Delmara dan Kai kini tengah berjalan ke parkiran bersama sahabat mereka yang lain, Kai merangkul bahu Delmara dan berjalan di depan sahabat mereka, pemandangan seperti itu sudah menjadi hal biasa untuk murid SMA Asterio mengingat mereka yang berpacaran sudah sebelum masuk ke SMA ini.
”Gue semenjak sekolah dari gue TK, berasa jadi artis mulu gue njir, tiap gue lewat pasti di liatin mulu emang susah ya jadi cogan,” ucap Adrian dengan pedenya. Sambil tersenyum dengan begitu sombong, seperti apa yang ia katakan adalah sesuatu yang sangat patut untuk di banggakan.
”Itu mah bukan gegara lo cakep, tapi orang-orang tuh pada lucu liat muka lo yang kek Alien gitu,” ucap Ervin menimpali, yang membuat sahabatnya yang lain tertawa sedangkan Adrian sudah menatap kesal pada Ervin.
”Kalo ngomong mulut lo suka bener Vin,” ucap Amelia dengan sisa tawanya. Gadis tersebut memang paling bersemangat jika sudah membully sahabatnya, tapi paling tidak suka jika ia yang sudah menjadi bahan bullyan sahabatnya yang lain.
Jika sudah ia yang menjadi bahan buluan, maka selanjutnya akan terjadi perang dunia keempat dengan Amelia yang mengamuk, dan mendramatisir keadaan.
”Berisik banget lo semua malu-maluin tau gak,” ucap Clidia menengahi. Gadis tersebut memang yang paling waras di antara temannya yang lain, juga paling dewasa dan selalu berpikir lebih dulu sebelum bertindak.
”Kamu hati-hati ya jalannya, inget jangan genit, selalu kabarin aku, pulangnya jangan malam,” ucap Kai berpesan saat mereka sudah sampai di parkiran. Delmara hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada Kai.
Meskipun selalu membebaskan Delmara melakukan apapun tapi tetap saja laki-laki tersebut akan terus mengawasinya.
”Clidia, Amelia jagain pacar gue awas aja lecet,” ucap Kai mengancam sahabat Delmara dengan wajah datarnya yang begitu serius. Namun memang ia berkata dengan begitu serius. Laki-laki tersebut memang tak mungkin melepaskan sahabat Delmara dengan mudah jika terjadi sesuatu pada gadisnya itu.
”Yaelah tenang aja gue pastiin dia aman gak lecet sedikit pun,” ucap Amelia sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan wajahnya yang begitu serius pada Kai yang membalasnya dengan tatapan datar.
”Ya udah aku duluan ya,” ucap Delmara berpamitan pada Kai yang dibalas dengan anggukan oleh laki-laki tersebut dan segera melepaskan rangkulannya dari Delmara.
”Iya hati-hati,” balas Kai sambil mengecup kening Delmara sebentar. Membuat gadis tersebut, sedangkan sahabatnya hanya menatap datar adegan yang sudah sering mereka lihat tersebut.
”Khem tolong ya hargain yang jomblo,” ucap Adrian sambil berdehem. Membuat sepasang kekasih tersebut akhirnya menjauh.
”Iri aja lo,” ucap Kai tanpa ekspresi sedangkan Delmara sudah blushing karena Kai menciumnya saat ada sahabatnya.
Delmara dan kedua sahabat nya langsung memasuki mobil Amelia, setelahnya mobil itu melaju meninggalkan parkiran setelah mobil itu melaju baru kan Kai dan sahabat nya juga meninggalkan sekolah.
***
”Gia buruan elah lama banget lo,” ucap Marisa pada Gia yang masih membersihkan kelasnya karena kebetulan hari ini jadwal piketnya, setelah selesai Gia langsung menuju sahabat nya yang sudah menunggunya di depan kelas mengingat hari ini mereka berencana untuk pergi ke mall.
”Sorry ya lama,” ucap Gia merasa tidak enak karena sudah membuat sahabatnya tersebut menunggu terlalu lama.
”Gak papa kok, kuy lah buru,” ajak Marisa yang mendapat anggukan dari ketiga sahabat nya. Mereka berjalan beriringan menuju parkiran , keadaan sekolah sudah tidak terlalu ramai hanya ada beberapa orang yang sedang piket atau yang akan ekskul yang berada di sekolah.
Hingga setelah menempuh waktu yang tak lama Gia dan ketiga sahabatnya sampai di salah satu mall besar yang ada di kota nya, lalu mereka melangkahkan kakinya menuju salah satu resto yang ada di sana karena mereka ingin mengisi perut mereka terlebih dulu sebelum melanjutkan acara shopping mereka.
