Minggu kali ini hari terlihat tidak bersahabat, langit yang kini berwarna abu-abu tersebut seperti membuat siapapun malas untuk keluar rumah, jangankan keluar rumah sekedar keluar dari kamar pun terasa begitu malas. Lebih baik berada di dalam kamar sambil bergelut dengan selimut mereka.
Seperti halnya Delmara gadis tersebut kini ini ini terlihat sedang bermalas-malasan di balik selimut tebalnya, cuaca yang begitu dingin membuat gadis tersebut merasa malas untuk beranjak dari kasur empuk nya tersebut.
Namun sepertinya keinginan gadis tersebut untuk berlama-lama berada di balik selimutnya harusnya saat suara ketukan pintu nya, mengganggu tidur gadis tersebut.
"Delmara cepat bangun," teriak suara di balik pintu kamar gadis tersebut membangunkannya, suara yang tak lain adalah milik mama Delmara tersebut membuat Delmara menggeliat dalam tidurnya.
"Delmara kamu ini anak gadis kenapa bangunnya siang sekali, cepat bangun Kai sudah menunggu di bawah,” teriak wanita tersebut membangunkan anaknya itu, dibalik selimut tebalnya Delmara hanya bisa menggerutu kesal karena lagi-lagi hari minggunya harus terganggu dengan kehadiran kekasihnya itu.
"suruh pulang aja mah,” teriak Delmara dengan begitu kesal, karena laki-laki tersebut yang terus saja mengganggu hari minggunya, padahal ia ingin sekali menghabiskan minggunya tersebut dengan tidur sepanjang hari.
"kamu ini sudah datang dan menunggu mu begitu lama, bahkan dia juga sudah membuatkan sarapan untukmu dan kini kau malah menyuruhnya untuk pulang?” Marah mama Delmara pada gadis tersebut yang kini hanya bisa menghela nafasnya kesal lalu memilih untuk segera bangun menyibak selimut tebalnya tersebut sepertinya lagi-lagi hari ini ia harus mengatakan goodbye pada kasur empuknya tersebut.
"iya, iya aku bangun,” ketus Delmara lalu segera berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Tak membutuhkan waktu lama untuk Delmara menyelesaikan kegiatannya setelah lebih dari setengah jam akhirnya gadis tersebut berjalan menuruni tangga dengan paKaian santainya, gadis tersebut hanya memaKai kaos rumahan yang dipadukan dengan celana diatas lutut miliknya.
Saat gadis tersebut berjalan ke arah ruang makan benar saja ternyata disana sudah ada ada-ada beserta kedua orang tuanya yang tengah menunggunya.
"selamat pagi," sapa Delmara pada orang yang berada di sana tersebut, dengan malas. Jujur saja ia masih merasa mengantuk namun kini malah sudah berada di rumahnya dengan begitu tampan akhirnya mau tidak mau Delmara memilih untuk mengalah.
"Selamat pagi sayang,” ucap ketiga orang yang berada di sana tersebut dengan kompak. Delmara segera duduk di sebelah Kai yang kini duduk di kiri ayah sedang ibunya duduk di sebelah kanan ayahnya.
“apa kau tidak memiliki pekerjaan hingga datang pagi ini?” Tanya Delmara kesal pada kekasihnya tersebut yang kini hanya membalasnya dengan kekehan, ia tahu kekasihnya itu pasti sedang merasa kesal dengannya karena telah mengganggu tidur nyenyaknya.
"Pekerjaanku adalah mengganggumu apalagi ini adalah hari minggu, apa kamu hanya ingin bermalas-malasan di tempat tidur?” Tanya Kai dengan kekehannya sambil menatap sayang pada kekasihnya tersebut. Laki-laki tersebut memang tidak malu sama sekali meskipun kini kedua orang tua binar tengah menatap mereka sambil menggelengkan kepalanya.
Kai memang begitu beruntung memiliki orang seorang kekasih seperti Delmara juga memiliki calon mertua yang baik seperti orang tua Delmara. Orang tua Delmara bukanlah orang tua yang terlalu membatasi anaknya, selagi tidak melewati batas kedua orang tua Delmara akan terus mendukung anaknya tersebut, apalagi mereka tahu jika Kai benar-benar menyayangi anak mereka dan tidak mungkin melakukan hal yang tidak baik pada anaknya tersebut.
"Kai, kamu emang ngeselin banget sih," ucap Delmara pada laki-laki tersebut yang kini hanya membalasnya dengan kekehan, akhirnya mereka melanjutkan acara makan tersebut dengan suasana yang harmonis diselingi dengan pertengkaran lucu antara Delmara dan Kai.
