“ Bangun bangun bangun! “ teriak suara seorang pria memekakkan telinga.
Renata yang tadi malam tidur larut malam, benar benar masih merasa mengantuk. Dilihatnya sumber suara, Ricky sudah berdiri disampingnya dengan raut muka yang masam.
“ Dasar anak manja ! Jam segini masih tidur. Bangun ! Buatkan aku sarapan ! “ bentak Ricky dengan kasar.
Renata tersentak kaget, mendengar bentakan dari Ricky.
“ Tidak bisakah kau berbicara lembut padaku ? “ ucap Renata, ditengah kantuknya.
“ Untuk apa bicara lembut pada wanita sepertimu ? “ balas Ricky.
Renata menatap Ricky yang sudah berpakaian rapih.
“ Kau mau berangkat kerja ? Baru kemarin kita menikah, apakah kau tidak mengambil cuti “ ucap Renata.
“ Aku ada janji dengan pacarku hari ini “
“ Ap..apa ? “ Renata benar benar kaget mendengarnya, mata yang tadi mengantuk terbelalak membulat.
“ Kenapa kau kaget ? Cepat buat kan aku sarapan ! “ seru Ricky, sambil keluar dari kamar.
Renata mematung masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Ricky, yang kini menjadi suaminya ternyata punya pacar ? Ya Tuhan, kenapa permikahannya seburuk ini ?
“ Renataaaa….Cepat ! “ terdengar lagi teriakan dari suaminya di ruang tengah.
Renata segera keluar kamarnya, dilihatnya Ricky sedang membaca Koran, sambil menyalakan tv nya.
“ Apa aku tidak salah dengar ? Kau sudah menjadi suamiku dan kau masih punya pacar ? “ tanya Renata, bukannya ke dapur malah menghampiri Ricky.
“ Apanya yang salah ? Kau juga jadi pacarku ternyata kau pacaran dengan Aditya “ jawab Ricky, tersenyum sinis.
“ Itu..itu berbeda “ ucap Renata, sudah mulai merasa tidak nyaman.
“ Apa bedanya ? Kau menduakan aku, akupun menduakanmu “ balas Ricky dengan enteng.
“ Kita ini sudah menikah, tentu saja berbeda dengan pacaran “
“ Bedanya apa ? Karena dulu kita hanya pacaran jadi bebas menduakanku ? Dan sekarang kita menikah aku tidak boleh punya pacar ? Egois sekali “ cibir Ricky. " Oh aku lupa, pacar pura-pura " lanjut Ricky.
“ Sudahlah aku tidak mau berdebat, pacarku sudah menunggu, cepat buatkan sarapan “ ucap Ricky,
kepalanya kembali tertunduk pada korannya.
Mata Renata sudah mulai berkaca-kaca, tapi ditahannya, dia tau Ricky akan mencemoohnya lagi kalau terlihat menangis. Sikap pria itu benar-benar menyakitinya.
Renata memasak nasi goreng, dengan airmata yang perlahan menitik di pelupuk matanya. Kenapa airmata
itu tidak bisa dibendungnya. Dia memang bersalah pada Ricky, tapi tidak bisakah semua itu dianggap tidak ada ? Dan memulai pernikahan ini dengan sesuatu yangbaik ?
“ Renata ! Kau memasak apa tidur ? Lama sekali ! “ teriak Ricky.
Indira memberengut kesal, kenapa pria itu selalu berteriak, padahal dulu dia pendiam, jarang bicara, melakukan apapun yang dia suruh, kini sebaliknya pria itu yang menyuruh nyuruhnya dengan kasar.
“ Iya ini juga sudah beres “ jawab Renata sambil menghapus airmatanya. Segera dipindahkannya nasi goreng di ketel ke dalam piring di atas meja makan.
Ricky segera menuju dapur dan duduk di meja makan. Dilihatnya menu di atas meja.
“ Kau memberiku makanan apa ini ? “ bentak Ricky.
