Happy Reading All.
***
Gia mengerjapkan matanya berkali kali tidak percaya dengan pemandangan di depannya, wajah tampan sang idola yang Selalu ia puji kini tepat berada di depan wajahnya.
”Kalo jalan tuh hati-hati,,” peringat laki-laki itu dengan matanya yang menatap tajam gadis di depannya yang ia tangkap saat gadis itu akan terjatuh.
”Ehh iya Kak, makasih kak Kai,” ucap Gia pada Kai yang membantunya. Sambil tersenyum canggung pada Kai yang hanya menatapnya datar.
Tadi saat Gia berjalan di Koridor tanpa sengaja Gia menginjak tali sepatunya yang terlepas, beruntung ada Kai yang lewat dan menangkapnya.
”Kai,” panggil gadis yang kini berjalan ke arahnya itu. Gia segera berdiri dengan benar saat matanya menatap Delmara yang sedang berjalan ke arahnya.
”Tadi dia mau jatuh Yang jadi aku bantuin.” Kai menjelaskannya tanpa Delmara minta dan Delmara hanya mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.
”Gapapa kok, lo gak papa kan?” tanya Delmara sambil menatap Gia yang berdiri di depannya.
”Iya kak aku gak papa, makasih ya kak,” ucap Gia sekali lagi mengucapkan terimakasih pada Kai. Kai hanya menjawabnya dengan anggukan setelahnya sudah merangkul pinggang Delmara membawa gadisnya itu untuk kembali ke kelas.
”Wah gila Kak Delmara udah cantik ramah juga ternyata,” ucap Gia menatap punggung Delmara dan Kai yang mulai menjauh dengan tatapan irinya. Memangnya gadis mana yang tidak iri pada Delmara?
”Gia,” panggil seseorang dari arah belakang, Gia membalikkan tubuhnya dan menatap sahabat nya yang kini tengah berjalan ke arahnya.
”Ngapain lo?” Tanya Marisa pada sahabat nya itu. Sambil melihat ke arah yang kini terus gadis tersebut tatap
”Tau gak tadi tuh gue hampir jatuh terus ditangkap sama Kak Kai masa? Anjir gue seneng banget,” ucap Gia dengan semangat 45 nya. Gadis tersebut tidak sabar untuk pamer pada sahabatnya yang lain.
”Serius lo?” tanya Dela dengan matanya yang sudah melotot.
”Iya lah,” Gia dengan bangganya menjawab pertanyaan Dela.
”Ihhh gue juga pengen dong,” ucap Dela dengan menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil.
”Udah lah kak Kai udah punya kak Delmara kalian mah cuman dekil onta mending gak usah ngehalu,” ycap Marisa dengan tawanya yang di ikuti Aviza sedangkan Gia dan Dela sudah mengerucutkan bibirnya kesal mendengar ucapan Marisa.
***
”Astaghfirullah ini siapa sih ganteng banget?” tanya Delmara sambil menatap layar ponselnya yang sedang menampilkan wajah artis Korea.
”Gantengan juga aku.” Kai melirik sekilas melihat siapa yang tengah gadisnya itu lihat.
”Gak usah sok kegantengan deh.” Delmara memutar bola matanya jengah mendengar kekasihnya yang memiliki tingkat kepedean yang cukup tinggi itu.
”Kamu seharusnya bersyukur punya calon suami kaya kamu udah ganteng, mapan, pinter, perhatian lagi,” ucap Kai memuji dirinya sendiri yang membuat Delmara bergidik ngeri mendengar nya mendengar laki-laki tersebut yang menyebutkan segala kelebihannya.
”Emang situ calon suami saya?” tanya Delmara sambil menaikkan sebelah matanya.Bermaksud menggoda Kai, membuat Kai marah memang sudah menjadi hobi barunya.
“Iya lah, mau gak mau kamu bakal tetap jadi istri aku nantinya,” ucap Kai sambil tersenyum pada Delmara. Yang malah tertawa mendengar ucapan laki-laki tersebut yang begitu percaya diri, untung cinta kalo nggak pasti udah ilfeel Delmara di gembol Kai.
”Kalo aku gak mau?” tanya Delmara menantang Kai. Membuat Kai kini menatap Delmara dengan tatapan datarnya.
”Ya harus mau kalo gak mau tinggal buntingin aja juga pasti bakal mau ujungnya.” Kai menaik turunkan alisnya sambil tersenyum bangga sedangkan Delmara sudah menatap tajam pada Kai yang sudah berbicara seenaknya dengan tidak melihat tempat. Kali ini mereka sedang berada di perpustakaan karena Delmara yang masih kenyang dan Kai yang ingin membaca buku di perpustakaan. Mereka hanya berdua tidak bersama sahabat nya yang lain mereka sedang makan di kantin.
”Ihhh kamu ngomong nya.” Delmara mencubit perut sixpack Kai membuat laki-laki itu meringis karena ulah kekasihnya itu. Kemudian Kai tertawa melihat rapuh wajah kekasihnya yang sudah mulai kesal karena Kai yang menggodanya.
”Hmm Kai, lulus dari sini kamu mau kuliah di mana?” tanya Delmara menatap kekasihnya itu yang tengah fokus membaca bukunya.
”Ngikut kamu aja,” jawab Kai enteng tanpa mengalihkan tatapannya dari buku di depannya. Karena ia memang akan selalu berada di sisi Delmara, itulah yang ia mau. Jadi ia akan mengikuti gadis tersebut kemanapun Delmara pergi.
”Ihhh yang serius dong,” ucap Delmara yang merasa tidak puas dengan jawaban Kai.
”Gak sabar banget ya pengen diseriusin.” Kai mengedipkan sebelah matanya menggoda kekasihnya itu yang malah mendapat dengusan dari Delmara.
”Aku serius, dimanapun kamu kuliah aku pasti ikut aku gak mau jauh dari kamu,” ucap Kai akhirnya yang membuat senyum Delmara mengembang mendengar ucapan dari kekasihnya itu.
”Tapi ada gak Univ yang kamu pengen?” tanya Delmara pada Kai yang mendapat anggukan dari Kai.
”Ada, cuman bagi aku kamu lebih penting dan terus bareng kamu itu keinginan terbesarku,” ucapan Kai sukses membuat kupu-kupu yang berada di perut Delmara serasa berterbangan. Delmara tersenyum senang mendengar ucapan Kai tapi Delmara juga merasa tidak boleh egois ia harus membiarkan Kai mengejar impiannya.
”Jangan gitu Kai, kamu harus kejar mimpi kamu untuk bisa kuliah di tempat yang kamu inginkan,” Saran Delmara lembut. Ia tak ingin Kai harus melepaskan apa yang dia inginkan hanya untuk dirinya. Ia ingin Kai terus melakukan apa yang diinginkan tanpa harus memikirkannya.
”Percuma aku di sana kalo aku gak fokus, jadi mending aku ngikut kamu aja,” ucap Kai mengelus puncak kepala gadisnya itu sambil tersenyum pada Delmara. Menangkan gadis nya itu, ia tahu pasti Delmara akan menoleh apa yang ia katakan namun ia juga tak bisa jauh dari gadis nya tersebut.
”Emang kamu pengen kuliah dimana?” tanya Delmara sambil menatap Kai yang kini juga tengah menatapnya. Kali ini siapa yang tahu jika ia yang harus mengorbankan impiannya, ralat. Tidak ada yang akan Delmara korbankan karena sampai saat ini ia belum memiliki tujuan untuk kuliah di mana ataupun memiliki keinginan kuliah di mana.
”Aku pengen di Oxford,” ucap Kai membuat Delmara melongo awalnya iya yang akan mencoba untuk mengikuti kemauan Kai dimana kekasihnya itu akan kuliah maka ia yang akan mengikuti tapi mendengar nama salah satu Univ paling terkenal itu disebutkan Delmara jadi berfikir ribuan kali apa ia bisa masuk Univ itu, jika Kai sudah tidak diragukan lagi karena laki-laki itu memang sangat pintar.
”Ya udah kamu ambil kuliah di sana, dan aku juga bakal kuliah di Inggris ya meskipun gak di Oxford juga,” Ucap Delmara bernegosiasi. Sepertinya kali ini ia harus menyerah karena ia tak sepintar Kai. Meskipun ia tergolong pintar namun untuk masuk di univ tersebut bukanlah kemampuannya.
”Kita lihat nanti aja, gimananya,” ucap Kai yang mendapat anggukan dari Delmara. Setelahnya tak ada lagi pembicaraan di antara mereka, Kai sibuk membaca buku nya dan Delmara sibuk dengan ponselnya melihat-lihat sosmednya.
***
Hai semua aku balik lagi dengan cerita baru nih.
Gimana? Semoga kalian suka ya.
Maaf Kalau feel nya masih kurang dapet.
Jangan lupa Like, Love, Vote, dan Koment ya guys.
Sangat menerima kritik dan saran yang membangun.
Sekalian yuk mampir ke cerita ku yang judulnya Atmoshpere. Udah tamat nih tinggal extra part nya aja. Genre teenfiction ya
Baca cerita ku yang lain juga ya guys, kalian bisa langsung cek di profil aku ya. Untuk cerita ku yang lain.
Aku juga bawa cerita temenku, di jamin seru. Jadi kalian wajib mampir ya.
MASA LALU SANG PRESDIR (21+)
By : Enis Sudrajat
"Aaaaaah ... kamu bikin aku cemas aja sayang!" Richard memeluk Annet dan menyelusupkan wajahnya ke dada Annet yang terbuka.
"Rich sakit! pelan dong bulu di muka kamu baru tumbuh itu." Annet membuka kancing kaos berkerah yang dikenakan Richard.
Richard malah terkekeh, menarik tali pita baju Annet yang tak bertangan lalu membuka melempar pakaiannya sendiri.
"Aku nggak tahan sayang, aku ingat kamu sejak di tempat gym tadi, entah kenapa jagoan ku ini nggak bisa kompromi sama sekali!" Richard menunjuk ke bawah perutnya.
"Memang kenapa?" Annet berlaga pilon.
"Coba lihat buka sendiri!"
Annet turun dari pangkuan Richard dan membuka celana panjang Rich, membuka pelindung terakhirnya yang sudah kelihatan mengembung karena terdorong sesuatu dari dalam.
"Wow ... maksimal banget Rich!" Annet mengelusnya perlahan.
"Habis ikut nge-gym begitu kelakuannya, kamu harus bertanggungjawab, pakaikan sarung pelindungnya, sudah nggak tahan jagoan ku mencari tempat berendam." Annet tersenyum mengambilkan balon pembungkus senjata kesayangan Richard
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Enis Sudrajat
makasih sayang promo punya emak❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
2022-03-16
1