Tanpa disadari oleh Lin Yue yang masih terus menangis, Api Ilahi di dalam tubuh Ling Tian secara perlahan mulai meregenerasi setiap luka yang terdapat pada seluruh tubuhnya.
Beberapa Meridian-nya yang terluka mulai kembali seperti semula, dan arus energi Qi di dalam tubuhnya juga mulai mengalir secara normal. Darahnya yang terus keluar dari luka-lukanya segera berhenti.
Luka-luka tersebut secara perlahan menutup, dan wajahnya yang pucat mulai berseri kembali. Lin Yue yang tidak memperhatikan fenomena tersebut masih terus menangis. Dia merasakan sangat sakit di dalam hatinya, yang mengakibatkan rasa takut kehilangan Ling Tian.
Ling Tian yang mulai mendapatkan kembali kendali tubuhnya, dengan secara perlahan menggerakkan tangannya dan menggenggam jemari tangan Lin Yue.
"Maaf, karena telah membuatmu cemas,"
ucap Ling Tian pelan tanpa membuka matanya.
Lin Yue yang masih menangis tiba-tiba tersentak merasakan genggaman tangan Ling Tian. Kemudian ia mulai memeriksa kondisi tubuh Ling Tian dan sangat terkejut karena tidak menemukan lagi luka-luka yang semula terkoyak.
Kini tubuh Ling Tian kembali seperti sediakala. Tak ada sedikitpun bekas luka akibat pertarungannya.
Lin Yue segera menghapus air matanya dengan satu tangannya, sebab tangannya yang lain masih dalam genggaman Ling Tian. Dia pun merasa enggan melepaskan tangan Ling Tian, karena ia merasakan sebuah kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan saat Ling Tian menggenggam tangannya.
Lin Yue kemudian melihat kembali ke arah tubuh Ling Tian yang masih penuh dengan bekas darah yang telah mengering, dan juga semua pakaiannya yang telah terbuka akibat terdapat banyak lubang karena sobek.
"Bentuk tubuhnya ternyata sangat bagus," kata Lin Yue di dalam hatinya.
Tiba-tiba dia tersadar dari pikiran anehnya itu dan wajahnya pun seketika langsung memerah.
"Jika kamu terus menatapku seperti itu, nanti kamu bisa jatuh cinta kepadaku," ucap Ling Tian dengan mata yang masih tertutup.
Mendengar perkataan Ling Tian yang sepertinya tahu bahwa dia telah memperhatikan tubuhnya, wajah Lin Yue semakin memerah karena malu.
Dia pun langsung berdiri dan mencoba melepaskan genggaman tangan Ling Tian. Akan tetapi, Lin Yue tak bisa melepaskannya. Sebab, genggaman Ling Tian seperti telah melekat erat dengan tangannya.
"Jangan menjauh! Tetaplah di sini! Biarkan aku beristirahat sejenak. Sudah lama aku tidak merasakan yang namanya tidur," kata Ling Tian sambil terus menahan tangan Lin Yue.
Lin Yue pun kembali duduk di sisi Ling Tian dan diam seperti patung karena ia tak tahu harus melakukan apa lagi.
Beberapa saat kemudian, dia mendengar suara nafas Ling Tian berhembus pelan dan tenang karena mulai terlelap. Lin Yue pun tersenyum tenang saat melihat wajah Ling Tian yang telah tertidur sangat pulas.
Para kultivator memang tidak terlalu membutuhkan makan dan tidur, karena tubuh mereka terus menerus menyerap energi Langit dan Bumi. Jadi, meskipun Ling Tian tak pernah makan dan tak pernah tidur, tubuhnya akan selalu penuh vitalitas.
"Dasar Monster," gumam Lin Yue pelan ketika merasakan tubuh Ling Tian mulai memulihkan kekuatannya walaupun sedang terlelap.
Karena begitu nyamannya perasaan yang dirasakan oleh Ling Tian saat tertidur dengan sangat pulas, dirinya tidak menyadari bahwa ia telah tertidur selama 3 hari.
Lin Yue pun masih terus dalam posisi duduknya di sisi Ling Tian selama 3 hari tersebut. Tangan mereka pun masih tetap saling terpaut satu sama lainnya.
Mata Ling Tian perlahan-lahan terbuka, kekuatannya kini telah pulih sepenuhnya. Lalu dia pun berbalik dan menatap Lin Yue yang juga sedang melihatnya.
"Berapa lama aku tertidur?"
"Kamu telah tidur selama 3 hari," jawab Lin Yue pelan.
"Huuff ... Aku kira hanya sebentar saja, ternyata sudah 3 hari, yah...." Ling Tian berkata berat sambil menghela nafasnya.
"Hmmm...."
Ling Tian tampak berpikir sejenak dan kemudian berkata, "Baiklah, karena kamu telah menjagaku selama 3 hari ini, aku akan memberikanmu hadiah."
"Tidak perlu! Inilah yang seharusnya di lakukan oleh seorang teman, dan...."
Sebelum Lin Yue menyelesaikan kalimatnya, Ling Tian sudah menariknya hingga wajah mereka berdua hampir bersentuhan, kemudian Ling Tian dengan sangat cepat mencium pipinya.
"Aaahhh!" Lin Yue menjerit tertahan. Tubuhnya tersentak kaget seperti tersengat listrik saat merasakan pipinya dicium oleh Ling Tian. Wajahnya sangat merah dan tubuhnya pun menjadi kaku.
"Itu hadiah untukmu," kata Ling Tian sambil tersenyum, kemudian berdiri dan melepaskan genggaman tangannya pada Lin Yue.
