Cinta Pertama Mafia Dengan Cantika

Cinta Pertama Mafia Dengan Cantika

Awal Mula ( Revisi )

Awal Mula

Cantika bertubuh gemuk, culun dan memakai kacamata besar hingga menambah kesan jelek. Segala hinaan dari teman-temannya diterimanya setiap hari dari dirinya masuk sekolah dasar kelas satu hingga dirinya SMA. Awalnya Cantika sangat sedih karena sering menerima bullying dari teman-temannya hingga dirinya mengadu ke orang tuanya.

" Mami hiks ..... hiks.. Cantika selalu dikatakan gencuje." Adu Cantika sambil terisak

" Apa itu gencuje?" tanya maminya dengan nada bingung

" Gendut Culun dan Jelek...hiks... hiks..." ucap Cantika sambil terisak.

" Anak mami kan memang gendut." goda maminya.

" Huaaaaa...." Tangis Cantika semakin bertambah keras.

" Ada apa ini? Kenapa anak papi yang gendut menangis?" tanya papinya sambil duduk di samping putri kandungnya.

" Huaaa... mami dan papi jahat...." Ucap Cantika sambil menangis

" Kok mami dan papi jahat? memang jahat kenapa?" Tanya papinya dengan nada bingung.

" Teman-temannya mengatakan gencuje makanya nangis." bisik istrinya.

" Gencuje? Apa itu gencuje?" Tanya suaminya dengan nada bingung.

" Gendut culun dan Jelek." Bisik istrinya

" Pffftttt hahahaha...." Tawa suaminya pecah.

" Huaaaaa.... Papi jahat." Ucap Cantika sambil menangis semakin bertambah keras.

Papinya langsung berhenti tertawa dan memeluk putri semata wayangnya dari arah samping.

" Sayang, kamu tahu tahu binatang panda?" Tanya papinya.

" Tahu pi... hiks... hiks.... memangnya kenapa?" Tanya Cantika yang masih terisak.

" Menurutmu panda 🐼 itu cantik dan menggemaskan ataukah jelek?" Tanya papinya.

" Cantik dan sangat menggemaskan." Ucap Cantika.

" Panda itu sama seperti dirimu cantik dan menggemaskan mereka iri denganmu karena itulah mereka mengatakan itu." Ucap papinya.

Maminya juga memeluk Cantika dan membelai punggung putrinya.

" Sayang, apa yang dikatakan papi mu adalah benar. Mereka iri hati denganmu jadi apa yang dikatakan oleh teman-temanmu biarkan saja." Ucap maminya.

" Baik mami." Jawab Cantika patuh

" Jika mereka melakukan sesuatu yang membuatmu kesal maka lawanlah mereka nanti papi akan membantumu." Ucap papinya sambil melepaskan pelukannya.

" Aish papi jangan mengajarkan anak seperti itu. Cantika sayang jika mereka menyakiti dirimu atau melakukan sesuatu di luar batas hingga membuatmu tidak bisa menahan emosi balas lah mereka nanti mami dan papi akan membantumu." Ucap maminya.

" Baik mami." Jawab Cantika.

" Sekarang hapus air matamu dan istirahat." Ucap maminya.

" Baik mami." Jawab Cantika sambil berjalan ke arah kamarnya meninggalkan ke dua orangnya.

" Sayang, apakah lebih baik kita menyewa seseorang agar putri kita langsing dan merubah penampilan?" tanya istrinya.

" Sebenarnya aku juga ingin tapi sekarang lagi marak penculikan anak orang kaya yang cantik dan seksi untuk meminta tebusan tapi ketika ke dua orang tuanya sudah menebus anak mereka ternyata anak mereka sudah di jual dan daddy tidak ingin itu terjadi pada putri semata wayang kita," ucap suaminya.

" Benar juga kata daddy, para penjahat menerima uang double dari orang tua korban dan juga yang dari penjualan anak yang mereka culik," ucap istrinya.

" Karena itulah kita sebagai orang tua menyuruh putri semata wayang kita untuk berdandan cupu dan jelek, lebih baik di hina oleh teman-temannya dari pada anak kita di culik dan di jual. Kalau teman-teman nya keterlaluan Daddy akan bertindak," ucap suaminya.

" Sampai kapan putri kita berdandan seperti itu?" tanya istrinya.

" Mungkin saat putri kita kuliah dan meminta merubah penampilan Daddy akan mengijinkannya tapi dengan syarat Cantika harus berlatih bela diri," Jawab suaminya.

" Bukannya putri kita sudah bisa bela diri?" tanya istrinya.

" Memang sudah tapi daddy ada kenalan teman yang bisa kungfu dan daddy ingin Cantika belajar bela diri lagi," jawab suaminya.

" Daddy atur saja karena mommy percaya Daddy pasti memberikan yang terbaik untuk putri kita. Sayang, mommy sudah mengantuk, kita tidur yuk dad." ajak istrinya sambil berdiri.

" Ayo sayang." jawab suaminya sambil ikut berdiri.

Merekapun berjalan ke arah tangga dan menaikinya satu persatu menuju ke arah kamarnya untuk beristirahat di kamar mereka.

xxxxxxx

Sejak saat itu Cantika tidak perduli lagi dengan segala hinaan teman-teman kelasnya hingga Cantika masuk sekolah menengah pertama sekolah khusus wanita dari kelas satu hingga kelas tiga.

Sama seperti waktu sekolah dasar sebelumnya di sekolah menengah pertama dirinya juga dikatakan gendut, culun dan jelek oleh teman - temannya tapi Cantika tidak pernah memperdulikan ucapan mereka. Hingga suatu hari di sekolah menengah pertama kelas tiga.

" Hai gendut kalau makan jauh - jauh jangan dekat dengan kita nanti kita ketularan gendut!" usir siswi pertama tanpa punya rasa empati sedikitpun.

" Iya, sudah gendut, jelek, culun lagi pergi sana ?" usir siswi ke dua sambil menatap tajam ke arah Cantika.

" Heran sudah gendut, culun, jelek lagi kok bisa sekolah disini, pergi... pergi!!!" usir siswi ke tiga ikut- ikutan mengusir Cantika.

" Satu lagi hidup lagi." Ucap siswi ke empat.

" Hahahaha..." Mereka semua tertawa terbahak-bahak.

Cantika pun dengan sedih berdiri dari kursi untuk pindah dan duduk di pojok. Ketika lagi makan tiba - tiba siswi ke lima dengan sengaja menyenggol makanan Cantika hingga makanan yang hendak di makan jatuh berhamburan ke lantai bukan itu saja siswi tersebut juga dengan sengaja menumpahkan air minuman milik Cantika ke atas kepala Cantika membuat seragam sekolah milik Cantika basah dan membuat Cantika kedinginan dan tanpa punya perasaan teman sekelas Cantika mentertawakan Cantika tanpa ada rasa empati sedikitpun.

" Oops.. maaf... sengaja.... Hahahaha." ucap gadis ke lima sambil tertawa lepas.

" Aku mau donk tambahin." Jawab siswi - Siswi lainnya sambil membawa gelas dan di arahkan kepala Cantika.

byur

Semua siswi tersebut menyiram Cantika tanpa punya perasaan membuat Cantika basah kuyup.

Cantika yang menahan amarahnya membuat Cantika tidak bisa lagi mengendalikan dirinya. Cantika langsung mendorong meja kemudian berdiri dan berjalan ke arah salah satu dari mereka dan menarik tangan siswi ke lima tersebut agar menghadap ke dirinya sambil menatap siswi tersebut dengan tatapan tajam.

plak

plak

Cantika paling tidak suka makanan dan minuman dibuang terlebih ini sengaja dilakukan oleh temannya karena kesal Claudia menampar siswi tersebut sebanyak dua kali.

Teman yang lainnya melihat temannya di tampar membantu memukul Cantika. Walau Cantika gendut tapi Cantika bisa bela diri maka Cantika dapat melawan teman - teman kelasnya hingga teman - temannya menjadi babak belur.

Guru - guru pun berdatangan dan memanggil masing - masing orang tua murid. Para orangtua murid yang anak perempuannya dipukul tidak terima karena wajah putri kesayangannya babak belur di pukuli oleh Cantika dan mereka akan melaporkan ke pihak kepolisian.

" Kepala sekolah saya tidak terima putriku yang cantik ini babak belur di pukul oleh gadis gendut, culun dan jelek itu lebih baik keluarkan saja gadis itu." Ucap salah satu orang tua murid dengan nada kesal.

" Saya juga tidak terima putriku sampai wajahnya rusak, si gendut itu lebih baik sekolah di hutan saja kelakuannya dan tampangnya yang culun, jelek dan gendut pantasnya tinggal di hutan." ucap komentar orang tua murid lainnya dengan nada ikut kesal.

" Keluarkan saja bikin sakit mata saja jika melihat si gendut dan culun itu." Ucap orang tua yang lainnya lagi.

" Saya tidak terima putriku diperlakukan seperti ini, kami akan melaporkan ke polisi." Sambung yang lainnya.

