Al memarkirkan mobilnya tepat di depan parkiran rumah sakit yang sesuai dengan yang disebut kan oleh komandan nya tadi. Al turun lebih dulu, dan setelah itu ia membukan pintu mobil untuk Shena.
"Ayo Shena, kita sudah sampai!! ".Bujuk Al sambil mengulurkan tangannya.
Tapi Shena nampak ragu untuk turun. Ia hanya menatap Al dengan pandangan sayunya. Al pun kembali tersenyum.
" Dokternya kata Ayah tadi cantik loh. Dan tidak galak seperti dokter sebelum nya".Bujuk Al dengan berkata asal. Padahal ia juga tidak tahu bagaimana tampang dan penampilan dokter psikolog yang akan menangani Shena nantinya.
"Kalau dokternya galak, nanti biar abang tembak".Sambung Al lagi sambil melirik pistol yang ada di pinggangnya.
Al memang sangat bisa membuat seseorang luluh. Bayangkan saja, anak kecil seperti Shena bisa ia taklukan. Apalagi seorang gadis. Tapi, jika ia menyukai gadis Impiannya, Apa gadis itu bisa dengan mudah juga ia tahlukan.
Shena pun langsung menurut, ia segera turun dari mobil dengan dibantu oleh Al. Lalu keduanya melangkah bersama menuju ke arah dalam rumah sakit.
Sampai didalam, Al segera bertanya pada resepsionis. Karena ia juga belum tahu kearah mana ia akan menemui dokter yang akan menangani Shena.
Suster yang berjaga di meja resepsionis nampak terpesona dan terlihat gugup. Ketika Al maju dan bertanya padanya. Siapa yang tak terpesona jika di hadapan mereka ada seorang pria tampan nan gagah. Bahkan tatapan mata yang penuh pesona itu.
Yang ada semua gadis akan salah tingkah dibuatnya. Dan tidak fokus dengan apa yang ditanyakan oleh Al. Berulang kali Al menghela nafasnya. Jika saja ia masih seperti dulu. Mungkin saat ini Al akan memainkan rayuan mautnya. Dan tak ada kata penolakan.
Tapi Al bukanlah, Al yang dulu. Sekarang playboy cap badak itu. Sudah tobat, dan tidak genit lagi. Yang ada sekarang ia berubah menjadi pria tegas, penuh wibawa. Al malah terlihat dingin jika di berhadapan dengan lawan jenisnya. Mungkin setelah menjadi seorang prajurit. Al menjaga image nya. Agar tak terlihat gampangan dan juga pasaran.
Hampir lima menit Al berdiri di depan meja resepsionis. Dan Al akhirnya bisa bernafas dengan lega. Ketika ia sudah diberitahu arah ruangan dokter yang sudah membuat janji temu dengan Shena.
Langkah lebar Al sambil menggandeng Shena. Membuat para wanita nampak memujinya. Mungkin mereka pikir Al adalah tipe suami idaman. Selain tampan dan gagah. Ia juga terlihat penyayang dan suka dengan anak kecil.
Al menghentikan langkahnya ketika ia sampai di depan pintu ruangan. Yang bertuliskan nama Dr. Sherly PM. M. psi. Dan ketika Al ingin mengetuk pintu. Ternyata seorang suster sudah membuka handle pintunya dari arah dalam lebih dulu.
Ceklek....
Saat pintu terbuka suster itu pun langsung membeku. Berdiri di depan pintu tanpa bergeming sedikitpun. Ia sangat terkejut dan terpesona akan ketampanan pria yang ada di hadapannya saat ini.
"Permisi Sus, saya ingin bertemu dengan Dokter Sherly. Apa beliau ada didalam??? ".Tanya Al sambil mengingat dan melirik tag name yang ada di depan pintu ruangan itu.
Sedangkan yang didalam raungan seorang gadis dengan gamis syari nya. Menggunakan seragam dokter nya. Sedikit berdegup kencang ketika ia mendengar suara yang nampak tak asing baginya.
" Tidak mungkin dia ada disini".Guman dokter itu sedikit gugup. Tapi ia berusaha berpikir positif. Jika ia tadi mungkin salah dengar.
Tapi sebelum gadis itu bisa bernafas lega. Tiba tiba pria yang ia hindari kini memang datang ke hadapan nya. Mata gadis itu sempat membulat sempurna. Ketika melihat sosok pria yang selama ini selalu membuatnya gelisah siang dan malam.
Tapi sebisa mungkin gadis itu bersikap setenang mungkin. Beruntung ia selalu memakai cadarnya jadi wajah terkejutnya tidak bisa dilihat oleh orang lain. Namun, ia salah. Karena Al pun nampak begitu memperhatikan nya sejak tadi.
"Silahkan duduk tuan!!! ".Ucap Dokter Sherly dengan berusaha bersikap setenang mungkin.
"Apa kita pernah bertemu sebelum nya??? ".Al pun langsung bertanya tanpa basa basi lagi. Membuat suster dan Shena pun terlihat bingung.
"Suster Emi. Anda boleh pergi sekarang!!! ".Dokter Sherly pun langsung mengusir sang suster dengan halus. Membuat suster itu hanya bisa menurut.
Setelah melihat sang suster pergi dan kembali menutup pintu ruangannya. Dokter itu pun kini langsung menatap kearah Shena sambil tersenyum. Meskipun senyumnya tidak terlihat tapi ia masih memasang wajah ramah nya.
"Dokter anda belum jawab pertanyaan saya tadi. Apa sebelum nya kita pernah bertemu? ".Ulang Al karena ia sangat penasaran. Al berpikir jika tatapan mata dokter itu pun tak asing baginya.
"Maaf tuan, saya tidak bisa menjawab pertanyaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pasien saya".Jawab Dokter wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments
Hany
jodoh kamu Uda di depan mata bang Al,yuk tancap gas😁
2022-12-24
1
Erenes
aku aja udah terpesona dari Al masih kecil apalagi Al udah gede duh tambah bikin hati dag dig dug 😂 padahal cuma dalam khayalan
2022-08-03
4
Lina Susilo
tenang bang al
2022-06-28
3