Seorang gadis tengah berjalan di Koridor sekolah dengan kekasihnya yang tengah merangkul pinggang gadis tersebut dengan posesif, senyuman gadis tersebut tidak pernah luntur dari wajah cantiknya saat murid SMA Asterio menyapa nya, berbeda dengan laki-laki yang berada di sebelahnya, laki-laki itu menampakkan wajah datarnya saat melewati Koridor sekolah, tanpa menghiraukan ucapan para murid yang menyapa nya ataupun memujinya terang terangan.
Mereka adalah Kai dan Delmara couple goals SMA Asterio. Primadona dan Arjuna yang dimiliki SMA Asterio, banyak bisik bisik dari murid sekolah yang sedang membicarakan mereka dari yang baik sampai buruk tapi mereka tak mempermasalahkan itu karena mereka sudah terbiasa akan hal itu. Mereka berjalan menuju kelas mereka karena kebetulan mereka satu kelas di kelas XII IPA 3. Sebenarnya kata kebetulan sangat tidak cocok untuk mereka, karena jelas semua ini ulah Kai yang sudah mengatur agar mereka selalu satu kelas.
Sekolah ini adalah miliknya, dan orang tuanya begitu mendukungnya. Jadi apa yang tidak bisa Kai lakukan. Apa lagi hanya untuk membuat mereka satu kelas. Tentu bukan hal yang sulit untk Kai.
"Tumben Nih laki bini siang datengnya, biasanya semut masih tidur kalian udah dateng," ucap Adiran saat melihat Kai dan Delmara memasuki kelasnya dan duduk di bangku mereka, Adiran adalah sahabat Kai sejak SD. Laki-laki tersebut memiliki sikap yang begitu blak-blakan dan suka bercanda.
"Noh si kulkas lama banget jemput gue," ucap Delmara menunjuk Kai dengan dagunya, sambil menunjukkan ekspresi kesalnya. Memang mereka biasanya berangkat begitu pagi. Namun kali ini karena Kai yang telah menjemput gadisnya itu mereka malah datag mepet jam masuk kelas.
"Dosa loh Ta ngatain calon suami gitu," ucap Kai sambil menarik bibir Delmara, membuat gadis itu menjadi semakin kesal dengan ulah kekasihnya itu.
"Bibir gue maju tau rasa lo," ucap Delmara sambil memukul Kai kesal. Adiran dan Marvin, sahabat mereka hanya bisa menggeleng melihat tingkah dua kekasih ini yang memang jarang sekali akurnya. Kadang mereka berpikir, entah bagaimana hubungan yang merelka bisa terjalin begitu lama padahal lebih sering berantem dari pada akurnya.
"Good pagi selamat morning epribadeh kawan-kawan sesat ku," suara teriakan yang begitu melengking dari arah pintu mengalihkan tatapan ke empat orang itu yang sebenarnya sudah tau siapa yang datang, dia pasti Amelia dan Clidia, mereka adalah sahabat Delmara semenjak SMP dan sialnya mereka selalu sekelas.
Jika kalian bertanya siapa yang berteriak itu? Dia adalah Amelia, gadis itu memang sangat hobi berteriak membuat Delmara sering mengeluh dan berujung pada Kai yang marah pada Amelia karena membuat gadisnya sakit telinga akibat ulah gadis itu.
"Lo bisa gak sih gak teriak-teriak sakit nih telinga gue denger nya," ucap Delmara sambil mengelus telinganya. Decakan terdengan dari gadis tersebut membuat Kai segera mengelus telinga gadisnya tersebut.
"Elah jauh gini masak sakit? Nih kalo gini baru," dan sedetik kemudian Amelia langsung menjerit, tepat di telinga Delmara membuat Delmara langsung menutup telinganya. Telinganya kini benar-benar sakit akibat teriakan sehabat nya yang satu itu.
"Eh Dugong anjir ini telinga gue sakit." Delmara langsung mengusap telinga nya sambil meringis. Kai yang melihat itu semua menahan kesal pada Amelia, jika saja Amelia laki-laki mungkin kini gadis itu sudah menjadi sasaran empuk Kai.
"Sayang kamu gapapa kan?" tanya Kai khawatir lalu melihat telinga Delmara dan mengusapnya, lalu meniup nya dengan pelan. Terlihat jelas bagaimana laki-laki tersebut begitu mengkhawatirkan gadisnya membuat siapapun pasti akan iri dengan Delmara.
"Sela lo tu bandel banget sih, harus berapa kali gue bilang jangan teriak-teriak ini sekolah bukan hutan, suka gak sadar diri ya suara cempreng gitu mana kek toa masjid rusak," marah Kai pada Amelia dengan ucapannya yang begitu pedas. Jangan heran dengan ucapan Kai tersebut, karena itu lah Kai lebih memilih untuk tidak banyak bicara karena sekali berbicara maka akan lebih tajam dari pedang, jadi lebih baik kalian melihatnya saat diam dari pada saat berbicara seperti itu.
"Ya maaf," ucap Amelia menunduk, jujur ia sangat terluka dengan ucapan Kai buktinya saja gadis itu kini tengah memaki maki kekasih sahabat nya itu. Namun Amelia tau ini salahnya dan ia juga sudah terbiasa mendengar ucapan pedas dari laki-laki tersebut tapi tetap saja gadis ini tidak ada kapoknya.
"Mulutnya kalau ngomong pedes banget ya," ucap Delmara pada Keano sambil menyentil mulut kekasihnya itu. Ia tahu pasti kini sahabatnya itu terluka dengan ucapan Kai, namun malah menahannya.
"Kan aku khawatir sama kamu," icap Kai. Belum sempat Delmara menimpali ucapannya seorang guru sudah masuk ke kelas mereka membuat mereka kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
"Selamat pagi anak-anak," sapa seorang guru tampan yang umurnya masih sekitar 25 tahunan, beliau adalah pak Reno guru Matematika yang mengajar di kelas mereka. Jika banyak guru matematika itu killer maka pak Reno sebaliknya guru ini sangat sabar dan murah senyum.
"Pagi pak," jawab semua murid serentak.
"Baik kita mulai pelajaran nya, saya akan menjelaskan tentang nilai Statistik jadi kalian buka buku kalian masing-masing," perintah Pak Reno pada murid-miridnya tersebut yang langsung yang dipatuhi.
***
"Gia," teriak seorang gadis memanggil temannya yang sedang berjalan tak jauh darinya.
"Apaan sih teriak teriak?" tanya Gia, gadis yang di panggil tersebut sambil memberhentikan langkah nya saat sahabat nya memanggil namanya.
"Hehe maaf, yuk bareng ke kelas," ajak Italina, sahabat Gia. Yang mendapat anggukan dari Gia dan mereka berjalan beriringan menuju kelas mereka karena 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi.
"Aduhh Itu couple goals langgeng banget sih," ucap Italiana, sambil menatap sepasang kekasih yang memang terlihat sangat mesra. Gina mengikuti arah pandang Italina dan melihat sepasang kekasih tersebut.
"Iya ya Kak Keano sama Kak Kalista langgeng banget mana mereka sama-sama cantik dan ganteng lagi," ucap Gia menimpali yang mendapat anggukan dari sahabatnya.
Kedua gadis tersebut berjalan menuju kelas mereka. Saat memasuki kelasnya mereka sudah melihat dua sahabat mereka yang sibuk menyalin jawaban ke buku mereka Masing-masing.
"Woy sibuk banget lagi pada ngapain?" tanya Gina pada kedua sahabat nya Marisa dan Dela.
"PR Mtk yang kemarin di kasih Bu Sarah lo udah belum?" tanya Dela tanpa mengalihkan tatapannya dari buku di depannya. Gadis tersebut begitu fokus menyalin jawaban yang di dapatnya dari teman sekelasnya yang lain.
"Oh yang itu," ucap Gia dengan begitu enteng, seolah itu bukanlah hal yang besar dan ia sudah mengerjakannya.
"Udah?" tanya Dela, seperti tidak percaya jika seorang Gianira bisa mengerjakan PR di rumah. Karena ia begitu mengenal sahabatnya yang memiliki otak pas-pasan namun malah begitu malas tersebut.
"Belum," ucap Gia sambil menyengir menampilkan deretan gigi putihnya. Sahabatnya yang mendengar jawaban gadis tersebut hanya memutar matanya malas.
"Udah cepet kerjain sebelum ada guru," perintah Dela yang segera mendapat anggukan dari Gia. Setelahnya gadis tersebut begitu fokus menyalin jawaban di bukanya.
***
Hai semua aku balik lagi dengan cerita baru nih.
Gimana? Semoga kalian suka ya.
Maaf Kalau feel nya masih kurang dapet.
Jangan lupa Like, Love, Vote, dan Koment ya guys.
Sangat menerima kritik dan saran yang membangun.
Sekalian yuk mampir ke cerita ku yang judulnya Atmoshpere. Dikit lagi udah mau taman nih Novelnya.
Baca cerita ku yang lain juga ya guys, kalian bisa langsung cek di profil aku ya. Untuk cerita ku yang lain.
Aku juga bawa cerita temenku, di jamin seru. Jadi kalian wajib mampir ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Aku nunggu moment yg bikin gereget biar bisa nostalgilaan kebayang masa lalu yg udah lumutaan
2022-10-24
0
Alviesha_athninamaisy
Hatiku padamu Kak hadir ni
ngefav dulu ya kak😘😘😘
2022-03-09
0