Papinya Cantika dan maminya Cantika hanya mendengarkan segala umpatan orangtua temannya Cantika putri kandung kesayangan mereka sambil menahan amarahnya dengan menggenggam ke dua tangannya dengan erat. Setelah selesai mereka bicara mulailah maminya Cantika angkat bicara.

"Cantika sayang, coba kamu ceritakan kenapa kamu memukul teman - temanmu?" tanya maminya Cantika dengan nada lembut sambil membelai rambut putrinya.

Cantika pun menceritakan semuanya di depan kepala sekolah, guru - guru sekolah, maminya Cantika dan papinya Cantika serta para orang tua murid yang berada di ruang kepala sekolah dan tidak ada satupun yang ditambahkan ataupun dikurangi oleh Cantika.

" Begitu mami, kenapa Cantika berbuat seperti ini, maafkan Cantika mi, pi?" Ucap Cantika tertunduk dan tidak berapa lama air matanya keluar.

" Kalian sudah mendengarkan cerita anak kami bukan? jika kalian mau laporkan ke polisi silahkan yang ada malah anak - anak nyonya yang akan dihukum karena melakukan pembulyan." Ucap maminya Cantika.

" Untuk kepala sekolah kami minta keluarkan murid - murid yang melakukan pembulyan agar menjadi pelajaran buat mereka." Sambung papinya Cantika dengan nada tegas.

" Apa hak bapak mengeluarkan anak kami? Tanya salah satu orang tua murid tidak terima ucapan papinya Cantika.

" Ya benar apa hak bapak mengeluarkan anak kami." Ucap mereka serempak.

" Maaf nyonya - nyonya dan tuan-tuan, tuan Federick adalah pemilik sekolah ini jadi tuan Federick berhak mengeluarkan anak-anak nyonya - nyonya dan tuan-tuan terlebih dari awal kami sudah mengatakan ke anak-anak juga ke nyonya - nyonya dan tuan-tuan untuk memperingatkan anak-anaknya untuk tidak melakukan bullying tetapi tetap saja. Jadi dengan terpaksa kami mengeluarkan anak-anak yang telah melakukan bullying." Ucap kepala sekolah dengan nada tegas.

Para orang tua murid terkejut dan meminta maaf tapi papinya dan maminya Cantika tidak mentolerir sikap teman - temannya Cantika yang semena - mena walau Cantika sudah memaafkan tapi tetap saja mereka dikeluarkan dari sekolah karena merusak nama baik sekolah. Sejak kejadian tersebut tidak ada lagi pembulyan di sekolah Cantika.

Tapi waktu di SMA Cantika mengalaminya lagi hingga papi dan maminya Cantika bertindak kembali dan teman - teman Cantika yang SMA melakukan pembulyan dikeluarkan dari sekolah.

xxxxxxx

Kini usia Cantika menginjak enam belas tahun dan sebentar lagi akan lulus sekolah menengah atas.

" Cantika sayang, rencana mau kuliah di mana? Tanya maminya Cantika.

" Cantika mau kuliah di universitas Kasih Bunda Internasional." Ucap Cantika

" Kalau bisa Cantika ambil jurusan bisnis agar bisa menggantikan papi menjadi CEO." Ucap papinya penuh harap.

" Boleh pi, Cantika akan ambil jurusan bisnis." Ucap Cantika yang mengerti keinginan papinya karena dirinya hanya satu-satunya penerus keluarga.

" Terima kasih sayang, papi senang mendengarnya." Ucap papinya sambil membelai rambut putrinya.

" Oh ya besok ada ujian terakhir matematika dan olahraga ya?" Tanya mami Cantika

" Iya mi, besok ujian matematika dan olahraga." Ucap Cantika.

" Semangat ya, walau berapa pun hasilnya kamu jangan sedih." Ucap maminya.

" Iya mi." Jawab Cantika

" Bagus anak pintar, sudah malam sekarang kita tidur." Ucap maminya.

" Baik mami." Jawab Cantika

Cantika berdiri dan berjalan ke arah kamarnya sedangkan ke dua orang tuanya masuk ke dalam kamarnya.

xxxxxxx

Malam berganti pagi seperti biasa Cantika bangun pagi. Pagi yang cerah Cantika seperti biasa bangun pagi membersihkan muka dan sikat gigi kemudian turun ke lantai satu menuju ke arah dapur walau di rumah sudah ada pelayan tapi Cantika selalu masak untuk dimakan dirinya dan juga ke dua orang tuanya.

Setelah satu jam lamanya selesailah Cantika memasaknya kemudian makanan dihidangkan di atas meja makan.

" Sudah selesai, sekarang aku mau mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah."Ucap Cantika penuh semangat

Cantika berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamarnya untuk mandi. Lima belas menit kemudian Cantika sudah selesai mandi dan memakai pakaian seragam putih abu-abu.

Cantika memakai kacamata tebal sebenarnya kacamata anti radiasi karena Cantika mempunyai hobby membuat novel di layar laptop ataupun menggunakan ponselnya. Cantika yang sangat menghargai mata membuat Cantika terpaksa memakai kacamata anti radiasi. Walau tubuhnya gendut dan culun tapi sebenarnya Cantika cantik terlebih jika seandainya Cantika mau berdiet dan menjadi langsing pasti bertambah sangat cantik.

Rambut yang hitam panjang dibiarkan tergerai jika Cantika berada di rumah tapi jika di luar rambutnya sengaja di kepang dua. Memakai seragam kebesaran karena tubuhnya sangat gendut tapi tidak membuat Cantika merasa malu atau rendah diri jika dikatakan gendut , jelek dan culun oleh teman-temannya.

Selesai berhias diri memakai cream dan bedak yang tidak terlalu tebal malah menambah kesan natural membuat Cantika bertambah cantik tapi sayang tertutup oleh kaca mata tebalnya yang berukuran besar. Cantika membawa tas dan sudah memakai sepatu sekolah.

Cantika menuruni anak tangga dan berjalan ke arah ruangan makan. Cantika melihat ke dua orang tuanya sudah duduk di kursi makan.

" Pagi mamiku sayang." Ucap Cantika sambil memeluk maminya dari arah belakang kemudian mengecup pipinya.

" Pagi sayang." Jawab maminya.

Cantika melepaskan pelukannya kemudian berjalan ke arah samping dan memeluk papinya dari arah belakang.

" Pagi papi ku sayang." Ucap Cantika sambil memeluk maminya dari arah belakang kemudian mengecup pipinya.

" Pagi sayang." Jawab papinya

Cantika melepaskan pelukannya kemudian berjalan ke arah samping dan duduk di sebelah maminya. Mereka makan dalam diam tanpa ada yang bicara sedikitpun hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan.

" Masakanmu semakin bertambah enak." Puji maminya.

" Tapi masih lebih enak masakan mami." Ucap Cantika

" Tapi rasanya hampir sama seperti masakan mami." Ucap papinya.

" Siapa dulu gurunya." Ucap Cantika

" Hehehehe... bisa saja kamu." Ucap maminya sambil terkekeh - kekeh.

" Mami, Cantika berangkat dulu." Pamit Cantika sambil mencium punggung tangan maminya.

" Hati-hati sayang." Ucap maminya.

" Papi, Cantika berangkat dulu." Pamit Cantika sambil mencium punggung tangan papinya.

" Hati-hati sayang." Ucap papinya.

Cantika menganggukkan kepalanya kemudian berangkat ke sekolah dengan di antar oleh sopir pribadinya.

Lima belas menit kemudian Cantika sudah sampai di sekolah, semua berkumpul di ruang kelas seperti yang dikatakan semalam kalau hari ini ujian matematika.

Seluruh ruangan kelas tidak ada satupun yang berisik semua serius mengerjakan soal matematika yang bikin kepala pusing tapi tidak dengan Cantika. Otaknya yang sangat cerdas hanya membutuhkan waktu kurang dari lima belas menit Cantika sudah selesai menjawab soal-soal ujian.

Cantika menunggu di kantin karena dirinya sudah selesai menjawab soal ujian matematika tinggal menunggu ujian olahraga. Cantika memesan minuman kemudian mengutak-atik ponselnya untuk membuat novel di aplikasi noveltoon hingga tidak terasa satu jam berakhir dan suara bel ke dua berbunyi.

Cantika membayar pesanan minuman dan berjalan ke arah lapangan olahraga karena hari ini ujian olahraga.

" Hari ini ujian olahraga senam dengan menggunakan kursi." Ucap guru olah raga.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ayo donk vote, like, komentar dan hadiahnya biar author semangat menulisnya.

Terima kasih atas vote, like, komentar dan hadiahnya

Terpopuler

Comments

cwekgila_

cwekgila_

dunia milik si cantik

2022-11-06

0

Oh Dewi

Oh Dewi

mampir ah mana tau seru.
Btw, aku pernah baca novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, itu keren banget. Kalo search jangan lupa tanda kurungnya

2022-08-22

0

Nur Hidayati

Nur Hidayati

tuan fedrik itu bukan nya ayah nya robet

2022-08-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!