Bab 11

"Selamat sore mbak, ada yang bisa saya bantu?" Sapa salah satu pegawai iBox.

"Iya sore mbak, saya mau cari iPhone 13 ada stok?" Tanyaku pada pegawai.

"Oh ada mbak, mari ikut saya." Pegawai itu mengarahkan ku ke salah satu sisi ruangan dan menunjukan unit yang aku mau dengan beberapa varian sambil menjelaskannya padaku.

"Baik mbak saya mau yang ini saja." Aku sudah mendapatkan pilihan.

"Baik mbak kita bantu pengaktifan nya ya." Ucap pegawai lagi.

"Oh tidak usah mbak biar saya lakukan sendiri saja nanti." Cegah ku.

"Baiklah kita langsung ke pembayaran saja ya mbak." Saran pegawai.

"Oke, saya bayar dengan uang tunai ya mbak." Ucapku.

"Baik mbak, total yang harus di bayar Rp. 37.200.000,- ." Pegawai iBox memberikan invoice pembelian.

"Nih uangnya mbak." Aku memberikan uang pada pegawai.

"Maaf saya hitung ulang ya mbak." Ucap pegawai.

"Oh silahkan." Jawabku

"Oke mbak, uangnya sudah pas dan ini iPhone nya." Pegawai iBox memberikan paper bag berisikan iPhone yang baru saja ku bayar.

"Oke thank you ya." Ucapku.

"Terima kasih atas kunjungannya, selamat menggunakan iPhone nya ya mbak." Ucap pegawai.

Aku berjalan keluar iBox menuju parkiran mobilku. Ku jalankan mobilku dengan kecepatan sedang. Ku lihat hari sudah gelap.

Akhirnya sampai juga aku di apartemen. Ku buka pintu dan langsung masuk ke dalam.

"Hai cantik, sudah pulang?" Tanya Arga dari arah dapur yang keberadaan nya tidak lagi membuatku terkejut.

"Hmm...iya." Jawabku singkat.

"Aku baru saja selesai masak buat makan malam, kamu mandi sana . Selesai kamu mandi kita makan malam." Suruh Arga padaku.

"Iya." Aku berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selesai mandi dan berpakaian, aku keluar kamar dan langsung menuju ke sofa yang ada di depan tv karena ku lihat Arga sedang duduk di sana.

"Eh kamu sudah selesai mandi, ayok kita makan malam." Ajak Arga.

"Makan malamnya ntar lagi aja deh. Ini handphone kamu sudah aku belikan, kartunya juga sudah di dalam." Aku memberikan iPhone yang ku beli tadi.

"Wah terima kasih cantik." Ucap Arga yang terlihat bahagia.

"Ya sudah, kamu aktifasi sendiri ya." Ucapku.

"Iya cantik, sekali lagi terima kasih ya." Ucap Arga tersenyum.

Arga sedang mengutak-atik handphone barunya sementara aku nonton tv sambil merilekskan tubuhku.

"Ra, aku sudah selesai aktifasi dan menginstal aplikasi yang diperlukan. Tolong masukan nomor handphone kamu." Arga memberikan handphone nya padaku.

"Oke." Jawabku singkat.

Aku mengambil handphone nya dan memasukan nomor ku di kontaknya.

"Nih sudah aku masukan." Ucapku sambil memberikan handphone Arga.

"Thank you cantik." Ucap Arga tersenyum manis padaku.

"Ayok kita makan, aku sudah lapar." Ajak ku pada Arga.

"Ayok." Jawab Arga singkat.

"Kamu masak apa hari ini?" Tanyaku penasaran sambil berjalan menuju meja makan.

"Kamu lihat saja sendiri." Arga menarik tanganku untuk berjalan lebih cepat.

Selalu kurasakan tangannya yang dingin saat menyentuhku. Kenapa tangannya selalu dingin? apakah dia sakit? beberapa pertanyaan muncul di kepalaku namun mulutku enggan mengucapkannya.

Kami sampai di meja makan, Arga menarik kursi dan menyuruhku duduk. Arga membuka penutup hidangan yang dia masak, Arga melayaniku seperti seorang putri raja. Ku lihat apa yang dimasak Arga, ternyata daging sapi lada hitam.

