Setelah melakukan perjalanan selama 2 hari, Ling Tian dan Lin Yue telah sampai di bagian terluar Hutan Terlarang pada saat pagi hari.
Dari jarak 25 km, tak ada yang lolos dari indra spiritual Ling Tian. Dia juga merasakan ada beberapa Binatang Roh tingkat 1 yang tidak berbahaya bagi mereka berdua.
Mereka pun terus maju dan masuk ke dalam wilayah terdalam dari Hutan Terlarang. Beberapa saat kemudian Ling Tian merasakan ada Binatang Roh tingkat 2 tidak jauh dari mereka, dan tingkat kultivasinya berada pada tahap kelima Bintang Perak.
"Jika kamu ingin melatih teknik bertarungmu, aku mendapatkan lawan yang cocok untukmu," ucap Ling Tian sambil tersenyum kepada Lin Yue.
Merasa tertantang dengan apa yang di katakan oleh Ling Tian, Lin Yue pun langsung mengangguk setuju.
Ling Tian segera menghilangkan hawa keberadaannya agar tak mengagetkan Binatang Roh itu, lalu dia membawa Lin Yue ke arah Binatang Roh tersebut.
Ketika Lin Yue melihat lawan yang di maksud Ling Tian, dia pun merasakan sedikit gugup. Itu adalah Beruang Angin. Tingginya sekitar 5 meter dan kultivasinya berada pada tahap kelima Bintang Perak, namun kecepatannya setara dengan kultivator tahap keenam Bintang Perak.
Dan saat Lin Yue menatap ke arah Ling Tian, dia hanya melihat Ling Tian mengangkat tangannya dan bersorak memberi semangat kepadanya. Dia pun hanya bisa menghela napas panjang dan turun dari kudanya, lalu segera mengeluarkan pedang dari Cincin Ruangnya.
Beruang Angin yang melihat Lin Yue datang mendekatinya, seketika menyerang dengan cepat ke arahnya. Sedangkan untuk Lin Yue yang sejak awal telah waspada, langsung menghindar dan menebaskan pedangnya ke tubuh Beruang Angin tersebut.
Pertarungan mereka berlangsung lama, dan Lin Yue juga sudah mulai terlihat kehabisan energi Qi-nya. Tapi dia juga telah dapat membaca setiap pola serangan yang dilancarkan oleh beruang itu.
Ketika Beruang Angin tersebut lengah, Lin Yue langsung menusuk jantungnya. Kemudian ia mengambil inti dari sang Beruang Angin, lalu memasukkan tubuhnya ke dalam Cincin Ruangnya. Setelah itu, Lin Yue pun duduk bersila untuk mengembalikan kekuatan energi Qi-nya.
Ling Tian dengan sabar menunggunya sambil terus berjaga di sampingnya. Beberapa saat kemudian, Lin Yue telah selesai memulihkan energi Qi-nya, lalu melihat ke arah Ling Tian. Jauh di dalam hatinya, dia merasakan kehangatan yang tak bisa dijelaskannya.
"Jangan menatapku seperti itu! Aku tahu kalau aku sangat tampan," kata Ling Tian yang langsung naik ke atas kudanya.
"Ciiiihhh!" cibir Lin Yue yang juga segera melompat naik ke atas kudanya.
Mereka pun terus masuk ke dalam Hutan. Beberapa Binatang Roh tingkat 2 yang mereka temui, semuanya dikalahkan oleh Lin Yue. Jika Binatang Roh tingkat 2 yang kultivasinya berada pada tahap ketujuh sampai tahap kesembilan Bintang Perak, Ling Tian akan sedikit membantu Lin Yue untuk mengalahkannya.
Tak terasa, mereka telah berada selama 5 hari di dalam Hutan Terlarang. Tiba-tiba, keduanya merasakan hawa membunuh yang kuat menerjang ke arah mereka. Kuda yang mereka tunggangi juga telah melompat-lompat ketakutan.
Tubuh Lin Yue menjadi dingin dan gemetar, tetapi itu hanya berlangsung sejenak saja. Karena kemudian dia merasakan aura yang kuat dan sangat nyaman melindunginya. Kuda mereka pun akhirnya tenang kembali.
"Sepertinya, giliranku telah tiba." Setelah mengatakan itu, Ling Tian langsung menghilang dari atas kudanya dengan kecepatan yang tidak mampu dilihat oleh mata Lin Yue.
