Menyerah Sebelum Memulai

"Sudahlah king, jangan menggodaku!!! ".Sentaknya sambil mengerucutkan bibirnya. " Sekarang dimana twins??. Apa mereka berdua ada bersamu??? ".Tanya gadis itu mengalihkan pembahasan.

" Mereka sedang membujuk Mommy nya untuk memberikan mereka adik kembali".Jawab pria yang ia panggil king itu.

"Shitt... Kenapa aku mempunyai kakak seorang pria cabul seperti ini?. Ck... Kasian sekali kakak iparku itu".Ledeknya sambil mengangkat sudut bibirnya.Membentuk senyum.

" Hei... Honey. Kau tahu kakak iparmu itu, justru lebih menyukai suami cabul seperti ku ini. Dan kau bisa berkata seperti itu karena kau belum menikah".Jawabnya dengan santainya sambil sedikit meledek.

"Sepertinya kakak ipar membawa perubahan besar untukmu king".Ledek Gadis yang dibernama Sherly itu.

" Dia adalah duniaku".Sahut pria diseberang sana dengan suara tegas penuh penekanan. Dan sepertinya karakter pria itu sudah kembali pada asalnya. Nampak jelas dari setiap kata yang ia ucapkan. Dan menandakan jika pria itu sekarang sudah kembali pada habitat sesungguhnya.

Kalau sudah begini, maka siapapun itu akan nampak ciut jika berada di hadapannya. Namun, Sherly beruntung bisa menjadi bagian keluarga nya. Apalagi ia juga adik perempuan satu satunya di keluarga Castano.

Cukup lama gadis itu bicara panjang lebar lewat telpon dengan kakaknya. Yang saat ini masih menetap di Negara Amerika. Bahkan mereka juga jarang sekali bertemu. Setelah panggilan berakhir, gadis itu pun langsung masuk dan menutup semua pintu yang terhubung ke balkon kamarnya.

Ia lebih dulu masuk kedalam kamar mandi. Untuk membersihkan wajahnya dan membersihkan kakinya. Sebelum ia akan istirahat. Karena itulah rutinitas nya ketika akan tidur.

Tak ada yang menyangka jika melihat dirinya sedang adu senjata dan saling baku hantam. Di lapangan dengan para penjahat kelas atas. Dengan penampilan gadis itu saat ini. Dirinya terlihat polos dan lugu dengan piyama tidur sedikit terbuka di bagian dadanya. Rambut panjang nan indah berwarna coklat. Bulu mata lentik dengan bola mata bulat indah.

Kulitnya pun nampak putih mulus karena selalu terawat. Sangat berbeda ketika ia sudah berubah menjadi wanita super kuat. Dan pandai dalam ilmu bela diri, memegang senjata dan memanah.

Ia menatap pantulan dirinya dari cermin meja rias nya. Tubuh yang nampak nyaris sempurna. Tinggi semampai bak para model papan atas. Body goals yang menjadi idaman para kaum hawa. Dan idola para kaum adam.

"Akan jadi milik siapa kelak tubuh ini??. Siapa pria yang beruntung itu untuk meyentuhnya lebih dulu? ".Guman nya sambil tersenyum tipis.

Tapi tak dapat ia pungkiri. Jika ia mau menjawab pertanyaan kakaknya tadi. Maka ia akan menjawab dengan jujur. Jika ia masih sangat menyukai pria itu. Dan sampai saat ini pun rasa itu tidak pernah berubah sedikitpun.

Andai saja ia tidak terlibat dengan dunia hitam dan dunia gelap sejak awal. Maka dengan senang hati, gadis itu mau menerima tawaran king nya untuk mempertemukan nya dengan pria idaman nya itu. Tapi, pada kenyataannya dunia tak sebaik itu padanya. Banyak hal yang menjadi pertimbangan nya saat ini. Dan itu pun sudah ia pikirkan sejak lama.

"Semoga malam ini adalah hari terakhir kita bertemu. Dan aku berharap setelah ini, kita tidak dipertemukan kembali. Maaf jika aku menyerah sebelum aku sempat memulai nya".Lirih Sherly sambil tersenyum miris akan nasib cintanya.

Namun, hati dan pikirannya saat ini selalu tertuju untuk pria yang selalu saja datang disaat dirinya sedang dalam bahaya. Dan begitu juga sebaliknya. Mereka selalu di pertemukan disaat salah satunya sedang mendapatkan ancaman.

Hanya sekali mereka bertemu tanpa adanya masalah dengan urusan nyawa. Itu ketika beberapa tahun yang lalu. Ketika mereka masih sama sama fokus pada kuliah mereka. Dan tidak sengaja bertemu di Bandara. Itupun si pria tak menyadarinya.

Cinta itu kadang memang membuat orang menjadi gelisah. Ragu untuk memiliki, ragu untuk mengutarakan padahal belum mencoba. Lebih memikirkan tentang hal negatifnya dulu daripada berpikir positif. Padahal belum tentu orang yang kita sukai ataupun orang yang kita cintai akan menolaknya. Jika kita sudah menunjukkan perasaan kita yang sesungguhnya.

Mungkin inilah istilah yang pas untuk menunjukkan perasaan gadis yang bernama Sherly ini. Ia terus saja ragu dan berpikir negatif untuk keselamatan prianya. Selain itu juga pekerjaannya. Keduanya mempunyai pekerjaan yang saling bertentangan. Ada seorang prajurit dan abdi negara. Sedangkan satunya lagi adalah seorang mafia kelas atas. Yang tugasnya adalah membunuh.

Padahal sebenarnya banyak jalan menuju roma.Asalkan kita jangan pernah menyerah dan berputus asa. Maka jika sudah jodohnya. Jangankan ke lubang cacing. Ke lubang buaya sekalipun pasti akan dicari.