Selesai sarapan keluarga itu kembali ke aktivitas mereka, Seperti 2R yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya sedangkan Windi dan Wiyah masih berada di dapur untuk membantu Windi membereskan meja makan.
Di ruangan keluarga, kedua pria itu sedang duduk saling berhadapan karena Fazar ingin menyampaikan suatu hal penting kepada Haidar.
" Apa yang ingin Fazar sampaikan, apakah itu penting." Tanya Haidar dengan menyebutkan nama Fazar, Karena Fazar sendiri yang memintanya. Walaupun Fazar adalah atasannya, tapi itu di kantor bukan di rumah. Jadi tidak apa kan kalau Haidar memanggilnya dengan sebutan nama saja. Usia mereka juga hanya berselisih dua tahun, jadi tidak apa kalau Haidar memanggil Fazar dengan sebutan nama saja.
Sedangkan Fazar akan memanggil Haidar dengan sebutan ' Kaka ' karena Fazar ingin menghargai Haidar selayaknya Kaka. Ya, seperti yang di jelaskan tadi, walaupun usia mereka selisih dua tahun, Tapi Fazar akan tetap menghargai Haidar selayaknya Kaka, Karena sekarang Haidar adalah Kaka nya.
" Maaf kak, Aku ingin menyampaikan sesuatu, kalau nanti Malam, Wiyah akan ikut bersama ku untuk pulang kekediaman ku." Jawab Fazar memberitahukan alasan nya kenapa Fazar ingin menyampaikan sesuatu yang penting jika bukan itu.
Haidar yang mendengar jawaban dari Fazar hanya tersenyum." Bawalah, karena Sekarang Wiyah adalah istrimu, semua yang berhubungan dengan Wiyah akan menjadi urusan mu karena sekarang kamu adalah suaminya. Kamu berhak atas dirinya." Jawab Haidar.
" Bukannya setiap istri harus mengikuti setiap langkah dari suaminya kemanapun suaminya pergi, asal langkah dari suaminya itu selalu mengantar para istri ke jalan yang benar, agar para istri tidak masuk kejalan yang salah.
Sedangkan kita para suami harus bisa membimbing istri kita kejalan yang benar, agar kelak, mereka bisa menyiapkan surga untuk kita, karena kita para suami telah berhasil membimbing para istri kita ke jalan nya Allah.
Istri yang Solehah itu berasal dari suami yang selalu menuntun mereka bukan menyakiti mereka. Maka dari itu Wiyah berhak untuk mengikuti mu karena sekarang kamu adalah suaminya. Suami yang bisa membimbing langkahnya, kejalan yang benar." Fazar yang mendengar setiap kalimat yang keluar dari sang Kaka ipar mencoba untuk mencerna setiap katanya. Fazar membetulkan setiap ucapan dari Haidar, Karena dirinya juga berfikir kalau istri itu tidak pantas di sakiti tapi mereka berhak untuk di cintai.
" Apakah aku berusaha untuk mencintainya walaupun diriku sendiri membenci nya karena kejadian itu. Tapi sekarang dia istriku bukan gadis yang hampir menjebak ku." Batin Fazar saat terdiam mendengar ucapan dari sang kakak ipar.
Haidar yang melihat Fazar yang terdiam segera memanggil nya." Zar." Panggil Haidar membuat Fazar yang sedang terdiam tersadar dari lamunannya.
Fazar menatap ke arah Haidar." Iya kak." Jawab Fazar.
" Apa yang sedang kamu pikirkan." Tanya Haidar, membuat Fazar menggeleng." Tidak ada kak." Jawab Fazar, membuat Haidar mengangguk tanpa bertanya lagi.
" Jadi nanti malam kalian akan kembali ke rumah mu." Tanya Haidar.
Fazar mengangguk." Iya kak, nanti malam aku akan menjemput Wiyah, Tapi setelah aku menyelesaikan semua urusan di kantorku." Jawab Fazar.
Haidar tersenyum." Aku menyerahkan semua tanggung jawabku kepada mu Fazar, karena Sekarang Wiyah sudah menikah dan semua tanggung jawabku aku serahkan kepadamu. Aku yakin kalau kamu adalah pria yang baik. Pria yang bisa menjaganya." Ucap Haidar sambil menatap Fazar dengan tatapan begitu sangat dalam, karena sekarang Dirinya akan melepaskan adiknya itu karena sudah menikah. Haidar yakin Fazar bisa menyayangi adiknya itu. Asal keduanya tidak terjebak dalam keegoisan mereka masing masing.
" Aku akan berusaha untuk menjaganya kak, Apapun yang terjadi." Jawab Fazar, Walaupun dirinya tidak yakin dengan jawabannya. Karena dirinya sendiri tahu, seperti apa dirinya membenci istrinya itu hanya karena satu masalah yang sampai sekarang belum selesai.
" Aku mempercayai mu Fazar." Ucap Haidar kembali.
Saat keduanya Sedang asik mengobrol membahas pindahannya Wiyah ke rumah Fazar. Tanpa mereka sadari kalau Wiyah sudah mendengar pembicaraan mereka.
" Apa aku harus menolak ya Allah." Gumam Wiyah." Tapi aku sudah berkeluarga, Dan aku berhak mengikuti Suamiku. kemana pun dia pergi, sampai dia sendiri yang mengusirku dari kehidupannya." Batin Wiyah.
Wiyah melangkah masuk kedalam kamarnya, untuk bersiap siap berangkat berkerja.
setelah memastikan kalau tidak ada lagi yang tertinggal, Wiyah keluar dari kamarnya.
Wiyah melihat kalau di situ masih berada Fazar tapi tidak dengan Haidar, karena Haidar sudah mengantarkan 2R pergi ke sekolah.
" Aku akan mengantarmu." Ucap Fazar dengan suara dingin nya.
" Tidak_."
" Tidak ada bantahan." Potong Fazar menatap Wiyah dengan tatapan tajamnya." Ikut dengan ku, karena aku tidak mau sampai keluarga mu menganggap kalau aku tidak bertanggung jawab, karena tidak menghantarkan mu." Jelas Fazar membuat Wiyah mengangguk.
Wiyah tidak mengatakan apapun.
Setelah berpamitan dengan Windi Wiyah bersama Fazar melangkah keluar meninggalkan kediaman Haidar.
.
.
Sesampainya di samping mobil. Fazar masuk kedalam mobilnya tanpa menyuruh Wiyah untuk ikut masuk kedalam.
Saat Wiyah ingin membuka pintu mobil itu. Tapi pintu itu di terkunci dah membuatnya tidak bisa masuk kedalam.
Wiyah menatap pintunya." Kenapa di kunci." Ucap Wiyah bingung. Tidak lama kaca jendela mobil itu di turunkan, dari kaca jendela Wiyah bisa melihat wajah tampan dari suaminya yang terlihat datar bagikan tembok.
" Kamu bisa berjalan kaki, karena aku sedang sibuk." Ucap Fazar membuat Wiyah melepaskan tangannya dari pegangan pintu.
Tanpa mengucapkan permisi atau berpamitan, Fazar meninggalkan istrinya itu sendiri di depan gang itu.
Sedangkan Wiyah hanya bisa melihat mobil suaminya pergi tanpa meneriaki mobil suaminya itu.
" Sabar, Wiyah." Gumam Wiyah mengusap dadanya." Ya Allah kuatkan hamba untuk bisa membuka perasaan Suamiku yang sedang tertutup oleh lapisan es yang begitu sangat tebal. Kuatkan hati hamba agar kuat, menerima sikap nya yang kadang berubah rubah." Batin Wiyah.
Padahal Baru dua hari menikah tapi Wiyah sudah mendapatkan perlakuan yang sangat tidak baik dari suaminya. Entah apa yang terjadi di saat dirinya akan mengikuti suaminya nanti.
Apakah dia akan mendapatkan perlakuan buruk.
Entahlah, hanya waktu yang bisa memecahkan pertanyaan itu.
Sedangkan di dalam mobil yang sedang melaju dengan kecepatan di atas rata-rata Sedang bahagia karena meninggalkan istrinya di depan gang tadi.
" Itu sebuah balasan karena kamu semalam sudah mematikan panggilan ku." Gumam Fazar
Bersambung.
Banyak typo yang bertebaran harap bijak dalam membaca.
Jangan lupa like komen dan vote nya biar author Makin semangat buat up.
Maaf baru up, soalnya author lagi kurang sehat beberapa hari ini, Insyaallah author akan up kembali setelah author aga mendingan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Neli Allen
terpaksa urut dada membacanya .
2023-02-03
1
Dewi Payang
Dasar ya Fazat, merasa puas saat meninggalkan isterinya di dpn gang....sakit jiwa ni pak suami.
sini wiyah, kubantuin, ketokin pala suamimu...
2022-06-05
1
meli meilia
kembali hadirr.. smngtt kaak😁😁✌️
2022-05-09
1