”Lagi main apa Vin?,” tanya Delmara pada Ervin yang tengah fokus memainkan game di ponselnya membuat Delmara begitu penasaran, game apa yang tengah dimainkan oleh laki-laki tersebut.
”Main ular cantik,” ucap Ervin tanpa mengalihkan tatapannya dari game di depannya, Delmara melirik ponsel Ervin melihat apa yang sedang dimainkan oleh laki-laki itu dan ternyata Ervin sedang bermain salah satu game yang sedang populer saat ini game Cacing tapi Ervin malah menamainya Ular cantik padahal jelas-jelas itu Cacing bukan ular.
”Itu Cacing kali Vijn bukan Ular,” komentar Delmara membetulkan ucapan Ervin.
”Ye bodo yang penting ini ular cantik,” balas Ervin kekeh dengan ucapannya membuat Delmara yang kesal langsung saja memukul kepala laki-laki kesal.
”Cantik dari mana coba? Mukanya kayak barongsai gitu.” Delmara tidak terima jika cacing mirip barongsai itu dikatain cantik. Ulat menjijikkan seperti itu malah di katakan cantik, benar-benar tidak waras sahabatnya itu.
”Kalian lagi bahas apaan dah? Ribut banget,” tanya Adiran pada sahabat nya itu. Yang ikut nimbrung pembicaraan Delmara dan Ervin
”Noh sih Ervin masak Cacing di kata Ular udah gitu dibilang cantik lagi padahal mukanya kayak barongsai,” tunjuk Delmara pada Ervin yang masih fokus pada game di depannya.Adiran ikut melihat apa yang gadis itu melihat dan menggelengkan kepalanya.
”Elah masalah gituan doang.” Adiran menggeleng mendengar penuturan Delmara jadi mulai tadi yang diributkan sahabatnya hanya masalah game Cacing itu.
”Tau noh si Delmara ribet banget,” ucap Ervin yang masih serius bermain, Delmara mencebikkan bibir nya karena tidak ada yang membelanya.
”Udah lah ngapa jadi pada ribut? Mending ke kantin,” ucap Kai melerai sahabat nya dan kekasihnya yang sedang berdebat itu. Kai merangkul Delmara dan mulai keluar dari kelas.
”Tunggu bentar elah ini nanggung Ular gue udah segede tronton,” Ucap Ervin yang berjalan sambil memainkan game nya.
”Nabrak tembok tau rasa lo,” sungut Amelia yang berjalan di sampingnya.
”Heran gue sama cewek cewek ribet banget dah ngurusin gue mulu, gue tau kalian tuh sayang sama gue tapi sori gue mah setia sama kejombloan aja,” ucap Ervin yang masih berjalan sambil bermain game nya. Sahabatnya yang mendengar penuturan laki-laki tersebut dibuat bergidik geli.
”Alah bacot lo kutil badak, setia sama kejombloan kurang belaian juga lo nyari ******,” balas Amelia membuat temannya yang lain terkekeh mendengar ucapan Amelia.
“Bacot lo bau jengkol mending lo diem Mel,” kesal Ervin tanpa mengalihkan perhatiannya dari game nya sampai tanpa sengaja laki-laki itu menabrak tiang koridor membuat sahabatnya tertawa sambil memegangi perutnya sedangkan para orang yang melihat hanya menahan tawa namun para fansnya sudah meringis merasa kasihan melihat idolanya yang kesakitan.
”Aduh kamu gak papa kan?” Delmara mengelus tiang yang ditabrak Ervin sambil tertawa sedangkan Ervin masih merasakan pusing di kepalanya sambil terus mengelus kepalanya.
”Haha mampus lo, udah gue kasih tau ngeyel sih,” ucap Clidia masih tertawa. Begitupun sahabatnya yang lain yang malah tertawa diatas penderitaan nya.
”Sahabat biadab lo semua ini kalau kepala gue gegar otak gimana?,” tanya Ervin masih mengelus kepalanya. Bukannya bersimpati sahabatnya itu malah menertawakannya.
”Ya syukuri aja, mau gimana lagi? Mau di ganti sama kepala anjing?” tanya Kai yang mulai tadi diam saja, ucapan Kai berhasil membuat Ervin tambah kesal.Memang Kai lebih baik diam, karena jika membuka mulut hanya membuat orang kesal saja.
”Aduh udah udah, lo gak papa kan Zar?” Delmara mendekat ke arah Ervin lalu mengelus kepala Ervin. Ervin menjulurkan lidahnya ke arah Kai mengejek laki-laki itu karena Delmara yang perhatian kepadanya.Kai yang kesal langsung saja menarik Delmara lalu merangkul gadisnya itu.
”Udah dia gak papa kok, Ervin mah keturunan kucing nyawanya sembilan,” ucap Kai dan segera berjalan ke arah kantin bersama Kekasihnya.Yang langsung diikuti oleh sahabatnya yang lain.
”Eh bentar kan malming nih, kita nongkrong kuy,” ajak Adiran setelah mereka mendapatkan bokong mereka di meja kantin setelah mereka memesan makanan mereka.
”Dasar jomblo malming tuh jalan sama pacar lah ini malah ngajak sahabat,” ucap Amelia menggelengkan kepalanya.
”Emang susah Mel kalo punya sahabat jomblo tuh kita juga ketularan,” ucap Clidia mengejek Adiran.
”Kalo udah dari sononya jomblo ya jomblo aja gak usah ngejek gue segala lo kutil onta,” ucap Adiran sambil menoyor kepala Clidia. Memang tak ada yang waras di persahabatan mereka tersebut
”Ya kan biar ada kambing hitamnya Yan,” ucap Clidia sambil mengusap kepalanya yang ditoyor Adiran.
”Bodo La bodo, jadi gimana nih?” tanya Adiran lagi pada sahabat nya yang lain. Tentu saja ia tak ingin melewatkan malam minggu dengan rasa bosan di rumahnya jadi lebih baik ia mengajak sahabatnya tersebut.
”Gue sih ngikut Kai aja,” ucap Delmara sambil menatap kekasihnya yang sibuk dengan ponselnya. Jika Kai tidak maka mana mungkin ia bisa keluar malam tanpa persetujuan laki-laki tersebut.
”Ayo lah sekali-kali tuh jangan pacar aja yang ditungguin pas malming sama sahabat juga kali,” ucap Adiran agar sahabatnya itu mau ikut bersamanya.
”Gue ok,” ucap Ervin sambil memainkan ponselnya. Laki-laki tersebut masih belum selesai dengan gamen ularnya ternyata.
”Ok deh ntar malam di cafe biasa aja,” ucap Kai akhir nya membuat sahabat nya itu tersenyum.
”Karena Delmara ikut ya gue juga ikut.” Amelia berujar sambil menatap Clidia .
”Gue oke deh,” Ucap Clidia akhirnya.
***
Kai kini sudah berada di rumah kekasihnya untuk menjemput kekasihnya itu. Sesuai acara mereka tadi kini mereka akan pergi ke Cafe tempat biasa mereka bertemu bersama sahabat mereka yang lain.
”Kai ayok,” ajak Delmara yang sudah berdiri di depan Kai dengan senyumannya, kini gadis itu mengenakan celana jeans panjang namun ada sedikit robek di bagian paha dipadukan dengan kaos berwarna putih dan jaket denim berwarna maroon.
”Mama kamu mana?” tanya Kai yang ingin berpamitan kepada Felicia.
”Mama lagi di kamar aku udah izin kok,” ucap Delmara yang mendapat anggukan dari Kai setelahnya Kai menggandeng tangan Delmara untuk menuju Motornya, kali ini Kai memang sengaja membawa motor alasannya sih biar gak kena macet karena hari ini malam minggu.
Delmara menaiki motor sport Kai dengan pundak kekasihnya itu sebagai tumpuan nya setelahnya Delmara memeluk pinggang Kai dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang Kai.
”Aku harap kita bisa kayak gini terus,” ucap Delmara mengeratkan pelukannya, Kai tersenyum dari balik helm fullface nya lalu mengelus tangan Delmara yang melingkari perutnya.
”Aku akan usaha untuk itu, aku gak akan ngelepas kamu Delmara,” ucap Kai dengan percaya dirinya, Kai memang sangat mencintai Delmara bahkan Mama Kai sangat dekat dengan Delmara , Kai tidak akan pernah melepAdirann kekasihnya itu apapun yang terjadi dia akan tetap menjadikan Delmara sebagai miliknya biarkan maut saja yang memisahkan mereka.
Tak beberapa lama mereka sampai di cafe tempat sahabat mereka berkumpul terlihat dari luar cafe sahabat mereka sudah berkumpul sambil tertawa bersama. Kai dan Delmara turun dari motornya berjalan memasuki cafe dengan Kai yang terus merangkul Delmara.
***
Hai semua aku balik lagi dengan cerita baru nih.
Gimana? Semoga kalian suka ya.
Maaf Kalau feel nya masih kurang dapet.
Jangan lupa Like, Love, Vote, dan Koment ya guys.
Sangat menerima kritik dan saran yang membangun.
Sekalian yuk mampir ke cerita ku yang judulnya Atmoshpere. Dikit lagi udah mau taman nih Novelnya.
Baca cerita ku yang lain juga ya guys, kalian bisa langsung cek di profil aku ya. Untuk cerita ku yang lain.
Aku juga bawa cerita temenku, di jamin seru. Jadi kalian wajib mampir ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments