“Maksud kamu ngomong gitu apa?” Tanya Delmara dengan tatapan penuh selidiknya pada Kai, yang masih saja terdiam sambil menatap lurus ke arah depan entah benar fokus pada jalanan di depannya atau malah sibuk dengan pikirannya.
“Kai,” panggil Delmara sekali lagi pada laki-laki di sampingnya tersebut, yang menoleh sekilas ke arah Delmara dengan senyumannya.
“Udah gak usah di pikirin lagi, lagian kalau aku ada di posisi itu. Aku gak ada nerima nya dan tetap milih kamu,” ucap Kai dengan senyumannya berusaha menenangkan kekasihnya tersebut sambil mengelus puncak kepala Delmara, sayang.
Meskipun delmara masih belum puas dengan jawaban kekasihnya tersebut namun tetap saja akhirnya gadis tersebut memilih diam, karena ia tahu bagaimana sikap kekasihnya tersebut jika sudah berkata tidak maka ia tidak akan kembali membahasnya lagi.
Tak beberapa lama akhirnya mereka sampai Di parkiran sebuah Mall besar yang berada di kota tersebut. Delmara masih setia dengan pikirannya, Buktinya saat mobil sudah sampai gadis tersebut malah masih setia berada di dalam mobil.
Kai yang menyadari perubahan sikap gadisnya tersebut hanya bisa menghela nafasnya kasar karena ia tahu ini adalah salahnya yang sudah menanyakan hal bodoh tersebut pada kekasihnya.
Tadi ia begitu memiliki keberanian untuk mengatakan semuanya pada kekasihnya tersebut namun kini ia malah memilih diam dan tidak berani mengatakannya pada kekasihnya tersebut.
"delmara,” panggil Kai pada kekasihnya tersebut yang kini malah hanya terbengong sambil melihat ke arah depan dengan tatapan kosongnya.
“Sayang,” Panggil Kai sekali lagi sambil menggoyangkan tangan kekasihnya tersebut membuat Binar sontak menoleh ke arah kekasihnya tersebut dengan terkejut.
Gadis tersebut langsung menoleh sekeliling, hingga akhirnya menyadari jika mereka sudah sampai di parkiran Mall. Delmara segera membuka seat belt nya lalu segera turun.
“Sayang, udah aku bilang, gak perlu dipikirin. Itu cuma pertanyaan konyol aja,” ucap Kai sambil mengelus kedua tangan Delmara yang kini berada dalam genggamannya.
Delmara menghembuskan nafasnya kasar, berusaha untuk mengontrol dirinya agar terlihat baik-baik saja.
Setelahnya mereka langsung memasuki mall bersama, dengan Kai yang selalu setia menggandeng tangan Binar untuk memasuki mall tersebut. Mereka terus berkeliling menyusuri mall tersebut.
Namun masih dengan Delmara yang setia dengan kesibukannya. Membuat Kai merasa kehilangan, tentu saja ia merasa demikian. Karena Delmara yang ia tahu adalah gadis yang begitu bawel dan ceria.
“Senyum dong, masak cemberut,” ucap Kai sambil menarik kedua sudut bibir gadis nya tersebut membentuk sebuah senyuman.
“Aku masih ngantuk tau,” ucap Delmara dengan bibirnya yang mengerucut, merasa kesal dengan kekasihnya tersebut.
“Nanti siang di lanjut tidur nya, sekarang mending kita happy dulu,” ucap Kai dengan senyumannya, lalu laki-laki tersebut segera menarik tangan gadisnya tersebut menuju lantai atas tempat timezone berada.
“Timezone?” Tanya Delmara dengan begitu bersemangat yang dijawab dengan anggukan oleh Kai. Senyuman gadis tersebut seketika mengembang saat tahu ke mana laki-laki tersebut akan mengajaknya.
Kai memang paling bisa untuk membuat Delmara tersenyum, ia tahu kekasihnya tersebut memang sangat suka jika sudah di ajak ke tempat bermain ataupun wahana. Jika kebanyakan gadis lebih suka berbelanja dan ke salon, maka Delmara akan lebih suka jika diajak ke timezone ataupun wahana bermain.
“Dasar bocah,” ucap Kai dengan kekehannya lalu segera menarik Delmara memasuki timezone tersebut, dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari wajah gadis tersebut.
“Biarin, bocah gini kamu sayang. Lagian nih ya, dua bulan lagi aku udah lulus SMA tau,” ucap Delmara dengan sombongnya, karena memang dua bulan lagi mereka akan menghadapi ujian nasional.
