Seperti Suami yang habis diusir oleh istrinya( Kondisi Fadil )

Kesabaran ku membawa Cinta.

Sesampainya di depan rumah Kakak ipar nya. Fazar dibuat bingung sendiri saat melihat waktu ia bertamu, apakah ia harus mengetuk pintu rumah itu atau tidak, mengingat sekarang sudah larut malam.

Sebenarnya ia bisa saja pulang ke rumahnya, tapi Fazar masih berpikir untuk membuat harga dirinya jatuh hanya karena meninggalkan istrinya, padahal mereka baru saja menikah.

Mungkin malam ini ia tidak akan melakukan apapun dengan istrinya, tapi Fazar masih berpikir kalau sampai meninggalkan istrinya di rumah kakak iparnya.

Fazar hanya tidak ingin kakak iparnya berpikir, kalau ia bukanlah pria baik, karena menikahi anak orang, setelah itu meninggalkannya begitu saja setelah sah menjadi istri nya.

Fazar bisa saja mengatakan kepada keluarga istrinya, kalau ia menikahi istrinya hanya karena permintaan dari sang adik. Tapi itu tidak mungkin, karena orang-orang akan berpikir kalau dirinya sudah mempermainkan pernikahan dan juga anak orang. Walaupun dalam kenyataan nya itu memang benar adanya.

Ia memang tidak serius dengan pernikahan yang mengikatnya sekarang, karena pernikahan ini hanyalah kesepakatan belakang. Setelah adiknya sembuh, ia akan menceraikan gadis yang sekarang berstatus menjadi istri nya.

Huuu.

Fazar menghembuskan nafasnya dengan kasar sebelum ia mengambil ponselnya, lalu mencari nomor istrinya yang tidak sengaja ia simpan di dalam ponselnya.

"Untung saja aku masih menyimpan nomor wanita itu." Gumam Fazar saat mendapatkan apa yang dia cari di dalam ponselnya. Fazar menelpon nomor yang tadi ia cari. Tapi nomor yang ia telpon malah tidak mengangkatnya sama sekali.

"Kenapa wanita itu tidak mengangkat teleponku!" Gerutu Fazar kesal, lantaran orang yang ia telpon malah tidak mengangkat ponselnya sama sekali, dan lebih mengesalkan nya lagi, saat panggilan nya ditolak begitu saja.

Sungguh menyebalkan!

"Dasar wanita m**ahan! Berani sekali dia mematikan sambungan telepon ku begitu saja!" Geram Fazar semakin kesal. Sangking kesalnya, wajah tampan itu sampai berubah menjadi merah dengan urat-urat yang menonjol, yang menunjukkan seberapa marah nya pria itu.

“Benar-benar wanita m***han itu, butuh aku kasih pelajaran!"

Fazar menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celananya, lalu melihat ke arah pintu. Fazar berinisiatif untuk mengetuk pintu rumah Kakak ipar nya itu. Jika tidak ada yang membukakan nya pintu, maka Fazar akan kembali kerumahnya dan kembali lagi besok pagi."Sangat menyusahkan!”

Sedangkan Wiyah yang berada di dalam rumah, terlihat ragu saat ingin melangkah ke arah pintu. Apalagi gadis itu bisa mendengar dengan jelas, suara ketukan pintu itu.

“Siapa orang yang datang jam segini?” Batin Wiyah merasa takut saat mendengar ketukan pintu itu semakin keras saja.”Apa aku bangunkan kak Idar saja yah? Tapi kan kak Idar pasti capek." Gumamnya kembali yang menolak untuk membangunkan kakak nya, karena takut kalau ia akan mengganggu waktu istirahat Haidar."Tapi kalau nggak dibuka, penasaran juga siapa yang datang tengah malam kayak gini."

Sebenarnya Wiyah penasaran dengan tamu yang datang tengah malam seperti ini. Tapi Wiyah juga takut untuk membukakan pintu, karena takut kalau itu adalah orang jahat.

Lantaran terlalu penasaran, gadis itu melangkah mendekati pintu itu. Tapi karena takut untuk membukanya, Wiyah melangkah ke arah jendela yang tidak jauh dari tempat berdirinya sekarang.