Hanya dalam sekejap, Ling Tian telah sampai di depan Binatang Roh yang mengeluarkan hawa membunuh tadi. Itu adalah Piton Pelahap Jiwa, Binatang Roh yang kultivasinya berada pada tahap kelima Bintang Emas. Besarnya seperti sebuah tong dan panjangnya sekitar 20 meter.
Ling Tian sebenarnya bisa membunuhnya hanya dengan satu pukulan saja. Tetapi dia ingin melatih teknik pertarungannya sendiri. Ling Tian hanya menggunakan 30% dari kekuatannya dan mencoba mengimbangi setiap serangan yang dilancarkan oleh piton tersebut.
Setelah 1 jam berlalu, Ling Tian pun mengakhiri pertarungannya. Kemudian memasukkan piton itu ke dalam Cincin Ruangnya, lalu dia segera kembali ke tempat Lin Yue yang menunggunya dengan cemas.
Lin Yue tersentak saat melihat Ling Tian telah duduk kembali di atas Kuda. "Syukurlah dia tidak terluka," pikir Lin Yue setelah melihat Ling Tian yang dalam keadaan baik-baik saja.
"Apakah kamu ingin beristirahat? Hari sudah mulai gelap dan sebentar lagi akan malam. Binatang Roh yang akan kita hadapi nanti akan semakin kuat," ucap Ling Tian sambil menatap Lin Yue.
"Baiklah," Lin Yue pun mengangguk setuju.
Ling Tian kemudian membawa Lin Yue ke gua tempat sarang persembunyian Piton Pelahap Jiwa. Setelah sampai, Ling Tian lalu menutup gua dengan Formasi Penyegelan.
"Haaahhh! Apakah dia juga seorang Master Formasi?" Mulut Lin Yue ternganga melihat tindakan Ling Tian tersebut.
"Keluarkan semua Ramuan Roh yang telah kamu beli!" perintah Ling Tian kepada Lin Yue.
Lin Yue bingung sejenak namun tetap mengeluarkan Ramuan Roh dari Cincin Ruangnya.
Ling Tian kemudian mengambil seluruh Ramuan Roh tersebut dan itu semua adalah bahan-bahan untuk membuat Pil Kondensasi Roh yang sangat dibutuhkan oleh kultivator Bintang Perak.
Selanjutnya, Ling Tian mengeluarkan Api Ilahi dari tangannya, lalu dia mulai menghilangkan semua kotoran pada Ramuan Roh itu. Setelah beberapa menit, Ling Tian kemudian membentuk pil dan menambahkan setetes Susu Stalaktit. Lima menit kemudian aroma pil memenuhi gua.
Ling Tian membuat 10 butir Pil Kondensasi Roh dari seluruh Ramuan Roh tersebut dan semuanya juga memiliki efektivitas 100%. Jika Alkemis lainnya mungkin hanya bisa membuat 2 butir pil dari bahan-bahan itu.
Lin Yue hanya bisa terpana melihat cara Ling Tian yang meramu pil tanpa menggunakan Kuali Pil seperti Alkemis pada umumnya, dan kecepatan membuat pilnya sangat menentang akal sehatnya.
"Ternyata dia juga seorang Alkemis! Apakah dia Maha Tahu? Dasar Monster," lagi-lagi Lin Yue dibuat takjub oleh Ling Tian dan hanya bisa mengutuk di dalam hatinya.
"Segera makan pil ini, aku akan membantumu menaikkan tingkat kultivasimu," kata Ling Tian kemudian memberikan semua pil itu kepada Lin Yue.
Lin Yue mengambil pil dan merasakan energi yang kuat dari setiap pil tersebut. Dia segera memasukkan 9 butir pil lainnya ke dalam Cincin Ruangnya, lalu menelan 1 butir pil yang tersisa dan langsung duduk bersila.
Ling Tian pun ikut duduk bersila di belakang Lin Yue, selanjutnya tangannya ditempelkan di bahu Lin Yue untuk membantunya menyerap energi dari pil itu dengan menggunakan Teknik Dewa Naga Surgawi miliknya.
Tubuh Lin Yue tersentak kaget saat Ling Tian memegang bahunya, tapi setelah itu dia merasakan energi hangat memasuki tubuhnya.
