" Abigail maju." Panggil guru olahraga.
" Baik pak." Jawab Abigail sambil berjalan dan berjalan ke arah depan.
Abigail mulai melakukan kegiatan senam dengan lincah dan semua teman-temannya bertepuk tangan.
" Bellova." Panggil guru olah raga.
" Baik pak." Jawab Bellova sambil berjalan dan berjalan ke arah depan.
Bellova mulai melakukan kegiatan senam dengan lincah dan semua teman-temannya bertepuk tangan.
" Cantika." Panggil guru olah raga.
" Baik pak." Jawab Cantika sambil berjalan dan berjalan ke arah depan.
Cantika melakukan kegiatan senam namun di saat Cantika duduk di kursi, kursi itu langsung ambruk seketika karena tidak kuat menahan beban berat Cantika yang sangat gendut.
" Pffftttt hahahaha...." Tawa pecah teman - temannya.
" Dasar gendut... hahahaha..." Ucap salah satu temannya sambil tertawa.
" Gendut.... huuuuuu..." Ledek teman lainnya.
" Culun.... gendut....!!!!" Teriak teman yang lainnya lagi.
" Dasar culun, gendut dan jelek..." Umpat teman lainnya.
Segala ledekkan membuat Cantika sangat malu dan berlari ke dalam kelas karena ditertawakan dan di ledek oleh teman-temannya.
Sampai di dalam kelas Cantika membawa tasnya dan berjalan ke arah parkiran mobil.
" Buldoser datang awas minggir." Ledek salah seorang.
" Hush... diam nanti kamu dikeluarkan sekolah seperti teman kita waktu itu." Ucap temannya.
" Huh... dasar anak mami sukanya ngadu." ucap teman lainnya dengan nada satu oktaf.
Cantika tetap berjalan dan tidak melihat arah depan hingga terjadi benturan.
bruk
" Akhhhhh...sial... sakit banget!!! " teriak siswi ketika tubuhnya di tabrak oleh Cantika.
Cantika tidak memperdulikan teriakan salah satu temannya membuat temannya memakinya.
" Dasar gendut, culun namanya tidak sesuai seharusnya Cantika itu cantik tapi ini jelek." hina temannya sambil mengusap bokongnya.
" Makanya aku bilang buldoser datang kamunya ngga minggir jadi ya gini." Ucap temannya sambil menarik tangan temannya yang terjatuh akibat ulah Cantika.
Cantika berlari ke arah parkiran dan masuk ke dalam mobil sambil menangis membuat sopir pribadinya tidak tega melihat kesedihan nona mudanya.
" Hiks... hiks... hiks..." Isak Cantika
" Maaf nona." Ucap sopir pribadinya sambil memberikan tissue agar menghapus air matanya.
" Terima kasih paman." Ucap Cantika sambil menerima tissue tersebut.
" Sama-sama nona." Jawab sopir pribadinya.
" Maaf nona, jika saya mengatakan sesuatu apakah nona tidak marah?" Tanya sopir pribadi
" Tidak paman, katakanlah paman." Ucap Cantika penasaran.
" Coba nona setiap pagi sebelum sekolah lari pagi dan pulang sekolah aerobik hingga nona menjadi langsing dengan begitu orang-orang tidak lagi menghina atau pun meledek nona." Usul sopir pribadi.
" Aku akan pikirkan paman dan terima kasih paman telah memberikan saran untuk Cantika." Ucap Cantika.
" Sama - sama nona." Ucap sopir pribadinya.
Tidak berapa lama merekapun sudah sampai Cantika berjalan ke arah kamarnya untuk membersihkan dirinya kemudian beristirahat hingga sore menjelang. Cantika melewatkan makan siang hingga terdengar suara ketukan pintu Cantika perlahan membuka matanya.
" Masuk." Ucap Cantika sambil duduk bersandar di kepala ranjang.
ceklek
Kepala pelayan membuka pintu dan berjalan mendekati Cantika.
" Maaf nona, waktunya makan malam." Ucap kepala pelayan.
" Saya malas makan bi." Ucap Cantika
" Maaf nona, nanti nona sakit dan nona di tunggu oleh nyonya besar dan tuan besar." Ucap kepala pelayan.
" Baiklah bi, sebentar lagi aku akan keluar." Ucap Cantika pasrah.1
" Baik nona, saya permisi dulu." Pamit Kepala pelayan.
Cantika hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Lima belas menit kemudian Cantika sudah selesai mandi dan memakai pakaian santai. Cantika keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah ruang makan.
" Cantika sayang, ayo duduk." Ucap maminya.
" Baik mami." Jawab Cantika sambil duduk di samping maminya.
Maminya Cantika mengambil piring dan di isi makanan kemudian diberikan ke suaminya setelah itu baru buat dirinya. Cantika yang ingin diet mengambil nasi satu sendok makan dan mengambil sayuran yang agak banyak.
" Lho kok Cantika ngambil nasinya sedikit sekali tanpa lauk lagi hanya sayur saja?" Tanya maminya Cantika.
