...🌹HAPPY READING 🌹...
Setibanya di Club malam tempat nya bekerja, Julie masuk ke ruang tunggu untuk mempersiapkan dirinya. Lama ia menatap pantulan cermin di depannya.
Jelas sekali terlihat bahwa gadis dalam cermin tersebut tidak sedang baik-baik saja. Wajah nya terlihat kusut tidak bersemangat.
Huh! baiklah Julie, lupakan! lupakan! Anggap saja itu sebuah kesialan yang telah berlalu. Show must go on." Julie memberi semangat pada diri sendiri. "Lihatlah, wajah cantik mu jadi terlihat menyeramkan!" Lagi, ia menatap dirinya sendiri.
fix Julie kumat.
Tanpa menunda waktu, Julie pun mengambil peralatan makeup nya, dan memoleskan satu per satu pada wajah sehingga memunculkan penampilan yang semakin sempurna.
"Geez, Julie. Kau sangat menawan, mari kita takluk kan mereka malam ini!" Ia lagi-lagi memberi semangat pada diri sendiri, hanya itu yang bisa ia lakukan untuk mengusir bayangan menyebalkan laki-laki sialan itu.
Sebelum ia keluar dari ruang tunggu, ia memastikan penampilan nya sekali lagi. Setelah semuanya terlihat sempurna, ia pun melangkah keluar. Dimatikan nya musik yang berjalan otomatis di atas Stage.
Tes.
"Selamat malam semua, i'm Julie. Ijinkan aku menghibur kalian malam ini..Are you Ready?" Beginilah Julie. Ia selalu totalitas saat bekerja.
READYYYYY.........!!!!
Semua pengunjung bersorak tanda setuju, tanpa berlama-lama julie langsung memulai permainan nya.
Wajah gadis itu tampak sangat memukau di atas stage, ditambah lagi dengan sorot lampu kerlap-kerlip yang menyoroti diatasnya, semakin membuatnya terlihat luar biasa.
Semua pengunjung menikmati permainan yang Julie bawakan. Gadis itu sangat pintar memainkan keras dan lembutnya musik, sehingga pengunjung pun semakin terlarut dalam permainan nya.
Semua yang terjadi di atas stage, tidak luput dari pengamatan seorang Rehan..
Apa yang terjadi padanya sebelumnya dan hari ini, wanita di depan nya ini memang luar biasa. Hanya wanita itu seorang lah yang berani memperlakukan Rehan seperti itu.
Rehan sudah mengunci targetnya, dan Julie adalah target yang tepat. Coba saja kita lihat, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat wanita itu bertekuk lutut di kaki seorang Rehan.
Rehan sudah banyak melihat, bahkan bertemu dengan berbagai macam jenis wanita. Mulai dari yang awalnya polos, sampai yang berpura-pura polos.
Tujuan akhir semuanya sama, hanya uang dan kesenangan. Apalagi seorang wanita club' malam.
Sebelumnya Rehan memang merasa sedikit bersalah pada Julie, atas perlakuannya semalam.
Karena itulah setelah Dony pergi dari ruangannya tadi pagi, Rehan segera memesan bunga dan mengirimkan sejumlah uang pada Julie sebagai permintaan maaf, apa ia sudah melakukan hal yang tepat, entahlah Rehan malas memikirkan itu.
Namun sekarang, ia memikirkan hal yang berbeda. Rehan akan menjadikan Julie wanita nya.
Tidak perduli berapa banyak uang dan juga berapa lama waktu yang ia perlukan agar dapat menaklukan wanita itu, Rehan tidak peduli, yang ia mau Julie, wanita itu harus menjadi miliknya. Itu janji Rehan pada dirinya sendiri.
Sementara Rehan terus memperhatikan Julie sambil terlarut dalam pemikiran dan juga rencana-rencananya sahabatnya sudah tiba juga di sana.
"Sudah lama..?" Dony mengambil tempat tak jauh dari Rehan dengan seorang wanita **** yang bergelayut manja di samping nya.
Rehan menjawab Dony, namun karena suara dentuman musik yang cukup keras, Rehan malas jika harus berteriak di sana.
"Mau ku carikan seseorang..?" Dony berteriak di sisi Rehan agar dapat di dengar.
Rehan menggelengkan kepalanya. Ia menolak. Meskipun Rehan menyukai club' malam, namun Ia tidak suka berhubungan dengan wanita panggilan, ia terlalu jijik dengan wanita yang mudah di dapatkan siapa saja.
Rehan kembali memfokuskan pandangan nya kearah stage.
Gadis itu memang terlihat seperti penyihir kecil. Lihat saja betapa gilanya orang-orang ramai bergoyang mengikuti alunan musiknya, yang tidak Rehan pungkiri selalu membuat tubuhnya ingin ikut bergerak bersama suara distorsi yang menghentak-hentak.
"Kau suka..?" Dony berteriak pada Rehan.
"Siapa..?"
"Julie!"
Rehan malas menjawab pertanyaan itu.
"Kau seperti orang yang ingin memakannya hidup-hidup jika melihatnya seserius itu!" Dony tergelak.
"Bermain saja dengan wanita mu!"
Terlihat Dony menjauhkan tubuhnya lalu kembali bermesraan dengan wanita di samping nya itu.
Satu jam kemudian, Julie sudah turun dari stage, di gantikan dengan Dj lainnya. Wanita itu menuju bar yang ada di dekat stage.
"Ini untuk mu, pergilah!"
Dony menyerahkan uang kes pada wanita yang menemaninya tadi.
"Rey, aku akan ke sana, menemui gadis ku!" Dony berdiri berjalan menuju bar tempat Julie berada saat ini.
Cih. Gadismu..? Mimpi saja!
"Hai Julie. It's me, Dony." Laki-laki itu mengambil tempat di samping Julie.
"Oh, hii.. " Kenapa lagi dengan laki-laki satu ini. Julie mendelik malas. Buru-buru ia menghabiskan minuman nya agar bisa segera pergi dari sana.
"Don, aku harus pergi,aku..- belum lagi Julie beranjak, sesuatu telah mengalihkan dirinya.
"Hei, kenapa kau kesini juga..?" Dony menatap heran pada sahabatnya yang kini mengambil kursi tepat di belakang Julie.
Pertanyaan Dony barusan tentu saja membuat Julie segera berpaling melihat belakangnya.
Oh god!
Ini bukan mimpikan..? Julie tidak salah mengenali orang kan? Laki-laki itu adalah laki-laki yang sama yang membuatnya kesal setengah mati.
"Permisi Don, aku harus pergi" Julie pergi begitu saja meninggalkan Dony dan juga teman menyebalkan nya itu.
Mimpi saja jika aku mau berlama-lama berada di dekatnya, memikirkan nya saja sudah membuatku ingin meninjunya!
"Kenapa kau menyusul ku, kau membuat gadis ku pergi." Dony menyikut pelan Rehan karena kesal.
"Gadis itu jelas tidak ingin bersama mu!" Rehan menjawabi Dony dengan sebenarnya. Sahabatnya saja yang terlalu buta karena tidak menyadari keadaan.
"Dia bukannya tidak ingin bersama ku, ini semua karena dirimu." bela Dony. "Sebelumnya dia baik-baik saja bersama ku." Dony memalingkan wajahnya dari Rehan.
"Cih. Jangan terlalu yakin teman, segala kemungkinan bisa saja terjadi."
"Jangan katakan kalau kau juga menginginkan nya? itu tidak benarkan?" Dony memicingkan mata tidak percaya dengan pemahaman yang baru saja ia dapati.
Alih-alih menjawab, Rehan hanya mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum. Ia tak akan memberitahu apapun pada Dony.
Jika mereka harus bersaing, maka persaingan tersebut harus adil, dan itu akan Rehan lakukan cepat atau lambat.
"Kau masih tetap disini? aku akan pergi." Rehan turun dari kursi putarnya. Ia berniat menyusul Julie.
"Aku akan pulang sebentar lagi. Aku harus mencari seseorang untuk menghangatkan ranjang ku." Dony mengedipkan matanya pada Rehan.
"Silahkan saja. Aku akan pergi sekarang." Rehan benar-benar pergi meninggalkan Dony yang masih duduk di depan bartender.
"Carilah seseorang juga, atau kau akan lupa cara menggunakannya!" Dony berteriak nyaring membuat Rehan mendengus malas menghiraukan Dony.
"Sahabatku yang malang, kapan kau akan kembali seperti sebelumnya. Kenapa kau harus hidup terkurung dalam masa lalu?
...❄️...
...❄️...
...❄️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Luh Nanik
penasaran...mdah2han ceritanya SM kayak jdlnya hot 😁😁😁
2021-07-19
0
Noor Dech
eeuum mulai penasaran ada dhn Rehan dan masa lalu nya
2021-06-15
0
Agna
sy baru mengikuti, sampai episode ini menarik, sy suka karakter Julie
2021-04-17
1