Chapter 4
Yui sekarang menatap Yuto dengan muka merah karena Yuto mengatakan bahwa 'Bagaimana kau hidup bersamaku.'
Dan yang ada di pikiran Yui itu sama saja melamarnya secara tiba - tiba. Ya sudah pasti dia sangatlah malu dan sangat terkejut jika dia langsung di lamar dengan pria yang baru saja dia temui.
Lalu dengan wajah merahnya, Yui mulai menjawab dengan nada malu
"I-itu terlalu cepat Yu-yuto... Kita juga baru bertemu ja-jadi kita harus saling mengenal dulu sebelum kau melamarku..."
Mendengar itu Yuto sangat terkejut dengan apa yang dia katakan. Bahkan dia baru sadar apa yang baru saja di katakananya.
Dia terdiam seperti patung karena sangking terkejutnya. Ya itu masuk akal juga dia baru saja melamar seorang gadis tanpa ia sengaja.
Itu sangatlah memalukan seakan dia ingin mati saja.
"Yu-yuto... Aku akan kembali ke kelas ku. Jadi sampai ju-jumpa lagi...!" Yui mulai meletakan kotak bekal Yuto di sebelahnya dan lalu dia berpamit pergi ke kelas dengan wajah malunya.
Setelah itu dia berlari seakan dia sudah tidak kuat menahan rasa malunya itu ketika dia di lamar oleh Yuto.
Lalu dia mulai sadar atas keterkejutannya itu. Dan bahkan dia tidak tahu bahwa Yui sudah pergi dari hadapannya.
Namun yang paling gawat dia belum sempat menjelaskan kesalah pahaman Yui kepadanya itu. "Haha... A-apa yang aku katakan TADIIII!1!1!1!"
Teriak Yuto yang sangat menyesali ucapannya itu. Setelah berlalu beberapa menit akhirnya Yuto mulai sedikit melupakan rasa malunya tersebut.
"Hah... Nao, apakah misi ku berhasil?"
[Ya, Berhasil Tuan]
"Baguslah, Dan sepertinya aku baru saja melupakan sesuatu... Oh aku ingat, Hanagi pasti sedang menungguku di belakang sekolah...."
"Tapi sudahlah, aku juga tidak peduli. Palingan nanti saat pulang dia bakal menghampiriku lagi."
[Ya. Presentase kemungkinan Hanagi bersama kelompoknya berada di belakang sekolah adalah 100%]
[Dan Presentase kemungkinan dia akan menghampiri Tuan juga 100%]
"Tidak perlu menghitung presentasenya. Itu semua sudah jelas."
[Begitu. Maaf Tuan.]
"Tidak apa. Dan sepertinya jam istirahat sudah hampir selesai, lebih baik aku kembali ke kelas ku."
Lalu Yuto mulai mengambil kembali kotak bekal yang ada di sampingnya itu, kemudian dia kembali ke kelas nya tersebut.
Namun saat dia kembali ke kelas... Dia melihat bahwa bangku nya sekarang sudah di penuhi oleh noda coret yang bertulisan
"Anak pelacur kenapa kau tidak datang!? Pulang sekolah awas saja kau!"
Sementara itu Yuto mulai melihat sekeliling, tetapi semua mengabaikan Yuto. "Hah... Tidak menyenangkan sekali."
Lalu kemudian dia mulai mengambil sebuah kain yang sudah di siapkan di tasnya itu untuk mengelap coretan yang ada di mejanya tersebut.
Ya Yuto sudah sering mengalaminya jadi dia pasti akan selalu membawa kain atau tisu untuk membersihkan coretan itu.
Dan tiba - tiba guru pun memasuki kelas sehingga membuat Yuto sedikit terkejut. "Yuto, apa yang sedang kau lakukan?"Tanya Guru tersebut yang bernama Shina Helana.
Melihat itu Yuto langsung menyembunyikan kainnya itu di belakang tubuhnya. "Tidak ada Sensei...!"
"Oh... Begitu, baiklah mari kita mulai pelajarannya!"
"Baik...!"
>Skip
Di Sore harinya, Bel pulang sekolah terdengar dan semua siswa yang ada di sekolah segera mengemasi semua tas mereka.
Lalu saat Yuto tepat saat dia mengganti sepatunya, di depan pintu terdapat Hanagi dan teman - temannya sedang menunggu di depan pintu keluar.
Yuto yang melihatnya hanya bisa menghela nafasnya. Dan lalu dia mulai mengikuti mereka bertiga ke belakang sekolah.
Lalu Tiba - tiba...
[Misi telah terpicu!]
[Kalahkan Hanagi dan teman - temannya. Dan buat Hanagi merasakan apa itu rasa sakit!]
[Hadiah: Seni Bela Diri Kuno dan 50 Poin Sistem]
[Hukuman: Nano Teknologi tidak akan berfungsi selama 24 Jam.]
Mendengar misi yang di berikan Oleh Nao. Yuto pun tersenyum senang.
>Di Belakang sekolah.
"Kenapa kau tidak datang kesini saat jam istirahat ha!?"Ucap Hanagi yang marah.
"Kau pikir seberapa lama kami menunggumu di sini!?"Lanjut Toshi
"Sekarang kau sudah berani kurang ajar terhadap kami!"Lanjut Genki.
Tetapi apa yang di omongkan mereka berdua, Yuto sama sekali tidak mempedulikannya. "Begitu. Tapi aku tidak peduli."Ucap Yuto dengan nada malas.
"Apa katamu!?" Mendengar perkataan Yuto, Hanagi menarik baju Yuto dengan penuh amarah.
"Berani sekali kau berkata seperti itu! Kau pasti sudah bosan mati!"Marah Hanagi.
Namun Yuto yang melihat apa yang di lakukan Hanagi kepadanya dia mulai menatapnya dengan tatapan dingin.
"Lepaskan."
Mendengar perkataan itu Hanagi langsung memukul wajah Yuto.
"Br*ngsek!"
Namun saat pukulan Hanagi hampir mengenai wajahnya. Dia langsung menghindarinya dengan memiringkan kepalanya tersebut.
"Apa hanya ini?"Ucap Yuto dengan nada dingin.
Dan mereka bertiga menjadi sangat terkejut apa yang di lakukan Yuto. Pasalnya seharusnya Yuto tidak akan bisa menghindari serangan Hanagi dalam jarak sedekat itu.
"Cih! Itu hanya kebetulan saja!" Lalu Hanagi kembali melancarkan pukulannya lagi ke arah Yuto.
Tapi sebelum serangan Hanagi mengenainya, Yuto langsung menendang tubuh Hanagi dengan sangat keras.
*BUGH!*
Seperti di pukul dengan besi tumpul. Itu yang di rasakan oleh Hanagi sekarang saat dirinya di tendang oleh Yuto.
"Guh!"
Dan Hanagi langsung tersungkur setelah menerima tendangan keras dari Yuto. "Sa-sakit sekali...!"
"S-sialan, apa yang kau lakukan kepada Hanagi!?"Marah Toshi
"Aku cuma menendangnya. Itu saja."Ucap Yuto dengan nada dingin.
"Bajingan! Ku bunuh kau!"Marah Genki.
Lalu secara bersamaan Genki dan Toshi menyerang Yuto dengan cara memukulnya. Tetapi karena statistik yang di miliki oleh Yuto sudah berada di tingkat manusia super.
Jadi apa yang di lihat Yuto, serangan mereka terlihat sangat lambat bagi Yuto. Sehingga membuat Yuto bisa menangkap semua pukulan itu menggunakan kedua tangannya tersebut.
Walaupun Yuto sekarang tidak memiliki kemampuan seni bela diri. Namun dengan kekuatan fisiknya sekarang dia bisa mengalahkan manusia setingkat dengan Hanagi dengan sangat mudah.
*Buk!*
*Buk!*
"Apa!?"Kaget Genki dan Toshi.
"Mudah sekali." Lalu dengan mengeluarkan setengan tenaganya. Yuto melempar tubuh mereka hingga terbating ke tembok.
*BAK!*
*BAK!*
"Guhak!" Setelah itu mereka berdua tidak bisa menggerakan tubuhnya lagi karena rasa sakit itu membuat mereka mati rasa.
Dan Hanagi yang melibat itu menjadi sangat terkejut dengan apa yang di lakukan Yuto. "T-tidak mungkin!"
"...Y-Yuto kau?"
"Oh ya Hanagi, kau kemarin telah membuat tangan dan kaki kanan ku patah kan? Bagaimana jika sekarang melakukan hal yang sama padamu?"Ucap Yuto yang menatap dingin Hanagi.
Mendengar itu Hanagi menjadi gemetaran karena takut. "Ja-jangan lakukan. Aku mohon... Jangan lakukan itu..."
Tetapi Yuto tidak mempedulikan apa yang di katakan Hanagi.
"Be-berhenti... Ini pasti bercanda kan Yuto. Oh ya... Aku akan memberimu uang sebanyak yang kau mau... Jadi... Jangan la-lakukan itu!"
Namun apa yang di katakan Hanagi kepada Yuto semuanya tidak berguna. Semua yang di lakukan Hanagi kepadanya akan di balas mulai sekarang.
Setelah itu Yuto mulai menginjak tangan Yuto. "Ja-jangan lakukan Y-yuto..."
Kemudian Yuto memegang sisi lain dari tangan Hanagi. Dan lalu mulai mematahkannya seperti ranting pohon.
*Krak!*
"Aaaaaaaaaaaa! SAKITTTTT!!!"Teriak Hanagi yang kesakitan.
"Apa? Sakit, ini baru tanganmu Hanagi... Belum kakimu."Ucap Yuto yang segera berpindah ke Kaki kanan Hanagi
Setelah itu Yuto langsung menginjak kaki Hanagi dengan sangat keras dan terus menambah tenaganya itu.
Hanagi terus menerus Berteriak kesakitan dan meneteskan air matanya "AAAAAAAA! BERHENTI....!!!!!!!"
*Krak!*
Dan tulang kaki Hanagi pun patah. "AAAAAAAAAAAAA! SAKITTT!!"
"Sakit... Sakit... Sakit!!!!"
"Ini sangat sakit! Sakit!!!"
Hanagi terus berteriak kesakitan sembari mengeluarkan air matanya tersebut. "Kau menangis? Lemah sekali. Ini bahkan belum semuanya Hanagi..."
"Tapi... Aku akan membiarkan dulu seperti ini. Dan selamat menikmati rasa sakit itu Hanagi."
Setelah itu Yuto pun pergi dari hadapan Hanagi. Dan membiarkan Hanagi yang sedang kesakitan itu.
'Hm... Mungkin aku akan mampir sebentar ke Pusat Pembelanjaan untuk membeli beberapa bahan makanan.'
'Oh ya... Aku mungkin harus keluar dari kerja paruhku...'
'Oh ya Sistem. 1 Poin itu setara berapa Yen saat di tukarkan?'
[1 Poin \= 1.000 Yen]
[Jumlah Poin Saat ini adalah 100.]
'Bagus, ini lebih menguntungkan dari pada bekerja paruh waktu.'
...~Author Riza~...
...Yo bagaimana? Bagus tidak? Jika bagus mohon berikan Like,Vote dan Komennya ya teman - teman....
...~Salam Dari Author Riza~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Rhakean Djati
siap.udah bosan mati.jadi nyobain idup.heheheee
2024-06-22
2
Hades Riyadi
tolong tuuhh temen cewek yang mo jual tubuhnya karena ga punya cuan... Thor 💪👍🙏
2022-12-24
2
✨Mohammad Yusuf✨🐾🌀🎏
Lanjut Thor....
2022-09-08
0