Perihal Jodoh

Saat ini di sebuah rumah sakit besar di kota Jakarta. Seorang gadis yang nampak anggun dengan balutan gamis syari serta blazer putih yang sangat identik dengan seragam dokter, sedang berjalan menuju salah satu ruangan.

"Dokter Sherly".Seorang suster datang menghampiri nya sebelum ia membuka handle pintu ruangan itu. " Ada pasien yang sudah menunggu anda di ruangan".Sambung Suster itu memberitahu.

"Oh, iya.Terimakasih Sus! ".Jawabnya tulus sambil tersenyum. Meskipun wajahnya di tutupi oleh cadar tapi sang suster tahu jika gadis cantik bermata biru itu nampak menarik sudut bibirnya.

" Dan sore nanti pukul empat anda masih ada pasien yang harus anda temui juga dok! ".Ucap suster itu lagi memberitahu.

" Siapa???. Bukankah jadwal saya hanya sampai jam 3 sore saja Sus".

Gadis itu sedikit mengerutkan keningnya. Karena memang jadwal nya hari ini di rumah sakit sampai jam tiga sore. Dan tidak biasanya ia menerima pasien lewat jam kerjanya.

"Pasien vip dok. Dan beliau adalah anak dari sahabat pemilik rumah sakit ini dok".Suster itu menjelaskan dengan jujur.

Sherly pun hanya menganggukkan kepalanya. Karena jika sudah berurusan dengan Direktur rumah sakit. Maka ia bisa apa, Selain menuruti perintah atasannya. Meskipun sebenarnya ia tidak suka di perintah. Tapi, disini ia adalah seorang dokter dan seorang psikiater. Jadi, sudah jadi tugas dan pekerjaan nya membantu penyembuhan pasien pasien nya.

Setelah suster membantu membukan pintu Sherly langsung masuk kedalam ruangan kerjanya. Dimana disana sudah ada satu orang pasien yang sejak tadi memang sudah menunggu nya.

🌿🌿🌿🌿🌿

Jarum jam tak terasa sudah menunjukkan pukul tiga sore. Dimana AL baru saja selesai joging. Ia memang tak pernah melewatkan olahraga nya. Meskipun libur waktunya ia gunakan untuk latihan fisik. Oleh sebab itu sekarang tubuhnya terlihat lebih berotot dan semakin kekar saja.

"Bang Al, di panggil komandan tuh".Seru salah satu juniornya yang tadi ikutan joging dengan nya.

" Ada apa??? ".Al terlihat penasaran, karena tidak biasanya komandan nya memanggilnya sore sore begini.

" Mau dijodohkan kali bang".Ledek salah satu junior nya dari asmara sebelah.

"Pikiran kalian itu tidak jauh jauh dari wanita ".Balas Al sambil melempar handuk kecilnya pada juniornya itu.Yang disambut gelak tawa dari para anggota yang lainnya juga.

Suasana sore hari kembali riuh dengan gelak tawa para prajurit itu. Dan tak ketika mereka semua sedang bersenda gurau. Mereka di kejutkan oleh kedatangan komandan mereka.

"Selamat sore".

" Sore ndan".Jawab mereka secara bersamaan. Begitu pun Al yang langsung memberikan hormat pada komandan nya.

Al pun langsung di ajak pergi oleh komandan nya. Menjauh dari para prajurit di dekat asrama nya. Entah apa yang dikatakan oleh sang komandan di ujung jalan sana. Tapi Al terlihat serius dan hanya manggut manggut saja.

"Maaf Al, sudah merepotkan mu!!. Om titip Shena ya, hanya kamu yang om percaya! ".Ucap pak komandan yang ternyata adalah kenal baik dengan Papa nya.

" Baik ndan. InsyaAllah Al tidak akan mengecewakan om".Jawab Al yakin.

Pria paruh baya itu menepuk bahu Al pelan. Ia juga sambil tersenyum. "Siapa tahu nanti disana ada ketemu jodohmu Al".Ledek Pria paruh baya yang ternyata adalah komandan Al.

Al hanya tersenyum dan memgaminkan nya di dalam hati. Karena jodoh siapa yang tahu, bertemunya dimana. Karena jodoh itu rahasia Allah. Meskipun jauh pasti selalu ada cara untuk dekat.Entah dengan cara apa saja untuk bertemu.

Meskipun di pikiran Al saat ini. Tetap saja terbayang bayang mata indah milik seorang gadis.Gadis yang sudah berhasil menghantui dirinya sampai sekarang. Mungkin andaikan waktu bisa di ulang kembali. Al tidak akan pernah menyia nyiakan kesempatan lagi. Untuk langsung menanyakan nama serta tempat tinggal gadis itu.

Selesai berbicara dan mengobrol dengan komandan nya. Al kini langsung kembali ke asrama nya. Tapi baru saja sampai depan pintu, junior junior nya sudah pada kepo saja.

"Kenapa bang???. Serius amat ngobrol sama komandan??? ".Seorang pria bertubuh kekar berkulit hitam manis bertanya dengan sangat antusias. Karena ia mungkin penasaran sekali.