...🌹🌹HAPPY READING 🌹🌹...
.......
.......
.......
.......
Seperti biasa Rehan selalu sibuk jika sudah berada di kantor.
Setiap hari Ia harus bertemu dengan beberapa klien penting, bahkan setelah nya ia masih harus menyempatkan diri untuk menghadiri rapat di kantor nya miliknya.
Sama seperti saat ini, ia sudah bersiap-siap untuk pergi menemui klien lain nya.
Dua puluh menit kemudian, Rehan sudah tiba di Hotel. Ia menuju restoran yang sudah di pesan oleh klien nya, sesampai nya di sana ternyata kliennya itu sudah datang terlebih dahulu dan menunggu dirinya.
"Selamat Siang Pak Handoko", Sapa Rehan pada Klien nya.
"Selamat siang nak Rehan, o, ya perkenalkan ini putri saya, Isabelle." pak Handoko memperkenalkan putri satu-satunya pada Rehan.
"Isabelle sedang mempelajari tentang bisnis saat ini, oleh sebab itu saya mengajak nya untuk bertemu nak Rehan sekalian belajar, apa nak Rehan tidak keberatan?" tanya pria paruh baya itu pada Rehan.
Isabelle adalah putri tunggal dari Handoko Prawija. Wanita berusia dua puluh lima tahun, berpenampilan elegan dengan rambut sebahunya dan terlihat smart.
"Tidak masalah pak, karena putri anda memang seharusnya melakukan itu jika ingin menjadi penerus anda." Ucap Rehan seraya tersenyum sambil berjabat tangan dengan pak Handoko serta Isabelle.
Mereka pun mulai berbincang tentang bisnis yang akan mereka kerja kan bersama, bahkan Isabelle pun ikut terlibat dalam percakapan yang yang sedang berlangsung.
Terlihat Wanita itu sudah cukup menguasai management bisnis, dan sangat cepat tanggap, bahkan Isabelle membuat perbincangan tersebut lebih menarik dan Rehan menyukai hal itu.
Perbincangan itu terjadi cukup lama hingga akhir nya sampai pada titik kesepakatan, dan pak Handoko akan menjalin kerja sama dengan kantor Rehan.
"Baiklah Nak Rehan, terima kasih untuk waktu anda." Ucap pak Handoko tersenyum sambil mengulurkan tangan nya yang di sambut langsung oleh Rehan.
"Terima kasih kembali pak Handoko, senang berbisnis dengan anda. Semoga kerja sama kita berjalan baik ke depan." Balas Rehan sambil tersenyum.
Kini giliran Isabelle yang berjabat tangan dengan Rehan, terlihat wajah gadis itu bersemu merah sambil menampakkan senyum manis milik nya.
"Kalau begitu pertemuan berikutnya akan di wakilkan oleh putri ku Isabelle, mari sayang!"
Handoko membawa Isabelle putrinya, setelah itu mereka berpamitan untuk meninggalkan Restoran terlebih dahulu, kemudian di susul Rehan menuju arah yang berbeda.
"Apa Rehan begitu menarik bagi mu Sayang ..?" Handoko selalu memperhatikan Putri nya yang sejak tadi senyum-senyum sendiri seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Ahh, Ayah. Jangan menggoda ku!" gadis itu tersenyum malu-malu.
"Menurut mu bagaimana laki-laki itu??" Handoko sengaja bertanya.
"Menurutku, Rehan orang yang baik, Pintar, berkarisma dan Juga tampan. Aku rasa dia mengagumkan." Isabelle tersenyum seraya terus berjalan menggandeng tangan ayah nya.
________________________________
Dalam perjalan kembali ke kantor, Rehan berpapasan dengan mobil Julie, ia melihat mobil itu berbelok ke arah sebuah Restoran.
Tanpa pikir panjang Ia pun membelok kan mobil nya dan mengikuti kemana mobil gadisnya itu berhenti. Setelah sampai ia memarkirkan mobilnya dan ikut masuk ke restoran.
Ia mencari-cari dimana gadis nya itu duduk.
tak butuh waktu lama, Rehan langsung menemukan posisi Julie.
Gadis itu menggunakan masker dan hoody berwarna hitam, dengan hotpants dan sepatu sneaker berwarna putih.
Julie terlihat menikmati kesendirian nya di meja pojok yang mengarah pada pemandangan luar restoran, di temani earphone yang terpasang di telinga nya, gadis itu memejamkan mata.
Lelahkah..?
Rehan tersenyum. Gadis nya itu terlihat begitu menyukai musik. Bahkan saat Rehan menarik kursi untuk duduk di samping Julie, gadis itu bahkan tidak menyadarinya.
Dalam diam Rehan masih memperhatikan manik gadis nya itu yang setia terpejam. Mungkin dia masih lelah.
Tak lama kemudian seorang pramusaji menghampiri meja mereka dan meletakkan semua makanan yang sudah Julie pasan.
Setelah selesai menyajikan semua pesanan, pramusaji itu pun berlalu.
"Nona.. makananmu sudah siap." Ujar Rehan yang duduk di samping Julie sambil menggoyangkan tangan gadis itu hingga gadis itu bangun dan membuka mata nya.
"Astagaaaaa......!"Julie memegang dada nya dengan jantung yang berdegup cepat.
"Kamu seperti hantu gentayangan aja, selalu ada dimana-mana! Bisakah kamu bersuara sebelum tiba-tiba duduk di sebelah ku seperti ini..?" Julie buru-buru membetulkan posisi duduknya.
"Kamu sangat tidak hati-hati! bagaimana jika ada orang yang berniat jahat padamu?" Rehan menatap Julie sambil bertopang dagu.
"Cuma kamu yang berpikiran jahat sama aku!" Julie malas meladeni Rehan.
Baru saja aku berharap agar tidak bertemu dengan laki-laki ini, oh God!
Rehan hanya tersenyum mendengar ocehan Julie. "Makanlah, dan setelahnya cepatlah pulang, kamu terlihat lelah!"
Rehan menyentuhkan pundak nya ke pundak Julie. Maksudnya menggoda gadisnya, tapi gadis di samping nya malah menunjukan wajah datar.
"Kamu gak mau makan..? Kalau mau kamu bisa pesan milik mu sendiri!''
Julie memang sudah gila. Sebentar ia marah, sebentar ia peduli. Ia hanya ingin bersikap ramah, toh tidak rugi juga.
"Kamu tidak keberatan makan bersama ku..?" tanya Rehan memastikan.
"Hah, kita bahkan sudah tidur bersama kenapa sekarang untuk makan aku harus keberatan!!" Dasar psycho!! cicit Julie.
"Makan lah... !" katanya lagi pada Rehan.
Mendengar tawaran Julie, Rehan pun dengan senang hati memesan makanan miliknya agar mereka bisa makan bersama.
"Apa ini kencan pertama kita..?" bisik Rehan.
Blush..
Wajah Julie merona.
"Tidak sopan terlalu banyak bicara saat makan!" Julie memalingkan wajahnya, menyeruput minuman nya.
Ha-Ha-Ha..
Lima belas menit pun berlalu, mereka hanya makan dalam diam. Setelah sama-sama menghabiskan makanan yang di pesan keduanya nya pun langsung pergi meninggalkan Restoran dengan mobil masing-masing.
Gak romantis!! Yeee,, emang nya ini kencan?
"Kenapa dia bisa ada dimana-mana sih, sejak kapan coba dia di sana Jangan-jangan Rehan memasang Gps di mobil ku! bisa aja kan? dasar Psycho!!"
Kepala Julie kini di penuhi dengan pertanyaan-pertanyaan tentang Rehan.
Laki-laki itu memang seperti menghantui Julie.
Apa di kehidupan sebelumnya Julie banyak berhutang pada laki-laki itu? Rehan sudah seperti rentenir yang selalu saja mendatangi Julie, di manapun dan kapanpun.
Hantu gentayangan yang sesungguhnya adalah Rehan. Ahh, mungkin tepatnya, cowok psycho gentayangan!!
^^^.^^^
.......
.......
.......
.......
.......
...🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹...
...Don't forget for Like and Coment.. ♥♥...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
CIMOL
lanjutkan karya mu thor
2021-06-26
0
Noor Dech
🤣🤣🤣🤣 rentenir nagih cinta
2021-06-17
0
Khuriyatun Khasannah
kalo gak ada pelakor gak rame
2021-04-07
1