“Iya deh kesayangannya Kai, selalu bener,” ucap Kai dengan tawanya lalu dengan gemas laki-laki tersebut mengacak rambut Delmara dengan begitu gemas, membuat gadis tersebut mengerucutkan bibirnya.
“Berantakan tau,” ucap Delmara kesal yang semakin membuatKu tertawa dengan gemas melihat tingkah Delmara.
“Udah gak usah di maju-majuin gitu bibirnya,” ucap Kai santai. Setelahnya mereka langsung menuju mesin pencapit boneka dan bermain di sana.
“Yuk lomba, yang paling banyak dapatnya dia yang menang dan yang traktir makan sepuasnya,” ucap Delmara menantang kekasihnya yang tersebut, menatap Kai dengan tatapan percaya dirinya.
“Gak ah, aku gak suka makan kayak kamu. Mending kalo aku menang, kamu temenin aku seharian ini, deal?” Tanya Kai pada Delmara yang kini menjawabnya dengan sebuah anggukan.
“Ok deal,” ucap Delmara yakin, lalu gadis tersebut mulai menggesekkan kartu timezone tersebut pada alat pencapit boneka tersebut.
Terus berlomba dengan Kai, yang terlihat begitu mudah mengambil boneka yang berada di dalam sana. Sedangkan ia merasa begitu sulit untuk mengambilnya.
“Yakin mau di lanjut?” Tanya Kai dengan tatapan menantangnya pada Delmara. Kini yang tersisa di dalam mesin pencapit boneka yang digunakannya tersebut hanya tersisah sedikit.
“Kamu pasti curang ya,” kesal Delmara lalu segera mengurusi Kai dari hadapan mesin pencapit tersebut, dan mencoba untuk menggunakannya, takut jika sebenarnya Kai sudah bersekongkol dengan orang di belakang sana untuk menang.
Di percobaan pertama Delmara gagal, hingga untuk percobaan ketiga tetap saja gagal membuat Delmara mengerucutkan bibirnya kesal.
“Gimana?” Tanya Kai dengan senyuman bangga nya yang membuat Delmara mengerucut kesal lalu segera pergi dari sana meninggalkan Kai yang hanya bisa terkekeh melihatnya.
Gadis tersebut segera berjalan ke arah ruang karaoke mini yang berada di timezone tersebut yang segera diikuti oleh Kai yang kini sudah membawa keranjang berisi banyak boneka dari hasil nya dan Delmara bermain.
“Mau duet?” Tanya Kai yang di balas dengan anggukan oleh Delmara.
Gadis tersebut segera memilih lagu yang di rasa cocok untuk mereka berdua dengan begitu serius, hingga pilihan gadis tersebut langsung tertuju pada lagu Cinta luar biasa.
Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu
Suara merdu milik Kai menyapa dengan begitu indahnya, dengan senyuman laki-laki tersebut yang terbit sambil memandang kekasihnya tersebut.
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa geloranya hati ini tak ku sangka
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu
Lanjut Delmara, sambil melihat ke arah Kai. Suara Delmara juga tak kalah indah dengan suara Kai.
Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamu
Lanjut Kai yang terdengar begitu tulus menyanyikannya, laki-laki tersebut segera menoleh ke arah Delmara lalu menatap gadis tersebut yang kini menggeleng.
“Bilang gak punya harta, tapi yang di pake jam tangan merek Rolex,” sindir Delmara membuat kai dengan segera mencopot jam tangannya. Hingga akhirnya mereka saling tertawa bersama dengan kekonyolan tersebut.
Hari hari berganti
Kini cintapun hadir
Melihatmu memandangmu bagai bidadari
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu anggung terikat
Kai kembali melanjutkan nyanyiannya dengan begitu merdu dan serius, begitupun dengan Delmara. Setelah merasa bosan, barulah mereka akhirnya menyelesaikan nya dan segera pergi menuju permainan yang lain.
***
Thank For Reading All.
Hai kita ketemu lagi dengan kisah yang berbeda nih.
Pernah gak sih kalian selama ini mikirin tentang kisah seperti ini? selama ini sang kekasih biasanya selalu menjadi peran Antagonis. Lalu bagaimana kali ini mereka akan berjalan?
Kepo gak sih kalian sama cerita ini? Kalo gak kepo harus di paksain kepo sih. Wkwk canda kok say.
Tapi semoga kalian akan suka dengan cerita baru ini aku.
Jangan lupa like, vote, love, dan coment ya guys.
See You Next Chapter All.
Eh iya aku juga bawa cerita aku yang judulnya Atmosphere nih, cerita baru juga loh guys masih anget. Saran nih jangan baca pas lagi maskeran ya soalnya bisa menyebabkan masker retak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments