Jadian kata Fiona.

"Hah? Apa kamu bilang?" ulang Kris. Matanya bahkan melotot saat mengatakan itu. Tak pernah terbayangkan di otaknya yang cerdas bahwa akan ada masa dimana seorang gadis SMA berseragam menyatakan cinta sembari menyodorkan martabak.

"Iya, Mas. Saya siap jadi istri Mas Kris. Saya bahkan gak masalah punya anak tiri seperti Theo," ulang Fiona dengan mantap. Mukanya bahkan berseri saat mengatakan itu.

Sementara itu, Theo yang ada di belakang Fiona kembali dibuat tergemap. Hanya saja kesadaran cepat menghampiri, dia pun bergegas menarik tangan Fio hingga Fio menatapnya yang menahan kesal.

"Heh, lo gila? Kira-kira, dong! Kalo mau gila jangan di sini!"

"Aku gak gila. Aku itu waras, Theo. Wajar kan kalo aku naksir duda? Yang gak wajar itu naksir suami orang," balas Fiona. Agak kesal sebenarnya, tapi demi menjaga images calon ibu sambung yang baik dia pun terpaksa menelan kekesalan dan tetap mengukir senyum ramah.

"Heh, walaupun duda, bokap gue itu kagak bakalan demen sama cewek centil kayak lo ini!" balas Theo makin sengit.

"Emang apa bedanya? Aku perempuan, punya dua gunung kembar sama muara yang siap dialiri. Aku jamin bisa ngelakuin tugas biologi ke Mas Kris dengan bener. Lalu apa masalahnya?"

Tak ayal, Kris yang sedang menenggak air putih langsung tersedak. Lagi-lagi dia dibuat mati kata karena ocehan Fiona yang bisa dibilang to the poin. Dia tatap dua remaja itu lantas mendekatinya.

"Theo tenanglah, jangan emosi," ucap Kris. Ditepuknya pundak Theo lalu berhadapan dengan Fiona yang kembali merekahnya senyum optimis.

"Siapa namamu?"

"Fiona, Mas. Jangan lupa lagi ya," balas Fio.

Kris sampai menelan ludah. Dipindainya Fio dari atas sampai bawah, sekilas tidak ada yang salah. Fio sama seperti remaja lain. Yang membedakan adalah tingkat adrenalin. Bisa-bisanya melakukan hal gila tanpa berkedip sama sekali.

"Gini, Fio. Soal perasaan kamu ke saya itu, saya ucapkan terima kasih. Terima kasih karena menyukai saya."

"Dih, Mas Kris gitu aja pake makasih. Gak usah sungkan juga. Aku itu gak butuh ucapan makasih dari kamu. Aku cuma butuh kata sah dari para saksi sama penghulu."

Mendengar itu Theo yang ada di belakang Kris pun meradang. Dia maju hendak menghardik, tapi dicekal Kris. Dia beri sang anak tiri dengan kerjapan mata, seolah ingin mengatakan, "kamu tenanglah."

"Bukan begitu maksud saya Fiona," balas Kris. Penuh penekanan tapi berusaha agar tak terlihat kentara kalau sedang kesal. Dia tatap lagi Fiona lamat-lamat, lantas kembali berkata, "Kamu dengar dulu. Entah apa yang kamu dengar diluaran sana, tapi itu gak bener. Saya memang duda, tapi saya lagi gak nyari istri."

"Kalau gitu saya siap kok jadi ibu. Ibu dari anak-anak kita."

Dahi Kris langsung mengkerut. Ini anak gimana sih ngasih taunya. Kok gak ngerti-ngerti, batin Kris. Dia tarik napas panjang-panjang.

"Saya lagi gak nyari istri atau ibu. Jadi tolong jangan seperti ini, ya. Gak baik. Kamu masih sekolah jadi fokus dulu dengan sekolah."

"Oke, aku paham. Itu artinya Mas bakalan nikahin aku pas aku lulus."

Mata Kris membulat begitupun Theo.

"Ini kamu yang jadi saksi ya Theo. Daddy kamu udah ngelamar aku barusan. Dan buat Mas Kris, aku bakalan upayain kalau hubungan backstreet kita ini berjalan lancar sampai halal."

Kedua lelaki itu saling tatap. Sialnya saat hendak menyanggah Fio sudah keduluan pergi dari sana. Kini tinggallah Kris yang menyugar rambutnya dengan kasar.

"Tuh, kan. Daddy itu memang harus cari istri biar gak ngundang makhluk astral kayak dia," sungut Theo dengan wajah merah.

"Tapi Daddy belom punya niat nikah lagi, Theo ...."

"Minimal pacaranlah, Dad. Biar dia gak makin gila," balas Theo. Dengan langkah panjang dia tinggalkan Kris yang semakin frustrasi. Bagaimana tidak, kedatangan Fio yang tak diundang menggemparkan hidupnya yang tenang. Kini sang anak juga marah padanya.

"Ya Tuhan, gimana ceritanya kok bisa jadi ribet begini?"

Sementara itu, di depan pintu rumah Kris, terlihat Fio merosot lemah. Dia tekan dadanya terpompa lebih cepat, lantas mengelap keringat yang bercucuran. "Bagus, Fio. Bagus. ini adalah cara ampuh buat dia nerima kamu. Ayo, pepet terus. Salah siapa punya tampang kelewat ganteng?"

Terpopuler

Comments

Eka Chusnul Msi

Eka Chusnul Msi

ya ampun, sampe kering gigiku 😁😁🤣🤣

2023-03-01

0

wen cavan

wen cavan

wuih...Fio kelewatan gercepnya..lanzutkan!!

2022-04-12

0

Anie Jung

Anie Jung

Ada ya orang kayak Fio 🤣🤣🤣🤣

2022-04-08

2

lihat semua
Episodes
1 Apes.
2 Balas dendam.
3 Silau karena cinta.
4 Murid baru.
5 Masalah Budi
6 Dia bokap gue
7 Sepak terjang Daisy.
8 Penguntit
9 Masa lalu Kris
10 Ibu sambung.
11 Jadian kata Fiona.
12 Nasi goreng spesial.
13 Antara evolusi dan reproduksi.
14 rencana
15 Membujuk
16 Belajar bareng calon anak.
17 Rencana yang gagal.
18 Empat mata
19 Gombal
20 remedial
21 Kepergok.
22 PERTENGKARAN
23 Masa lalu
24 Minggat.
25 Kencan.
26 Kencan pertama.
27 Pulang
28 Pilihan berat.
29 kurma
30 Hati ke Hati.
31 balas Budi.
32 Calon anak.
33 Gagal jantung.
34 Ketiduran
35 Kencan ketiga.
36 Tertimpa perasaan sendiri.
37 Rahasia terungkap
38 Perkelahian.
39 Perkelahian antar saudara
40 Kebenaran.
41 Masa lalu
42 Perjaka satu-satunya.
43 Sunat
44 Niat move on.
45 Berdamai dengan keadaan
46 Tekat bulat
47 Proses Move On
48 Kesempatan dalam kesempitan
49 Gagal jual ginjal.
50 Keluarga tajir.
51 Terpesona
52 Tembak.
53 Wajengan.
54 Satu Tim.
55 Nggak peka.
56 Promo hati.
57 Resmi pacaran.
58 Kris nyerah.
59 Buaya.
60 Dilema Kris.
61 Pertengkaran
62 Perjanjian.
63 Inget dosa
64 Rencana
65 Rencana sukses.
66 Kondangan
67 Ujian.
68 Abang Adek.
69 Kencan
70 Berantem.
71 Lari.
72 Pertemuan tidak terduga
73 Pengakuan.
74 Diskusi antara anak dan ayah.
75 telor
76 Obrolan dua beradik.
77 Nggak ada rasa.
78 CLBK. Cinta lama belom kelar
79 Hampir khilaf.
80 Menyerah.
81 Rendah diri.
82 Perpisahan.
83 Sandiwara.
84 Terbongkar
85 Kelulusan.
86 Hadiah.
87 Lamaran.
88 Tak terduga.
89 Galau
90 Pecundang.
91 Putus
92 Jangan panggil aku anak kecil, Tante.
93 Kualifikasi apa?
94 Lamaran.
95 Nikah sah.
96 Sah.
97 Resepsi.
98 Perubahan Kris.
99 Si cewe aneh.
100 Ending.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Apes.
2
Balas dendam.
3
Silau karena cinta.
4
Murid baru.
5
Masalah Budi
6
Dia bokap gue
7
Sepak terjang Daisy.
8
Penguntit
9
Masa lalu Kris
10
Ibu sambung.
11
Jadian kata Fiona.
12
Nasi goreng spesial.
13
Antara evolusi dan reproduksi.
14
rencana
15
Membujuk
16
Belajar bareng calon anak.
17
Rencana yang gagal.
18
Empat mata
19
Gombal
20
remedial
21
Kepergok.
22
PERTENGKARAN
23
Masa lalu
24
Minggat.
25
Kencan.
26
Kencan pertama.
27
Pulang
28
Pilihan berat.
29
kurma
30
Hati ke Hati.
31
balas Budi.
32
Calon anak.
33
Gagal jantung.
34
Ketiduran
35
Kencan ketiga.
36
Tertimpa perasaan sendiri.
37
Rahasia terungkap
38
Perkelahian.
39
Perkelahian antar saudara
40
Kebenaran.
41
Masa lalu
42
Perjaka satu-satunya.
43
Sunat
44
Niat move on.
45
Berdamai dengan keadaan
46
Tekat bulat
47
Proses Move On
48
Kesempatan dalam kesempitan
49
Gagal jual ginjal.
50
Keluarga tajir.
51
Terpesona
52
Tembak.
53
Wajengan.
54
Satu Tim.
55
Nggak peka.
56
Promo hati.
57
Resmi pacaran.
58
Kris nyerah.
59
Buaya.
60
Dilema Kris.
61
Pertengkaran
62
Perjanjian.
63
Inget dosa
64
Rencana
65
Rencana sukses.
66
Kondangan
67
Ujian.
68
Abang Adek.
69
Kencan
70
Berantem.
71
Lari.
72
Pertemuan tidak terduga
73
Pengakuan.
74
Diskusi antara anak dan ayah.
75
telor
76
Obrolan dua beradik.
77
Nggak ada rasa.
78
CLBK. Cinta lama belom kelar
79
Hampir khilaf.
80
Menyerah.
81
Rendah diri.
82
Perpisahan.
83
Sandiwara.
84
Terbongkar
85
Kelulusan.
86
Hadiah.
87
Lamaran.
88
Tak terduga.
89
Galau
90
Pecundang.
91
Putus
92
Jangan panggil aku anak kecil, Tante.
93
Kualifikasi apa?
94
Lamaran.
95
Nikah sah.
96
Sah.
97
Resepsi.
98
Perubahan Kris.
99
Si cewe aneh.
100
Ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!