Bab 10

Aku meninggalkan kedua temanku dan menuju ke meja kerjaku.

Waktu sudah menunjukan pukul 09.00 wib, waktunya kami berangkat. Bersama kami keluar dari kantor menuju ke parkiran dan siap untuk berangkat.

Efan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Eh Fan, kita singgah ke mini market dulu ya beli cemilan." Ucap Sofie mengusulkan.

"Iya iya sekalian beli minum." Tambah ku.

"Oke. Itu di depan ada mini market, kita ke sana aja ya." Jawab Efan.

"Boleh boleh." Aku setuju.

Efan pun menghentikan mobil di depan mini market. Kami turun dari mobil dan masuk ke dalam mini market. Setelah membeli beberapa cemilan dan minuman, kami pun melanjutkan perjalanan.

Hampir dua jam kami di perjalanan akhirnya sampai juga. Kami turun dari mobil dan berjalan menuju gudang kain, di sana ada staf yang berjaga.

"Selamat siang Bu Rara, mau lihat stok bahan ya?" Ucap Pak Selamet kepala gudang.

"Siang Pak Selamet. Iya saya ingin melihat stok bahan, boleh kami masuk?" Ucap ku menjawab sapaan dari Pak Selamet.

"Tentu saja boleh dong Bu, mari saya antar." Pak Selamet mempersilahkan kami masuk ke dalam gudang.

Kami berempat pun masuk ke dalam gudang untuk mencari bahan mana yang cocok menurut ku. Aku mengamati warna dan corak kain yang ada di gudang. Setelah cukup lama mengelilingi gudang yang cukup luas itu, akhirnya aku pun mendapatkan apa yang aku inginkan.

"Baik pak, saya sudah dapat apa yang saya cari. Ini kode nya, tolong dilihat sisa stok untuk bahan-bahan itu ya Pak." Pintaku sambil memberikan kertas yang bertuliskan kode-kode bahan pada Pak Selamet.

"Baik Bu Rara, akan segera saya cek stok nya. Bu Rara, Bu Sofie dan Pak Efan tunggu saja di ruang tamu, nanti saya akan menyusul." Ucap Pak Selamet.

"Oh baik Pak, terima kasih." Jawab ku.

Kami pun berjalan menuju ruang tamu diantar oleh sekretaris Pak Selamet.

"Silahkan duduk Bu, Pak." Ucap sekretaris pada kami.

"Iya mbak terima kasih." Ucap Sofie.

"Saya tinggal sebentar ya." Ucap sekretaris itu lagi.

"Iya silahkan mbak." Kali ini aku yang menjawab.

Sekretaris itu pun berjalan meninggalkan kami. Tak lama kemudian sekretaris itu kembali lagi sambil membawakan minuman buat kami bertiga.

"Silahkan diminum Pak, Bu." Sekretaris itu meletakan minuman di meja

"Terima kasih ya mbak." Jawab Efan tersenyum.

"Mbak siapa namanya?" Tanya Sofie.

"Lina Bu." Jawab sekretaris.

"Saya Sofie dan kalo yang ini Efan." Sofie memperkenalkan Efan dan menggoda sekretaris itu hingga membuatnya tersenyum malu.

Kemudian Pak Selamet pun datang, pembicaraan dengan Lina terputus.

"Bu Rara, ini stok yang Bu Rara minta sudah selesai." Pak Selamet memberikan kertas laporan stok padaku.

"Oh baik pak terima kasih, nanti jika ada yang kurang secepatnya akan saya beri tau." Ucapku.

"Baik bu." Jawab pak selamet.

Urusan selesai, kami masih ngobrol dengan Pak Selamet sambil menghabiskan minuman kami. Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 13.00 wib, kami pamit pulang pada Pak Selamet.

"Terima kasih ya Pak, kami permisi kembali ke kantor ya." Ucapku sambil bersalaman dengan Pak Selamet di ikuti Efan dan Sofie.

"Iya sama-sama Bu." Jawab pak selamet

Kami pun berjalan meninggalkan gudang. Efan melajukan mobil dengan cepat. Kami berencana makan siang terlebih dahulu sebelum kembali ke kantor.

"Makan siang dimana kita?" Tanya Efan pada kami.

"Mana yang dapat aja Fan, udah lapar nih." Jawab Sofie.

"Eh itu di depan ada warung soto, kita makan disitu aja gimana?" Usul ku.

"Ya udah kita makan disitu aja." Sofie setuju.

Efan menghentikan mobil di warung soto dan kami turun untuk makan. Sambil menunggu makanan datang kami oun ngobrol-ngobrol.

"Eh Fan, gimana Lina?" Tanya Sofie.

"Gimana apanya?" Efan pura-pura tidak mengerti arah pembicaraan Sofie.

"Lina cantik kan?" Aku nimbrung pembicaraan mereka.

"Iya cantik, kenapa emangnya?" Tanya Efan.

"Ah elu, emang lu gak tertarik sama cewek cakep gitu?" Sofie gemas.

"Iya Fan, lu mau Sampai kapan jomblo terus? cari pacar dong." Ucapku pada Efan.

"Lah kok gue? lu lu pada gimana? emangnya udah punya pacar?" Efan menyerang balik.

"Ha ha ha...!" Tawaku dan Sofie meledak setelah mendengar ucapan Efan.

"Iya ya, kita kok pada jomblo sih? kayak gak laku aja." Ucap Sofie membuat kami tertawa lagi.

"Ah biarin ajalah, nanti kalo udah waktunya juga pasti jodoh kita akan datang." Ucapku santai.

"Kalo gue sih ada suka sama cewek, tapi gue belum berani bilang ke cewek itu kalo gue suka sama dia." Ucapan efan membuat kami terkejut.

"Serius lu Fan?" Tanyaku antusias.

"Ah yang bener lu Fan?" Tanya Sofie kurang percaya.

"Iya beneran, udah lama gue suka sama dia tapi gue gak berani bilang." Jawab Efan semakin buat penasaran.

"Siapa cewek itu Fan, gue kenal gak?" Tanya Sofie penasaran.

"Iya Fan siapa namanya?" Aku juga penasaran.

"Ada deh." Efan tidak mau menjawab.

"Ah gak seru lu Fan." Ucap Sofie sebal.

"Iya ah, buat orang jadi penasaran aja lu Fan." Ucapku yang juga penasaran.

"Sabar dong, ntar kalo udah pas waktunya akan gue kasih tau." Jawab Efan menyebalkan.

Akhirnya makanan yang kami pesan pun datang. Tanpa basa basi lagi kami pun langsung menyantapnya.

Selesai makan kami melanjutkan perjalanan menuju ke kantor. Kondisi jalanan lumayan macet, setelah menempuh perjalanan selama 2 jam lebih akhirnya kami pun sampai di kantor. Efan langsung ke ruangan Pak Makmun untuk mengembalikan kunci dan STNK mobil, sedangkan aku dan Sofie kembali ke meja kami.

Lima menit lagi waktunya jam pulang kerja. Aku bersiap merapikan meja dan berkas-berkas ku. Tak berapa lama kemudian terdengar suara Sofie mengajakku pulang.

"Ayo Ra pulang." Ajak Sofie.

"Aya yok." Aku berjalan menghampiri Sofie.

"Langsung pulang lu Ra?" Tanya Sofie padaku.

"Iya lah, capek tau." Jawabku.

Aku dan sofie berjalan keluar kantor menuju ke parkiran.

"Dah Rara, sampai ketemu besok ya." Ucap Sofie sambil menjalankan mobilnya dan aku melambaikan tangan ku.

Aku masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilku ke arah mall terdekat karena aku akan membeli handphone pesanan Arga.

"Semoga aja iBox masih buka." Ucapku dalam hati.

Tidak butuh waktu lama akhirnya aku sampai di kawasan mall terdekat. Setelah ku parkir kan mobilku, aku langsung berjalan menuju ke iBox dan ternyata masih buka.

"Hhmm.... syukurlah." Ucapku dalam hati.

Tanpa ragu aku pun masuk ke dalam iBox dan aku langsung disambut oleh seorang pegawainya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!