Tidak terasa sudah dua bulan dan tidak terasa juga Cantika dan Rina kuliah di kampus yang sama. Rina yang melihat teman-teman kuliahnya tidak mau berteman dengan Cantika membuat dirinya juga ikut-ikutan tidak mau berteman dengan Cantika. Padahal dirinya kuliah di bayar oleh orang tua Cantika.
Cantika hanya diam saja tapi dalam hatinya bertekad untuk mengubah dirinya menjadi cantik dan langsing. Cantika setiap pagi selalu memakai pakaian tebal kemudian berlari mengelilingi mansion.
Awal olahraga Cantika merasa berat dan nafasnya tersengal-sengal tapi Cantika tidak menyerah. Istirahat sebentar kemudian belari lagi begitu pula dengan makan Cantika mulai mengurangi makanan.
Biasanya sehari lima kali makan Cantika mulai mengurangi makan secara bertahap. Orang tua Cantika mendukung keputusan Cantika dan menyewa pelatih agar keinginan Cantika untuk berubah bisa terwujud.
" Mami berat badanku seratus kilo turun lima kilo sekarang sembilan puluh lima kilo." Ucap Cantika tersenyum bahagia ketika melihat timbangan berat badannya turun.
" Bagus sekali padahal baru dua hari bagaimana kalau sebulan ya." Ucap mami Cantika
" Iya mami, Cantika tidak sabar supaya langsing agar tidak di hina oleh teman-temanku." Ucap Cantika
" Bagus sayang, mami tidak sabar untuk melihatnya." Ucap mami Cantika
" Oh ya bagaimana kuliahmu?" Tanya maminya.
" Sama saja mi setiap hari aku selalu di bully dan tidak punya teman." Ucap Cantika dengan wajah sendu.
" Kan ada sepupumu Rina jadi kamu ada temannya." Ucap maminya.
" Rina ikut - ikutan seperti mereka jadi Cantika tidak punya teman sedikitpun." Ucap Cantika sambil menahan air matanya.
grep
grep
Ke dua orang tuanya memeluk Cantika sambil mengusap punggungnya.
" Hiks... hiks... Dari kecil Cantika selalu di bully hingga Cantika kuliah." Ucap Cantika sambil terisak dan menangis di pelukan ke dua orang tuanya.
" Sst... maafkan mami yang membiarkanmu gendut seperti ini." Ucap maminya Cantika merasa bersalah
" Papi juga minta maaf." Ucap papinya.
" Kalau kamu mau lepaskan kacamata dan rambutmu jangan di kepang lagi." Ucap maminya sambil melepaskan pelukannya begitu pun dengan ke duanya.
" Tidak mami Cantika untuk sementara seperti ini sampai Cantika langsing barulah Cantika akan berubah." Ucap Cantika
" Lakukan apa yang ingin kamu lakukan dan kami sebagai orang tua selalu mendukungmu." Ucap maminya.
" Cantika kamu mau papi pilihkan pelatih bela diri?" Tanya papinya setelah lama terdiam.
" Mau papi, bagaimana kalau besok pulang kuliah Cantika latihan bela diri?" Tanya Cantika penuh semangat.
" Ok, papi akan panggil pelatih profesional buatmu." Ucap papinya Cantika.
" Sudah malam kita istirahat." Ucap maminya Cantika.
" Ok." Jawab mereka serempak
Cantika masuk ke dalam kamarnya begitu pula dengan ke dua orang tuanya berjalan ke arah kamarnya untuk beristirahat.
xxxxxxx
Besok paginya seperti biasa Cantika berangkat kuliah dengan masih berpenampilan culun dan memakai pakaian kemeja ukuran super jumbo.
" Itu lihat di cupu datang." Ledek mahasiswi..
" Hei cupu." Panggil mahasiswi lainnya.
" Cujege." Panggil mahasiswi lainnya lagi.
" Apa itu cujege?" Tanya mahasiswi temannya
" Cupu Jelek Gendut." Ucap mahasiswi tersebut.
" Hahahaha...." Tawa mereka serempak.
Cantika hanya diam tapi hatinya penuh semangat untuk mengubah takdir agar dirinya menjadi wanita cantik dan seksi agar mereka tidak menghina dirinya lagi.
" Dosen galak sudah datang." Ucap mereka serempak
Ruangan kampus yang tadi ribut kini langsung sunyi seperti kuburan karena dosen galak sudah datang mereka sangat takut jika ribut sedikit nilainya dikurangi. Dosen itu masuk bersama mahasiswa baru tampan membuat para mahasiswi menatapnya dengan tatapan lapar terlebih Rina matanya tidak pernah mau lepas menatap ketampanan mahasiswa baru tersebut.
" Kenalkan ini mahasiswa baru, kenalkan dirimu." Perintah dosen tersebut.
" Hallo kenalkan namaku Tio Pakusadewo saya pindahan dari luar negri." Ucap Tio
" Hallo..." Panggil mahasiswi serempak sambil melambaikan tangannya ke arah Tio kecuali Cantika.
" Diam!! Tio silahkan cari tempat duduknya." Perintah dosen tersebut
Tio melihat ke arah sekelilingnya dan hanya melihat satu kursi kosong. Tio berjalan ke arah Cantika dan duduk bersebelahan dengan Cantika membuat semua mahasiswi menatapnya dengan tatapan iri dan kesal terhadap Cantika.
" Boleh aku duduk di sini?" Tanya Tio
" Silahkan." Jawab Cantika singkat
" Terima kasih." Jawab Tio sambil tersenyum ramah tapi dalam hati ingin muntah melihat betapa jelek, gendut dan culun gadis yang berada di sebelahnya.
" Hari ini bapak akan mengadakan kuis, jika bisa menjawab bapak akan memberikan nilai plus tambahan di ujian kalian." Ucap dosen tersebut.
" Pak, selama ini yang bisa menjawab Cantika kalau begitu keenakan Cantika pak dapat nilai tambahan." protes salah satu mahasiswi.
" Betul itu pak, tidak adil namanya." Ucap mereka serempak.
" Makanya kalian itu belajar." Ucap dosen tersebut sambil menatap tajam ke arah para mahasiswa dan mahasiswinya.
Mereka langsung terdiam tanpa bersuara sedikitpun. Dosen itupun memberikan kuis dan hampir semua di jawab oleh Cantika. Cantika yang tidak enak hati karena hampir semua di jawabnya akhirnya berbicara pelan ke arah Tio untuk memberitahukan jawaban kuis yang diberikan oleh dosen tersebut.
" Bagus Tio, kamu anak baru bisa menjawab pertanyaan bapak." Ucap dosen itu dengan ada bangga.
Tio hanya tersenyum mendengar pujian gurunya.
( " Sepertinya Cantika bisa aku manfaatkan agar nilai-nilaiku bagus dan cepat naik tingkat. Aku tidak perduli di jelek, cupu dan gendut yang penting nilaiku bagus dan aku tidak perlu belajar jika menjadi kekasihnya. Ucap Tio dalam hati ).
Tidak terasa sudah dua jam dan waktunya istirahat. Mereka keluar ruangan termasuk Cantika dan Tio.
" Cantika, aku anak baru di sini maukah menemaniku makan bersama?" Tanya Tio sambil berjalan ke arah kantin dan diikuti oleh Cantika dari arah samping.
" Boleh." Jawab Cantika singkat dengan wajah terkejut karena baru kali ini dirinya di ajak makan bersama.
" Mahasiswa tampan lebih baik makan denganku saja jangan sama gadis cupu, jelek dan gendut." Ucap Rina sambil memeluk lengan Tio.
" Aku lagi ingin makan dengannya." Jawab Tio sambil melepaskan tangan Rina.
" Hei gadis cupu, jelek dan gendut pergi sana." Usir Rina
" Ba..." Ucapan Cantika terputus oleh Tio
" Aku ingin makan tidak ada yang bisa melarangku makan dengan siapa jadi kamu tidak berhak mengaturku." Ucap Tio sambil menatap tajam ke arah Rina
" Itu juga berlaku dengan kalian." Ucap Tio sambil menarik tangan Cantika.
Cantika terkejut tangannya di tarik oleh seorang pria dan dirinya sangat bahagia karena ada pria yang membelanya. Mereka masuk ke dalam kantin dan Tio memperlakukan Cantika seperti Cinderella. Menarik kursi untuk diduduki Cantika dan memesan makanan untuk mereka dan bukan itu saja Tio menyuapi Cantika membuat Cantika bahagia.
" Hei cupu, kamu memakai pelet ya sampai mahasiswa baru yang sangat tampan ini tunduk padamu." Ucap mahasiswi yang merasa iri dengan Cantika.
" Aku rasa Cantika pakai jasa dukun makanya mahasiswa tampan lengket sama Cantika." sambung mahasiswi lainnya.
" Ya betul." Jawab mereka serempak.
brak
" Bisa tidak aku makan dengan tenang!!" Bentak Tio sambil menggebrak meja.
Semua langsung terdiam tapi mata mereka menatap tajam ke arah Cantika. Tio dan Cantika mulai melanjutkan makannya dan lima belas menit mereka sudah selesai makan dan berjalan ke arah ruang kelasnya.
Sejak saat itu Tio selalu mendekati Cantika dan tidak memperdulikan ucapan teman - teman kampusnya. Tio selalu membantu Cantika jika ada orang yang membully Cantika membuat Cantika mulai menyukai Tio. Hingga tidak terasa hubungan mereka berjalan satu minggu.
" Cantika, waktu pertama kali kita bertemu aku suka padamu. Maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya Tio.
" Apakah aku tidak salah mendengar? kamu tampan dan banyak gadis yang tergila-gila padamu sedangkan aku gadis cupu, gendut dan jelek." Ucap Cantika tidak percaya.
" Kamu tidak salah dengar aku merasa nyaman bersamamu. Maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya Tio sambil mengeluarkan kotak dan membuka kotak tersebut dan berisi cincin berlian.
" Aku bersedia." Ucap Cantika
Tio tersenyum dan memasangkan cincin tersebut ke jari manis Cantika yang seukuran dua kali ibu jari Tio.
Sejak saat itu mereka berpacaran dan Cantika selalu memberikan soal - soal jawaban sehingga nilai - nilai Tio bagus semua membuat Tio tersenyum menyeringai. Hubungan mereka berjalan hampir berjalan tiga bulan dan Tio tidak memperdulikan ucapan teman-teman kuliahnya tentang Cantika.
Cantika yang sudah mulai langsing tetap memakai kemeja ukuran jumbo bahkan sengaja memakai pakaian lapisan sehingga terkesan Cantika masih gendut karena Cantika berencana nanti di hari ulang tahunnya akan memberikan kejutan kekasihnya.
" Cantika sayang, kamu sudah langsing kenapa masih memakai pakaian tebal?" Tanya maminya Cantika penasaran.
" Pada saat nanti Cantika ulang tahun Cantika akan merubah semuanya baik pakaian, rambut dan tidak memakai kacamata tebal lagi." Ucap Cantika
" Jika kamu melakukan itu semua ingat pesan mami jadi orang jangan sombong jika kamu sudah cantik dan seksi juga jangan pernah menghina atau merendahkan orang lain." Ucap maminya Cantika.
" Baik mami, mami dua hari lagi teman Cantika ulang tahun Cantika bingung mau ngasih apa." Ucap Cantika
" Jam tangan bagaimana?" Tanya maminya Cantika
" Boleh mam, besok pulang kuliah mau ke mall dulu." Ucap Cantika
" Sudah malam kita tidur sayang." Ucap maminya Cantika.
" Papi kemana mam?" Tanya Cantika
" Katanya lagi lembur, kamu istirahat saja dulu, besok kan kamu kuliah." Ucap maminya Cantika.
" Baik mam." Jawab Cantika.
Cantika menaiki anak tangga menuju ke arah kamarnya. Cantika berjalan ke arah kamar mandi untuk menyikat gigi dan membasuh wajahnya kemudian Cantika beristirahat karena besok Cantika kuliah.
Dua Hari Kemudian
Tidak terasa hari berlalu dengan cepat dan kini ulang tahun kekasihnya Tio. Cantika membawa kado jam tangan dan kue ulang tahun namun ketika hendak berangkat mami dan papinya memanggilnya.
" Cantika, hari ini adik sepupu mu Rina bertunangan jadi habis acara pertunangan kamu bisa ke tempat temanmu nanti biar kami yang akan mengantarmu." ucap maminya Cantika.
" Baik mami." Jawab Cantika patuh
Walau sebenarnya Cantika ingin pergi sendiri tapi Cantika sangat patuh dengan ke dua orang tuanya dan tidak pernah menolaknya. Ke dua orang tua Cantika dan Cantika berangkat ke rumah orang tua Rina.
Banyak tamu undangan datang namun Cantika membulatkan matanya ketika mengetahui siapa tunangan adik sepupunya.
" Tio kamu.." Ucap Cantika menggantungkan kalimatnya.
Cantika tidak menyangka di hari ulang tahun kekasihnya Cantika mendapatkan kejutan yang sangat menyakitkan yaitu kekasihnya bertunangan dengan adik sepupunya.
" Kenapa terkejut? aku lebih memilih adik sepupumu dari pada kamu gadis cupu, jelek dan gendut." Hina Tio tanpa punya perasaan sambil memeluk Rina dari arah samping.
" Hallo kakak, maaf ya kak ternyata Tio lebih memilihku dari pada kakak." Ledek Rina sambil membalas pelukan tunangannya.
Cantika menahan air matanya agar tidak keluar dan langsung membalikkan badannya dan berjalan menuju ke arah pintu utama.
" Cantika sayang, mau kemana?" Tanya maminya Cantika
" Kepala Cantika pusing mam." Ucap Cantika berbohong
" Baiklah mami temani kamu pulang." Ucap maminya Cantika
" Papi ikut tapi papi mau pamit sama paman dan tanteku dulu." Ucap papinya Cantika.
Setelah berpamitan mereka pulang dan kembali ke mansion. Dua puluh menit kemudian mereka sudah sampai di mansion dan Cantika langsung berjalan dengan langkah cepat menuju ke kamarnya.
" Cantika kenapa mam?" Tanya papinya.
" Tidak tahu papi, sepertinya Cantika berpacaran dengan tunangan Rina dan Cantika menahan tangis karena mereka bertunangan. Nanti kalau Cantika sudah tenang mami akan mengobrol dengan Cantika.
Papinya hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan. Papi dan maminya hanya berharap suatu hari nanti putri kesayangannya memperoleh kebahagiaan.
Dua Hari Kemudian
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat Cantika sudah bisa menerima kenyataan yang sangat menyakitkan itu semua berkat maminya yang selalu menasehati dengan penuh kelembutan.
Hari ini Cantika berulang tahun yang ke tujuh belas dan merayakan ulang tahun di villa puncak pribadi milik orang tuanya. Cantika masih berpenampilan yang sama karena dirinya tidak semangat untuk melakukan perubahan.
Namun dalam perjalanan mobil milik orang tuanya mengalami kecelakaan dan ke dua orang tuanya meninggal di tempat sedangkan Cantika mengalami koma selama satu bulan.
Cantika membuka matanya dan melihat kepala pelayan menatapnya dengan tatapan sendu.
" Bibi, mami dan papi kemana?" Tanya Cantika dengan nada lirih.
" Waktu terjadi kecelakaan nyonya dan tuan meninggal di tempat dan nona Cantika mengalami koma selama satu bulan." Ucap kepala pelayan.
" Apa?? bibi tidak bercandakan?" Tanya Cantika tidak percaya.
" Tidak nona dan bukan itu saja paman dan bibi serta nona muda Rina menguasai harta nyonya dan tuan. Nona Cantika di usir dan tidak boleh datang ke mansion." Ucap kepala pelayan
" Apa!! Kenapa mereka jahat sekali bi." Ucap Cantika dengan nada kesal dan tidak berapa lama air matanya keluar.
Sedih dan marah bercampur menjadi satu sedih karena kehilangan ke dua orang tuanya yang sangat dicintainya dan marah karena paman dan bibinya dengan seenaknya merebut semua harta milik orang tuanya.
" Benar nona, kalau nona bersedia bisa tinggal di rumah bibi kebetulan dua bulan yang lalu nyonya memberikan rumah minimalis buat bibi." Ucap kepala pelayan
" Cantika bersedia bi dan maaf telah merepotkan bibi." Ucap Cantika
" Bibi tidak pernah merasa direpotkan." Ucap kepal pelayan.
Tidak berapa lama dokter datang dan memeriksa keadaan Cantika. Dokter tersebut mengatakan besok Cantika bisa pulang.
( " Tunggulah pembalasanku paman, bibi, Rina, Tio dan orang-orang yang telah membulyku. Cantika yang dulu culun, gendut dan jelek sudah mati dan kini Cantika cantik dan seksi akan membalas kalian semua." Ucap Cantika dalam hati sambil menahan amarahnya ).
Malam berganti pagi dan pagi-pagi kepala pelayan beserta suaminya yang dulu bekerja sebagai bodyguard sekaligus merangkap sopir menjemput Cantika.
" Nona Cantika, tidak apa-apa kan kita naik angkot." Tanya kepala pelayan
" Tidak apa-apa bi, panggil Cantika saja kan sekarang aku bukan nona lagi." Ucap Cantika
" Maaf nona kami tidak bisa, walau nona sudah tidak tinggal di mansion kami akan tetap memanggil nona Cantika." Ucap kepala pelayan
" Paman dan bibi sangat baik sama Cantika dari dulu hingga sekarang jadi Cantika mohon maukah paman dan bibi memanggilku dengan sebutan Cantika tanpa menyebutkan nona?" Mohon Cantika
Kepala pelayan menatap suaminya dan suaminya menganggukkan kepalanya tanda setuju.
" Baik Cantika sebelum pulang kita mampir ke butik untuk membeli pakaianmu setelah itu kita pulang naik taksi." Ucap kepala pelayan
" Tapi Bu, uang Cantika ada di mansion." Ucap Cantika
" Sebelum nyonya meninggal nyonya menitipkan semua aset miliknya ke paman dan bibi katanya jika sesuatu terjadi dengan nyonya paman dan bibi bisa memberikan semua aset ke nona." Ucap kepala pelayan yang susah memanggil dengan sebutan nama Cantika.
Cantika hanya terdiam tapi air matanya langsung keluar tanpa henti membuat kepala pelayan memeluk Cantika.
" Sabar ya suatu saat nona akan memperoleh kebahagiaan." Ucap kepala pelayan
" Terima kasih bi, aku bersyukur bisa mengenal bibi dan paman." Ucap Cantika
" Kami juga bersyukur bisa kenal dengan keluarga nona. Sekarang kita pergi ke butik jadi sampai rumah tidak terlalu panas." Ucap kepala pelayan.
" Baik bi." Jawab Cantika
Merekapun keluar dari rumah sakit dan pergi ke butik, Cantika membeli sepuluh stel pakaian untuk kuliah, sepuluh stel dress, empat stel pakaian santai dan empat stel pakaian tidur juga membeli sepatu, tas dan kosmetik. Cantika membeli pakaian yang pas dengan tubuhnya karena Cantika sudah tidak gendut seperti dulu.
Selesai belanja mereka pulang naik taksi dengan membawa paper bag yang lumayan banyak. Sampai di rumah Cantika dipersilahkan masuk ke dalam kamar barunya untuk beristirahat dan merapikan pakaiannya.
Malam berganti pagi seperti biasa Cantika bangun pagi dan membantu kepala pelayan memasak selesai memasak Cantika mandi membersihkan dirinya kemudian memakai pakaian kaos street dan jaket jeans warna biru senada dengan celana jeans. Rambutnya yang di kepang dua kini tidak lagi di kepang dan juga sudah tidak memakai kacamata besar dan tebal.
Cantika memakai bedak tipis dan memakai lipstik warna pink senada dengan warna bibirnya membuat Cantika semakin cantik dan seksi. Setelah selesai berdandan Cantika keluar dari kamarnya dan duduk di kursi makan.
" Cantika? kamu sangat cantik, bibi sampai tidak mengenalmu." Puji kepala pelayan
" Bibi bisa saja." Ucap Cantika.
" Benar Cantika, oh ya Cantika dua hari lagi ponakan bibi ulang tahun apakah kamu mau datang?" Tanya kepala pelayan
Cantika menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap kepala pelayan.
" Maaf bi, Cantika sangat membenci kata ulang tahun karena itu sangat menyakitkan buat Cantika. Dulu mantan kekasihku ulang tahun aku mendapatkan kenyataan yang sangat pahit dia bertunangan dengan adik sepupuku Rina dan di hari ulang tahunku ke dua orang tuaku meninggal." Ucap Cantika dan tidak berapa lama air matanya keluar.
" Sstttt... maafkan bibi." Ucap kepala pelayan sambil menghapus air mata Cantika dan memeluknya.
" Tidak apa-apa bi dan maaf Cantika mau berangkat kuliah dulu." Ucap Cantika sambil melepaskan pelukannya.
" Hati-hati." Kata kepala pelayan.
Cantika hanya menganggukkan kepalanya kemudian mengecup punggung tangan kepala pelayan dan suami kepala pelayan.
Dalam hati Cantika tidak akan pernah merayakan ulang tahun dan bukan itu saja Cantika tidak akan pernah datang di ulang tahun temannya ataupun sahabatnya sekalipun.
" Tunggulah pembalasanku." Ucap Cantika sambil naik ojek online.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Ezhi Alfarizy
cerita mu menarik thor
2022-12-06
0
Winsulistyowati
Semangat Cantika Say..Moga Suatu saat Nanti Bahagia to Mu..💪👍🖐️
2022-11-12
0
gulla li
ish Rina gak tau diri. pingin mukul palanya pake cobek 😡😡
2022-03-15
0