”Kalian pesan apa?,” tanya Dela pada sahabat nya yang lain.
”Gue burger tanpa sayur sama minumnya Mocha latte,” ucap Gia yang memang tidak terlalu suka sayur, hanya beberapa jenis sayur yang iya suka .
”Gue pasta sama minumnya samain aja,” ucap Marisa.
”Gue samain sama Risa aja,” ucap Italia yang mendapat anggukan oleh Dela setelahnya Dela pergi untuk memesan makanannya. Sedangkan ketiga sahabatnya mencari meja kosong untuk mereka.
Tak beberapa lama Dela kembali sambil membawa makanan pesanan sahabat nya yang lain.
”Guys kalian tau gak tadi gue ketemu sama kak Delmara cs apa mereka bareng kak Kai ya?” tanya Dela setelah meletakkan makanan mereka, sekaligus memberikan info pada sahabatnya jika saat ini kumpulan most wanted tersebut ada sini.
”Hah serius? Semoga bareng kak Kai,” ucap Gia yang sudah sangat senang pasalnya ia adalah fans dari Kai.
”Iya semoga aja,” ucap Marisa. Setelahnya mereka sudah memakan makanan mereka sambil bercanda bersama menceritakan banyak hal mulai dari cogan sekolah sampai cogan luar sekolah pun merek ceritakan.
***
”Abis dari sini mau kemana nih?” tanya Delmara pada kedua sahabat nya itu saat ini mereka sudah berada di resto mall yang mereka datangi.
”Salon kuy,” ajak Amelia dengan girangnya. Gadis tersebut memang begitu semangat jika sudah masalah perempuan seperti salon dan berbelanja.
”Boleh deh,” ucap Delmara sambil mengangguk setuju dengan usulan sahabatnya tersebut.
”Kuy lah,” ajak Clidia yang mendapat anggukan dari sahabat nya setelahnya mereka langsung pergi menuju salon yang berada di lantai atas dari tempat mereka sekarang.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan mereka masih betah berada di mall ini sampai mereka tidak melihat sudah jam berapa sekarang, bahkan baju mereka kini sudah berganti dengan baju santai setelah tadi mereka membelinya.
Suara ponsel Delmara mengalihkan perhatiannya dari tumpukan buku di depannya kini Delmara dan kedua sahabatnya sedang berada di toko buku sesuai permintaan Delmara yang ingin mencari novel.
”Hallo,” sapa Delmara dan menempelkan ponselnya di telinga nya. Setelah melihat siapa yang meneleponnya.
”Kamu di mana? Kenapa belum pulang? Gak liat jam? Ini sudah jam berapa?” Delmara menggigit bibir bawahnya setelah mendengar penuturan orang di seberang sana, orang yang menelponnya itu Kai dan kini laki-laki itu sudah marah padanya bisa didengar dari suara Kai yang seperti menahan emosi.
”Aku masih di mall,” ucap Delmara dengan takut. Jika sudah marah seperti ini Kai begitu sulit untuk dikendalikan, sudah tidak bisa dijinakkan lagi.
”Tunggu di sana aku jemput sekarang, aku lagi di rumah kamu,” ucap Kai setelah nya sambungan telepon langsung dimatikan sepihak oleh Kai. Delmara menghembuskan nafasnya kasar.
”Kenapa Ta?” tanya Amelia yang melihat perubahan raut wajah Delmara setelah menerima telepon yang bisa mereka tebak jika itu adalah Kai.
”Kai marah,” ucap Delmara dengan dengusan kasar.
”Terus gimana?” tanya Clidia pada Delmara yang menghela nafasnya kasar.
“Dia mau jemput gue,” jawab Delmara lalu berjalan menuju kasir untuk membayar buku yang dibelinya. Tak ingin membuat Kai tambah marah karena ia yang lama.
***
Hai semua aku balik lagi dengan cerita baru nih.
Gimana? Semoga kalian suka ya.
Maaf Kalau feel nya masih kurang dapet.
Jangan lupa Like, Love, Vote, dan Koment ya guys.
Sangat menerima kritik dan saran yang membangun.
Sekalian yuk mampir ke cerita ku yang judulnya Atmoshpere. Dikit lagi udah mau tamat nih Novelnya.
Baca cerita ku yang lain juga ya guys, kalian bisa langsung cek di profil aku ya. Untuk cerita ku yang lain.
Aku juga bawa cerita temenku, di jamin seru. Jadi kalian wajib mampir ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Apa mungkin gia bisa bersaing dgn delmara supeer cuantik .thor aku berharap padamu
2022-10-24
0