Bab 12

Aku keluar dari ruangan Pak Makmun menuju meja kerjaku. Lega rasanya bisa menyelesaikan design dengan hasil yang baik. Beberapa minggu ke depan pasti akan sangat sibuk karena harus terus memantau bagian produksi. Untung saja bagian kepala produksinya sahabatku Sofie, jadi bisa lebih menyenangkan walaupun berada di situasi sibuk.

Beberapa saat kemudian Sofie datang menemui ku.

"Sof, ada apa?" Tanyaku.

"Ini tadi gue dipanggil Pak Makmun, dia ngasih ini ke gue." Jawab Sofie sambil menunjukan kertas design yang ku buat.

"Oh iya gue tau." Ucapku nyengir.

"Kayaknya beberapa minggu ke depan kita bakalan sama-sama terus nih." Ucap Sofie bahagia.

"Iya dong, kita kan best friends forever." Jawabku.

"Eh...lu ada kerjaan gak?" Tanya Sofie.

"Gak ada, udah selesai semuanya. Kenapa?" Aku balik bertanya.

"Cabut ke kantin yok, ngopi sebentar aja." Ajak Sofie.

"Ayok ayok." Aku setuju.

Kami berdua pun berjalan menuju kantin, kami memesan kopi dan beberapa cemilan.

"Ah...akhirnya tugasku selesai juga." Ucapku merasa lega.

"Tugas apa?" Tanya Sofie.

"Ya membuat design yang disuruh Pak Makmun." Jawabku.

"Oh." jawab Sofie singkat.

"Kalo untuk produksinya kan gampang." Ucapku.

"Iya ya...eh gue telepon Efan ah." Ucap Sofie.

"Iya iya telepon gih." Aku setuju.

Sofie pun mengambil handphone nya dari saku dan langsung menelepon Efan.

"Apa Sof? Tanya Efan dari telepon.

"Lu dimana, lagi kerja ya? gak usah sok rajin lah, mau menggantikan Pak Makmun lu?" Ucap Sofie panjang.

"Ha ha ha...ya iya lah, gue kan karyawan teladan." Jawab Efan tertawa.

"Udah lah tinggalin aja dulu kerjaan lu, sini gabung kita di kantin." Ucap Sofie.

"Lu sama siapa?" Tanya Efan.

"Ya elah pake ditanya lagi, ya sama Rara lah emang sama siapa lagi? masa sama Pak Makmun." Sofie nyerocos.

"Ha ha ha, ya udah gue ke sana deh." Efan terpengaruh.

"Sip, kita tunggu ya." Ucap Sofie senang.

"Oke" Efan mengakhiri panggilan telepon.

Efan meninggalkan pekerjaannya dan berjalan keluar kantor menuju ke kantin. Sampai di kantin Efan langsung menghampiri dan duduk dengan kami.

"Woi emang kalian gak ada kerjaan ya? bisa-bisanya nongkrong di kantin." Ucap Efan pada kami.

"Ada sih, tapi masih bisa santai lah." Ucap Sofie.

"Lu mau pesan apa Fan?" Tanyaku sambil melambaikan tangan pada penjaga kantin.

"Kopi hitam gulanya satu sendok aja ya bu." Ucap Efan pada penjaga kantin.

"Baik Mas." Ucap Bu Sari penjaga kantin.

"Bu, saya mau kentang goreng satu ya." Sofie juga memesan.

"Baik mbak ditunggu ya." Jawab Bu Sari.

Bu Sari pun meninggalkan meja kami untuk membuatkan pesanan Efan dan Sofie.

"Lu ngerjain apa tadi Fan?" Tanya sofie.

"Biasalah buat estimasi untuk biaya produksi." Jawab Efan

"Oh yang untuk season hari raya cina ya?" Tanyaku.

"Iya" Jawab Efan singkat.

"Eh Fan, gimana gebetan lu?" Tanya Sofie penasaran.

"Iya iya..lu udah mengungkapkan perasaan lu ke cewek itu?" Tanyaku juga penasaran.

"Hahaha belom, gak berani gue." Jawab Efan tertawa.

"Ah, lu cemen banget sih." Ucap Sofie.

"Iya nih, masa mengungkapkan perasaan aja gak berani sih Fan." Ucapku menyambung perkataan Sofie.

"Bukan cemen, tapi belom saatnya." Jawab Efan membela diri.

"Jangan kelamaan juga Fan, ntar keburu disambar orang loh." Ucap Sofie menakuti.

"Iya iya secepatnya akan gue ungkapin perasaan gue, tapi tunggu waktu yang tepat dulu." Jawab Efan.