“ Nasi goreng “ jawab Renata. “ Aku tidak tau kesukaanmu apa “ lanjutnya.
“ Tentu saja karena dulu kau Cuma pura pura jadi pacarku, mana peduli kau apa yang aku suka dan tidak suka “ gerutu Ricky. Sambil menyiduk nasi goreng dengan sendoknya, dimasukkan ke mulutnya.
Tiba-tiba Ricky memuntahkan nasi goreng ke lantai.
“ Puih !! Makanan apa ini ? Apa kau tidak bisa memasak ? “ tanya Ricky, mengelap mulutnya dengan tisu.
“ Apakah tidak enak ? Aku tidak pernah memasak “ ujar Renata merasa tidak enak.
“ Iya aku lupa, kau gadis manja yang urakan “ ucap Ricky lalu bangun dari duduknya, pergi meninggalkan dapur dan tidak berapa lama terdengar suara pintu apartemen dibuka lalu ditutup dengan keras. Brukkk!!
Sepeninggalnya Ricky, Renatapun tak bisa menahan tangisnya lagi, diapun menangis sesenggukan di ruang makan. Entah sampai kapan sikap Ricky kasar padanya, tapi dia harus bersabar, semua karena salahnya, dulu Ricky begitu baik dan perhatian apapun yang dimintanya semua diturutinya, si cupu itu tidak pernah membantah sekalipun.
Entah berapa lama Renata tertidur di sofa ruang tengah, saat terdengar suara pintu apartemen dibuka. Renata bangun dari tidurnya dan di lihatnya Ricky masuk bersama seorang wanita.
Wanita itu tampak begitu cantik, tubuhnya tinggi semampai dengan body yang langsing, memakai gaun yang begitu ketat di tubuhnya yang bodygoal. Renata saja yang rajin body building tidak sebagus itu.
Renata menatap kedatangan mereka, dengan tidak lepas dari menatap wanita itu. Entah kenapa hatinya terasa tidak enak melihat wanita itu bergelayut manja di lengan suaminya.
“ Kau kembali ? Dia siapa ? “ tanya Renata.
Ricky tidak menjawab, berjalan menuju dapur sambil menggulung lengan kemejanya sampai sesiku.
Wanita itu berbalik menatap Renata, tersenyum sinis, sambil duduk di sofa, menumpangkan kakinya sebelah.
“ Aku pacarnya Ricky “ kata kata yang tidak ingin didengar Renata keluar dari mulut wanita itu.
“ Apa ? Kau pacarnya ? Dengan entengnya kau bicara begitu pada istrinya ? “ bentak Renata, amarahnya tidak terbendung lagi melihat kelakuan wanita itu.
Diapun segera menyusul Ricky ke dapur, pria itu sedang menuang minuman ke gelas, lalu meminumnya.
“ Kau membawa pacarmu kesini ? Kau keterlaluan ! “ maki Renata.
Ricky mendekati Renata, tangan kanannya masih memegang gelas.
“ Apa masalahnya ? Sebelum kau kesini, dia yang lebih sering kesini “ ucapnya tanpa rasa bersalah, lalu berjalan menuju ruang tengah.
Renata mengikutinya dari belakang, mendekati wanita yang duduk bersandar di sofa itu. Ditariknya tangannya dengan keras.
“ Pergi ! keluar ! Aku tidak mau melihatmu disini ! “ teriaknya, menyeret wanita itu menuju pintu.
“ Hei apa yang kau lakukan ? Tanganku sakit ! Sayang, tolong aku ! “ Wanita itu menoleh kearah Ricky, sambil menarik tangannya dari cengkraman Renata. Pria itu langsung menarik tangan Renata, melepaskanya dari
tangan wanita itu.
“ Ternyata kau masih saja kasar seperti dulu “ ucap Ricky.
“ Aku tidak suka kau membawa pacarmu kesini ! “ teriak Renata, menatap pria itu dengan tajam.
Wanita itu memeluk lengan Ricky dengan sengaja, menempelkan wajahnya di bahu pria itu.
Ricky menoleh pada wanita disampingnya. “Sayang, kau tunggu di mobil, sebentar lagi aku turun “ ucapnya dengan lembut, membuat seluruh tubuh Renata terbakar. Pria itu bermanis manis dengan pacarnya di depan
matanya.
Wanita itu mengambil tasnya, melirik pada Ricky dan pada Renata.
“ Aku menunggu di mobil, “ ucapnya sambil menunjukkan kunci mobilnya Ricky ang berada di tangannya.
Ricky meraih pinggang wanita itu dan mencium bibirnya, mereka berciuman mesra di depan mata Renata.
“ Stop ! Kalian tidak tau malu berciuman di depanku ! “ Renata menarik tangan wanita itu sampai ciuman mereka terlepas. Dia benar benar merasa marah dan muak melihat kemesraan Ricky dengan pacarnya.
Kemudian mendorong wanita itu keluar pintu. “ keluar ! “ makinya, dan menutup pintu dengan keras. Terdengar umpatan wanita itu dari balik pintu.
Renata menatap Ricky dengan tajam, “ Kau keterlaluan ! “ bentaknya.
“ Jangan lupa, kaupun melakukan yang sama dengan aditya, bahkan bukan sekali, dua kali, tiga kali, entah berapa kali, kau melakukannya sengaja di depanku ! “ Ricky balik membentak Renata, membuat Renata terdiam.
“ Kau tau perasaanku waktu itu ? “ tanya Ricky lagi, berjalan mendekati Renata.
“ Hancur ! “ lanjut Ricky. “ Kau melecehkanku ! “ ucapnya lagi kemudian berbalik menuju kamarnya , mengambil hp nya yang tertinggal. Kembali ke ruang tengah, dilihatnya Renata sedang duduk menangis, meratapi pernikahannya yang buruk.
Tanpa bicara apa-apa, Ricky keluar meninggalkan apartemennya, tanpa memperdulikan Renata.
Tangis Renata belum reda sepeninggalnya Ricky, dia masuk ke kamarnya, mengambil koper disimpan di atas tempat tidur, dan mengemasi pakaiannya.
Duduk termenung di samping tempat tidur. Dia tidak bisa melanjutkan pernikahan seperti ini. Tapi apa nanti kata orangtuanya kalau dia pulang ke rumah ? Di usia pernikahannya yang baru sehari ? Renata mendesah pelan.
Akhirnya dia memutuskan untuk mencari kos kosan saja. Di telponnya sahabatnya, Talita, yang satu kantor dengannya. Sahabatnya itu begitu kaget mendengar Renata memintanya mencarikan kos kosan.
“ Kau becanda ? Kau baru menikah kemarin ! “ ujar Talita terdengar kaget di telinganya.
“ Aku serius “ ucap Renata.
Talita melihat jam tangannya, sebentar lagi jam istirahat.
“ Baiklah, aku akan menjemputmu, sebentar lagi jam istirahat. Dimana alamat apartemenmu ?
“ Di XXXX “
“ Wuih ! Itu sih apartemen elit. Si tampan itu sangat kaya rupanya. Sangat disayangkan kalau kau meninggalkannya “
“ Sudahlah, cepat jemput aku secepatnya “ Renata menutup telepon.
Dia segera berganti pakaian dan membereskan isi kopernya yang tadi belum selesei.
***********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Gusty Ibunda Alwufi
benar tuh renata mendingan pergi tinggalin suami pendendam begitu .
2022-08-04
1
English Butarbutar
pelajaran berharga dari cerita ini
2022-01-18
1
🐝⃞⃟𝕾𝕳]Feny🐧²⁴ଓε🦅ᵀᵀ°𝕽𝖈⃞⃟
👍👍👍👍👍👍
2021-10-26
1