PLEASE EDEK-EDEK KECIL LEWATKAN BAB INI
Sampainya dirumah Lily langsung masuk kedalam rumah. Namun David menahannya diruang tamu.
"Lily, siapa lelaki itu?"
"Apa urusannya dengan kak David?".
"Apa kau lupa statusmu?!"
"Lily gak lupa, tapi kak David yang lupa sama perjanjian yang Lily sampaikan. Tidak boleh mencampuri urusan masing-masing!!".
"Kak David gak mau tau, pokoknya kamu gak boleh dekat-dekat dengan lelaki manapun saat masih berstatus menjadi istriku. PAHAM?"
Lily tidak menjawab dan langsung berlari masuk kekamar.
"Kenapa kak David membentak ku seperti itu?, apa salahku?. aku dan kak Aldo kan gak ada hubungan apa-apa hiks. hiks. hiks".
David tambah kacau pikirannya, ia merebahkan tubuhnya di sofa tamu.
Ting tong.....
David segera membuka pintu dan dilihat mamanya sudah berada didepan pintu
"Assalamualaikum"
"W.wa'alaikumsalam, masuk ma".
"Mana Lily?"
"Ada di kamar, sebentar ya ma David panggil".
David segera menuju kamar lily
Tok.
Tok.
Tok.
"Lily, buka pintunya" ucap David namun Lily masih enggan membuka pintu kamarnya
"Lily buka" ucap David lagi
Lily membuka pintunya, dan David segera masuk ke dalam.
"Kenapa kak David masuk kedalam?"
"Sssstttt Maafkan kak David ya soal tadi, pikiran kak David kacau saat ini. Tapi mama udah di depan sekarang".
"Baiklah". jawab Lily cuek
Kemudian David dan Lily keluar dari kamar menuju ruang tamu, dan mereka pun duduk bersama.
"Mama udah sampai yahh?".
"Iya sayang, kamu gak papa kan?"
"Gak papa ma"
"Tapi matamu terlihat sembab?, habis nangis ya?"
"Hehe iya ma sedikit"
"Kenapa sayang? apa David menyakitimu?"
"Enggak kok ma, tadi ada temen Lily yang habis marah-marah gak jelas, padahal Lily tuh gak ngapa-ngapain dia, wong Lily cuma ngobrol sama temen kampus eh dianya malah marah-marah sama Lily".
David mendengar ucapan lily merasa gak enak, pasalnya dia lah yang membuat Lily menangis dan marah-marah gak jelas begitu. David menggenggam erat tangan Lily,
"Sampaikan pada temanmu jika kalian tidak memiliki hubungan apa-apa. pasti dia akan mengerti".
Lily begitu kikuk atas tindakan David yang tiba-tiba berubah begitu.
"Iya nanti akan Lily sampaikan padanya".
"Oh iya, mama bawa sesuatu loh, bentar mama ambil dulu di mobil, sampai lupa deh". Mama David keluar menuju mobilnya.
Sementara David dan Lily masih saling menggenggam erat tangan mereka.
"Maafkan kak David ya, udah marah-marah sama kamu".
"Iya gak papa kak, tapi lain kali tolong tanya benar-benar dulu jangan asal marah".
"Iyah kak David janji".
"Mau sampai kapan kak David menggenggam tangan Lily seperti ini? mama kan udah gak ada".
Wajah David berubah menjadi merah, dan ia segera melepaskan genggaman tangannya.
"Maaf"
***
Mama David masuk dan membawa se plastik barang-barang.
"Lily ayo kita masak"
"Boleh ma, sini aku bantu". Lily membawa kantong plastik yang di bawa oleh mertuanya.
"Wahh mama beli seafood yahh? banyak banget ma?"
"Iya nih sayang, buat kalian juga. Nanti sebagian di simpen aja sayang didalam Freezer" ucap mama
Lily dan mama David sedang asyik masak di dapur dan david pun tak mau ketinggalan, ia menyusul ikut ke dapur juga. David melihat Lily tengah sibuk menyiapkan bumbu di meja sementara mama tengah menghadap ke penggorengan dan tengah menggoreng udang, tiba-tiba David memeluk Lily dari belakang. Lily begitu kaget saat merasakan kehangatan pelukan David dibelakangnya
"Masak apa sayaaang?"
"S.sseafood kak" terdengar suara Lily yang bergetar.
Mama David yang melihat tingkah laku anaknya yang begitu manja pun tertawa geli.
"David, kau mengganggu Lily saja yahh!!". sarkas mama
"Enggak ma, David cuma nanya sama Lily, dia masak apa?". David semakin gencar mengeratkan pelukannya, di ciumnya pipi kanan Lily dengan lembut.
"Emmm"
David begitu memanfaatkan situasi ini, seolah mereka sandiwara di hadapan mamanya. Namun ia begitu menikmati setiap hal yang ia lakukan kepada Lily.
"Udah dong kak, Geli tau" Lily mencoba meronta agar david melepaskan pelukannya namun David tak mau.
"Enggak mau"
"Ayoo lah kak, Lily mau bantuin mama masak. Kalau kayak gini Lily gak bisa gerak kak".
"Oke kakak lepasin tapi cium kakak dulu dong" David sengaja mengatakan itu di dekat telinga Lily.
Lily begitu kaget mendengarnya, namun mama David hanya tertawa geli dan pura-pura tak tahu.
"Hmmmm..." Lily pun memutarkan badannya sedikit dan berusaha mencium pipi David.
David pun jahil dengan menolehkan wajahnya di hadapan Lily.
Lily mengecup David dan Lily langsung kaget saat tatapan mata mereka bertemu, David yang mendapat sebuah kecupan hangat pun membalasnya. Semakin lama Lily pun jadi ikut terbuai dalam gelora cinta nya David, keduanya menikmati setiap rasa manis sampai lupa jika dirumah itu masih ada mama David.
.
.
.
.
Gak sopan! padahal mama David masih di dapur!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Febby Fadila
Oh No
2024-07-08
2
susi 2020
😱😱😱😱😱😱
2022-12-18
0
susi 2020
🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫
2022-12-18
0