Gadis itu mengintip dari cela-cela jendela yang tertutup oleh gorden. Wiyah bisa melihat kalau yang mengetuk pintu rumahnya ternyata seorang pria."Siapa ya? Apa mungkin tuan Fazar? Tapi itu tidak mungkin karena tuan Fazar tidak akan kembali lagi kesini setelah meninggalkan ku tadi?” Ucap Wiyah pada diri nya sendiri.

Sebenarnya ia curiga kalau pria itu adalah suami nya. Tapi mengingat perkataan Fazar tadi pagi, membuat Wiyah ragu kalau itu adalah suaminya.

Setahunya, suaminya itu tidak akan kembali lagi ke rumahnya karena pernikahan mereka hanya untuk mewujudkan permintaan Fadil. Tapi setelah Fadil sembuh dan kembali lagi ke kota ini, mereka akan berpisah seperti keinginan suaminya.

“Aku menikahimu, karena permintaan adikku Fadil. Tapi setelah dia sembuh, maka aku akan menceraikannya mu.” Ucap Fazar saat mereka berada di dalam kamarnya tadi siang.

Jadi buat apa ia mengharapkan pria itu untuk datang, sedangkan dari awal pernikahan ini, pria itu sudah menolaknya.

Lantaran terlalu larut dalam pikiran nya, gadis itu masih terdiam di depan jendela sambil melihat ke arah orang itu, yang ternyata tidak menyadari kehadiran nya.

Sedangkan di luar rumah, Fazar sangat marah, sebab tidak ada yang membukakan nya pintu. Sangking marahnya, pria itu ingin langsung kembali ke rumahnya saja."Lebih baik aku pulang saja. Mungkin orang-orang di dalam tidak ada yang mendengar ketukan ku, hingga sampai sekarang tidak ada yang membukakan ku pintu." Ucap Fazar sambil mundur dari posisi nya sekarang.

“Kalau saja aku tahu seperti ini, lebih baik aku tidak usah datang ke sini. Tapi kedatangan ku kesini juga karena terpaksa, agar aku tidak dicurigai oleh keluarga nya." Gumam Fazar yang sangat geram dengan keluarga istrinya, termasuk istrinya sendiri.

Fazar kembali ke rumah itu, hanya ingin menghargai iparnya, agar tidak berprasangka buruk padanya. Tapi setelah Fazar kembali, malah tidak ada yang menyambutnya atau membukakan nya pintu sama sekali.

Tapi yang Fazar tidak sadari sama sekali kalau sekarang sudah jam dua belas malam, tentu orang-orang sudah pada tidur semua, bukan menunggu kedatangannya.

Fazar melihat ke arah beberapa bodyguard yang dari tadi memperhatikan semua yang ia lakukan tanpa turun tangan sama sekali untuk membantunya, karena Fazar sendiri yang meminta mereka untuk tidak ikut campur dengan apa yang ia lakukan sekarang.

"Apakah kita akan kembali tuan?" Tanya salah satu dari mereka sambil menatap tuannya itu.

Fazar menjawabnya dengan mengangguk kecil, tanpa menjawab pertanyaan dari Bodyguard itu. Tanda kalau Fazar setuju meninggalkan kediaman sang istri.

Tapi sebelum Fazar benar benar melangkah pergi dari teras rumah Haidar, entah kenapa Fazar kembali mengambil ponselnya lalu menekan nomor yang tadi sempat dia hubungi. Suara panggilan itu berdering kembali tapi tetap sama yaitu tidak ada yang mengangkat nya.

Karena tidak ada yang mengangkat teleponnya, akhirnya Fazar benar benar melangkah pergi meninggalkan rumah iparnya itu.

"Tunggu besok wanita m**ahan, aku akan memberikanmu sebuah pelajaran!” Geram Fazar di sela-sela langkah nya.

Karena wanita itu lah membuat waktu istirahatnya terbuang percuma, hanya karena ingin menghargai keluarga dari wanita yang sudah sah menjadi istrinya.

Ia sampai melupakan waktu istirahatnya hanya karena ingin menghargai Haidar. Tapi sayangnya mereka tidak ada yang menyadari kedatangannya malam ini.