"Wah kelihatannya enak." Ucapku melihat makanan yang dimasak Arga.

"Kamu suka?" Tanya Arga.

"Daging sapi lada hitam memang makanan favoritku." Jawabku.

"Bagus deh kalau kamu suka." Ucap Arga senang.

Kami pun makan malam bersama, selesai makan kami berdua nonton tv.

"Kamu gak bosan berada di apartemen aja seharian?" Tanyaku penasaran.

"Kenapa harus bosan? Aku senang dan nyaman berada disini." Jawab Arga meyakinkan.

"Oh ya, kamu sekarang kan sudah punya handphone, kamu download aja tuh segala jenis game untuk mengisi waktu luang biar gak bosan." Saran ku untuk Arga.

"Hmm...aku mau game yang kamu mainkan bersama teman-teman kamu kemaren dong." Pinta Arga.

"Oh...itu mobile legend, sini biar aku download buat kamu." Aku meraih handphone yang dipegang Arga.

"Nanti ajari aku cara mainnya ya, kita bisa main bareng kan?" Tanya Arga.

"Nih udah aku install game nya. Pertama kamu harus login dulu, kamu bisa pakai email atau facebook." Jelas ku.

"Ya udah pakai email aku aja." Pinta Arga.

"Nah sekarang kamu sudah punya akun, setelah itu kamu ikuti saja tutorial cara mainnya. Disini kamu juga di ajari kok untuk awalnya." Jelas ku pada Arga.

"Oh iya iya aku mengerti." Jawab Arga.

Kami berdua Pun main game bersama, entah sejak kapan kami jadi sedekat ini tapi yang ku rasakan, ternyata Arga orangnya asik, baik perhatian dan gak seburuk yang aku kira.

"Udahan ah main game nya, bosan." Pinta ku pada Arga.

"Hmm... ya udah deh kita nonton tv lagi aja." Jawab Arga.

"Oke." Jawabku singkat.

kami pun kembali nonton tv bersama, namun seketika aku teringat akan tugas yang diberikan Pak Makmun padaku.

"Eh aku ada kerjaan yang harus cepat diselesaikan, aku masuk ke kamar dulu ya." Ucapku pada Arga sambil berjalan meninggalkannya.

"Oke." Jawab Arga singkat.

Aku masuk ke kamar untuk mengerjakan tugasku.

Hari terus berganti, tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Ini sudah hampir dua minggu dan akhirnya aku menyelesaikan gambar ku. Hari ini adalah hari jumat, seperti biasa aku berangkat ke kantor dengan mengendarai mobilku. Begitu sampai di kantor aku langsung menuju ke ruangan Pak Makmun untuk memberikan design yang aku buat.

"Tok tok tok." Aku mengetuk pintu ruangan Pak Makmun.

"Iya silahkan masuk." Jawab Pak Makmun dari dalam ruangan.

"Pagi Pak, ini saya mau memberikan tugas yang Bapak berikan pada saya." Ucapku.

"Oh sudah selesai ya?" Tanya Pak Makmun.

"Sudah pak, ini design nya." Aku memberikan design ku pada Pak Makmun.

"Baik coba kita lihat." Pak Makmun menerima design yang ku berikan dan melihatnya.

Pak Makmun membolak-balikkan kertas yang aku berikan dan memperhatikan setiap gambarnya sementara aku duduk dan menunggu komentar dari Pak Makmun.

"Oke design nya bagus, saya suka. Kamu memang selalu bisa memberikan apa yang aku inginkan Ra." Puji Pak Makmun padaku.

"Terima kasih pak, saya akan selalu memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini." Ucapku.

"Oh ya gimana dengan stok bahan?" Tanya pak Makmun.

"Saya rasa stok yang ada saat ini sudah cukup Pak, jadi kita tidak perlu memesannya lagi." Jelas ku pada pak Makmun.

"Baiklah saya akan berikan ini pada bagian produksi dan mulai senin ini sudah bisa dikerjakan. Kamu tolong selalu pantau pekerjaan pada bagian produksi ya." Pinta Pak Makmun.

"Baik Pak akan selalu saya pantau perkembangannya." Jawabku mantap.

"Ya sudah kamu boleh kembali." Ucap Pak Makmun.

"Terima kasih Pak."

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!