"Rahasia Negara tidak untuk di publikasikan".Jawab Al sekenanya.
Al pun langsung melangkah masuk meninggalkan juniornya yang nampak sangat tidak puas dengan jawabannya. Tapi Al tidak memperdulikan juniornya itu. Ia pun langsung masuk kedalam asrama. Karena ia ingin langsung membersihkan dirinya. Sebab, Al akan pergi dengan anak komandan nya.
Ketika Al masih mandi, di luar asrama seorang gadis kecil berusia sekitar 7 tahunan , berjalan dengan Ayah dan juga Bunda nya. Menuju ke Asrama Al.
"Sore ndan, bu".Seluruh anggota pun nampak menyapa dengan sedikit memberi hormatnya ala prajurit TNI pada umumnya.
" Abang Al mana Yah?, Kok rumahnya ditutup? ".Tanya gadis kecil itu sambil menunjuk arah pintu Asrama Al.
" Bang Al nya mungkin lagi siap siap sayang ".Jawab seorang wanita yang menggandeng tangan putrinya itu.
" Al nya lagi mandi mungkin ndan".Ucap salah satu anggota sembari menyapa gadis kecil itu.
Ya gadis kecil itu bernama Shena, putri bungsu komandan nya Al, atau lebih tepatnya lagi adalah keponakan nya. Karena kedua orang tuanya sudah meninggal sejak ia masih sangat membutuhkan sosok orang tuanya. Shena harus kehilangan kedua orang tuanya karena peristiwa kebakaran di rumahnya.
Sejak saat itu, Shena menjadi anak yang pendiam dan tidak mau bergaul dengan teman teman nya. Ia cenderung introvert. Dan lebih parah nya lagi Shena setiap malam selalu mengigau dan menjerit ketakutan. Mungkin karena peristiwa kebakaran itu, ia berada di lokasi. Dan melihat langsung bagaimana kedua orang tuanya tewas di tempat saat berusaha melindunginya.
Hingga sekarang Shena trauma berat dengan api, bahkan ia akan jatuh pingsan setelah melihat api. Oleh sebab itu, Shena sering dibawa ke Spekeater dengan rutin. Untuk mengobati trauma nya itu.
Meskipun sampai sekarang belum ada hasil yang signifikan. Tapi Paman dan bibi nya tidak pernah menyerah untuk menyembuhkan trauma keponakan. Yang sudah mereka anggap anak sendiri. Karena mereka berdua tidak memiliki anak perempuan. Jadi, ketika kedua orang tua Shena meninggal. Bapak komandan itu dengan sang istri mengadopsi Shena.
"Kita tunggu disini saja ya sayang, karena bang Al masih mandi!! ".Gadis kecil itu pun hanya mengangguk kan kepalanya.
Ia bahkan jarang sekali bicara, dan tidak mudah akrab dengan orang lain. Namun, dengan Al Shena bisa langsung klop. Bahkan Shena lebih sering datang sendiri ke Asrama Al. Itulah sebabnya, Shena mau di antar berobat hanya dengan Al, ketika Ayah dan Bunda nya tidak bisa mengantarkan nya.
Tak berselang lama pintu Asrama Al terbuka. Menampakkan pria tampan yang sudah sangat rapi dengan setelan santainya. Jangan kan wanita pria saja nampak terpukau akan ketampanan pria itu.
"Bang Al".Teriak Shena sambil berlari kearah Al yang baru saja menutup pintu Asrama nya.
Pak Komandan dan istrinya pun ikut tersenyum. Saat mereka melihat senyum dibibir putri kecilnya itu. Senyum yang selalu terkubur rapi selama ini. Dan hanya ketika bersama Al, Shena bisa tersenyum lepas begitu.
"Shena sayang pelan pelan larinya! Nanti jatuh".Sang Bunda pun nampak sedikit khawatir karena Shena berlari begitu semangat nya untuk menghampiri Al.
Al pun tersenyum manis ketika gadis kecil itu langsung berlari kearahnya. Dengan langkah lebarnya. Al pun langsung menghampiri gadis kecil itu.
"Hufff.... Jangan lari lari Shena!!. Nanti kalau jatuh bagaimana? ".Al pun langsung menggendong tubuh kecil Shena.
" Kan ada bang Al yang menangkap Shena".Sahutnya dengan tersenyum.
Al pun langsung mencubit gemas hidung mungil Shena. Membuat gadis kecil itu terkekeh pelan. Sungguh pemandangan yang sangat indah untuk di pandang. Shena begitu nyaman berada di gendongan Al. Mereka berdua terlihat seperti keponakan dan uncle nya saja.
Setelah itu Al pun langsung berpamitan dengan komandan serta istri komandan nya. Begitu juga dengan Shena. Al memilih membawa mobilnya sendiri untuk pergi ke rumah sakit. Karena ia membawa Shena.
Sepanjang perjalanan Shena pun nampak murung. Entah apa yang sedang di pikirkan oleh gadis kecil itu. Seolah ia sedang tidak bersemangat untuk pergi. Malah senyumnya yang tadi pun langsung pudar. Ketika ia sudah berada di dalam perjalanan menuju rumah sakit.
"Shena mau es cream??? ".Al berusaha menghibur gadis kecil itu sambil tersenyum padanya.
" Apa boleh ? ".Shena terlihat ragu karena ia pun sedang flu. Bunda nya pasti marah jika ia ketahuan makan es cream dengan kondisi fisik yang sedang tidak fit begini.
" Boleh sayang, tapi tidak boleh banyak banyak ya!. Dan satu lagi, jangan bilang bilang sama Bunda!! ".Bujuk Al sembari tersenyum.
" Jadi, Shena harus bohong ya bang sama Bunda???? ".Tanya gadis kecil itu dengan memasang wajah menggemaskan nya.
" Sekali kali tidak papa sayang, kan untuk kebaikan ".Sahut Al memprovokasi Shena.
" Tapi...
"Nanti kalau Bunda dan Ayah marah. Biar bang Al yang hadapi!! ".Seru Al dengan nada seriusnya.
Shena pun langsung berbinar binar. Senyumnya kembali mengembang. Membuat Al pun ikut senang karena ternyata gadis kecil berusia tujuh tahun itu bisa dibujuk dengan es cream saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments
Naru Hisa
harusnya panggil om dong bukan bang kan baru 7 tahun hehe
2023-01-14
1
Hany
Hem....ini keberuntungan bang Al bs ketemu dengan sang pujaan hati 😍
2022-12-23
1
~lianthiy~
oalah Psikiater thor 😂😂 tdi sempet bingung "spekeater???" 😅
2022-09-09
1