Sedangkan Wiyah, gadis itu hanya bisa memperhatikan pria itu tanpa berani membukakannya pintu, karena Wiyah takut kalau orang yang datang adalah orang jahat. Walaupun samar-samar Wiyah bisa melihat kalau wajah pria itu sama persis seperti suaminya, tapi karena keraguannya lebih besar. Wiyah tidak mempercayai akan penglihatannya, kalau pria itu benar suaminya. Pria yang berapa jam yang lalu sudah mengikatnya.

“Ingat Wiyah, jangan mengharapkan dia untuk datang, karena yang datang itu adalah orang lain dan bukan suamimu.”

Tapi yang Wiyah tidak sadari kalau yang datang itu benar suaminya. Suaminya datang kembali hanya karena menghargai keluarganya, karena Fazar tidak mau dianggap sebagai pria yang tidak bertanggung jawab karena meninggalkan istrinya setelah mengikatnya dalam pernikahan.

💮💮💮💮💮

Sedangkan di sisi lain, tepatnya di kota Jakarta. Malam yang sama, hanya saja waktu yang berbeda setengah jam dari kota S.

Rumah sakit terbesar di kota itu. Tepatnya di rumah sakit xxxx. Seorang wanita paruh baya dan juga pria muda yang dari tadi duduk dengan gelisah, sambil melihat ke ruangan yang terdapat seseorang disana yang sedang berjuang melawan penyakitnya agar orang itu bisa merasakan kehidupan kembali.

Walaupun orang itu merasa kalau dirinya tidak akan sanggup lagi melawan penyakitnya selama ini, tapi karena kasih sayang dari keluarganya, membuat nya tetap kuat dan terus melawan penyakitnya itu sampai di titik dimana ia benar-benar tidak kuat lagi dan ingin menyerah.

"Ya Allah, kuatkan putra hamba saat sedang melawan penyakitnya. Penyakit yang selalu membuatnya kuat dan tahu apa artinya bersyukur." Batin Wanita setengah baya itu yang tidak lain adalah bunda Sisi. Wanita setengah baya itu terus berdoa dalam hatinya agar putranya tetap kuat melawan penyakitnya.

Bunda Sisi benar-benar terpukul melihat kondisi putranya sekarang, yang semakin hari semakin memburuk saja. Apalagi mereka tidak menemukan sumsum tulang yang cocok untuk Fadil. Padahal hampir keseluruhan kota sudah mereka cari, tapi sayang sumsum tulang itu tidak bisa mereka temukan.

Tidak jauh dari posisi bunda Sisi sekarang. Seorang pria muda yang sama khawatirnya sama seperti bunda Sisi. Pria yang tidak lain adalah Rido, bukan saja kwartir dengan keadaan Fadil sekarang melainkan keadaan Bunda Sisi juga. Rido hanya takut kalau bunda Sisi akan kembali ngedrop karena mengetahui bagaimana kondisi Fadil sekarang.

Rido melihat ke arah samping yang terdapat bunda Sisi. Pandangan bunda Sisi terus tertuju ke arah ruangan Fadil yang sekarang sedang di periksa oleh dokter.

"Bunda, sebaiknya bunda istirahat dulu, karena bunda pasti lelah setelah melakukan penerbangan, dan langsung terus ke rumah sakit.” Saran Rido.

Bunda Sisi mengalihkan pandangannya yang tadi menatap ruangan itu ke arah Rido.

"Tidak Rido. Bunda tidak lelah walaupun bunda baru saja melakukan penerbangan. Yang sekarang bunda pikirkan adalah kondisi Fadil yang tiba-tiba saja drop karena melakukan penerbangan." Tolak Bunda Sisi yang menolak tawaran Rido.

"Tapi bunda pasti lelah setelah melakukan perjalanan jauh." Bujuk Rido kembali, yang sedang berusaha untuk membujuk bunda Sisi agar mau mengikuti sarannya, agar bunda Sisi mau beristirahat.

Mendengar ucapan dari Rido, bunda Sisi menggelengkan kepalanya tidak setuju."Tidak Rido, bunda tidak bisa meninggalkan Fadil sebelum bunda mendengar penjelasan dari dokter langsung."

Bunda Sisi benar-benar mengkhawatirkan kondisi Fadil, apalagi saat di jet pribadi tadi, Fadil tiba-tiba saja pingsan dan hal itu membuat Bunda Sisi begitu sangat khawatir dengan kondisi putranya itu.

Mendengar jawaban bunda Sisi, Rido hanya bisa menghela nafasnya pasrah."Baiklah bunda, jika itu yang bunda inginkan. Tapi bunda harus ingat dengan kesehatan bunda sendiri." Ucap Rido yang pasrah saja setelah mendengar penolakan bunda Sisi.

"Fadil, kamu harus kuat karena disini masih banyak yang menyayangimu dan mereka masih ingin kamu menemani mereka. Apakah kamu tidak sedih melihat bunda, yang terus bersedih hanya

karena melihatmu tidak mau berjuang lagi." Batin Rido berbalik menatap ke arah ruangan itu lagi, lantaran merasa kasihan dengan bunda Sisi yang mengkhawatirkan kondisi Fadil.

🌿🌿🌿🌿🌿

Di kota lain.

Fazar yang baru saja sampai di dalam kamarnya, langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, lantaran sangat kelelahan saat melakukan perjalanan jauh.

Apalagi tadi Fazar membuang waktunya hanya untuk ke rumah sang istri, tapi sayangnya sang pemilik rumah tidak membukakan nya pintu walaupun Dirinya sudah mengetuk maupun menelpon nomor istrinya itu.

Fazar menatap ke arah langit-langit kamarnya. Fazar begitu geram dengan gadis itu karena berani mematikan sambungan telepon darinya, dan Fazar yakin kalau gadis itu pasti belum tidur lantaran panggilan teleponnya saja dia matikan.

"Tunggu aku wanita mur**an aku akan membalasmu.”

...----------------...

Harap bijak dalam membaca, karena banyak typo yang bertebaran.

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

aku jjga geram thor🤣🤣
geram ama om Fajar, gak sadar diri, pulang tengah malam malah marah sama yg punya rmh.
rasany mau ku ksh palu palanya biar sadar😀

2022-05-15

1

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

aduh ngenes

2022-04-30

1

Yaya

Yaya

Ya, sepertinya di sini author lagi kasih hukuman buat Fazar makanya nggak boleh masuk kedalam.

Benar Wiyah jangan bukakan pintu ke orang yang kamu tidak kenal, Apalagi malam malam kaya gitu

