...🌹HAPPY READING 🌹...
Heii girl! Apa yang sedang kau lakukan bersama psycho ini..? sadarlah!!
Julie mencoba untuk mengembalikan kesadarannya, namun tubuhnya seperti menolak. Rehan memperlakukannya seperti ini.
Sikap Rehan berubah lembut dan sorot matanya juga berubah hangat, dan itu menyentuh sesuatu di dalam diri Julie.
Apa-apaan laki-laki ini..? Apa ini sebuah kamuflase..?
Perasaan nyaman dan juga juga was-was yang sejak tadi telah merundung Julie, membuatnya semakin gelisah memikirkan bagaimana perasaanya.
Tangan kokoh Rehan masih terus mendekapnya memberi perasaan terlindungi pada gadis itu membuatnya melupakan bahwa laki-laki yang kini tengah bersama nya adalah laki-laki yang sama, yang membuatnya begitu kesal sekaligus laki-laki yang baru saja menyeretnya dengan paksa.
Tapi entah kenapa,, semua itu seakan menghilang dari pikiran nya. Ia seperti terhipnotis dengan setiap sentuhan lembut dan perlakuan manis yang Rehan berikan.
Sungguh, pelukan Rehan adalah pelukan terhangat yang pernah Julie rasakan, sangat kokoh dan nyaman.
Sedetik kemudian Rehan melepaskan rengkuhan nya pada gadis itu, membuat Julie mencari-cari sosok Rehan.
Julie membuka matanya dan menemukan mata laki-laki itu yang kini masih setengah berkabut memandang tepat kearahnya. Rehan menatap lekat pada wajah Julie hingga membuat wajah gadis itu merona merah.
Rehan memeluk Julie membelai lembut rambut terurai milik Julie. Menghirup aroma vanilla dan mawar yang menguar dari gadis itu. wangi yang sangat Rehan sukai.
Sementara Julie hanya terdiam menikmati dekapan Rehan. Rehan menuntun nya menuju tempat tidur yang telah tersedia di sana.
Melihat apa yang Rehan lakukan, sontak membuat Julie merasakan kembali ketakutan yang tadi sempat hilang.
"Kau.. Kau.. ap.. apa yang ?" alarm di kepala Julie kembali berbunyi. Julie ingin menolak namun karena gugup ia menjadi terbata-bata.
''Ssstttt.....Aku tidak akan melakukan apa yang ada di dalam otak kecil mu ini!'' Rehan tersenyum sambil menyentuh kepala Julie dengan telunjuk nya.
Julie mengusap bagian kepala yang di sentuh Rehan dengan wajah merona. Apa kini dirinya yang telah berpikiran mesum?
''Apa kau tidak lelah, ini hampir pukul empat pagi. Tidurlah, aku tidak akan melakukan apa-apa padamu.''
Rehan membimbing Julie hingga berbaring dan ia pun ikut berbaring di samping Julie.
"Sepertinya lebih baik aku pulang." tolak Julie.
"Tidurlah disini!" Rehan tidak terima penolakan.
"Kau?'' Julie ingin bicara namun ia takut kalau apa yang ia pikirkan salah lagi dan mempermalukan dirinya sendiri.
"Apa kau meminta ku untuk pergi..? Kau kejam sekali Julie!'' Rehan berucap dengan memasang raut wajah memelas pada nya.
Apa-apaan pria ini? apa kami sepasang kekasih?
"Bukan seperti itu, maksud ku." Julie menggigit bibirnya, hendak melanjutkan kata-kata nya yang terhenti.
''Julie, kau tau, aku memintamu untuk jadi kekasih ku, karena aku sungguh-sungguh ingin memiliki mu. Tapi
aku tidak akan melakukan apapun tanpa persetujuan mu, dan maafkan aku atas apa yang aku lakukan sebelumnya. Saat pertemuan pertama, dan kedua. Bahkan untuk malam ini, aku tau aku sangat kasar padamu."
"Aku menyadari itu. Sekali lagi maafkan aku.
Aku tau apa yang aku lakukan tentu saja telah membuat mu begitu takut, dan juga," Rehan menghela nafas nya pelan menatap langit-langit di kamar itu.
"Sungguh. Kau boleh marah padaku. Kau boleh memukul ku. Tapi ku mohon Julie, ku mohon jangan membenci ku, atau pun menjauh dari ku. Kau mengerti?"
''Julie?
"Julie?
Aaahhh.
Rahan hanya tersenyum melihat wajah gadis itu, wajah yang kini tengah tertidur lelap di samping nya. Wajah nan polos namun sangat menggoda di saat yang bersamaan.
Apa perlakuan nya salah? apa setelah ini Julie akan membenci dirinya? Rehan harap tidak.
Rehan menyukai Julie. Ya, sadar atau pun tidak hati nya bergetar karena wanita yang terlelap di samping nya.
"Kau pasti lelah. Selamat malam."
Lama ia menatap gadis itu hingga rasa kantuk pun memaksa nya untuk ikut terlelap bersama Gadis yang tadi telah ia minta untuk jadi kekasihnya—Julie.
...❄️...
"Ini mimpi yang menyenangkan". Julie tersenyum dalam tidurnya.
''Guling ini juga sangat nyaman, walaupun sedikit keras.." Tangan Julie terus menyentuh, meraba bahkan meremas tubuh Rehan. Tangan nya bermain di atas sesuatu yang terasa hangat, sedikit keras, dan juga berdetak.
''Tunggu, berdetak....?'' Julie mengerjap kan matanya sambil memanggil sebagian jiwanya yang belum terkumpul sepenuhnya.
Ia menoleh kearah dimana tangan nya kini berada.
Uuuppppsss.
Julie melepaskan tangan nya yang telah lancang Bermain-main dan meremas dada bidang laki-laki disebelahnya—Rehan.
''kau bisa membangunkan milik ku yang lain jika kau terus melakukan itu... '' Ucap Rehan secara vulgar sambil menatap lekat ke arah Julie.
Ucapan Rehan membuat Julie sontak menarik tangan nya dan segera bangun dari tidur yang sangat terasa nyaman.
"Ma..maafkan aku.. Kalau begitu aku pergi.'' Julie melarikan diri. Ia terlalu malu sekarang jika harus berhadapan dengan laki-laki itu.
Rehan menangkap tangan Julie, membuat gadis itu kembali jatuh terbaring. Rehan memerangkap nya kembali. Rehan mengecup lembut kening Julie.
"morning kiss" ucapnya.
Julie menggigit pelan bibirnya, membuat Rehan semakin gemas. "Jangan melakukan itu, atau aku,-''
Sejurus kemudian Julie bergegas bangun kemudian mengambil tas nya dan kunci yang tergeletak di atas nakas, Julie pun keluar dari kamar secepat kilat.
''Heii... Julie.. tunggu aku!" Rahan mencoba mengejar, namun ia kalah cepat dengan Julie. Saat Rehan sampai di parkiran, gadis itu telah melaju dengan mengendarai mobilnya.
Bagaimana aku bisa tertidur di sana, bersama laki-laki mesum itu..?
mesum tapi kau menikmati *****....!
Aaahhh....ini membuat ku gila!
''Sebaiknya ku hentikan pikiran ini.. Lenyaplah.. lenyaplah!'' Julie memukul-mukul kepalanya.
"Aww, sakitnya." Julie menghentikan kegiatan absurd yang barusan karena merasa ada yang berbeda.
"Ini sejak kapan ada disini..? kapan aku membelinya..? aku.. hah..R..? apa laki-laki itu yang memasang nya..?"
Julie melihat cincin yang melingkar di jari manis nya. Sebuah cincin dengan berlian mungil yang indah, bertuliskan inisial laki-laki itu.
"Apa sekarang aku sedang di tandai..?" Julie bergidik ngeri. Lebih baik untuk sementara aku tidak bekerja, pikirnya.
Julie mencoba melepaskan cincin di jari nya, namun entah mengapa cincin itu melekat erat di sana, tidak ingin bergeser sedikitpun.
"Terbuat dari apa benda ini..? Kenapa tidak bisa di lepaskan..?" Julie kesal sendiri di buatnya. Tidak pemiliknya tidak benda pemberian nya, semua nya melekat pada Julie tanpa perlu ijin dari si empunya tubuh.
Menyebalkan..!!
Dua puluh menit kemudian, dia sudah sampai di parkiran apartment nya, bergegas masuk ke dalam dan mengunci dirinya rapat-rapat di sana.
Apakah ia memang harus lari dan bersembunyi dari laki-laki itu..? Harus kah demikian..?
Entah lah, untuk saat ini yang harus Julie lakukan adalah sebisa mungkin menghindari laki-laki itu. Bersembunyi dari Rehan. Tapi, sentuhan itu? Julie menginginkan nya lagi..
Dasar perempuan gila! Kau gila Julie!
...🌹...
...🌹...
...🌹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Noor Dech
😂😂😂😂
2021-06-15
1
Bu'e Kanaya
fix..,Doni kalah start,dan Rehan dah nikung si doni, kasiiaan kau Don...
2021-05-20
2
Rafi Rizal Ratna
aku suka bgt sama novelnya bukn murahan sih nurut aku respon belahan jiwa itu kuat bhkn kdn kita ketemu jodoh cuman hitungan hari terus menikah murahan itu Klu asal nacapin punya org inikn cuman ciuman itupun karena dipaksa..
2021-05-14
1