" Cantika diet mam." Jawab Cantika
" Diet kenapa?" Tanya maminya Cantika penasaran.
Cantika menceritakan semuanya tentang insiden kursi yang di buat senam patah akibat diduduki oleh Cantika.
" Itulah mam yang terjadi." Ucap Cantika.
" Pffftttt hahahaha..." Tawa mami dan papi pecah mendengar cerita Cantika.
Sedangkan kepala pelayan dan para pelayan yang masih bekerja di dalam mansion menahan tawa.
" Mami, papi, bibi - bibi dan paman - paman jahat menertertawakan Cantika." Ucap Cantika dengan nada kesal sambil berdiri.
grep
" Maaf Cantika, mami tidak tertawa lagi." Ucap mami sambil menggigit bibirnya agar tidak tertawa dan menahan tangan Cantika.
" Papi juga." Jawab papinya
" Maafkan kami nona." Ucap kepala pelayan dan para pelayan merasa bersalah.
" Sayang, lihatlah kami semua sudah minta maaf kamu jangan marah ya." Ucap maminya
" Kita makan nanti keburu dingin." Ucap papinya berusaha mengalihkan perhatian.
" Baiklah." Jawab Cantika singkat sambil duduk di kursi.
Mereka makan dalam diam tidak ada satupun yang bicara hingga dua puluh menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum. Seperti biasa selesai makan dan minum mereka berkumpul di ruang keluarga.
" Tahun ini kita merayakan ulang tahun Cantika di puncak bagaimana?" Tanya maminya Cantika.
" Papi setuju, bagaimana denganmu Cantika?" Tanya papinya.
" Aku terserah mami dan papi saja apa lagi ulang tahun Cantika masih lama." Ucap Cantika
" Tidak apa-apa sayang, apalagi mami ingin merayakan ulang tahunmu agak berbeda dari tahun sebelumnya." Ucap mami
" Terserah mami saja, Cantika nurut kata mami." Ucap Cantika
" Ok sip." Jawab maminya.
" Kamu mau minta hadiah apa sayang?" Tanya papinya.
" Cantika ingin langsing agar teman-teman Cantika tidak menghina Cantika lagi." Ucap Cantika.
" Amin." Jawab ke dua orang tuanya.
" Sudah malam kita tidur yuk." Ucap maminya.
" Ayo mam." Jawab Cantika
Ke dua orang tuanya masuk ke dalam kamarnya begitu pula dengan Cantika masuk ke dalam kamarnya.
xxxxxxx
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat dan tidak terasa pula hari ini adalah hari kelulusan SMA dan Cantika mendapatkan nilai yang sangat bagus kecuali olahraga tapi Cantika sangat puas karena dirinya mendapatkan beasiswa perguruan tinggi.
Cantika pulang ke mansion dengan di antar oleh sopirnya dan hanya membutuhkan waktu lima belas menit mereka sudah sampai di mansion. Cantika berjalan ke arah ruang tamu dan melihat adik dari papinya yaitu paman, bibinya serta adik sepupunya datang berkunjung.
" Apa kabar paman." Sapa Cantika sambil mengecup punggung tangan pamannya.
" Baik sayang, ponakanku tambah subur saja." Goda pamannya.
" Akhhhhh paman bisa saja." Ucap Cantika
" Apa kabar bibi." Ucap Cantika sambil mengecup punggung tangan bibinya.
" Baik Cantika." Ucap bibinya sambil tersenyum.
" Apa kabar kak." Sapa adik sepupunya sambil mengecup punggung tangan Cantika.
" Kabar baik Rina." Jawab Cantika.
" Cantika sayang duduk sama mami." Ucap maminya
Cantika dengan patuh duduk di sebelah maminya. Mereka bercakap-cakap terkadang serius dan kadang mereka tertawa bersama.
" Oh ya Cantika, bagaimana hasil ujiannya?" Tanya maminya
" Bagus mami dan Cantika mendapatkan beasiswa." Ucap Cantika.
cup
" Syukurlah mami bangga padamu." Puji maminya sambil mengecup pipi putrinya.
" Terima kasih mami." Jawab Cantika
" Maaf mami, Cantika mau ganti pakaian dulu." Ucap Cantika
" Ok." Jawab maminya.
" Kak Cantika, aku ikut ke kamar kakak ya." Pinta Rina sambil berdiri dari kursi sofa dan berjalan ke arah Cantika.
" Ok." Jawab Cantika singkat
Mereka berdua berjalan ke arah kamar Cantika dan Cantika membuka pintunya.
ceklek
Cantika masuk ke dalam kamar diikuti oleh Rina, Rina menatap ke sekeliling kamar kakak sepupunya dan ada rasa iri dihatinya karena kamar Cantika lebih besar dari pada kamarnya. Hingga dirinya melihat sesuatu yang membuatnya ingin memilikinya.
" Kak Cantika kotak musik ini sangat bagus buat Rina ya." Pinta Rina sambil memutar kotak musik tersebut.
" Itu hadiah ulang tahunku dari mami jadi maaf kakak tidak bisa memberikan padamu." Ucap Cantika
" Tapi kak Cantika aku ingin." Ucap Rina dengan air mata mulai memerah menahan air matanya.
Cantika menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
" Baiklah, ambil saja." Ucap Cantika sambil berjalan ke arah kamar mandi.
" Terima kasih kak." Ucap Rina bahagia.
Rina mulai berkeliling di kamar Cantika untuk mengambil apa yang di sukainya dan akan memintanya walau memaksanya sekalipun hingga dirinya melihat satu set buku tulis dan alat tulis dari luar negri.
" Cantik banget... Buat aku saja." Ucap Rina sambil mengambil satu set buku tulis dan alat tulis dari luar negri itu.
" Lebih baik aku keluar kamar Cantika sebelum Cantika melihatnya." Ucap Rina buru - buru keluar dari kamarnya.
ceklek
Cantika membuka pintu dan keluar dari kamar mandi dan melihat ke sekelilingnya mencari adik sepupunya tapi tidak ada.
" Huh.. pasti mengambil barangku lagi dan langsung kabur. Punya adik sepupu nyebelin banget, setiap berkunjung ke sini selalu mengambil barang-barangku kalau aku melarang dia menangis dan mengadu ke orang tuanya dan ujung-ujungnya mami memintaku untuk memberikannya." Ucap Cantika dengan nada kesal.
" Sabar Cantika... Orang sabar di sayang Tuhan." Ucap Cantika sambil mengelus dadanya berulang-ulang kemudian berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaiannya.
Selesai memakai pakaian santai Cantika menyisir rambutnya yang panjang kemudian berjalan keluar kamarnya menuju ruang tamu.
" Cantika, terima kasih sudah ngasih kotak musik dan satu set buku tulis dan sepasang pulpen dari luar negri." ucap bibinya.
Cantika hanya tersenyum walau hatinya sangat kesal dengan paman, bibi dan adik sepupunya yang tidak punya rasa malu sedikitpun. Pamannya sering meminjam uang ke papinya begitu pula dengan bibinya tetapi sepasang suami istri itu tidak pernah membayarnya sepeser pun.
Tanpa punya rasa malu sedikitpun mereka meminjam kembali dan lagi-lagi mereka tidak pernah membayar dan sudah tidak terhitung lagi jumlah utang mereka karena setiap bulan mereka selalu meminjam.
" Oh ya kak Cantika mau kuliah di mana?" Tanya Rina
" Di universitas Sailermon Internasional." Jawab Cantika.
" Ayah, aku juga ingin kuliah di universitas Sailermon Internasional." Pinta Rina
" Rina sayang, ayah tidak punya uang untuk kuliah di universitas Sailermon Internasional karena kampusnya sangat mahal." Ucap ayahnya.
" Hiks... hiks... hiks.." isak Rina sambil menatap mami dan papinya Cantika.
Papinya Cantika dan juga maminya Cantika membuatnya tidak tega melihat kesedihan keponakannya.
" Biar kami saja yang membayar semua kuliah Rina." Ucap papinya Cantika.
" Benarkah?" Tanya sepasang suami istri tersebut dengan mata berbinar-binar.
" Benar, biar Cantika ada teman mainnya." ucap maminya Cantika.
" Terima kasih pakde dan bude." Ucap Rina tersenyum bahagia.
" Sudah sore kami mau pulang dulu." Pamit ibunya Rina
" Kita makan saja dulu nanti selesai makan kalian boleh pulang." Ucap maminya Cantika.
" Baiklah jika kalian memaksa." Ucap ketiganya serempak tanpa punya rasa malu sedikitpun.
Mereka makan bersama tanpa ada yang berbicara sedikitpun. Orang tuanya Rina dan Rina seperti orang kelaparan tanpa punya rasa malu sedikitpun makan sampai nambah membuat orang tua Cantika dan Cantika hanya memakan apa yang ada di piring mereka.
Lima belas menit orang tua Cantika dan Cantika sudah selesai makan sedangkan orang tuanya Rina dan Rina mulutnya masing-masing penuh makanan hingga lima belas menit kemudian ketiganya barulah selesai makan dan dengan kompak mereka bersendawa membuat orang tua Cantika dan Cantika hanya bisa menepuk keningnya masing-masing.
" Ada apa?" Tanya ke tiganya dengan kompak tanpa dosa.
" Tidak ada." Jawab orang tua Cantika dan Cantika dengan kompak sambil berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan makan diikuti oleh ke tiganya.
" Kami pulang dulu." Pamit ibunya Rina
" Ok, hati-hati." Jawab ke tiganya dengan serempak.
Merekapun pergi meninggalkan mansion milik papinya Cantika dengan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju mansion miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
mampir thooorr ...
sampai babb ini aku ninggalin jejak .. dan aku salfok sama universitas sailormon 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
2022-10-26
0
Nur Hidayati
nama nya rina ,, watak nya sepert ibu nya riana & riani
2022-08-02
0
Erny Manangkari
aduu ga tau malu tu RI a SM ayah ibunya..
2022-03-17
0