Di kantor.
Haidar yang baru sampai di ruangan kerja nya, melihat kalau Karyawan di sana sedang memerhatikan dirinya.
" Ada apa dengan mereka, kenapa mereka memerhatikan ku. Apakah mereka sudah tahu kalau Adikku menikah dengan tuan Fazar, yaitu bos kami sendiri. Tapi itu tidak mungkin, karena pernikahan Wiyah begitu tertutup dan hanya beberapa orang saja yang mengetahui nya." Gumam Haidar saat melihat kerumunan orang orang yang berada di meja kerjanya.
Ya. Seingat Haidar, saat pernikahan Wiyah tidak ada teman sekantornya yang mengetahui itu, karena Haidar sendiri, yang ingin merahasiakan pernikahan mereka, sampai Fazar dan Wiyah memintanya untuk mengungkapkan pernikahan mereka kepada orang orang yang sudah mengenal keduanya.
Karena tidak ingin bertanya bertanya, Haidar melangkah mendekati meja kerjanya yang kini sudah dikerumuni para karyawan lainnya.
Para karyawan lain, melihat kalau Haidar sudah berada di situ. Menatap Haidar dengan tatapan penuh dengan tanda tanya. Teman Haidar yang menyadari kehadiran dari Haidar, melangkah menghampiri Haidar." Dar, Apa kamu sudah dengar berita didalam kantor." Tanya Teman Haidar sambil terus menatap Haidar.
Sedangkan Haidar hanya menggeleng tidak tahu, karena Dirinya saja baru datang bagaimana dirinya mau tahu berita didalam kantor Setelah kemarin dirinya tidak turun bekerja, karena pernikahan sang adik. ini saja dirinya sudah telat datangnya tidak seperti jam kerja yang di tentukan.
" Saya belum mengetahuinya, soalnya kemarin saya tidak masuk berkerja." Jawab Haidar." Emangnya ada kabar apa di kantor." Tanya Haidar yang mendadak penasaran, karena bisanya Haidar paling malas mendengar kabar kabar dari kantor yang kadang kurang penting menurut Haidar.
Taman Haidar menatap Haidar setelah mendengar kalau Haidar belum mengetahui kabar dari kantor yang membahas soal dia." Benar kamu belum tahu." Tanya temen Haidar kembali, Sedangkan Haidar hanya menggeleng, karena ia belum mengetahuinya sama sekali ada berita apakah di dalam kantor.
Walaupun ragu, Tapi teman dari Haidar itu akan tetap mengatakannya." Aku dengar dari isu isu karyawan di kantor, kalau kamu di pecat oleh Tuan Fazar, Bos kita sendiri selain taun Fadil." Jawab Teman Haidar memberitahukan isu di dalam kantor selama dua hari ini, tapi baru kemarin teman Haidar mendengarnya dan kini Teman dari Haidar itu memberitahukannya langsung ke Haidar.
Sedangkan Haidar mendengar ucapan dari temannya itu tampak terdiam karena Haidar sedang berfikir kenapa dirinya bisa di pecat sedangkan dirinya tidak melakukan kesalahan. Haidar terus mencari letak kesalahannya di mana, sampai membuatnya dirinya di Pecat oleh bos sekaligus iparnya.
Apakah kesalahannya karena menerima pinangannya dan membuat Adiknya menikah dengan Fazar.
Astaghfirullah. Pikiran buruk tiba tiba saja hadir di pikirkan nya. Kenapa Juga Haidar mempersalahkan pekerjaan dan juga kehidupan mereka yang di luar pekerjaan kantor.
" Benarkah itu satria." Tanya Haidar tidak percaya. Sedangkan taman Haidar hanya mengangguk memberikan jawaban Kalau ucapan nya tadi itu benar bukan kebohongan. Orang dirinya sendiri yang mendengar isu itu dari karyawan lainnya, Sedangkan karyawan lainnya pasti mendengar dari sekertaris Zain, Sedangkan Zain pasti mendengarnya langsung dari bos nya, yaitu tuan Fazar.
" Iya Dar, aku langsung mendengarnya dari karyawan lainnya." Jawab Satria.
Haidar hanya bisa menghela nafasnya mendengar ucapan dari Satria. Haidar berfikir ' bisa sajakan kalau dirinya tidak sengaja melakukan kesalahan yang dirinya sendiri tidak sadari atau tidak di sengaja dirinya lakukan.
Haidar kembali melangkah mendekati meja kerjanya dan Haidar bisa melihat kalau beberapa berkas di sana sudah tersusun rapi di sebuah kota kecil.
Karyawan di sana hanya bisa menatap Haidar dengan tatapan kasian atau sebaliknya.
" Kami ikut sedih Haidar." Ucap Karyawan lainnya. Sedangkan Haidar hanya tersenyum menanggapinya. Tapi di saat Haidar sedang mengambil barang barang nya, Sekertaris Zain datang menghampiri mereka.
Karyawan lainnya yang melihat kedatangan Sekertaris Zain, menundukkan kepalanya hormat.
Haidar yang melihat Zain, tentu mengenal siapa pria itu. Zain mendekat kearah kerumunan para karyawan yang sedang berada di dekat meja kerja Haidar." Selamat pagi pak Haidar." Sapa sekertaris Zain yang sudah berada di dekat Haidar dan juga para karyawan yang berada di sana.
Tapi sebelum Zain mengucapkan sesuatu, Zain melirik ke arah para karyawan yang lain yang sedang berdiri sambil memperhatikan dirinya. Sedangkan karyawan yang tahu arti dari tatapan itu, langsung berhambur pergi meninggalkan meja kerja Haidar, lalu kembali ke meja kerja mereka sendiri sendiri. Walaupun sudah berada di meja kerja mereka, tapi para karyawan tetap bisa menguping.
Ya, seperti kata orang. Mata dan tangan tetap menjalankan tugasnya, tapi kuping tetap bisa mendengarkan.
Zain menatap, ipar dari bos nya itu." Maaf pak Haidar, anda kami pecat." Ucap Zain yang sengaja menghentikan ucapannya sebelum nanti dirinya melanjutkannya lagi, Tapi sebelum itu Zain ingin mendengar jawaban dari Haidar terlebih dahulu.
" Baik tuan." Jawab Haidar sopan walaupun Haidar merasakan berat saat mengeluarkan kalimat itu, Tapi Haidar ikhlas mengatakannya." Tapi sebelum saya keluar, Saya ingin menyusun barang barang Saya terlebih dahulu tuan." Ucap Haidar kembali.
Zain yang mendengar ucapan dari Haidar hanya tersenyum kecil, ternyata Haidar begitu sangat baik, tidak ada kemarahan dari nada bicaranya, tapi yang ada hanya keikhlasan di dalamnya." Baiklah anda bisa melakukannya. Tapi sebelum Saya keluar, saya ingin menyampaikan sesuatu kepada anda dan ini sesuai perintah dari tuan Fazar. Kalau anda kami pindahkan sebagai manajer keuangan di perusahaan ini." Ucap Zain, Sontak membuat karyawan lainnya langsung melihat ke arah mereka. Mereka tidak percaya dengan perkataan dari Sekretaris Zain.
Kenapa bisa, bukannya tadi Haidar di pecat. Tapi kenapa jabatannya di naikan.
Sedangkan Haidar yang mendengar ucapan dari sekertaris Zain, membuat dirinya begitu sangat terkejut dan tidak percaya dengan perkataan Zain." Maksudnya Tuan." Tanya Haidar dengan wajah terkejutnya.
" Anda bisa menanyakan langsung ke pada tuan Fazar, Pak Haidar." Jawab Zain." Anda bisa menyelesaikan urusan anda pak Haidar, karena sebentar lagi akan ada orang suruhan dari tuan Fazar, yang akan membantu Pak Haidar saat melakukan pekerjaan pertama anda sebagai manajer. Mereka akan membantu pak Haidar sampai pak Haidar bisa menguasai semua perkejaan anda pak Haidar ." Ucap sekertaris Zain, Semakin membuat Haidar terdiam karena terkejut.
" Tapi tuan saya...." Haidar ingin menolak Ucapan dari sekertaris Zain, tapi sebelum itu terjadi Zain sudah memotong nya.
" Maaf pak Haidar tidak ada penolakan." Potong Zain. Zain merasa bingung dengan Haidar. Karena biasanya kalau orang di angkat di posisi yang paling tinggi mereka tidak akan menolak, malahan dengan senang hati untuk mengambil posisi itu. Tapi Sangat berbeda dengan Haidar yang malah menolaknya." Maaf pak Haidar, kalau tidak ada yang di bicarakan lagi, saya ingin keluar, karena Tuan Fazar sudah menunggu." Ucap Zain, Semakin membuat Haidar bingung ingin mengatakan apa, karena sekarang pertanyaannya seperti menghilang dalam sekejap.
Tanpa mendengar jawaban dari Haidar, Zain melangkah meninggalkan Haidar yang masih berdiri sambil menatapnya.
Zain bukan nya bersikap tidak sopan, Tapi Zain sedang menghindari penolakan dari Haidar. Zain juga pasti sudah di tunggu oleh Fazar yang mungkin sudah berada di ruangannya sekarang.
Sedangkan Haidar hanya bisa menatap punggung Zain yang semakin menjauh dari pandangannya." Aku harus bertanya dengan Fazar, Sesampai ku di rumah nanti." Batin Haidar.
🍁🍁🍁🍁🍁
Masih berada gedung yang sama, hanya saja berada ruangan yang berbeda.
Seorang pria sedang membaca beberapa fail penting yang sekarang berada di tangannya, dengan Wajah seriusnya tidak membuat kadar ketampanan dari Fazar berkurang sama sekali, malahan pria itu semakin terlihat tampan saat melihat wajah serius dari Fazar.
Saat Fazar sedang serius membaca fail penting. Suara ketukan dari pintu membuat Fazar menghentikan kegiatannya, lalu melihat ke arah Pintu." Masuk." Suruh Fazar. Pintu terbuka membuat Fazar bisa melihat kalau Zain yang mengetuk pintu. Zain melangkah mendekati Meja kerja Fazar.
" Maaf tuan, Saya sudah menyelesaikan perintah anda tadi." Ucap Zain. Fazar yang Mendengar ucapan dari Zain barusan, membuat Fazar menyimpan berkasnya di atas meja kerja nya karena dirinya begitu penasaran dengan cerita Zain.
" Apa tanggapannya." Tanya Fazar yang ingin mendengar tanggapan dari Haidar sang Kaka ipar. Zain mulai menceritakan nya dari awal sampai akhir. Sedangkan Fazar yang mendengarkan penjelasan dari Zain, dari terkejutnya Haidar Sampai mendengar kalau Haidar ingin menolak tapi berhasil di cegah oleh Zain.
Sedangkan Fazar yang mendengar cerita dari Zain hanya diam sambil mengerutkan keningnya saat mendengar kalau Haidar menolak kalau dirinya di angkat sebagai manajer keuangan dari perusahaannya.
" Aku tidak menyangka kalau dia menolak." Batin Fazar, yang merasa sedikit aneh. karena jaman sekarang masih ada yang menolak pekerjaan yang memiliki gaji yang lumayan, Bukannya setiap orang sering berkata.
Jangan menolak tawaran karena tawaran itu sebuah rejeki.
Setelah mendengar cerita dari Zain mengenai Haidar, kini kedua pria itu kembali membahas soal proyek yang sekarang sedang bermasalah. Apalagi Membuat Fazar harus bolak balik dari Kota S ke kota B. Sebenarnya bisa saja Fazar menatap di kota B, Tapi karena Fazar tidak ingin meninggalkan adiknya sendiri di Kota S, membuat Fazar harus bolak balik ke kota B. Jarak juga yang lumayan jauh, mungkin sekitar dua jam di perjalanan membuat Fazar harus bisa menyelesaikan urusannya secepatnya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂.
Waktu terus berputar, tidak terasa waktu menunjukkan waktu sudah sore, padahal baru saja tadi pagi, tapi kini sudah mau malam saja.
Jam lima sore. Waktu nya orang orang untuk pulang dari aktivitas mereka untuk kembali ke rumah mereka masing masing karena berkumpul ingin cepat bersama dengan keluarga mereka yang sudah tinggalkan selama satu hari penuh. Mungkin malam seperti waktu yang tepat jika ingin berkumpul dengan keluarga, walaupun waktu begitu sangat singkat.
.
.
Langit masih cerah saja, walaupun awan awan bewarna orange sedikit kemerahan sudah mulai berkumpul, panas matahari tidak sepanas saat tadi siang.
Di taman SMR.
Masih ada beberapa orang yang sedang menikmati keindahan taman itu walaupun di waktu sore.
Sama halnya yang di lakukan oleh kedua gadis yang sedang mengelilingi Taman itu untuk mencari seseorang yang selama beberapa hari ini dia cari.
Walaupun mengenakan pakaian yang lumayan panjang dan jilbab yang menutupi dari atas kepala sampai di bawah telapak tangannya, Tapi tidak membuat gadis itu berhenti untuk berjalan. Mungkin setiap orang akan merasa sulit saat mengenakan pakaian yang begitu sangat panjang dan juga jilbab yang sama panjangnya, Tapi tidak dengan dua gadis itu yang begitu sangat menikmatinya.
Orang orang yang melihatnya saja sudah merasa gerah bagaimana mereka mengenakannya. Tapi tidak dengan orang orang yang sudah terbiasa mengenakan pakaian syar'i, mereka tidak merasa gerah sama sekali karena sudah terbiasa mengenakan pakaian itu.
Yap, kedua gadis yang sedang menyusuri setiap taman tidak lain adalah Wiyah dan Fina yang sedang mencari keberadaan Harum.
Fina yang sudah merasa lelah melihat ke arah Wiyah." Wiyah dari tadi kita berkeliling mencari keberadaan Harum, tapi yang kita cari tidak ada " Keluh Fina. Wiyah yang mendengar ucapan dari Fina, mengetikan langkahnya lalu berbalik melihat wajah lelah sang sahabat yang dari tadi mengikuti setiap langkahnya.
Wiyah tahu kalau Fina pasti lelah habis pulang kuliah langsung di ajak ke taman untuk membantunya mencari Harum adik angkatnya.
" Maaf Fin." Ucap Wiyah yang merasa bersalah." Kalau gitu besok aja kita lanjut carinya. Mending sekarang kita pulang sebelum Maghrib." saran Wiyah yang mendapatkan anggukan dari Fina.
" Oke, besok aku temenin lagi, buat cari Harum, tapi sekarang kita pulang dulu karena aku capek banget." Jawab Fina.
Keduanya mengehentikan mencari Harum, karena harus kembali ke rumah sebelum Maghrib. Rasa lelah mereka membuat mereka mengetikan pencarian mereka sampai besok kembali mencarinya lagi di tempat lain.
" Keman sih kamu Harum, kenapa hampir sebulan ini kami tidak menemukan mu." Batin Wiyah.
Wiyah tidak akan berhenti mencari sampai, Wiyah menemukan keberadaan Harum. Karena Wiyah merasa kalau Harum sedang tidak baik-baik saja." Ya Allah lindungilah gadis kecil itu."
Bersambung.
Banyak typo yang bertebaran.
Jangan lupa like komen dan vote nya biar author Makin semangat buat up
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Anita Jenius
Setelah lama menghilang, ternyata banyak cerita baru yang muncul dan ceritanya bagus.
10 like mendarat buat kamu.
Mari kita saling mendukung ya.
Ditunggu like, vote & favoritenya ya kak di ceritaku "Anakku bukan anakku"
thank you.
2022-11-06
1
Lee
Mampir lgi ya ka othor..
2022-03-24
1
Realpcy_Cyl
semangat tor
2022-03-19
1