy selalu manis dan penuh rayuan, hingga Priska pun mengirim fotonya.

"Cantik banget sih, Priska ku sayang, bikin aku tambah kangen. Cuma kamu yang bikin aku kangen berat, Maya nggak ada apa-apanya dibanding kamu. Besok kan hari Minggu, ketemuan lagi yuk, sayang!" Gombalan Randy pun mulai keluar, jelas saja Priska merasa senang karena Randy menganggapnya lebih unggul dari pada Maya.

"Kalau Maya nggak ada apa-apanya, kenapa Mas Randy masih sama dia? Kapan Mas Randy putusin dia?" Priska mulai menuntut Randy untuk segera mutusin Maya.

"Sabar dong, sayang! Misi menghancurkan hati Maya masih on progress. Butuh waktu sedikit lebih lama biar Maya benar-benar merasakan sakitnya patah hati ditinggal kekasih." Sebenarnya Randy mulai enggan mutusin Maya, apalagi Maya telah menunjukkan perubahan setelah masuk SMA.

"Kamu tidak segera mutusin dia bukan karena udah jatuh cinta beneran sama dia kan, Mas?" Priska mulai curiga kalau perasaan Randy mulai goyah.

"Nggak dong, sayang! Kamu tahu sendiri kan, aku paling mesra cuma sama kamu doang. Percaya sama aku!" Memang Priska juga tidak tahu kalau Randy sebenarnya sudah bermain cinta dengan siswi lain di SMA 2. Sebagai temannya Maya, Priska juga tidak pernah diberitahu oleh siswa-siswi lain tentang kelakuan Randy yang merupakan Don Juan.

"Iya, aku percaya, Mas Randy sayangku. Aku bobok dulu, ya. Good nite and love you… emuach." Priska dibutakan oleh rasa sayangnya pada Randy, pria tampan yang membuat hatinya porak-poranda.

"Tunggu, Mas! Apa kamu juga melakukan hal seperti tadi sore dengan Maya?" Priska dengan cepat mengirim pesan pada Randy. Dia dihantui ketakutan, takut jika Randy juga bermesraan dengan Maya seperti dirinya tadi sore.

"Nggak dong, sayang! Kan udah aku bilang kalau cuma kamu yang bisa bahagiain aku. Yakin, aku cuma begitu sama kamu doang karena aku paling cinta sama kamu. Kalau nggak ada cinta, nggak mungkin bisa lakuin semacam itu, sayang. Itu semua berlandaskan cinta." Wanita pintar pasti muak membaca pesan Randy ini, tapi tidak dengan Priska, dia justru merasa senang karena berpikir Randy benar-benar mencintai dia. Jaman sekarang memang susah dibedakan cinta karena cinta atau cinta karena hasrat semata.

"Okay, sayangku, good nite. And I love you more… emuach." Randy sudah senang sekali dengan foto yang Priska kirim, dia pun segera mengakhiri chat karena sudah malas menanggapi Priska yang mencurigainya.

...***...

Jangan lupa ikuti update cerita selanjutnya ya…

Jangan lupa jempol, komentar, vote dan tambahkan ke favorit ya… Terima Kasih 😘💕

Terpopuler

Comments

Umi Abi

Umi Abi

pinter banget ngeles nya kayak bajaj

2022-04-30

2

Nurhayati

Nurhayati

rayuan gombal bikin Priska terbuai.....

