Delmara menyimak dengan serius penjelasan dari Bu Lila, guru Biologi nya dengan serius sambil memainkan rambut Kai, sedangkan Kai sudah menelungkupkan wajahnya di kursi laki-laki tersebut. Kini laki-laki tersebut sudah tertidur di mejanya, tidak berniat untuk mendengarkan penjelasan gurunya itu.
Kai memang terkesan malas, namun siapa yang tahu jika sebenarnya laki-laki tersebut begitu pintar. Bahkan hanya dengan belajar di rumahnya. Kai memang tidak akan mau repot-repot berpura-pura mendengarkan penjelasan guru di depannya saat ia tak menyukai pelajaran tersebut, atau saat ia sedang bosan.
Tak lama suara bel istirahat berbunyi, membuat para murid menghembuskan nafasnya lega karena akhirnya mereka bisa beristirahat setelah lelah belajar.
"Baik pelajaran hari ini saya cukupkan sampai disini, selamat siang," ucap Bu Lila sambil berjalan keluar dari kelas setelah mendapatkan jawaban dari murid-muridnya.
Setelah ucapan guru tersebut semua murid berteriak keras melepaskan lelahnya, bahkan ada yang sudah meregangkan tubuhnya karena meresa lelah karena sudah terlalu lama duduk.
"Sayang bangun, ke kantin yuk," ucap Delmara membangunkan Kai, bukannya membuka matanya laki-laki tersebut malah membalikkan wajahnya menghadap ke arah Delmara dan mengambil tangan gadisnya untuk ia genggam.
"Kai bangun ihhh udah istirahat aku laper tau," protes Delmara sambil menarik tangannya. Gadis tersebut sudah berdecak dengan kesal karena Kai yang tak kunjung bangun dan malah menggodanya.
Kai akhirnya membuka matanya sambil tersenyum pada gadisnya tersebut. Tanpa mau melepaskan tangan gadisnya itu yang masih berada dalam genggamannya. Delmara yang melihat hal tersebut berdecak kesal lalu mencubit hidung Kai kesal, membuat laki-laki tersebut meringis.
"Sayang, sakit nih," ucap Kai sambil menatap Delmara dengan sendu. Delmara tentu saja tak akan percaya dengan drama yang di buat oleh laki-laki tersebut. Ia hanya mencubitnya pelan, tidak keras.
"Lebay, cepet bangun," ketus Delmara yang sudah tidak sabar. Kini ia sudah sangat lapar tapi kekasihnya tersebut tak juga mau bangun.
"Cium dulu," ucap Kai sambil menunjuk bibirnya dengan senyuman manisnya yang malah membuat Delmara bergidik ngeri.
"Kai, ini di kelas. Masih ramai juga, dasar ya kamu gak tau malu. Ayo cepat bangun," ucap Delmara sambil menjewer telinga Kai dan membawa laki-laki tersebut ke kantin, masih dengan jeweran pada telinga kekasihnya tersebut.
"Kalian gak ke kantin?" tanya Delmara pada sahabat nya dan sahabat Kai, yang juga sudah ia anggap sebagai sahabat nya. Mereka sudah berteman dengan waktu yang lama, saling memberikan semangat dan melindungi. Tentu saja hubungan seperti itu lebih pantas di sebuah persahabatan.
"Kantin dong. Kuy lah," ajak Clidia pada sahabat nya yang lain. Kini gadis tersebut sudah berdiri dan hendak keluar dari kelasnya bersama Kai yang masih di jewer oleh kekasihnya.
"Ra lepas dong, masak aku masih di jewer gini, jahat banget sih," ucap Kai memelas. Berharap gadisnya tersebut mau melepaskannya.
"Jangan mau Ra jewer aja terus sampai kantin," ucap Ervin mengompori, Kai membalik badannya menghadap Ervin lalu menatap tajam pada sahabatnya yang satu itu.
"Mati lo Vin abis ini," ucap Kai membuat Ervin menyengir tidak jelas.
Kini di sepanjang jalan, banyak yang menatap mereka dengan tatapan iri dan kagum. Saat melihat hubungan persahabatan orang-orang kaya yang begitu di kagumi seluruh sekolah. Mereka bagaikan kumpulan orang-orang kaya, cintik dan ganteng yang di kumpulkan dalam satu kelompok.
"Udah dong Yang, kasian tangan kamu nanti capek," ucap Kai dengan rayuannya. Berusaha untuk bisa terlepas dari jeweran gadisnya itu.
"Kalo lo capek gue siap gantiin kok Ta," ucap Amelia dengan tawanya. Kai kembali melihat ke belakang menatap tajam pada Amelia yang di balas juluran lidah Amelia.
Mereka memasuki kantin masih dengan Delmara, yang menjewer Kai membuat pengunjung kantin dan orang yang melihatnya menahan gemas melihat tingkah sepasang kekasih itu.
***
"Kai bentar pulang sekolah aku mau main ya sama Amelia dan Clidia," ucap Delama meminta izin pada Kai, sekaligus memberi tahu kekasihnya itu agar nanti tidak usah mengantarnya pulang sekolah.
"Mau kemana?" tanya Kai sambil menatap gadisnya itu, lalu berdiri dan mengambil beberapa kursi untuk di sambungkan dengan kursi miliknya, setelahnya Kai menidurkan dirinya di sana dan menjadikan paha Delmara sebagai bantalannya.
"Ke mall doang kok," ucap Delmara sambil memainkan rambut Keano. Berharap agar kekasihnya itu mengizinkannya.
"Ya udah tapi pulangnya jangan malam-malam, jangan genit-genit waktu di mall ingit kamu itu cuman milik aku," ucap Kai memperingati, Delmara tersenyum senang mendengar ucapan Kai sambil mengangguk semangat. Kai memang bukan tipikal cowok yang amat sangat posesif dengan melarang kekasihnya melakukan ini itu. Menurut Kai jika itu baik untuk Delmara, ia tidak akan melarang karena menurut nya semakin orang itu posesif peluang pasangannya untuk selingkuh itu lebih besar.
Kini Delmara tengah sibuk dengan ponselnya sedangkan Kai sudah tertidur dengan menghadap arah perut gadisnya itu dan memeluk perut Delmara erat.
***
Gia menatap ponselnya sambil senyum-senyum sendiri membuat sahabat nya mengerutkan keningnya melihat raut wajah gadis tersebut. Entah apa yang membuat gadis tersebut tersenyum dengan begitu ceria seperti itu. Kini mereka tengah berada di kelas setelah selesai dari kantin.
"Lagi liat apaan dah lu Ya?" tanya Dila pada Gia yang masih menatap ponselnya.
"Lagi baca Novel sumpah ya ini seru banget, yang cewek tuh dijodohin sama most wanted sekolah jadi pengen gue," ucap Delmara berangan-angan dan segera mendapat kutukan dari sahabatnya yang lain.
"Please deh gak usah mimpi," ucap Marisa sambil memutar bola matanya malas. Sahabatnya yang satu itu memang banyak ke inginannya dan semua ini karena cerita yang di bacanya.
"Ye suka-suka gue dong kali aja bener mana tau?" ucap Gia dengan senyumannya yang di balas dengan decihan oleh sahabatnya yang lain.
"Iya in udah biar cepet kelar," ucap Dela setelahnya yang mendapat tawa dari sahabatnya yang lain, tapi tidak dengan Gia yang memberengut kesal karena ejekan dari temannya .
"Eh Btw tar nongki nongki cantik kuy," ajak Dela pada sahabat nya yang lain.
"Gue sih ok ok aja," ucap Italia yang memang paling semangat jika sudah diajak jalan apalagi kalau ke Mall, jangan ditanya Italia akan sangat semangat.
"Gue ikut aja," ucap Marisa sambil memainkan ponselnya.
"Lo gimana Ya?" tanya Italia pada Giania yang masih serius membaca Novel di aplikasi berwarna biru itu.
"Hmmm... Iye deh gue ikut," ucap Delmara setelah menimbang nimbang beberapa saat, lumayan juga dia bisa ke toko buku untuk mencari Novel bagus bukan?
"Selamat siang semua," sapa seorang guru yang baru saja masuk ke kelas membuat semua murid berhamburan menuju tempat duduk mereka masing-masing.
***
Hai semua aku balik lagi dengan cerita baru nih.
Gimana? Semoga kalian suka ya.
Maaf Kalau feel nya masih kurang dapet.
Jangan lupa Like, Love, Vote, dan Koment ya guys.
Sangat menerima kritik dan saran yang membangun.
Sekalian yuk mampir ke cerita ku yang judulnya Atmoshpere. Dikit lagi udah mau tamat nih Novelnya.
Baca cerita ku yang lain juga ya guys, kalian bisa langsung cek di profil aku ya. Untuk cerita ku yang lain.
Aku juga bawa cerita temenku, di jamin seru. Jadi kalian wajib mampir ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments