...🌹🌹HAPPY RAEDING 🌹🌹...
"Rehan tolong lepaskan aku, ini sudah cukup..!"Julie memohon pada laki-laki itu namun Rehan tidak memperdulikan ucapan Julie.
Rehan memerangkap tubuh Julie, membelainya dengan lembut dan juga sedikit memaksa. Rehan terus mendesak gadis itu untuk menerima semua perlakuannya.
Rehan tidak bisa lagi jika terus di tolak. Sudah cukup Gadis itu menolaknya selama ini. Dengan cara apapun Rehan akan membuat Julie menjadi miliknya.
Rehan menatap wajah Julie, di lihatnya baik-baik wajah gadis itu. Gadis yang sudah membuatnya frustasi karena merasa kehilangan.
"Julie, dengarkan ini, aku rasa aku jatuh cinta padamu. Aku tidak peduli dengan kekasih mu. Aku akan merebut mu dan menjadikan mu satu-satunya milik ku!"
Sebuah janji manis yang terdengar seperti kontrak kematian bagi Julie.
Rehan berucap serius sambil membelai wajah Julie, sementara Julie hanya diam menatap manik gelap milik Rehan. Tidak ada kebohongan di sana saat Rehan mengatakan semua itu.
Setidaknya itu yang bisa Julie tangkap dari tatapan laki-laki di depannya.
"Begini jah caramu mencintaiku Rey? dengan memaksakan semua kehendak mu pada ku, meskipun kau tau aku akan membencimu karena ini?"
Bagaimana lagi seharusnya Julie menghadapi Rehan, apa ia memang harus menerima laki-laki itu begitu saja?
"Apa kau sungguh akan membenciku? meskipun aku menyukaimu? Aku sungguh menyukaimu?" Rehan memeluk tubuh Julie. Seketika gadis itu seperti tak bisa bernafas.
"Lepaskan aku Rey!" Julie mendorong tubuh Rehan, tapi tak bisa membuat laki-laki itu menjauh darinya.
"Sebentar saja Julie. Ijinkan aku seperti ini sebentar saja. Aku merindukan mu selama ini, kau tau betapa gilanya aku mencari mu?"
Rehan mendesah lelah. Antara rindu dan obsesi, Julie tak tahu yang mana Rehan sebenarnya..
Tapi mendengar kata-kata itu membuat Julie merasa sedikit tersentuh.
Ini pertama kali bagi Julie. Bagaimana seharusnya ia bereaksi..? Ahh lupakan. Itu tidak penting sekarang. Katakanlah ia bodoh dan naif. Ya memang seperti itu adanya sekarang.
Rehan melepaskan pelukannya, ia melepaskan jasnya, lalu menutupi tubuh Julie.
''Awww... apa yang kau lakukan?" Tubuh Julie malayang. Laki-laki itu menggendongnya membuat Julie tak bisa melepaskan diri.
"Aku ingin menghabiskan malam ini bersama mu Julie." Rehan berjalan menuju kamar gadis itu. Bukan ini yang Rehan katakan padanya.. Kenapa..
"Rey.. hentikan ini, tolonglah. Aku bukan wanita seperti itu! Rey.. hentikan, jangan ke sana, ku mohon!" Julie meronta dalam rengkuhan Rehan, namun Rehan memeluknya sangat erat.
Rehan tau apa yang ia lakukan sangat salah, tapi kedekatan ini, perasaan ini, keinginan dan juga kehangatan ini tidak bisa lagi ia tolak. Setelah ini ia akan bertanggung jawab sepenuhnya pada Julie.
Bersama Julie seakan membuat Rehan lupa dengan setiap norma yang berlaku. Bagi Rehan waktu yang akan segera mereka lewati bersama akan mengikat mereka pada satu ikatan yang lebih dalam.
Dan Rehan, ia akan melakukan yang terbaik agar Julie menyadari perasaannya, dan mengetahui bahwa Rehan benar-benar menyukainya. Dan Julie adalah obsesi terbesarnya saat ini.
Rehan membaringkan tubuh Julie lalu menghimpitnya, agar wanita itu tidak bisa kemana-mana lagi.
Rehan menatap Julie lekat-lekat, "Julie..?"
"Hem...?" Julie menutup wajahnya dengan kedua tangan. Kondisinya yang seperti ini sungguh sangat memalukan.
Rehan benar-benar gila. Dan Julie tahu bahwa ia tak akan bisa lolos dengan cara apapun. Apa ia harus membunuh laki-laki ini? Tapi itu sebuah kejahatan.
Tapi yang di lakukan Rehan juga sebuah kejahatan. Bukankah ini tergolong sebuah tindakan kriminal. Julie benar-benar bingung.
"Bolehkah... ?"
"Aku tidak ingin melakukan ini Rey." tolak Julie, memohon.
"Kalau begitu menikahlah dengan ku. Aku akan bertanggung jawab padamu. Aku sungguh-sungguh." Sepertinya Rehan memang ingin berbuat sesuka hatinya saja.
"Aku tidak tau.." Teriak Julie. Bagaimana ia bisa memutuskan untuk menikah atau tidak dalam situasi seperti ini.
Tanpa menunggu persetujuan Julie, Rehan menarik lepas handuk yang menutupi tubuh Julie. Saat itu, Rehan sudah tak bisa mengendalikan dirinya lagi..
"Julie.. berikan aku ijin mu." Rehan mencium pelan bahu Julie, hingga membuat tubuh Julie bergetar.
Apa kau gila? Kenapa kau harus bertanya disaat seperti ini? Tak bisakah kau cukup melakukan nya saja?
Meronta sekalipun Julie tidak akan bisa melawan Rehan. Pilihan satu-satunya adalah secepat mungkin mengakhiri semua ini.
Sekali lagi Rehan membenamkan wajahnya di leher Julie menciumnya dalam seraya membujuknya..
"Bolehkah?"
"Ini gila Rehan! sungguh! Tapi apa kau harus bertanya sekarang, setelah semua yang kau lakukan..?" protes Julie. Ia kesal sekaligus malu. Mengasihani diri pun tak akan menghasilkan apapun.
"Apa ini persetujuan..?"
Oh..Tuhan Julie..
Sadarlah Julie, kau tidak mengenal laki-laki ini.. Sadarlah!!!
Logika Julie masih berusaha mengingatkan dirinya, namun bagaimana jika tubuhnya berkata lain. Kini ia bahkan mendambakan hal lebih dari sentuhan Rehan.
Perlahan-lahan Rehan menurunkan tangan Julie yang menutupi wajah cantik gadis itu. Tangan Julie dingin dan sedikit bergetar. Tapi sinar dimata itu... Julie juga menginginkan dirinya..
Rehan tersenyum..
Diciumnya bibir Julie yang lembut dan ranum, dihisapnya seraya membujuk agar Julie menyerahkan diri sepenuhnya..
"Aku mencintaimu Julie.. apa kau merasakannya?"
Julie tidak mampu menjawab pertanyaan Rehan, ia hanya bisa menatap lekat pada pria itu.. mata yang cantik. Senyum yang cantik.. dan juga..
"Biarkan aku melihat semuanya Julie.. semua yang ada pada dirimu.." Rehan kembali mencium lembut bibir, leher, hingga bahu Julie yang terekspos..
Namun masih sampai di sana.. Rehan belum ingin menjelajahi bagian yang sejak tadi terus berteriak pada dirinya untuk di sentuh..
"Dengarkan aku baik-baik. Apa yang akan terjadi setelah ini sepenuhnya adalah tanggung jawab ku. Aku akan bertanggung jawab penuh atas dirimu. Jangan pernah menyesali malam ini. Karena aku melakukannya dengan cinta. Aku mencintaimu, dan aku ingin menjadikan mu seutuhnya milikku."
Rehan mencium kening Julie. Perasaan nya menghangat, begitu juga dengan Julie.. Sekarang ia merasakan kehangatan Rehan..
Tak tahu kapan pria itu bergerak, Rehan sudah terekspos sepenuhnya diatas Julie. Bahkan dengan jelas, Julie bisa merasakan bagian tubuh Rehan yang begitu panas diatas tubuhnya..
"Rey..?" Julie menggumam. Ia takut, tapi juga ingin merasakan semuanya bersama Rehan..
"Ya, Julie.. sepertinya kau sudah siap untuk ku, kau begitu hangat dan basah.." Rehan tersenyum lembut saat tangannya bermain di bagian inti milik Julie yang sejak tadi terus mengirimkan sinyal asing pada tubuhnya..
Sementara Rehan sendiri sudah mempersiapkan dirinya. Ia sudah siap bahkan sebelum mereka masuk ke kamar hangat ini.
Rahan ingin memiliki Julie secepatnya. Julie adalah miliknya. Dan malam ini, ia akan memeteraikan hubungan mereka melalui sebuah penyatuan.
Tubuh Julie bergetar, namun dengan gerakan yang begitu lembut Rehan bisa membuat Julie merasa nyaman.. "Jangan menolaknya Julie, rasakan dan nikmati semuanya.. aku milikmu.."
Rehan tak ingin terburu-buru mencapai puncak, ia ingin agar Julie menikmati permainannya, hingga gadis itu tak akan melupakan malam ini. Dimana semuanya akan sama berartinya bagi Rehan..
Nafas Rehan tercekat saat Julie mengangkat pinggulnya. Rehan memeluk Julie dan mendekapnya erat, sementara Rehan mempercepat gerakannya.. sekarang giliran Rehan..
"Aku mencintaimu Julie.. Mencintai mu.. aku... Aaakkhh.." Tubuh keduanya menegang saat Rehan juga mencapai puncaknya..
Setelah beberapa saat, tubuh Julie terkulai lemas.. begitu juga dengan Rehan.. peluh membasahi tubuh keduanya..
Julie sudah membuat keputusan untuk menyerahkan dirinya pada Rehan dan sepertinya ia tidak akan menyesali itu. Seandainya ia menyesal pun, maka biarlah ia menanggung semuanya seorang diri.
Semuanya sudah terjadi sekarang, meskipun menghindar lagi, ia tidak akan bisa lari dari Rehan.
Biarlah Rehan menjadi yang pertama baginya. Orang pertama yang menyentuh dirinya sampai kedalaman dirinya.
Mau tak mau Julie harus mempersiapkan dirinya setelah semua ini. Ia harus bisa bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Bukankah selama ini ia juga melakukan semuanya seorang diri?
Sebuah takdir lain menghampirinya, First Kiss dan First Night yang dilakukan dengan cara yang salah.
Apakah hidupnya memang harus seperti ini? menjadi seorang wanita yang bekerja di dunia malam, dunia gelap, apakah memang harus di perlakukan seperti ini?
Julie mentertawakan harga dirinya. Ia mentertawakan kehormatan yang selama ini dijaganya. Hanya dalam waktu singkat ia telah menjadi gila dan liar.
Benar-benar wanita yang buruk. Air mata mengalir di pelupuk mata Julie mengakhiri malamnya yang sangat kejam.
Rehan menutup tubuh keduanya dengan selimut, dan memeluk tubuh mungil Julie dalam rengkuhannya.
"Julie, berjanjilah pada ku jangan pernah menyesali malam ini." Rehan berbisik ditelinga Julie seraya memeluk tubuhnya terasa dingin.
"Jangan pernah berpikir untuk lari dari ku, aku akan bertanggung jawab pada mu, jadilah milik ku selamanya."
Kata-kata yang indah yang Rehan ucapkan sebagai pengantar sebelum Julie menutup mata dan tertidur dengan pulas dalam pelukan Rehan.
Tubuhnya terlalu lelah untuk berdebat dengan laki-laki yang memeluknya itu. Untuk saat ini yang harus ia lakukan adalah tidur dan mengistirahatkan tubuhnya.
Untuk masalah yang lain, biarlah semuanya dipikirkan besok hari.
Melihat Julie yang sudah tertidur dalam pelukannya, Rehan tersenyum lembut sambil membelai wajah polos Julie.
Wajah yang sangat menggemaskan dan selalu menggelitik hati Rehan saat bertatapan langsung dengan gadis itu.
Katakan lah Rehan terlalu gegabah urusan cinta dan juga perasaan nya. Sebagai seorang pewaris tunggal dari seorang keluarga Wijaya. Rehan terlalu sembarangan dalam menetapkan kehendaknya.
Apa yang akan terjadi kedepannya, ia tidak tau. Namun satu yang ia tau, saat ini ia mencintai gadis yang tertidur lelap disisinya.
Ia tidak tau sampai kapan perasaan ini akan bertahan, yang Rehan tau, saat ini ia hanya ingin bersama Julienya.
Rehan sudah membayangkan bagaimana nanti jika Julie menjadi istrinya.
Ahhh.... ia memang sedang di buta kan oleh cinta. Ia bahkan belum mengenal siapa dan bagaimana kehidupan Julie sepenuhnya, tapi ia sudah memikirkan untuk mengukir masa depan bersama gadis itu.
Jika suatu saat itu menjadi kenyataan, ia berharap Julie akan mau berdiri di sisinya. Menggenggam tangan Rehan dan berjalan bersama dengan Rehan.
Rehan terlalu bahagia dengan angan-angan nya. Saat ini tidak ada lagi yang takutkan, apalagi ia tahu jika dirinya adalah yang pertama bagi gadis itu, ia hanya perlu mendesak gadis ini sedikit lagi hingga benar-benar mau menerima Rehan sepenuh nya.
Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil atau pun menyentuh milik ku. Tidak Aldi, tidak juga yang lainnya.
Rehan akan menghalau semua rintangan yang akan menghadang di depan mereka. Apapun itu ia tidak akan melepas Julie nya.
...🌹🌹🌹...
...Part ini yang mendapatkan banyak banget coment-coment lucu dan greget sebelumnya, yang baru baca pasti penasaran! Hee-hee.....
...Kalau kalian bertanya-tanya; Mana sih bagian itu-itu nya..? Hehehehe.. jawabannya, udah di revisi dong, karna memang harus sesuai dengan ketentuan persyaratn untuk kontrak, jadi kalian gak akan sempat baca adegan-adegan dewasanya....
...Semoga kalian tetap suka ya.....
^^^Maafkan author juga untuk skip..skip.. nya.. ❤️^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Ratu Maeta Sari
gk ada adegan hareudang nya,..pdhl penyemangat pembaca lho
2022-05-14
0
Sabarina Sitepu
lanjut thor, pengen tau karakter julie ini seperti apa sebenarnya, berbeda dgn novel2 lainnya. Kebanyakan novel menggambarkan tokoh wanita yg kehilangan mahkota krn dikasih obat perangsang, di tdk sadarkan, di perkosa dll. kali ni julie kehilangan mahkota setengah sadar, setengah perkosa, setengah menikmati, setengah mau, setengah terpaksa. jadi penasaran ni thor, krn agak beza aja...lanjut thor
2021-08-19
0
Noor Dech
kok rada gak puas aku y gak tau gimana gitu..
cerita nya bingung akooh.
2021-06-15
0