Di dalam rumah Sherly pun sudah di ajak duduk di sofa empuk yang ada di ruang tamu oleh Lea. Ketika Al masuk Sherly nampak mengulum senyumnya mengejek Al. Sedangkan Lea terus saja menatap wajah putranya dengan jengkel.
Lea merasa tidak enak dengan Sherly. Padahal dari yang Lea lihat Sherly adalah gadis yang baik, sopan, dan juga ramah. Padahal mereka baru pertama kalinya bertemu.
"Kasih makan dulu tuh calon mantu Mami!!!. Daritadi dia mogok makan mi".Seru Al dengan santainya sambil mendaratkan bokongnya di atas sofa empuk di samping Mommy nya.
Lea pun langsung menatap kembali kearah Sherly. " Beneran sayang, kamu belum makan???".Tanya Lea sedikit khawatir karena jam saja sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
"Emm... Sud.... " Ketika Sherly ingin menjawab sudah tapi perutnya lebih dulu berbunyi. Membuat Al langsung terkekeh saja. Sherly pun nampak bersemu karena malu. Tapi Lea pun langsung tersenyum.
"Tidak baik menunda makan. Nanti kalau sakit bagaimana???. Kamu sendiri yang repot".Lea terlihat lembut menyampaikan kata yang ia ucapkan. Membuat Sherly merasakan kembali kasih sayang seorang ibu.
" Dia bisa mengobati dirinya sendiri Mi. Kan dia seorang dokter".Sahut mengejek Sherly.
"Benarkah??. Kamu seorang dokter sayang??? ".Lea pun terlihat antusias mendengarnya. Karena dia juga sudah memiliki dua menantu yang sama sama seorang dokter juga.
" Psikolog tante lebih tepatnya ".Jawab Sherly jujur. Al tersenyum mengejek saat dilirik oleh Sherly. Sepertinya Al mulai membalas apa yang dilakukan oleh Sherly tadi padanya.
" Wah, kamu hebat nak. Kenapa kamu tidak coba obatin dulu calon suami kamu itu".Lea melirik kearah Al dengan ekor matanya. Membuat Sherly langsung mengulum senyumnya. "Dia kan juga butuh psikiater untuk menormalkan otaknya".Cibir Lea pada putranya.
" Mami, Al ini normal, malah sangat normal. Buktinya sekarang Al sudah bawa calon mantu pulang kerumah ini".Al nampak tak terima dikatai tidak normal oleh Mami nya sendiri. Membuat Sherly sangat puas malam ini melihat wajah kesal Al.
Lea pun langsung memutar bola matanya malas. Karena jika berdebat dengan Al tidak akan ada habisnya. Putranya satu ini memang jagonya kalau membuat mood orang buruk.
Lea pun lebih memilih untuk mengajak Sherly ke ruang makan. Sementara art sedang memanaskan makanan. Sherly dan Lea juga kembali terlibat obrolan santai. Melihat itu Al pun ikut tersenyum senang. Karena Sherly mudah menyesuaikan diri dengan keluarganya.
Al juga ikut nimbrung dan duduk di sebelah Sherly. Ia juga belum makan malam. Karena niat awalnya ia tadi ingin mengajak Sherly makan di luar saja. Tapi begitu sampai malah di hidangkan dengan orang orang yang tidak di kenalnya. Bahkan makanan yang biasa di makan oleh Sherly sama sekali belum dimakan. Karena Sherly menyuruhnya tidak memakan makanan itu.
"Mami ambilkan kalian buah dulu ya".Lea pun beranjak dari tempat duduknya. Menuju arah lemari es. Mengambilkan buah segar untuk Al dan juga Sherly.
Ketika Lea masuk kedalam dapur Al nampak mendekatkan sedikit badannya kearah Sherly yang kini mulai menikmati makanan nya.
"Tadi kenapa kamu tidak menyuruhku untuk mencicipi makanan langganan kamu waktu di Apartemen??? ".Tanya Al yang ternyata masih penasaran.
" Kalau kamu cicipi pasti sekarang kamu sudah masuk dalam kamar jenazah".Sahut Sherly santai.
"Apa??? ".Al langsung memgatupkan mulutnya kembali dan menatap Sherly dengan rasa tidak percaya nya. " Jadi, dimakanan itu ada racun nya begitu??? ".Sherly pun menganggukkan kepalanya.
" Bagaimana kamu bisa tahu jika ada racunnya???. Sedangkan aku juga tidak mencium bau aneh dari makanan itu?? ".Selidik Al kembali.
" Apa kamu lupa jika aku ini seorang dokter?. Hm? ".Sherly pun seolah mengingatkan Al akan pekerjaannya. " Makanya aku tidak bisa makan makanan sembarangan. Karena banyak yang menginginkan nyawaku".Sambung Sherly sambil melahab makanan nya.
"Katanya tidak bisa makan sembarangan tapi sekarang malah makan nya sangat lahab. Tidak takut makanan itu ada racun nya lagi? ".Ledek Al sambil tersenyum mengejek.
" Ini kan rumah calon mertuaku. Jadi tidak mungkin mereka memberikan aku makanan beracun".Sherly benar benar bisa membalas semua kata kata Al.
Dengan begitu Al hanya bisa bungkam tak berkutik lagi. Karena setiap sindiran yang ia lontarakan. Sherly selalu bisa menjawabnya dengan kata kata yang tak kalah ketusnya.
Pada akhirnya Al hanya diam sambil kembali ikut fokus pada piring makanan nya saja. Sampai Lea datang membawakan buah segar untuk mereka berdua.
Al juga berniat menyuruh Sherly untuk tetap tinggal di rumah kedua orang tuanya beberapa hari. Sampai kondisi di luar sana aman. Karena dengan kejadian tadi. Al mana tenang meninggalkan gadis itu seorang diri.
Meskipun sebenarnya Al menyimpan tanda tanya besar. Apa yang membuat Sherly bisa di kejar dan di incar oleh banyak orang. Bahkan mereka terlihat seperti geng tertentu. Tapi melihat dari pembawaan gaya tubuh Sherly. Al tidak bisa melihat jika gadis itu seorang penjahat. Apalagi pekerjaan nya adalah seorang psikolog.
**TBC
DUA BAB DULU GENGS, BUNDA ADA KEGIATAN DI LUAR 🙏🙏🙏NANTI KALAU SEMPAT YANG SATU BAB NYA NYUSUL YA. TAPI KALAU GAK SEMPAT YA DI LANJUTKAN BESOK LAGI😁😁😁**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments
Naru Hisa
psikiaterbukan psikolog
2023-01-15
1
Hany
woow...Sherly sudah mengakui kalau sekarang ada di rumah camer Al,kesempatan makin terbuka lebar 🥰
2022-12-27
1
Lina Susilo
asik nih bang al, langsung nikah aja bang
2022-06-28
1