2022-02-22

9

lihat semua
Episodes
1 Akad nikah( Awal dari kisah yang baru )
2 keberangkatan Fadil ke kota J.
3 Kotak kado dan sebuah surat.
4 Amira Jia Berend Lian
5 Terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja.
6 Seperti Suami yang habis diusir oleh istrinya( Kondisi Fadil )
7 Aku tidak akan merusak sebuah tali yang baru saja aku ikat
8 Salahkan aku ketika merasakan jatuh cinta
9 Menyampaikan sesuatu
10 Manajer
11 KEMBALI KE RUMAH ISTRI
12 Mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri
13 Perkataan menyakitkan ( Masakan pertama untuk suami )
14 Masakan pertama dari istri
15 Tidur bersama
16 Oh astaga.
17 Solat berjamaah
18 Bab 18
19 Pindah kerumah suami.
20 Pindah kerumah suami.
21 Kamar sendiri
22 Kondisi Fadil
23 jangan di baca
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 39
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Ban 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Ban 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Ban 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Ban 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 153
155 Bab154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Bab 161
163 Bab 162
164 Bab 163
165 Bab 164
166 Bab 165
167 Bab 166
168 Bab 167
169 Bab 168
170 Bab 169
171 Bab 170
172 Bab 171
173 Bab 172
174 Bab 173
175 Bab 174
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 Bab 199
201 Bab 200
202 Bab 201
203 Bab 202
204 Bab 203
205 Bab 204
206 Bab 205
207 Bab 206
208 Bab 207
209 208
210 Bab 209
211 210
212 Bab 211
213 Bab 212
214 Bab 213
215 Bab 214
216 Bab 215
217 Bab 216
218 Bab 217
219 Eps 218
220 Bab 219
221 Bab 220
222 Bab 221
223 Bab 222
224 Bab 223
225 Bab 224
226 Bab 225
227 Bab 226
228 Bab 227
229 Bab 228
230 Bab 229
231 Bab 230
232 Bab 231
233 Bab 232
234 Bab 233
235 Bab 234
236 Bab 235
237 Bab 236
238 Bab 237
239 Bab 238
240 Bab 239
241 Bab 240
242 Bab 241
243 Bab 242
244 Bab 243
245 Bab 244
246 Bab 245
247 Tamat
248 Pengumuman
249 Ekstra part 1
250 Ekstra part 2
251 Ekstra part 3
252 Cinta kedua untuk Ardian
253 Ekstra part 4
254 Ekstra part 5
255 Ekstra part 6
256 Ekstra part 7
257 Ekstra part 8
258 Ekstra part 9
259 Ekstra part 10
260 Ekstra part 11
261 Ekstra part 12
262 Ekstra part 13
263 Visual
264 Ekstra part 14
265 Ekstra part 15
266 Ekstra part 16.
267 Ekstra part 17
268 Ekstra part 18
269 ekstra part 19
270 Ekstra part 20
271 Ekstra part 21
272 Ekstra part 22
273 Ekstra part 23
274 Ekstra part 24
275 Ekstra part 25
276 Ekstra part terakhir
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Akad nikah( Awal dari kisah yang baru )
2
keberangkatan Fadil ke kota J.
3
Kotak kado dan sebuah surat.
4
Amira Jia Berend Lian
5
Terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja.
6
Seperti Suami yang habis diusir oleh istrinya( Kondisi Fadil )
7
Aku tidak akan merusak sebuah tali yang baru saja aku ikat
8
Salahkan aku ketika merasakan jatuh cinta
9
Menyampaikan sesuatu
10
Manajer
11
KEMBALI KE RUMAH ISTRI
12
Mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri
13
Perkataan menyakitkan ( Masakan pertama untuk suami )
14
Masakan pertama dari istri
15
Tidur bersama
16
Oh astaga.
17
Solat berjamaah
18
Bab 18
19
Pindah kerumah suami.
20
Pindah kerumah suami.
21
Kamar sendiri
22
Kondisi Fadil
23
jangan di baca
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 39
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Ban 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Ban 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Ban 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Ban 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 153
155
Bab154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Bab 161
163
Bab 162
164
Bab 163
165
Bab 164
166
Bab 165
167
Bab 166
168
Bab 167
169
Bab 168
170
Bab 169
171
Bab 170
172
Bab 171
173
Bab 172
174
Bab 173
175
Bab 174
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
Bab 199
201
Bab 200
202
Bab 201
203
Bab 202
204
Bab 203
205
Bab 204
206
Bab 205
207
Bab 206
208
Bab 207
209
208
210
Bab 209
211
210
212
Bab 211
213
Bab 212
214
Bab 213
215
Bab 214
216
Bab 215
217
Bab 216
218
Bab 217
219
Eps 218
220
Bab 219
221
Bab 220
222
Bab 221
223
Bab 222
224
Bab 223
225
Bab 224
226
Bab 225
227
Bab 226
228
Bab 227
229
Bab 228
230
Bab 229
231
Bab 230
232
Bab 231
233
Bab 232
234
Bab 233
235
Bab 234
236
Bab 235
237
Bab 236
238
Bab 237
239
Bab 238
240
Bab 239
241
Bab 240
242
Bab 241
243
Bab 242
244
Bab 243
245
Bab 244
246
Bab 245
247
Tamat
248
Pengumuman
249
Ekstra part 1
250
Ekstra part 2
251
Ekstra part 3
252
Cinta kedua untuk Ardian
253
Ekstra part 4
254
Ekstra part 5
255
Ekstra part 6
256
Ekstra part 7
257
Ekstra part 8
258
Ekstra part 9
259
Ekstra part 10
260
Ekstra part 11
261
Ekstra part 12
262
Ekstra part 13
263
Visual
264
Ekstra part 14
265
Ekstra part 15
266
Ekstra part 16.
267
Ekstra part 17
268
Ekstra part 18
269
ekstra part 19
270
Ekstra part 20
271
Ekstra part 21
272
Ekstra part 22
273
Ekstra part 23
274
Ekstra part 24
275
Ekstra part 25
276
Ekstra part terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!