Jika di sekolah Kai terkenal menjadi di orang yang yang cuek, dingin, dan tidak banyak bicara maka laki-laki tersebut akan bersikap berbeda jika sudah di hadapan binar ataupun kedua orang tua gadis tersebut.
Laki-laki tersebut akan berubah menjadi laki-laki yang hangat dan begitu menyenangkan. Dan lagi ia begitu menjaga Delmara hingga membuat orang tua gadis tersebut begitu mempercayai Kai.
"Ingin berjalan-jalan ke mall?” Tanya Kai setelah mereka sudah selesai dengan acara makan tersebut.
"Apa kau tidak melihat di luar sedang begitu mendung mungkin akan segera turun hujan, dan kau mengajakku keluar rumah?” Tanya Delmara dengan wajah kesalnya pada laki-laki tersebut yang kini hanya tersenyum ke arahnya.
"Aku membawa mobil jadi kau tidak perlu memusingkan nya lagi kau tidak akan kepanasan ataupun kehujanan,” ucapkan dengan begitu santainya membuat binar akhirnya hanya bisa memutar bola matanya malas karena ia tahu berdebat dengan laki-laki tersebut tidak akan menang, Kai akan tetap pada pendiriannya.
"Baiklah, jika kau yang memaksa maka aku tidak akan sungkan untuk membeli banyak barang, jadi kau jangan mengeluh jika aku menghabiskan uangmu,” ucap Delmara yang dibalas dengan anggukan oleh Kai. Laki-laki tersebut tahu meskipun Delmara berkata demikian, namun gadis tersebut tidak akan melakukannya.
Karena ia tahu bagaimana Delmara, apalagi gadis tersebut bukan menjadi miliknya hanya karena uang yang dimilikinya.
"Cepatlah bersiap,” usir Kai pada Delmara yang kini berada disampingnya, memang setelah sarapan bersama mereka memutuskan untuk menonton televisi di ruang keluarga.
Setelah mendapatkan usiran dari laki-laki tersebut, akhirnya Delmara memutuskan untuk berjalan ke arah kamarnya dan mengganti paKaiannya. Tak membutuhkan waktu lama untuk gadis tersebut mengganti paKaiannya, kini gadis tersebut sudah menuruni tangga dengan memaKai celana jeans panjang yang dipadukan dengan kaos yang dilapisi dengan hem.
"Sudah, ayo cepat berangkat,” ajak Delmara yang kini sudah berada di hadapan Kai sambil berkacak pinggang menatap kesal pada laki-laki tersebut. Sejujurnya ia masih ingin berlama-lama di bawah selimutnya, daripada menghabiskan waktu dan lelah berjalan di mall.
Setelahnya akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan menuju garasi, untuk mengambil mobil milik Kai yang memang berada di garasi rumah Delmara.
Di perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan hingga akhirnya Kai memutuskan untuk memulai pembicaraan, sebenarnya ia ingin mengatakan apa yang terjadi hingga ia memutuskan untuk pindah ke apartemen. Ia tak ingin menyembunyikan apapun pada kekasihnya tersebut agar Delmara tidak mengetahui semua ini dari orang lain.
"Sayang,” panggil Kai pada kekasihnya tersebut yang membuat Delmara kini segera menoleh ke arah Kai.
"Jika aku dijodohkan apa yang akan kamu lakukan?” Tanya Kai tiba-tiba yang langsung membuat Delmara menatap laki-laki tersebut dengan serius.
“Mengapa kau bertanya seperti itu?” Tanya binar dengan begitu serius, ia begitu takut jika apa yang laki-laki tersebut katakan adalah sebuah kenyataan dan dan Kai yang akan meninggalkannya.
***
Thank For Reading All.
Hai kita ketemu lagi dengan kisah yang berbeda nih.
Pernah gak sih kalian selama ini mikirin tentang kisah seperti ini? selama ini sang kekasih biasanya selalu menjadi peran Antagonis. Lalu bagaimana kali ini mereka akan berjalan?
Kepo gak sih kalian sama cerita ini? Kalo gak kepo harus di paksain kepo sih. Wkwk canda kok say.
Tapi semoga kalian akan suka dengan cerita baru ini aku.
Jangan lupa like, vote, love, dan coment ya guys.
See You Next Chapter All.
Eh iya aku juga bawa cerita aku yang judulnya Atmosphere nih, cerita baru juga loh guys masih anget. Saran nih jangan baca pas lagi maskeran ya soalnya bisa menyebabkan masker retak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments