CH-12 Kekasih suamiku di rumahku

Ricky menyimpan tabloid di meja kamar, dari kamar masih terdengar suara tangisan dan kembali suara barang barang di lempar. Ricky mengambil baju Renata di dalam lemari dan diberikan pada Alice.

“ Pakailah “ ucapnya. Alice terdiam, tapi akhirnya diterimanya baju itu.

Mata Ricky melirik pada tabloid tadi, dia heran kenapa tabloid itu ada noda merah? Di coleknya noda merah itu ternyata bau anyir darah. Seketika dia keluar dari kamar dan menghampiri Renata yang masih menangis, menelungkupkan kepalanya di antara lututnya yang menekuk. Ricky melihat tetesan tetesan darah dari tangan Renata bahkan juga sebagian bajunya sudah terkena noda darah.

Diapun jongkok dan meraih tangan Renata, akan melihat lukanya tapi ditepis oleh Renata. Rickypun berdiri mengambil kotak obat di kotak P3K. Dan kembali mendekati Renata.

Diraihnya tangan Renata yang kembali ditepisnya.

“ Kau terluka “ ujar Ricky.

“ Aku tidak peduli ! “ jawab Renata, kembali melipatkan tangannya di antara lututnya, darah semakin banyak yang menetes, seperih itu sama sekali tidak dirasakan Renata.

Akhirnya Ricky menarik tubuh Renata ke pelukannya, mendekapanya dan meraih paksa tangan Renata yang teluka. Sejenak Renata kaget dengan sikap Ricky, dia mencoba lepas tapi dekapan pria itu semakin kuat, akhirnya

dia terdiam saat Ricky mulai mengobati lukanya. Dengan telaten, dia melap luka luka itu dengan kapas basah yang ada di kotak obat, memberinya obat  dan menggulung tangan itu dengan perbak karena saking banyaknya luka goresan benda tajam.

Renata meringis menahan perih dilukanya. Tapi rasa sakitnya tidak terlalu terasa saat sadar tubuhnya berada

dalam pelukan Ricky, kepalanya bersandar di dadanya. Dia merasa sangat nyaman hingga sesaat terlupa akan apa yang sedang terjadi.

Sepasang mata basah menitikkan airnya turun ke pipi, menatap mereka di pintu kamar. Alice yang sudah berpakaian milik Renata berdiri terpaku melihat adegan itu.

Dia merasa cemburu dan sedih, melihat Ricky perhatian pada wanita yang dicintainya itu. Bahkan memeluknya dengan mesra.

Dia sangat kecewa, penantiannya bertahun-tahun hanyalah sia-sia, wanita itu kembali menarik perhatian kekasihnya.

Ricky sudah selesai mengobati luka Renata. Tapi dia belum melepaskan pelukannya. Istrinya itu sepertinya nyaman

bersandar di dadanya.

“ Kau salah faham. Kami tidak melakukan apa-apa, tadi Alice pingsan dan aku membawanya ke kamar, saat siuman, dia muntah dan muntahannya kena pada bajunya juga bajuku “ kata Ricky.

“ Huh, apa benar begitu ? Tetap saja menyebalkan melihat mereka di kamar posisi seperti itu “ batin Renata.

Ricky membangunkan Renata dan mendudukannya di sofa.

“ Sementara ini, biarkan Alice tidur disini, malam ini saja, besok aku akan membawanya ke dokter “ kata Ricky, membuat Renata mendelik sebal, kenapa Ricky harus perhatian pada wanita itu. Tapi kemudian dia tersadar kalau yang selama ini menemani Ricky saat terpuruk adalah Alice, sangat egois kalau dia menghalang-hangalinya. Akhirnya Renatapun hanya diam.

Ricky menelpon petugas cleaning service yang disediakan apartemen, untuk memberskan apartemennya yang

berantakan penuh barang pecah belah. Dilihatnya Renata tidur di sofa. Terdengar suaranya mulai teratur, dia terlihat lelah. Ricky masuk ke kamarnya, kini yang dilihatnya Alice sedang duduk disamping tempat tidur.

“ Kenapa kau tidak istirahat ? Malam ini kau tidur disini, besok aku antar ke dokter “ ujar Ricky, sambil mengambil bantal dan selimut yang ada di sofa yang suka digunakan Renata. Alice hanya menatap pacarnya itu dengan sendu, matanya terlihat bengkak. Ricky pun keluar kamar, menghampiri Renata yang tertidur, diberinya bantal dan diselimutinya dari bahu sampai kaki. Ditatapnya wajah Renata yang tertidur.

“ Kau tetap saja gadis yang manja “ gumamnya.

Diapun duduk di sofa sisi yang lainnya, menunggu cleaning service datang, karena pecahan pecahan itu berbahaya jika mengenai kaki.

Keesokan harinya, Renata bangun agak siang, sebentar lagi jadwal dia ke kantor. Dirasakannya tangan kanannya mulai terasa pedih. Dia mencium sesuatu yang harum di dapur, siapa yang memasak ?

Bergegas dilihatnya arah suara, ternyata Ricky sedang memasak bubur, sementara Alice sudah duduk di meja makan mengenakan bajunya, membuat Renata ilfeel dibuatnya, kenapa dia merasa iri melihat Ricky begitu perhatian pada Alice, menuangkan bubur pada mangkuk dan diberikan pada Alice.

“ Trimakasih “ ucap Alice. Renata mencibir dalam hati, dia itu suamiku, suamiku, kenapa kau begitu mesra pada suamiku,geramnya dalam hati.

“ Kau sudah bangun ? “ tanya Ricky, saat melihat Renata berdiri di pintu dapur.

“ Aku akan pergi ke kantor “ jawab Renata, diapun segera meninggalkan mereka berdua. Dia tidak tahan melihat mereka begitu akrab tertawa-tawa, menyebalkan.

Segera dia mandi dan berganti pakaian, cepat-cepat mau berangkat, saat Ricky masuk kamar.

“ Kau akan berangkat ? “ tanya Ricky.

“ Iya “ jawab Renata, sambil meraih tasnya yang menggantung di kapstok.

“ Aku akan mengantar Alice ke dokter “ ucap Ricky.

“ Kau tidak perlu ijin padaku, lakukan saja apa yang kau mau “ kata Renata ketus, lalu berjalan melewati ricky keluar dari kamar itu tanpa bicara apa-apa lagi.

Di kantornya,Renata sama sekali tidak bisa focus bekerja, yang dikerjakannya salah lagi salah lagi, sampai dia beberapa kali ditegur bosnya.

“ Kau kenapa ? “ tanya Talita, melihat Renata bolak balik ke ruangan bosnya dengan wajah murah.

“ Ada yg kau fikirkan ? “ tanya Talita lagi. Renata hanya menarik nafas panjang.

“ Gimana kalau nanti kita makan siang di kedai bakso ? Aku ingin mencicipi es kelapa mang Udin “ ajak Talita. Renata hanya mengangguk.

Tiba waktu makan siang, Renata dan Talita sudah berada di kedai bakso yang tidak terlalu jauh dari kantornya.

“ Katakan padaku sebenarnya ada apa ? “ tanya Talita, sambil melihat pada tangan Renata yang di perban.

“ Wanita itu ada dirumahku “ jawab Renata.

“ Wanita yang mana ? “

“ Itu pacarnya suamiku “

“ Kok bisa ? “

“ Dia sakit, bahkan dia tidur dikamarku, dan aku yang tidur di sofa “

“ Gila !! Tidak waras apa suamimu ? kau kan istrinya, kenapa wanita itu yang dikamarmu ? “

“ Ternyata Ricky berjanji pada wanita itu diperbolehkan menikah denganku asal tidak menyentuhku, dia memang berencana menyakitiku dengan menikahiku, padahal dia akan menikah dengan wanita itu “

“ Sialan banget suamimu itu. Lebih baik kau minta cerai saja. Buat apa menikahi suami yang punya niat balas dendam pada kita. Buat Apa ? “

“ Tapi dia sudah menyentuhku…dia laki-laki pertama buatku. Aku sulit meninggalkannya “ ucap Renata, lirih, air mata mulai menitik di pelupuk matanya.

“ Bagaimana kalau aku cerai ternyata kemudian aku hamil ? Terus dia menikah dengan wanita itu ? Hancur sudah

hidupku, bayiku “ Renata mulai terisak, mencoba menahan tangis, karena ini ditempat umum. Hanya airmatanya yang menetes tak tertahankan.

“ Apa kau mencintai suamimu ?

“ Mau cinta atau tidak, kami sudah menikah. Rasanya sangat kejam saja dia menikahiku, merenggut kehormatanku, kemudian meninggalkanku, laki-laki macam apa seperti itu “

“ Kau benar. Seharusnya wanita itu yang pergi dari kehidupan suamimu “

“ Suamiku sangat menyayangi wanita itu. Bahkan tadi pagi dia membuatkan bubur untuk wanita itu “

“ Kau paksa suamimu membuat pilihan, milih kau atau wanita itu. Percuma pernikahan dipertahankan kalau ada pihak ketiga “

“ Aku bingung, aku menikah belum lama, masa harus bercerai, apa kata orangtuaku “ keluh Renata.

“ Kalau kau tersakiti, orangtuamu pasti mengerti “ ujar Talita, menghabiskan baksonya yang hanya tinggal kuah.

“ Kau kan belum bicara pada suamimu. Siapa tahu ternyata suamimu memilih meninggalkan wanita itu “ lanjut Talita.

“ Suamiku berutangbudi pada wanita itu. Saat dia patah hati olehku, wanita itu yang membantunya bangkit dan

merubahnya menjadi seperti sekarang. Menikah denganku itu diluar rencana, dia baru tau aku yang dijodohkan dengannya saat melihat foto yang diperlihatkan orangtuanya “ jelas Renata.

“ Iya sih, sebenarnya ikatan suamimu dengan wanita itu sudah kuat, sementara padamu hanya cinta masalalu yang

menyakitkan. Belum tentu dia kembali mencintaimu seperti dulu, dan selamanya pernikahanmu penuh penderitaan “

“ Jadi menurutmu aku harus bagaimana ? Aku tidak iklas dia menyentuhku lalu meninggalkanku “

“ Nanti kau coba bicara dengan suamimu, biar kamu tau apa yang difikirkan suamimu. Kalau kau tidak iklas berpisah dengan suamimu, dan ternyata suamimu ingin meninggalkanmu, kau bisa apa ? “ ujar Talita, menatap wajah Renata lekat-lekat.

“ Ya kau benar, aku harus menerimanya walaupun pahit “ ucap Renata.

“ Benar. Kau semangat ya. Jangan bersedih terus “

Tiba-tiba hp Renata berbunyi, dilihatnya nomor Aditya yang muncul.

“ Ada apa ? “ tanya Renata pada aditya.

“ Apa aku tidak salah lihat ya ? Aku melihat Ricky bersama wanita di rumahsakit, kebetulan aku baru mengantar ibuku control “ jawab Ricky.

Renata hanya terdiam.

“ Jangan katakana kau tau semua ini. Wanita itu pacarnya bukan ? “ tanya Aditya lagi.

Airmata Renata mulai menitik, tidak sanggup berkata-kata, dia takut jika dia bicara, tangisnya akan pecah.

“ Mereka sangat mesra sekali. Halo..halo…Renata..kau masih ada disana kan ? Aku ingin tau ada apa dengan

pernikahanmu ! Jangan katakan Ricky menikahimu untuk membalas perbuatan kita dulu “

Renata sudah tidak sanggup bicara lagi, dia hanya  menutup telpon dan terisak.

“ Ada apa ? Siapa yang menelpon ?” tanya Talita.

“ Aditya, melihat Ricky bersama wanita itu di rumahsakit “ jawab Renata, mengusap airmata yang membasahi pipinya.

Talita hanya bisa memeluk Renata dan mengusap punggungnya, tanpa bicara apa-apa lagi.

**********************

Terpopuler

Comments

YaNaa Putra Umagap

YaNaa Putra Umagap

hancur hati ku....💔💔💔

2021-10-11

1

Nihayah Azza

Nihayah Azza

hancurrrrr

2021-10-09

1

Fitri Anwar ALfhyank

Fitri Anwar ALfhyank

😭😭😭😭

2021-09-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!