2022-04-28

1

Mommy Aldito

Mommy Aldito

penasaran sama Ki soponyono 🤭

2022-04-26

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Hidup Kembali
2 Part 2 Kembali ke Awal Pacaran (MOS)
3 Part 3 Dilabrak Korban Randy
4 Part 4 Ekskul Bela Diri Silat
5 Part 5 Siapa yang jadi Selingkuhan?
6 Part 6 PAP or Post a Picture
7 Part 7 Ditolak?
8 Part 8 Loe Jual Gue Beli
9 Part 9 Murid Nyi Yanti?
10 Part 10 Patah Hati Duluan
11 Part 11 MADU CINTA +++ Priska 1
12 Part 12 Silat untuk Kebaikan
13 Part 13 Kak Marco
14 Part 14 Mimi Curhat Dong
15 Part 15 Murid Ki Soponyono
16 Part 16 Pura-pura Cinta
17 Part 17 Surat Cinta
18 Part 18 MADU CINTA +++ Prita 1
19 Part 19 MADU CINTA +++ Prita 2
20 Part 20 Cinta itu seperti apa?
21 Part 21 Bisikan Sang Bayu
22 Part 22 Berubah?
23 Part 23 Hancurnya Geng Don Juan
24 Part 24 Hancurnya Geng Don Juan 2
25 Part 25 Peringatan untuk Priska
26 Part 26 Koleksi Randy
27 Part 27 Dendam Teman Dekat
28 Part 28 Siapa Pelakunya?
29 Part 29 MEMBAGI MADU CINTA +++ 1
30 Part 30 MEMBAGI MADU CINTA +++ 2
31 Part 31 MEMBAGI MADU CINTA +++ 3
32 Part 32 Selingkuhan Pacarku Selingkuh
33 Part 33 Bukan Maya 1
34 Part 34 Bukan Maya 2
35 Part 35 Fira lagi Fira lagi
36 Part 36 Pengakuan Fira
37 Part 37 Perdamaian
38 Part 38 Partner Kejahatan
39 Part 39 Pertemuan Fira dan Marco
40 Part 40 Tidak Hancur 100 %
41 Part 41 Mengurai Benang Kusut 1
42 Part 42 Kakak Adik?
43 Part 43 Mengintimidasi Fira
44 Part 44 Mengurai Benang Kusut 2
45 Part 45 Mata-Mata
46 Part 46 Menangislah
47 Part 47 Cemburu
48 Part 48 Si Jago Akting
49 Part 49 Matanya Jalan-Jalan
50 Part 50 Takut Baper
51 Part 51 MADU CINTA +++ Priska 2
52 Part 52 Belum Cukup Umur
53 Part 53 Penguntit
54 Part 54 Terhalang Restu Ki Sopo
55 Part 55 Cinta itu Perlu Diucapkan
56 Part 56 Menyinggung Orang yang Salah
57 Part 57 Perlindungan dari Bayu
58 Part 58 Memergoki Perselingkuhan 1
59 Part 59 Memergoki Perselingkuhan 2
60 Part 60 Akhirnya Putus
61 Part 61 Putus Lagi
62 Part 62 Bikin Baper Parah!
63 Part 63 Suka Perempuan Lain???
64 Part 64 CEO Andrepati Vs Prasetyo Wibowo
65 Part 65 Asalkan Kamu Bahagia
66 Part 66 Restu CaMer
67 Part 67 Cium Tangan
68 Part 68 Fallen in Love
69 Part 69 Kompak Melawan Randy
70 Part 70 Maya-ku
71 Part 71 Kau Pencuri Hatiku
72 Part 72 Dijodohkan?
73 Part 73 Merayu Besan
74 Part 74_ Go Public
75 Part 75 Restu Ki Sopo
76 Part 76 Point of View
77 Part 77 Cincin Sang Kakek
78 Part 78 Menolak Lamaran Mas Bayu???
79 Part 79 Tes Ketulusan
80 Part 80 Diserang Sikap Romantis
81 Part 81 Kya yahi pyar hai? Apakah ini cinta?
82 Part 82 Nikah Siri?
83 Part 83 Pertandingan Pertama Maya
84 Part 84 Bukan Ratih
85 Part 85 Senjata Makan Tuan
86 Part 86 Kehancuran Priska
87 Part 87 CEO Baru dan Calon Ketua Baru
88 Part 88 Tunangan
89 Pengumuman
90 Cinta yang lain?
91 Kebablasan?
92 Saling Jujur
93 Janur Kuning
94 Gossip Di Awal Pernikahan
95 Milik Ku Seutuhnya
96 Milik Ku Seutuhnya 2
97 Dendam Mantan Kekasih Sang CEO
98 Hancurnya Prasetyo Wibowo
99 Benih Siapa?
100 Di Bawah Shower
101 Hancurnya Prasetyo Wibowo 2
102 Bayi Priska dan Randy?
103 Benih Vino
104 Tuntutan Baru Untuk Randy