Esensi pil dengan sangat cepat menyebar keseluruh tubuh Lin Yue melalui Meridian-nya. Dia merasakan sensasi yang sangat kuat mengisi Dantian-nya.
Sekitar 1 jam kemudian, kultivasi Lin Yue sudah berada dipuncak kelima Bintang Perak dan sedikit lagi dia akan menerobos.
BANG
Ledakan teredam terdengar dari dalam tubuh Lin Yue dan energi yang kuat juga terpancar keluar dari tubuhnya. Dia akhirnya berhasil menerobos ke tahap keenam Bintang Perak.
Lin Yue tidak pernah menyangka, baru beberapa hari yang lalu dia menerobos ke tahap kelima Bintang Perak, sekarang dia menerobos lagi ke tahap keenam Bintang Perak. Setelah beberapa hari mengikuti Ling Tian, dia tidak pernah berhenti dibuat takjub olehnya.
Ling Tian kemudian membantu Lin Yue untuk mengonsolidasikan pondasi kultivasinya. Dalam waktu 3 jam, kultivasi Lin Yue pun telah stabil di tingkat keenam Bintang Perak.
"Kekuatanku masih sangat rendah dan inilah batas yang mampu kulakukan untuk saat ini," kata Ling Tian membatin.
Kemudian bau busuk memenuhi gua dan itu berasal dari tubuh Lin Yue.
"Menjauh dariku!" Lin Yue tiba-tiba berteriak mengagetkan Ling Tian.
Ling Tian terkejut dan ingin tertawa melihat tingkah Lin Yue tersebut.
"Inilah akibatnya kalau kamu menelan pil yang penuh dengan kotoran. Mulai sekarang, kamu hanya diperbolehkan menelan pil buatanku," ucap Ling Tian sambil menggelengkan kepalanya, lalu berjalan menjauh dan duduk membelakangi Lin Yue.
"Jangan pernah coba-coba untuk berani berbalik ke belakang! Jika kamu mengintip, aku akan mencungkil matamu!"
Lin Yue segera berlari ke sudut gua lalu mengeluarkan tong berisi air dari Cincin Ruangnya dan berencana untuk mandi.
"Dasar perempuan! Di dalam Cincin Ruangnya saja ada bak mandi," meluh Ling Tian dalam hatinya yang bisa mengetahui apa yang dilakukan Lin Yue.
Kemudian Ling Tian pun duduk bersila, lalu menutup matanya dan memulihkan kekuatanya yang terkuras saat membantu Lin Yue menerobos kultivasinya.
Lin Yue menggosok tubuhnya yang lengket dengan sisa-sisa kotoran obat yang dulu sering dikonsumsinya. Setelah menelan pil buatan Ling Tian, kotoran obat yang masih tersisa sedikit di dalam tubuhnya akhirnya sepenuhnya dibersihkan oleh pil tersebut.
Dia juga merasa aneh karena kulitnya menjadi lebih putih dan sangat lembut. Wajahnya pun menjadi semakin sangat cantik setelah dia melihatnya dari batu cerminnya.
"Apakah ini semua efek dari pil tersebut?" ucap Lin Yue membatin.
Setelah Lin Yue selesai mandi dan mengganti pakaiannya, dia kemudian duduk sambil menatap Ling Tian yang membelakanginya. Ada perasaan aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya dari dalam hatinya.
Ada perasaan nyaman yang tak terlukiskan saat dia berada dekat dengan Ling Tian.
"Apakah ini yang dinamakan?"
***
Terima kasih buat teman-teman yang telah memberikan LIKE dan VOTE nya serta memberikan RATING Bintang Lima, juga buat teman-teman yang telah berkomentar positif. Karena itu semua akan membuat Author lebih bersemangat dalam menulis Novel ini.
Terima kasih juga buat teman-teman yang telah menghargai karya Author dengan cara memberikan Tip.
Author juga doakan semoga sehat selalu buat semua pembaca, baik itu yang suka maupun yang tidak suka dengan Novel "LSM" ini.
Jika ada Typo dalam setiap chapter di Novel ini, mohon untuk di beritahukan kepada Author agar Author segera merevisinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
kamir
pil kondensasi
2024-10-04
0
Zoelf 212 🛡⚡🔱
gf
2024-04-09
0
Jade Meamoure
belum apa" dah ada perempuan Thor, jangan ada adegan Ina inu deh masih kecil juga
2024-01-29
6