Delmara dan Kai berjalan ke arah temannya yang sedang melakukan pemanasan dan segera mengikuti temannya melakukan pemanasan. Setelah melakukan pemanasan Pak Agus mulai menyuruh anak didiknya itu mulai berenang sebelum Pak Agus mengambil penilaian.
”Lo mau renang atau mau ke bukit sih Ta segala pake jaket gitu?” tanya Ervin sambil tertawa melihat Delmara yang masih menggunakan jaket milik Kai. Gadis tersebut terus mengerucutkan bibirnya dengan begitu lucu.
”Mau mejeng,” ucap Delmara kesal karena ejekan dari sahabatnya sedangkan Kai hanya menatap Kekasihnya yang masih belum menyeburkan dirinya ke dalam air sedangkan Kai dan sahabatnya sudah menceburkan diri mereka ke dalam kolam.
Sahabat Delmara tertawa puas melihat Delmara yang kesal. Tak beberapa lama Delmara berjalan ke arah kursi yang berada di sana dan membuka jaket yang digunakannya dan meletakkan jaket milik Kai itu di kursi tersebut. Delmara berjalan ke arah kolam dan segera menyeburkan dirinya ke dalam kolam.
Kai memelototkan matanya melihat Delmara yang melepaskan jaketnya, Kai berenang ke arah Delmara lalu memeluk Delmara dari belakang, Delmara sempat terkejut saat ada yang memeluknya dari belakang namun saat melihat siapa yang memeluknya Delmara menatap kesal pada Kai yang masih memeluknya dengan tidak tahu tempat itu. Banyak tatapan iri dan tidak suka dari murid yang melihat mereka namun hal itu sudah biasa untuk Delmara dan Kai dan mereka tidak mempermasalahkan hal itu.
”Aduh gue iri,”
”Mau pacaran tapi gak tau tempat,”
”Ya ampun pengen dong di posisinya kak Delmara,”
”Couple goals banget sih,”
Begitulah ucapan para murid yang mereka dengar, namun mereka hanya menganggap nya sebagai motivasi saja, mau orang suka atau tidak itu bukan masalah untuk mereka. Lagi pula yang capek juga mulut mereka yang membicarakan dirinya bukan dia yang lelah. Ia cukup tutup telinga karena ia hanya memiliki dua tangan yang hanya cukup untuk menutup telinganya, bukan menutup orang yang begitu banyak.
”Lepas Kai, gak tau tempat banget sih,” ucap Delmara sambil melepaskan pelukan Kai padanya.
“Ngapain jaketnya dilepas?” tanya Kai sambil menatap Delmara tajam. Ia merasa pada Kai yang malah melepaskan jaket miliknya membuat tubuh gadisnya tersebut terekspose.
”Ya masa renang pake jaket? LaDelmaran gak bakal keliatan juga kalau di arah, keliatan sih tapi kan gak terlalu ,” ucap Delmara dengan wajahnya yang mulai memelas agar Kai membiarkannya untuk kali ini.
”Huft ya udah, tapi besok kalo ada jadwal renang mending pake kaos aja,” saran Kai sambil mengangguk memberikan izin pada kekasih nya itu. Delmara mengha nafasnya kasar sambil menjawabnya dengan anggukan.
”Iya Iya,” ucap Delmara akhirnya. Kai akhirnya melepaskan pelukan mereka lalu berdiri di hadapan Delmara. Delmara dan Kai mulai berenang sambil sesekali bercanda bersama dengan sahabat mereka membuat siapa saja yang melihat nya pasti akan iri dengan sepasang kekasih itu.
Delmara baru saja selesai melakukan penilaian renang dan kini gadis itu tengah duduk di kursi dan menunggu kekasih nya itu selesai melakukan penilaian saat Delmara sedang asik memainkan ponselnya Delmara merasa ada yang menyampirkan jaket padanya saat melihat siapa yang memakaikan nya Delmara tersebut pada laki-laki nya itu.
”Udah selesai?” tanya Delmara yang mendapat anggukan dari Kai. Kai ikut duduk di samping Delmara dan melihat apa yang sedang dilakukan kekasih nya itu yang ternyata sedang membuka aplikasi instagram nya.