105 3 Tahun 6 Bulan
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1 Hidup Kembali
2
Part 2 Kembali ke Awal Pacaran (MOS)
3
Part 3 Dilabrak Korban Randy
4
Part 4 Ekskul Bela Diri Silat
5
Part 5 Siapa yang jadi Selingkuhan?
6
Part 6 PAP or Post a Picture
7
Part 7 Ditolak?
8
Part 8 Loe Jual Gue Beli
9
Part 9 Murid Nyi Yanti?
10
Part 10 Patah Hati Duluan
11
Part 11 MADU CINTA +++ Priska 1
12
Part 12 Silat untuk Kebaikan
13
Part 13 Kak Marco
14
Part 14 Mimi Curhat Dong
15
Part 15 Murid Ki Soponyono
16
Part 16 Pura-pura Cinta
17
Part 17 Surat Cinta
18
Part 18 MADU CINTA +++ Prita 1
19
Part 19 MADU CINTA +++ Prita 2
20
Part 20 Cinta itu seperti apa?
21
Part 21 Bisikan Sang Bayu
22
Part 22 Berubah?
23
Part 23 Hancurnya Geng Don Juan
24
Part 24 Hancurnya Geng Don Juan 2
25
Part 25 Peringatan untuk Priska
26
Part 26 Koleksi Randy
27
Part 27 Dendam Teman Dekat
28
Part 28 Siapa Pelakunya?
29
Part 29 MEMBAGI MADU CINTA +++ 1
30
Part 30 MEMBAGI MADU CINTA +++ 2
31
Part 31 MEMBAGI MADU CINTA +++ 3
32
Part 32 Selingkuhan Pacarku Selingkuh
33
Part 33 Bukan Maya 1
34
Part 34 Bukan Maya 2
35
Part 35 Fira lagi Fira lagi
36
Part 36 Pengakuan Fira
37
Part 37 Perdamaian
38
Part 38 Partner Kejahatan
39
Part 39 Pertemuan Fira dan Marco
40
Part 40 Tidak Hancur 100 %
41
Part 41 Mengurai Benang Kusut 1
42
Part 42 Kakak Adik?
43
Part 43 Mengintimidasi Fira
44
Part 44 Mengurai Benang Kusut 2
45
Part 45 Mata-Mata
46
Part 46 Menangislah
47
Part 47 Cemburu
48
Part 48 Si Jago Akting
49
Part 49 Matanya Jalan-Jalan
50
Part 50 Takut Baper
51
Part 51 MADU CINTA +++ Priska 2
52
Part 52 Belum Cukup Umur
53
Part 53 Penguntit
54
Part 54 Terhalang Restu Ki Sopo
55
Part 55 Cinta itu Perlu Diucapkan
56
Part 56 Menyinggung Orang yang Salah
57
Part 57 Perlindungan dari Bayu
58
Part 58 Memergoki Perselingkuhan 1
59
Part 59 Memergoki Perselingkuhan 2
60
Part 60 Akhirnya Putus
61
Part 61 Putus Lagi
62
Part 62 Bikin Baper Parah!
63
Part 63 Suka Perempuan Lain???
64
Part 64 CEO Andrepati Vs Prasetyo Wibowo
65
Part 65 Asalkan Kamu Bahagia
66
Part 66 Restu CaMer
67
Part 67 Cium Tangan
68
Part 68 Fallen in Love
69
Part 69 Kompak Melawan Randy
70
Part 70 Maya-ku
71
Part 71 Kau Pencuri Hatiku
72
Part 72 Dijodohkan?
73
Part 73 Merayu Besan
74
Part 74_ Go Public
75
Part 75 Restu Ki Sopo
76
Part 76 Point of View
77
Part 77 Cincin Sang Kakek
78
Part 78 Menolak Lamaran Mas Bayu???
79
Part 79 Tes Ketulusan
80
Part 80 Diserang Sikap Romantis
81
Part 81 Kya yahi pyar hai? Apakah ini cinta?
82
Part 82 Nikah Siri?
83
Part 83 Pertandingan Pertama Maya
84
Part 84 Bukan Ratih
85
Part 85 Senjata Makan Tuan
86
Part 86 Kehancuran Priska
87
Part 87 CEO Baru dan Calon Ketua Baru
88
Part 88 Tunangan
89
Pengumuman
90
Cinta yang lain?
91
Kebablasan?
92
Saling Jujur
93
Janur Kuning
94
Gossip Di Awal Pernikahan
95
Milik Ku Seutuhnya
96
Milik Ku Seutuhnya 2
97
Dendam Mantan Kekasih Sang CEO
98
Hancurnya Prasetyo Wibowo
99
Benih Siapa?
100
Di Bawah Shower
101
Hancurnya Prasetyo Wibowo 2
102
Bayi Priska dan Randy?
103
Benih Vino
104
Tuntutan Baru Untuk Randy
105
3 Tahun 6 Bulan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!