Lalu Ling Tian pun meninggalkan Lin Yue yang masih duduk diam seperti patung. Dia segera berjalan dan memeriksa keadaan seluruh gua.
"Aku harus segera meningkatkan kekuatanku, jika ingin terus masuk ke dalam hutan ini," gumam Ling Tian di dalam hatinya.
Dia pun segera mengeluarkan semua Ramuan Roh yang ada di dalam Cincin Ruangnya. Api Ilahi keluar dari tangannya dan menghilangkan semua kotoran yang terdapat di dalam semua Ramuan Roh tersebut. Ling Tian akan kembali meramu Pil Susu Merah.
Lin Yue ingin marah dan hendak berkata sesuatu, tetapi tak tahu harus mengatakan apa. Dia hanya duduk dan terus melihat apa yang di lakukan oleh Ling Tian.
Tak terasa 3 jam telah berlalu dan Ling Tian telah membuat 3 butir Pil Susu Merah.
Setelah selesai, dia pun duduk untuk mengembalikan kekuatan spiritualnya selama 1 jam. Begitu seterusnya yang dilakukan oleh Ling Tian untuk membuat Pil Susu Merah dengan 9 bagian dari semua bahan Ramuan Roh tersebut.
Setelah sekitar dua hari dan satu malam, atau sekitar 36 jam terus-terusan meramu pil, Ling Tian pun berhasil membuat 27 butir Pil Susu Merah. Kemudian ia berjalan ke arah Lin Yue yang saat ini sedang duduk berkultivasi.
Lin Yue yang merasakan Ling Tian berjalan mendekatinya, segera membuka matanya. Dia terlihat tampak takut dan gugup semenjak Ling Tian telah menciumnya.
"Apa lagi yang akan dia lakukan kepadaku?" tanya Lin Yue di dalam hatinya, dan hanya menunggu dengan sangat cemas apa yang akan dilakukan oleh Ling Tian selanjutnya.
Ling Tian yang telah berada di depan Lin Yue ingin tertawa melihat tingkahnya. Dia pun berkata, "Apakah kamu memiliki kertas, tinta dan kuas?"
"Aku hanya punya beberapa lembar kertas saja." Lin Yue yang tidak mengerti apa yang akan dilakukan oleh Ling Tian dengan barang-barang itu, langsung mengeluarkan semua hal yang diminta olehnya dari Cincin Ruangnya, dan memberikan barang-barang tersebut kepada Ling Tian.
Ling Tian mengambil kuas lalu mencelupkannya ke dalam tinta, kemudian menuliskan sesuatu di atas kertas tersebut.
Setelah selesai, Ling Tian pun memberikannya kepada Lin Yue.
"Ini adalah sebuah teknik pedang yang sangat cocok untukmu. Hmmm ... Namanya adalah Teknik Menari Bersama Pedang."
Lin Yue kemudian mengambil kertas tersebut lalu membaca tulisan di dalamnya. Beberapa saat kemudian, dia sangat terkejut setelah selesai membaca semuanya.
Itu adalah teknik pedang tingkat tinggi, dan jika dibandingkan dengan teknik pedang yang selama ini dilatihnya, perbedaannya sangat jauh bagaikan Langit dan Bumi.
Nama sebenarnya dari teknik pedang itu adalah, "Teknik Pedang Tujuh Hasrat."
Teknik pedang ini memiliki tujuh niat di dalamnya. Yaitu ketenangan, kebahagian, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kedengkian, dan cinta.
Teknik pedang ini juga diciptakan oleh seorang Dewi pada Era Para Dewa. Tetapi Ling Tian mengubah nama teknik tersebut karena di dalam pengetahuannya, dia melihat semua gerakan dalam teknik pedang itu seperti sebuah tarian, sehingga dia menamakannya, "Menari Bersama Pedang."
Jika sang Dewi mengetahui bahwa Ling Tian telah mengubah nama teknik ciptaannya tersebut, mungkin dia akan meledakkan tubuh Ling Tian dengan pedangnya.
Setelah Lin Yue selesai menghapal semua Teknik Menari Bersama Pedang, dia pun membakar kertas tersebut dengan energi Qi-nya. Karena jika semua kultivator di Benua Langit mengetahui teknik ini berada padanya, Lin Yue mungkin akan dikejar atau bahkan dibunuh demi mendapatkan teknik tersebut.
Lin Yue kemudian berjalan sekitar beberapa meter dari Ling Tian dan mulai memperagakan Teknik Menari Bersama Pedang. Ling Tian yang melihat itu hanya diam dan terus memperhatikan semua gerakan yang dilakukan oleh Lin Yue.
Meskipun gerakan Lin Yue masih sangat kasar, tetapi sedikit demi sedikit dia mulai mengerti makna dibalik tujuh niat pedang di dalam setiap gerakannya.
Karena gua tersebut sangat luas, itu tidak akan membatasi setiap pergerakan yang dilakukan oleh Lin Yue.
***
Terima kasih buat teman-teman yang telah memberikan LIKE dan VOTE nya serta memberikan RATING Bintang Lima, juga buat teman-teman yang telah berkomentar positif. Karena itu semua akan membuat Author lebih bersemangat dalam menulis Novel ini.
Terima kasih juga buat teman-teman yang telah menghargai karya Author dengan cara memberikan Tip.
Author juga doakan semoga sehat selalu buat semua pembaca, baik itu yang suka maupun yang tidak suka dengan Novel "LSM" ini.
Jika ada Typo dalam setiap chapter di Novel ini, mohon untuk di beritahukan kepada Author agar Author segera merevisinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
Ama Zon
mantap
2025-03-23
0
kamir
menari bersama pedang
2024-10-04
0
Zoelf 212 🛡⚡🔱
jos
2024-04-09
1