"Terus lu Ra?" Tanya Sofie gak jelas.

"Gue? kenapa gue?" Tanyaku.

"Lu kapan cari pasangan?" Tanya Sofie.

"Lah..kok gue? Lu gimana?" Aku balik bertanya pada Sofie.

"Hmm...sebenarnya ada yang gue suka di kantor ini, cuma.." Ucapan Sofie terhenti.

"Sumpah lu Sof?" Tanyaku spontan menghentikan ucapan Sofie.

"Siapa? Siapa?" Tanya Efan penasaran.

"Cuma apa?" Tanyaku lagi.

"Ih sabar dong, semangat banget sih kalian." Ucap Sofie tersenyum.

"Iya dong, penasaran nih gue. Siapa sih cowok yang bisa membuka pintu hati seorang Sofie." Ucapku sambil menepuk bahu Sofie pelan.

"Tapi gue gak mau kasih tau ke kalian sampai Rara juga punya gebetan." Ucapan Sofie semakin membuat kami penasaran.

"Ah gak seru lu Sof." Ucapku kecewa.

"Iya nih" Lanjut Efan.

"Lah, lu sendiri juga gak mau kasih tau ke kita siapa gebetan lu Fan." Sofie menyalahkan Efan.

"Iya Efan nih." Lanjut ku.

"Makanya ntar kalo kita semua udah punya gebetan baru deh kita ungkapin bersama siapa gebetan kita." Usul Sofie.

"Yaahh..." Ucapku lemas.

"Makanya lu buruan cari gebetan dong Ra." Sofie mendesak ku.

"Ini kopi sama kentang gorengnya ya mas." Ucap Bu Sari mengantar pesanan Efan dan Sofie.

"Terima kasih ya bu." Jawab Efan.

"Eh, besok weekend pada mau kemana?" Tanya Efan.

"Gue gak ada rencana." Jawab Sofie.

"Gue mau balik ke rumah ah, kangen sama nyokap gue." Jawabku.

"Gue ikut dong Ra, dari pada gue gak kemana-mana." Pinta Sofie.

"Ya ayok kalo mau ikut." Jawabku.

"Gue mau ikut juga dong Ra." Pinta Efan.

"Ah lu ikut-ikutan aja Fan." Ucap Sofie.

"Iya dong, ntar gue yang nyopir naik mobil gue aja." Ucap Efan semangat.

"Ya udah besok pulang kerja kita bertiga berangkat." Usul ku.

"Oke" Jawab Efan dan Sofie bersamaan.

"Eh gak terasa udah jam 11.00 tau, kita disini aja sampai makan siang ya." Usul Sofie.

"Iya lah, udah nanggung ini mah." Efan setuju.

"Gue mah no problem." Aku juga setuju.

"Oh ya, besok kita bawa oleh-oleh apa ya buat tante Vira." Tanya Efan.

"Eleh gak usah repot-repot lah." Jawab ku.

"Ih harus dong kan sekali-kali kita datang, masa tangan kosong sih." Ucap Efan.

"Iya Ra, gak enak lah datang dengan tangan kosong." Sambung Sofie.

"Ya udah deh terserah kalian mau bawa apa." Jawabku.

"Tante Vira sukanya apa Ra?" Tanya Efan.

"Cake buah." Jawabku singkat

"Ya udah besok gue beli cake buah, lu beli buah-buahan ya Sof." Pinta Efan.

"Oke." Jawab Sofie.

"Besok juga gue mau bawakan pizza buat adik gue." Ucapku.

"Bokap lu dibawain apa Ra?"Tanya Sofie.

"Kalo bokap gue mah gampang, apa aja dia mau." Jawabku.

"Oke deh, buahnya buat bokap lu aja." Ucap Sofie.

"Hahaha terserah lu pada deh." Jawabku.

"Eh udah mau jam 12 nih, kita pesan makan siang yok." Ucap Efan sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukan puluk 11.50 wib.

"Iya yok." Jawab Sofie.

"Iya boleh juga tuh." Ucapku setuju.

Pada waktu kami bertiga mau bergerak memesan makan makanan, tiba-tiba Pak Makmun datang dari belakang Efan.

Terpopuler

Comments

adella🍃

adella🍃

ceritanya bagus sebenarnya. tapi inti dari ceritanya sendiri sejauh ini belum dapat. masih seputar persahabatan saja, menurut aku.

2023-11-08

0

Najwa Nartie Jadja

Najwa Nartie Jadja

pasti si Efan sukanya sama Rara dan sofie sukanya sama Efan..ya kan thoor..??,

2022-03-24

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!