”Ganti baju, aku temenin,” ucap Kai pada Delmara. Delmara mengalihkan tatapannya dari ponselnya dan segera mengangguki Kai. Delmara berdiri dari duduknya dan mengambil tasnya yang berisi seragamnya. Kai merangkul pundak Delmara membawa gadisnya itu ke toilet wanita dan menunggu gadisnya itu menggantikan bajunya dengan seragamnya.
”Permisi kak,” ucap seorang gadis yang sepertinya familiar bagi Kai. Ahh Kai ingat gadis ini gadis yang pernah ia bantu saat terjatuh tapi Kai tak tahu siapa namanya dan Kai tidak berniat untuk mengetahui nya .
Tak beberapa lama Delmara sudah keluar dengan memakai seragamnya dengan wajah yang terlihat lebih fresh dan rambut yang masih basah.
”Gak ada hair dryer ya, gak enak banget rambut basah gini,” ucap Delmara sambil menggosokkan rambutnya yang basah dengan handuk yang dibawanya. Dan berjalan ke arah Kenao.
”Tunggu aku ganti baju dulu nanti kita keruangan Mama aja kayaknya di sana ada punya Mama,” ucap Kai sambil menarik pinggang Delmara untuk menjauh.
***
Gia berjalan memasuki rumahnya dengan malas, baru saja memasuki rumah suara Mama Gia membuat Gia memberhentikan langkah nya.
"Baru pulang sayang?" tanya Zita Mama Gia sambil berjalan ke arah putrinya itu.
"Iya Ma," ucap Gia sambil menyalami tangan Mamanya.
"Ya sudah ganti baju dulu sana setelah ini kita makan bareng, sebentar lagi papa kamu datang," ucap Zita yang mendapat anggukan dari Gia setelah nya Gia langsung saja menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya.
Hanya butuh waktu 30 menit untuk Gia mandi kini gadis itu tengah merebahkan tubuhnya di atas kasurnya memejamkan matanya. Baru saja Gia memejamkan matanya suara ketukan pintu membuat Gia kembali membuka mata nya.
"Sayang ayo kita makan dulu," ucap Zita sambil mengetuk pintu kamar putrinya itu.
"Iya Ma," teriak Gia dan segera menyusul sang Mama yang sudah berjalan ke arah dapur, di sana sudah ada Papanya dan Adik perempuan nya yang baru berusia 5 tahun.
Gia mendudukkan bokongnya di samping adiknya yang sibuk memakan buah tanpa menghiraukan sekitarnya .
"Papa udah tadi datang?" tanya Gia membuka pembicaraan karena baginya dalam suatu hubungan komunikasi itu perlu .
"Baru saja, bagaimana sekolah kamu?" tanya Eros pada putri nya itu.
"Baik pah," jawab Gia, tak beberapa lama Zita datang dengan membawa mangkuk yang berisi sup ayam.
Mereka makan dengan hening hanya suara dentingan sendok yang terdengar setelah selesai makan Gia hendak pergi menuju kamarnya karena ia ingin tidur tubuh nya sangat lelah hari ini. Baru saja Gia bangun suara Eros menghentikan langkah nya.
"Gia papa ingin bicara," ucap Eros dengan wajah serius nya, Gia kembali duduk di tempatnya sambil memandang Eros bingung tidak biasanya ia seserius ini.
"Ada apa Pah?" tanya Gia bingung. Zita kini juga sudah duduk di tempat nya setelah membawa piring kotor ke tempat cuci piring, Vanya adik Gia sudah pergi entah kemana kini hanya mereka bertiga yang berada di ruang makan.
"Papa akan menjodohkan kamu dengan Cucu teman kakek kamu," ucap Eros yang membuat Gia terkejut bagai petir di siang bolong ucapan Eros berhasil membuat memelototkan matanya sempurna.
***
Hai semua aku balik lagi dengan cerita baru nih.
Gimana? Semoga kalian suka ya.
Maaf Kalau feel nya masih kurang dapet.
Jangan lupa Like, Love, Vote, dan Koment ya guys.
Sangat menerima kritik dan saran yang membangun.
Sekalian yuk mampir ke cerita ku yang judulnya Atmoshpere. Dikit lagi udah mau taman nih Novelnya.
Baca cerita ku yang lain juga ya guys, kalian bisa langsung cek di profil aku ya. Untuk cerita ku yang lain.
Aku juga bawa cerita temenku, di jamin seru. Jadi kalian wajib mampir ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments