Manajer

Di kantor.

Haidar baru saja sampai di ruangan kerja nya, dan melihat kalau para karyawan di sana sedang menatap dirinya.

"Ada apa dengan mereka, kenapa mereka memerhatikan ku seperti itu? Apakah mereka sudah tahu kalau Adikku menikah dengan tuan Fazar, yaitu bos kami sendiri? Tapi itu tidak mungkin, karena pernikahan Wiyah sangat tertutup dan hanya beberapa orang saja yang mengetahui nya." Gumam Haidar saat melihat kerumunan orang-orang berada di meja kerjanya.

Ya. Seingat Haidar, saat pernikahan Wiyah tidak ada teman sekantornya yang mengetahui pernikahan itu, karena Haidar sendiri meminta pernikahan ini agar dirahasiakan dari orang-orang, sampai Fazar dan Wiyah memintanya untuk mengungkapkan pernikahan mereka.

Karena tidak ingin bertanya-bertanya, Haidar melangkah mendekati meja kerjanya yang saat ini sudah dikerumuni para karyawan lainnya.

Para karyawan itu menatap Haidar dengan tatapan penuh dengan tanda tanya. Teman Haidar yang menyadari kehadirannya, melangkah mendekati Haidar." Dar, Apa kamu sudah mendengar berita didalam kantor hari ini?"

Sedangkan Haidar hanya menggeleng tidak tahu, karena ia saja baru datang, lalu bagaimana ia tahu berita didalam kantor setelah kemarin ia tidak turun bekerja, karena pernikahan sang adik. Ini saja ia sudah telat datangnya tidak seperti jam kerja yang di tentukan.

"Aku belum mengetahuinya, soalnya dari kemarin aku nggak masuk kerja. Emangnya ada kabar apa di kantor?" Tanya Haidar tiba-tiba ikut penasaran. Bisanya Haidar paling malas mendengar kabar-kabar dari kantor yang biasanya kurang penting menurutnya.

Taman Haidar menatapnya penuh selidik setelah mendengar kalau Haidar belum mengetahui kabar hari ini yang membahas soal dia."Benar kamu belum tahu?” Tanya temen Haidar memastikan. Sementara Haidar hanya menggeleng mengiyakan karena ia belum mengetahui ada berita apakah hari ini dalam kantor.

Walaupun ragu tapi teman dari Haidar tetap mengatakannya."Aku dengar dari isu-isu karyawan di kantor, kalau kamu di pecat oleh Tuan Fazar, Bos kita selain taun Fadil." Jawab Teman Haidar memberitahukan isu di dalam kantor selama dua hari ini, tapi baru kemarin teman Haidar mendengarnya, dan kini teman dari Haidar memberitahukannya langsung ke Haidar setelah orang menyebarkan isu itu.

Haidar yang mendengarnya cerita teman nya terlihat diam, karena Haidar sedang berfikir kenapa ia bisa di pecat sementara dirinya tidak melakukan kesalahan apapun. Ia terus mencari letak kesalahannya di mana, sampai membuatnya di Pecat oleh bos sekaligus iparnya.

Apakah kesalahannya karena menerima pinangannya, dan membuat Adiknya menikah dengan pria itu?

Astaghfirullah. Pikiran buruk tiba-tiba saja hadir di pikirkan nya. Kenapa Juga Haidar mempersalahkan pekerjaan, dan juga kehidupan mereka di luar pekerjaan kantor.

"Benarkah itu satria?” Tanya Haidar memastikan karena ia tidak percaya dengan isu yang beredar. Taman Haidar hanya mengangguk sebagai jawaban, kalau perkataan nya barusan benar bukan kebohongan. Orang ia sendiri yang mendengar isu itu dari karyawan lainnya, sementara karyawan lainnya pasti mendengar nya langsung dari sekertaris Zain, dan Zain pasti mendengarnya langsung dari bos nya, yaitu tuan Fazar.

"Iya Dar, aku langsung mendengarnya dari karyawan-karyawan lain."

Haidar hanya bisa menghela nafasnya setelah memastikan kalau Satria tidak sedang berbohong. Haidar berfikir bisa saja kalau dirinya tidak sengaja melakukan kesalahan yang ia tidak sadari atau tidak di sengaja ia lakukan.

Haidar kembali melangkah mendekati meja kerjanya dan ia bisa melihat kalau beberapa berkas di sana sudah tersusun rapi di sebuah kota kecil. Entah siapa yang merapikan nya, tapi Haidar yakin pasti ini suruhan iparnya.

Karyawan di sana hanya bisa menatap Haidar dengan tatapan kasian atau sebaliknya.”Kami ikut sedih Haidar." Ucap mereka. Sementara Haidar tersenyum menanggapinya.

Tapi saat Haidar sedang mengambil barang-barang nya, Sekretaris Zain datang menghampiri mereka. Karyawan lain langsung menunduk hormat saat Zain mendekati mereka. Haidar menatap Zain. Tentu Haidar mengenal siapa pria itu.

“Selamat pagi pak Haidar." Sapa sekertaris Zain  sudah berada dekat dengan Haidar dan juga orang-orang di sana.

Tapi sebelum Zain mengatakan sesuatu, Zain melirik ke arah karyawan itu, dan para karyawan yang mengerti arti dari tatapan Zain, langsung berhambur pergi meninggalkan meja kerja Haidar, dan kembali ke meja kerja mereka masing-masing. Walaupun mereka sudah berada di meja kerja mereka, tapi para karyawan itu masih bisa menguping perbincangan keduanya.

Ya, seperti yang terlihat. Mata dan tangan tetap menjalankan tugasnya, tapi kuping tetap bisa mendengarkan.

Zain menatap ipar dari bos nya itu."Maaf pak Haidar, anda kami pecat." Ucapnya sengaja menjeda pekerjaannya sebelum nanti ia melanjutkannya lagi. Tapi sebelum itu Zain ingin mendengar jawaban dari Haidar terlebih dahulu.

"Baik tuan." Jawab Haidar sopan, walaupun Haidar merasakan berat saat mengeluarkan kalimat itu, tapi Haidar ikhlas menerimanya pemecatannya."Tapi sebelum saya keluar, Saya ingin menyusun barang-barang saya terlebih dahulu, tuan." Lanjut Haidar kembali.

Zain hanya tersenyum kecil mendengar jawaban Haidar yang pasrah menerima pemecatan nya, tanpa mengeluarkan satu kalimat protes apapun. Ternyata Haidar orang baik, tidak ada kemarahan dari nada perkataan nya dan hanya pasrah menerima pemecatan nya.

"Silahkan pak Haidar. Tapi saya keluar, saya ingin menyampaikan sesuatu pada anda dan ini sesuai perintah dari tuan Fazar. Anda kami pindahkan sebagai manajer keuangan di perusahaan ini." Lanjut nya Zain, sontak membuat karyawan disana langsung beralih menatap ke arah mereka sangking terkejutnya. Mereka tidak percaya dengan perkataan sekretaris Zain.

Kenapa bisa, bukannya tadi Haidar di pecat, tapi kenapa jabatannya malah dinaikan?

Sementara Haidar yang mendengar perkataan sekertaris Zain, dibuat terkejut dan tidak percaya."Maksudnya tuan?" Tanya Haidar dengan memastikan dengan wajah terkejutnya.

"Anda bisa menanyakan langsung pada tuan Fazar, Pak Haidar. Saya tidak bisa menjawabnya disini, karena sebentar lagi akan ada orang suruhan dari tuan Fazar, yang akan membantu Pak Haidar mengerjakan pekerjaan pertama anda sebagai manajer. Mereka akan membantu pak Haidar sampai pak Haidar bisa menguasai semua perkejaan baru anda ." Ucap sekertaris Zain, semakin membuat Haidar terdiam karena terkejut.

"Tapi tuan saya...." Haidar ingin menolak Ucapan Sekretaris Zain, tapi sebelum itu terjadi Zain sudah menyambung nya terlebih dahulu.

"Maaf Pak Haidar, anda bisa membicarakan langsung pada tuan Faza. Saya hanya menjalankan perintahnya.” Haidar diam dan tidak berkata-kata lagi mendengar jawaban Sekretaris Zain.

“Maaf pak Haidar, kalau tidak ada yang di bicarakan lagi. Saya ingin keluar, karena tuan Fazar sudah menunggu." Ucap Zain, membuat haidar diam tidak berkata apa-apa karena pertanyaannya seakan menghilang dalam sekian detik.

Tanpa mendengar jawaban dari Haidar, Zain melangkah meninggalkan Haidar yang masih berdiri menatapnya.

Zain bukan nya bersikap tidak sopan, hanya saja Zain sedang menghindari penolakan Haidar. Zain juga pasti sudah di tunggu oleh Fazar yang mungkin sudah berada di ruangannya.

Sementara Haidar hanya bisa menatap punggung Zain, yang semakin menjauh dari pandangannya."Aku harus bertanya dengan Fazar, setelah sampai di rumah nanti." Batin Haidar.

🍁🍁🍁🍁🍁

Masih berada gedung yang sama, hanya saja berada ruangan berbeda.

Seorang pria sedang serius membaca beberapa fail penting yang berada di tangannya. Dengan wajah seriusnya semakin menambah aura kewibawaannya sebagai pemimpin.

Saat Fazar sedang serius membaca Fail-Fail penting itu suara ketukan pintu, membuat Fazar menghentikan kegiatannya sebentar.

"Masuk!"

Zain masuk kedalam ruangan Fazar setelah mendapatkan perintah.”Maaf tuan saya menganggu waktu anda. Saya hanya ingin melaporkan, kalau saya sudah menyelesaikan perintah anda tadi." Jelas Zain.

Fazar menyimpan berkasnya ke atas meja kerja nya. Ia sangat penasaran dengan cerita Zain, mengenai tanggapan Haidar mengenai posisi nya yang tiba-tiba saja di ganti.

"Apa tanggapannya?”

Zain menceritakan dari awal sampai akhir. Sementara Fazar yang mendengar cerita Zain, dibuat terkejutnya. Karena Haidar menolak posisi nya di ganti menjadi manajer keuangan.

Fazar hanya diam dengan kening yang mengerut saat mendengar kalau Haidar menolak kalau dirinya di angkat sebagai manajer keuangan dari perusahaannya.

Padahal tadi Fazar sempat berpikir kalau pria itu akan senang dengan posisi dan senang hati menerima nya. Tapi ini malah di tolak begitu saja.

"Padahal aku tadi berpikir kalau Haidar akan menerima posisi tinggi itu, tapi ternyata dia menolaknya." Batin Fazar merasa aneh. “Syukurlah ternyata hanya adik sepupunya yang mengincar harta adikku, dan untungnya Haidar tidak seperti wanita itu.” Batin Fazar.

Ya, Naiknya posisi Haidar salah satu dari rencananya mengetes apakah Haidar sama seperti Wiyah atau tidak. Karena Fazar masih berpikir kalau istrinya mendekati adiknya, hanya karena Fadil dari kalangan atas. Pikiran itu selalu dia simpan untuk Wiyah, gadis yang di cintai oleh adiknya dan sekarang sudah menjadi istrinya.

Padahal pikiran nya bisa saja salah setelah melihat bagaimana tanggapan Wiyah selama beberapa hari ini. Wiyah hanya mengikuti semua kemauannya tanpa protes. Bahkan saat di minta untuk menikah dengan jangka waktu dua hari tanpa ada kata saling mengenal. Dan semua itu juga karena ancaman nya. Lalu kesalahan mana lagi yang Fazar cari dari istrinya.

Setelah mendengar cerita dari Zain mengenai Haidar. Kini kedua pria itu kembali membahas soal proyek yang sekarang sedang bermasalah. Sampai membuat Fazar harus bolak-balik dari kota S ke kota B.

Sebenarnya Fazar bisa saja menatap di kota B, tapi karena Fazar tidak ingin meninggalkan adiknya sendiri di kota S. Fazar memilih untuk bolak-balik ke kota B. Jarak juga yang lumayan jauh, mungkin sekitar dua jam di perjalanan membuat Fazar harus bisa menyelesaikan urusannya secepat mungkin.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Waktu terus berputar, tidak terasa suda pukul lima sore, padahal baru saja tadi pagi tapi kini sudah mau malam saja.

Langit masih cerah saja, walaupun awan sudah bewarna orange kemerahan sudah berkumpul. Panas matahari sudah tidak sepanas saat tadi siang, membuat suasana di sana terasa lebih sejuk dari tadi siang.

Di taman.

Masih ada beberapa orang yang sedang menikmati keindahan taman itu walaupun di waktu sore.

Sama halnya seperti yang dilakukan oleh dua orang gadis yang sejak tadi mengelilingi taman itu untuk mencari seseorang yang selama beberapa hari ini tidak datang ke taman itu.

Walaupun mengenakan pakaian yang lumayan panjang dan jilbab menutupi dari atas kepala sampai di bawah telapak tangannya, Tapi tidak membuat gadis itu berhenti untuk berjalan-jalan menyusuri setiap sudut taman. Mungkin setiap orang akan sulit saat mengenakan pakaian yang tertutup, tapi tidak dengan dua gadis itu yang sangat menikmatinya.

Orang-orang yang melihatnya saja sudah merasa gerah bagaimana dengan mereka yang sedang mengenakannya. Tapi tidak dengan orang-orang yang sudah terbiasa mengenakan pakaian syar'i, tidak akan merasa gerah sama sekali.

Yap, kedua gadis yang sejak tadi sedang menyusuri setiap taman tidak lain, Wiyah dan Fina. Kedua gadis itu sedang mencari keberadaan Harum. Gadis kecil bermata amber yang sangat pekerja keras, padahal usianya masih terlalu kecil untuk itu.

Fina yang sudah merasa lelah melirik ke arah sahabatnya."Wiyah dari tadi kita berkeliling mencari keberadaan Harum, tapi kita tidak menemukan nya.”

Wiyah yang mendengar keluhan sahabatnya, mengetikan langkahnya. Lalu berbalik melihat wajah lelah sang sahabat yang sejak tadi mengikuti setiap langkahnya menyusuri teman itu.

Wiyah tahu kalau Fina lelah, karena sehabis kuliah Wiyah langsung mengajak Fina ketaman untuk membantunya mencari Harum— adik angkatnya.

"Maaf Fin. Kita lanjut besok saja cari nya, sekarang ayo istirahat. Maaf aku membuat mu lelah, karena sejak tadi mengajak kamu berkeliling." Ucap Wiyah meras bersalah.

“Nggak apa-apa Wiyah. Besok lagi aku temenin kamu buat cari Harum, tapi sekarang kita pulang saja dulu karena aku capek banget dan bentar lagi mau magrib."

“Iya Fin.”

Keduanya memutuskan untuk berhenti mencari Harum, karena harus kembali ke rumah sebelum Maghrib. Rasa lelah mereka, membuat kedua gadis itu menghentikan pencarian mereka sampai besok kembali mencarinya lagi ke tempat lain.

"Kemana sih kamu, Rum? Kenapa hampir sebulan ini kami tidak menemukan mu." Batin Wiyah khawatir.

Wiyah tidak akan berhenti mencari sampai Wiyah menemukan keberadaan Harum. Karena Wiyah merasa kalau Harum sedang tidak baik-baik saja."Yaa Allah lindungilah gadis kecil itu dimanapun dia berada.”

Bersambung.

Banyak typo yang bertebaran.

Jangan lupa like komen dan vote nya biar author Makin semangat buat up

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Setelah lama menghilang, ternyata banyak cerita baru yang muncul dan ceritanya bagus.
10 like mendarat buat kamu.
Mari kita saling mendukung ya.
Ditunggu like, vote & favoritenya ya kak di ceritaku "Anakku bukan anakku"
thank you.

2022-11-06

1

Lee

Lee

Mampir lgi ya ka othor..

2022-03-24

1

Realpcy_Cyl

Realpcy_Cyl

semangat tor

2022-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Akad nikah( Awal dari kisah yang baru )
2 keberangkatan Fadil ke kota J.
3 Kotak kado dan sebuah surat.
4 Amira Jia Berend Lian
5 Terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja.
6 Seperti Suami yang habis diusir oleh istrinya( Kondisi Fadil )
7 Aku tidak akan merusak sebuah tali yang baru saja aku ikat
8 Salahkan aku ketika merasakan jatuh cinta
9 Menyampaikan sesuatu
10 Manajer
11 KEMBALI KE RUMAH ISTRI
12 Mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri
13 Perkataan menyakitkan ( Masakan pertama untuk suami )
14 Masakan pertama dari istri
15 Tidur bersama
16 Oh astaga.
17 Solat berjamaah
18 Bab 18
19 Pindah kerumah suami.
20 Pindah kerumah suami.
21 Kamar sendiri
22 Kondisi Fadil
23 jangan di baca
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 39
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Ban 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Ban 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Ban 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Ban 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 153
155 Bab154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Bab 161
163 Bab 162
164 Bab 163
165 Bab 164
166 Bab 165
167 Bab 166
168 Bab 167
169 Bab 168
170 Bab 169
171 Bab 170
172 Bab 171
173 Bab 172
174 Bab 173
175 Bab 174
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 Bab 199
201 Bab 200
202 Bab 201
203 Bab 202
204 Bab 203
205 Bab 204
206 Bab 205
207 Bab 206
208 Bab 207
209 208
210 Bab 209
211 210
212 Bab 211
213 Bab 212
214 Bab 213
215 Bab 214
216 Bab 215
217 Bab 216
218 Bab 217
219 Eps 218
220 Bab 219
221 Bab 220
222 Bab 221
223 Bab 222
224 Bab 223
225 Bab 224
226 Bab 225
227 Bab 226
228 Bab 227
229 Bab 228
230 Bab 229
231 Bab 230
232 Bab 231
233 Bab 232
234 Bab 233
235 Bab 234
236 Bab 235
237 Bab 236
238 Bab 237
239 Bab 238
240 Bab 239
241 Bab 240
242 Bab 241
243 Bab 242
244 Bab 243
245 Bab 244
246 Bab 245
247 Tamat
248 Pengumuman
249 Ekstra part 1
250 Ekstra part 2
251 Ekstra part 3
252 Cinta kedua untuk Ardian
253 Ekstra part 4
254 Ekstra part 5
255 Ekstra part 6
256 Ekstra part 7
257 Ekstra part 8
258 Ekstra part 9
259 Ekstra part 10
260 Ekstra part 11
261 Ekstra part 12
262 Ekstra part 13
263 Visual
264 Ekstra part 14
265 Ekstra part 15
266 Ekstra part 16.
267 Ekstra part 17
268 Ekstra part 18
269 ekstra part 19
270 Ekstra part 20
271 Ekstra part 21
272 Ekstra part 22
273 Ekstra part 23
274 Ekstra part 24
275 Ekstra part 25
276 Ekstra part terakhir
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Akad nikah( Awal dari kisah yang baru )
2
keberangkatan Fadil ke kota J.
3
Kotak kado dan sebuah surat.
4
Amira Jia Berend Lian
5
Terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja.
6
Seperti Suami yang habis diusir oleh istrinya( Kondisi Fadil )
7
Aku tidak akan merusak sebuah tali yang baru saja aku ikat
8
Salahkan aku ketika merasakan jatuh cinta
9
Menyampaikan sesuatu
10
Manajer
11
KEMBALI KE RUMAH ISTRI
12
Mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri
13
Perkataan menyakitkan ( Masakan pertama untuk suami )
14
Masakan pertama dari istri
15
Tidur bersama
16
Oh astaga.
17
Solat berjamaah
18
Bab 18
19
Pindah kerumah suami.
20
Pindah kerumah suami.
21
Kamar sendiri
22
Kondisi Fadil
23
jangan di baca
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 39
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Ban 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Ban 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Ban 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Ban 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 153
155
Bab154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Bab 161
163
Bab 162
164
Bab 163
165
Bab 164
166
Bab 165
167
Bab 166
168
Bab 167
169
Bab 168
170
Bab 169
171
Bab 170
172
Bab 171
173
Bab 172
174
Bab 173
175
Bab 174
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
Bab 199
201
Bab 200
202
Bab 201
203
Bab 202
204
Bab 203
205
Bab 204
206
Bab 205
207
Bab 206
208
Bab 207
209
208
210
Bab 209
211
210
212
Bab 211
213
Bab 212
214
Bab 213
215
Bab 214
216
Bab 215
217
Bab 216
218
Bab 217
219
Eps 218
220
Bab 219
221
Bab 220
222
Bab 221
223
Bab 222
224
Bab 223
225
Bab 224
226
Bab 225
227
Bab 226
228
Bab 227
229
Bab 228
230
Bab 229
231
Bab 230
232
Bab 231
233
Bab 232
234
Bab 233
235
Bab 234
236
Bab 235
237
Bab 236
238
Bab 237
239
Bab 238
240
Bab 239
241
Bab 240
242
Bab 241
243
Bab 242
244
Bab 243
245
Bab 244
246
Bab 245
247
Tamat
248
Pengumuman
249
Ekstra part 1
250
Ekstra part 2
251
Ekstra part 3
252
Cinta kedua untuk Ardian
253
Ekstra part 4
254
Ekstra part 5
255
Ekstra part 6
256
Ekstra part 7
257
Ekstra part 8
258
Ekstra part 9
259
Ekstra part 10
260
Ekstra part 11
261
Ekstra part 12
262
Ekstra part 13
263
Visual
264
Ekstra part 14
265
Ekstra part 15
266
Ekstra part 16.
267
Ekstra part 17
268
Ekstra part 18
269
ekstra part 19
270
Ekstra part 20
271
Ekstra part 21
272
Ekstra part 22
273
Ekstra part 23
274
Ekstra part 24
275
Ekstra part 25
276
Ekstra part terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!