Terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja.

Kesabaran ku membawa Cinta.

Fazar terus melihat kearah luar, sedangkan pikiran nya tertuju pada satu nama yaitu Amira Jia Berend Lian. Wanita yang pernah hadir di masa lalunya.

Wanita yang berhasil membuat dirinya berubah menjadi dingin dan arogan. Wanita yang berhasil membuat dirinya menyalakan bunda nya selama tiga tahun terakhir hanya karena menjodohkannya dengan wanita itu.

Wanita yang dia nggap sangat sempurna untuk hidupnya, tapi malah mengkhianatinya. Fazar masih mengingat. Bagaimana seorang gadis yang tertutup oleh hijabnya harus melakukan hal yang memalukan, dan hal itu membuat Fazar merasa jijik.

Karena hal itu lah, Fazar tidak menyukai gadis yang memakai hijab. Lantaran setiap melihat wanita berhijab, pasti ia akan berpikir kalau semua gadis, itu sama saja. Memakai jilbab hanya untuk menutupi kelakuan mereka.

"Aku sudah berusaha menghapus namamu, tapi kenapa kamu selalu saja hadir dalam ingatan ku. Membayangi ku, walaupun nama saja." Batin Fazar menatap di luar sana yang terlihat gelap, dan hanya memperlihatkan cahaya dari rumah atau gedung yang mereka lewati. Jalan yang terlihat sepi karena hanya beberapa mobil saja yang sesekali melewati mobil mereka.

“Apa kamu tidak puas menyakitiku secara langsung Jia? Apa kamu tidak puas menyakitiku lewat penghianatan mu tiga tahun yang lalu?”

“Padahal aku baru saja berhasil menghapus semua bayang-bayang mu Jia. Tapi disaat aku berhasil menghapus ingatan ku tentang mu. Aku malah terjebak didalam masa lalu ku sendiri, padahal aku sudah membuang semuanya jauh-jauh." Batin Fazar yang begitu sangat sedih jika ia mengingat masa lalu nya beberapa tahun yang lalu.

Fazar masih mengingat wanita yang ia cintai. Wanita yang membuat hidupnya berwarna, dan wanita yang membuatnya kuat di saat ia sedang terpuruk dan hampir saja jatuh, saat meninggalnya sang ayah.

Fazar menghembuskan nafasnya, mencoba menghapus bayang bayang masa lalu nya yang kembali hadir, lantaran nama Amira Jia Berend Lian.

Kenapa selalu nama itu yang menghantuinya? Kenapa Fazar tidak bisa menghapus bayang bayang masa lalunya?

Apa karena ia pernah merasakan yang namanya cinta untuk pertama kalinya?

Entahlah Fazar sendiri bingung dengan perasaan nya sekarang. Apakah masih mencintai wanita itu atau tidak.

Sedangkan Zain yang sedang menyetir bisa melihat tuan nya itu lewat kaca spion. Ia, bisa melihat kalau Fazar sepertinya sedang memikirkan sesuatu, karena khawatir dengan bos nya, Zain memutuskan untuk membuka suara memecahkan keheningan di dalam mobil itu.

“Tuan." Fazar yang dipanggil tersadar dari keterdiamannya. Pria itu melirik ke arah Zain yang sedang menatapnya lewat kaca spion, sesekali pandangan pria itu tetap lurus ke arah depan, lantaran Zain sedang menyetir.

"Ada apa Zain?”

"Apa tuan Fadil sudah sampai di kota J, tuan?” Tanya Zain berusaha untuk membicarakan perihal Fadil, agar tuanya itu tidak terlalu tenggelam dalam lamunannya.

"Sepertinya sudah Zain, karena sekarang sudah jam dua belas malam. Pasti mereka sudah sampai dari beberapa jam yang lalu. Hanya saja Bunda maupun Rido belum sempat memberikan ku kabar. Kalau mereka sudah sampai di kota J." Jelas Fazar.

"Semoga tuan Fadil lengkas sembuh sesampainya di sana dan mendapatkan pendonor sumsum tulang yang cocok untuknya."

"Aaminn. Semoga begitu Zain. Aku menantikan kesembuhan Fadil agar...." Ucap Fazar terhenti.”Aku bisa melepaskan wanita itu." Batinnya.

Mendengar ucapan dari tuan nya yang terhenti membuat Zain sedikit penasaran."Maaf tuan, agar apa?" Tanya Zain menatap Fazar sekilas lalu kembali melihat ke depan.

"Agar kami bisa berkumpul seperti dulu lagi Zain."

Fazar mana mungkin memberitahukan sekertaris nya itu maksud ia menikahi istrinya. Itu sebabnya ia menjawab dengan jawaban yang lain.

Tidak lama Mobil mereka telah sampai di depan gang, tempat di mana Fazar akan menuju ke rumah istrinya.

Fazar bingung mengakui gadis itu sebabnya istri nya, karena pernikahan ini hanyalah kesepakatan yang ia buat untuk adiknya. Agar Fadil mau pergi berobat seperti keinginan nya.

"Tuan kita sudah sampai." Ucap Zain kembali melirik tuanya lewat kaca spion.

Fazar melihat ke arah gang itu lalu menghembuskan nafas kasar."Aku harus menelusuri setiap jalan kecil ini kembali, hanya karena keluarga wanita itu." Batin Fazar menatap ke arah gang kecil yang hanya bisa dilewati oleh motor saja, tapi tidak untuk mobil.

Fazar kembali melihat ke arah Zain"Baiklah Zain, terimakasih. Kamu bisa pergi sekarang.”

Zain menatap tuan nya itu dengan bingung."Apa tuan butuh saya temani?”

"Tidak perlu Zain, aku bisa sendiri. Aku akan memanggilmu besok." Ucap Fazar sambil membuka pintu mobilnya.

Zain yang mendengar jawaban tuan nya hanya mengangguk mengerti."Baik tuan. Jika tuan membutuhkan saya, tuan bisa langsung menghubungi saya."

Fazar turun dari mobilnya."Besok Jam tujuh kamu harus sudah ada di sini." Ucap Fazar.

"Baik Tuan." Fazar melangkah meninggalkan Zain yang masih berada di dalam mobil.

Sedangkan Sekretaris nya itu sedang menatap Fazar yang perlahan-lahan menghilang di dalam gang berukuran sedang itu, bersama dengan beberapa bodyguard yang setiap saat menjaga tuan nya.

Walaupun mereka suruhan Fazar, tapi Fazar menyuruh mereka untuk bersikap seperti layaknya masyarakat biasa, agar orang tidak terlalu curiga dengan pria itu, hingga membuat Fazar dalam bahaya. Apalagi musuhnya akan menyerang Fazar jika mereka lengah sedikit saja.

"Sepertinya aku harus memberikan saran ke tuan Fazar, agar mau membelikan rumah yang dekat dengan jalan bukan di dalam gang kecil seperti ini." Gumam Zain, lalu menghidupkan mesin mobilnya untuk meninggalkan tempat itu.

Sedangkan Fazar yang masih menyusuri gang kecil itu, tiba-tiba saja merasa sedikit risih. Walaupun dulu ia pernah ketempat yang jauh lebih mengerikan dari gang kecil itu. Tapi itu dulu dan bukan sekarang.

"Kenapa Sih wanita itu memiliki rumah di dalam gang sekecil ini. Apakah ini trik nya agar bisa menarik hati para pria yang kasihan padanya, termasuk Fadil." Kesal Fazar sampai pikiran buruknya mengenai istri juga sudah mulai kambu di kepalanya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Di sisi lain.

Seorang gadis yang baru saja selesai dengan tugas kuliahnya, meluruskan otot-otot nya yang terasa kaku karena terlalu banyak mengetik dalam posisi duduk.

Apalagi matanya begitu sangat sakit karena terlalu lama terpampang cahaya dari laptop.

"Alhamdulillah, selesai juga." Ucap Gadis itu yang tidak lain adalah Wiyah.

Ya, Wiyah belum tidur karena harus menyelesaikan tugas kuliahnya yang baru saja dikirimkan oleh temannya Yaya, karena hari ini Wiyah tidak kuliah, dan membuatnya harus mengerjakan tugasnya di rumah.

Wiyah mengarahkan pandangannya ke arah jam dinding yang menunjukkan jam dua belas malam."Kayaknya malam ini aku begadang lagi." Ucap nya sambil menghembuskan nafasnya, lantaran terlalu lelah.

Wiyah kembali melihat ke arah meja belajarnya yang sedikit berantakan karena terdapat banyak kertas di sana.

Wiyah mulai mengatur satu persatu tugas kuliahnya yang tadi ia kerjakan, lalu menyimpan nya kembali kedalam tas nya. Ia tidak mau sampai ada yang ketinggalan lagi. Apalagi Wiyah mengerjakan tugasnya sampai membuatnya harus begadang seperti sekarang.

Mungkin bukan kali ini saja ia bergadang, lantaran ia sudah sering melakukan nya. Tapi karena hari ini ia kelelahan. Ia sampai tidak sanggup untuk bergadang lagi.

Setelah selesai mengatur semua tugas nya ke dalam tasnya, gadis itu memutuskan untuk tidur. Kaki nya yang terasa berat mengarahkan langkahnya ke arah kasur, lalu dengan perlahan-lahan ia membaringkan tubuhnya di atas kasur yang begitu sangat empuk.

Gadis itu mengangkat tangan sedikit tinggi. Ia bisa melihat sebuah cincin yang terpasang manis di jari manisnya.

"Aku terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja, karena orang yang mengingatku tidak menginginkan hubungan ini." Gumam Wiyah sambil menatap lekat-lekat cincin itu.

Malam yang dikatakan orang adalah malam pertama untuk pengantin baru. Malam yang membuat kedekatan suami istri semakin dekat. Tapi tidak untuk Wiyah. Karena malam ini ia merasa seperti malam biasanya, sebab malam pertama hanya untuk pernikahan yang di bangun karena cinta. Tapi tidak untuk pernikahan yang dipaksakan seperti dirinya.

"Ya Allah kuatkan aku saat menjalani rumah tangga ini. Rumah tangga yang baru saja di bangun, tapi sudah rapuh seperti kaca yang bisa saja pecah setiap waktunya. Kuatkan aku saat merebut hati suamiku, yang mungkin akan keras sama seperti batu."

Tanpa Wiyah inginkan, air matanya tiba-tiba saja mengalir, karena sekarang ia semakin rapuh. Baru saja menikah tapi terasa seperti belum menikah, karena suaminya tidak menginginkan kehadirannya.

Rasanya Wiyah ingin berteriak, dan mengatakan pada dunia ini.

“Hubungan apakah ini? kenapa sangat menyakitkan? Kenapa aku harus menikah dengan pria yang benar-benar tidak menginginkan kehadiran ku.”

Jika saja Wiyah bisa. Ia ingin melampiaskan emosinya yang selama ini ia tahan. Tapi itu tidak mungkin, karena ia masih sadar untuk melakukan hal itu.

Wiyah kembali bangun dari pembaringan nya, karena merasa tertekan pada batin nya, bukan saja tertekan. Tapi sesak di dada nya hingga membuat nya nyeri.

Kedua masalah itu seperti hadir dalam satu waktu. Wiyah yang belum bisa menerima kebenaran dari orang tuanya, kembali dihadapkan dengan pernikahan yang dia sendiri pun tidak menginginkan pernikahan itu.

Wiyah mengambil buku diary yang Fadil berikan tadi. Buku diary yang tersimpan di kasur nya. Wiyah mulai membuka setiap halaman yang sudah terisi untuk mencari halaman yang kosong, agar ia bisa mencurahkan perasaannya, yang kembali kacau seperti tiga tahun yang lalu.

Wiyah hanya takut kalau dirinya kembali depresi seperti dulu di saat orang tuanya berpisah, maka dari itu Wiyah sering menuliskan kesedihannya di buku itu.

Wiyah mulai menulis setiap kalimat yang langsung keluar dari hatinya yang kembali terluka.

Buku diary ku, Apakah kamu tahu?

Kini kesabaran ku telah diuji kembali setelah aku tahu tentang rahasia kenapa kedua orang tuaku berpisah. Kini aku harus dihadapkan dengan pernikahan yang tidak aku inginkan berkesan pemaksaan.

Pernikahan yang didasari perjodohan karena sahabat yang baru aku kenal dua bulan terakhir. Menikahkan aku dengan pria yang selalu menatap ku dengan tatapan kebencian, tanpa aku tahu apa sebabnya.

Apa karena masa lalu nya yang pernah dikhianati oleh wanita, makanya setiap wanita pasti akan ditatap dengan kebencian termasuk diriku?

Sanggupkah aku bertahan atau aku harus berpisah seperti kedua orang tuaku yang tidak bisa mempertahankan rumah tangga nya?

Apakah aku bisa menghapus masa lalunya dengan kesabaran ku ini yang pada akhirnya akan membawa Cinta untuknya?

Wiyah menutup buku diary nya setelah mencurahkan perasaan nya kepada buku kesayangan itu, yang sudah menemani nya selama tiga tahun terakhir, tapi harus hilang selama tiga bulan. Untung saja bukunya itu masih bisa Wiyah temukan.

"Lebih baik aku tidur, karena besok aku harus kuliah dan bekerja kembali setelah satu hari izin.”

Wiyah menyimpan buku diary nya, setelah itu ia merebahkan tubuhnya kembali. Tapi baru saja Wiyah memejamkan matanya. Suara ponsel membuatnya terusik, hingga ia harus membuka matanya kembali.

"Siapa sih yang nelpon malam malam kayaknya kini?" Gumam Wiyah menatap ponselnya yang terdapat nomor baru di sana."Diangkat nggak ya, tapi inikan nomor baru. Lebih baik nggak usah, takut nya orang jahat."

Wiyah mematikan panggilan dari nomor yang tidak di kenal nya itu, lalu membisukan suara nya, hingga membuat ponsel itu tidak bersuara dan hanya getaran saja yang terdengar.

Tapi saat Wiyah ingin kembali tertidur suara ketukan pintu membuatnya kembali terbangun."Siapa sih?!" Gerutu Wiyah kesal yang membuatnya harus bagun kembali.

Bersambung.

Banyak typo yang bertebaran

harap bijak dalam membaca.

Jangan lupa like komen dan vote nya.

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

kutukan cinta dan mr.playboy mampir thor

2022-08-11

1

meli meilia

meli meilia

kembali hadir.. smangatt up👍✌️😁

2022-05-07

1

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

gemess sm fazar

2022-04-30

1

lihat semua
Episodes
1 Akad nikah( Awal dari kisah yang baru )
2 keberangkatan Fadil ke kota J.
3 Kotak kado dan sebuah surat.
4 Amira Jia Berend Lian
5 Terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja.
6 Seperti Suami yang habis diusir oleh istrinya( Kondisi Fadil )
7 Aku tidak akan merusak sebuah tali yang baru saja aku ikat
8 Salahkan aku ketika merasakan jatuh cinta
9 Menyampaikan sesuatu
10 Manajer
11 KEMBALI KE RUMAH ISTRI
12 Mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri
13 Perkataan menyakitkan ( Masakan pertama untuk suami )
14 Masakan pertama dari istri
15 Tidur bersama
16 Oh astaga.
17 Solat berjamaah
18 Bab 18
19 Pindah kerumah suami.
20 Pindah kerumah suami.
21 Kamar sendiri
22 Kondisi Fadil
23 jangan di baca
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 39
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Ban 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Ban 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Ban 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Ban 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 153
155 Bab154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Bab 161
163 Bab 162
164 Bab 163
165 Bab 164
166 Bab 165
167 Bab 166
168 Bab 167
169 Bab 168
170 Bab 169
171 Bab 170
172 Bab 171
173 Bab 172
174 Bab 173
175 Bab 174
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 Bab 199
201 Bab 200
202 Bab 201
203 Bab 202
204 Bab 203
205 Bab 204
206 Bab 205
207 Bab 206
208 Bab 207
209 208
210 Bab 209
211 210
212 Bab 211
213 Bab 212
214 Bab 213
215 Bab 214
216 Bab 215
217 Bab 216
218 Bab 217
219 Eps 218
220 Bab 219
221 Bab 220
222 Bab 221
223 Bab 222
224 Bab 223
225 Bab 224
226 Bab 225
227 Bab 226
228 Bab 227
229 Bab 228
230 Bab 229
231 Bab 230
232 Bab 231
233 Bab 232
234 Bab 233
235 Bab 234
236 Bab 235
237 Bab 236
238 Bab 237
239 Bab 238
240 Bab 239
241 Bab 240
242 Bab 241
243 Bab 242
244 Bab 243
245 Bab 244
246 Bab 245
247 Tamat
248 Pengumuman
249 Ekstra part 1
250 Ekstra part 2
251 Ekstra part 3
252 Cinta kedua untuk Ardian
253 Ekstra part 4
254 Ekstra part 5
255 Ekstra part 6
256 Ekstra part 7
257 Ekstra part 8
258 Ekstra part 9
259 Ekstra part 10
260 Ekstra part 11
261 Ekstra part 12
262 Ekstra part 13
263 Visual
264 Ekstra part 14
265 Ekstra part 15
266 Ekstra part 16.
267 Ekstra part 17
268 Ekstra part 18
269 ekstra part 19
270 Ekstra part 20
271 Ekstra part 21
272 Ekstra part 22
273 Ekstra part 23
274 Ekstra part 24
275 Ekstra part 25
276 Ekstra part terakhir
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Akad nikah( Awal dari kisah yang baru )
2
keberangkatan Fadil ke kota J.
3
Kotak kado dan sebuah surat.
4
Amira Jia Berend Lian
5
Terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja.
6
Seperti Suami yang habis diusir oleh istrinya( Kondisi Fadil )
7
Aku tidak akan merusak sebuah tali yang baru saja aku ikat
8
Salahkan aku ketika merasakan jatuh cinta
9
Menyampaikan sesuatu
10
Manajer
11
KEMBALI KE RUMAH ISTRI
12
Mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri
13
Perkataan menyakitkan ( Masakan pertama untuk suami )
14
Masakan pertama dari istri
15
Tidur bersama
16
Oh astaga.
17
Solat berjamaah
18
Bab 18
19
Pindah kerumah suami.
20
Pindah kerumah suami.
21
Kamar sendiri
22
Kondisi Fadil
23
jangan di baca
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 39
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Ban 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Ban 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Ban 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Ban 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 153
155
Bab154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Bab 161
163
Bab 162
164
Bab 163
165
Bab 164
166
Bab 165
167
Bab 166
168
Bab 167
169
Bab 168
170
Bab 169
171
Bab 170
172
Bab 171
173
Bab 172
174
Bab 173
175
Bab 174
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
Bab 199
201
Bab 200
202
Bab 201
203
Bab 202
204
Bab 203
205
Bab 204
206
Bab 205
207
Bab 206
208
Bab 207
209
208
210
Bab 209
211
210
212
Bab 211
213
Bab 212
214
Bab 213
215
Bab 214
216
Bab 215
217
Bab 216
218
Bab 217
219
Eps 218
220
Bab 219
221
Bab 220
222
Bab 221
223
Bab 222
224
Bab 223
225
Bab 224
226
Bab 225
227
Bab 226
228
Bab 227
229
Bab 228
230
Bab 229
231
Bab 230
232
Bab 231
233
Bab 232
234
Bab 233
235
Bab 234
236
Bab 235
237
Bab 236
238
Bab 237
239
Bab 238
240
Bab 239
241
Bab 240
242
Bab 241
243
Bab 242
244
Bab 243
245
Bab 244
246
Bab 245
247
Tamat
248
Pengumuman
249
Ekstra part 1
250
Ekstra part 2
251
Ekstra part 3
252
Cinta kedua untuk Ardian
253
Ekstra part 4
254
Ekstra part 5
255
Ekstra part 6
256
Ekstra part 7
257
Ekstra part 8
258
Ekstra part 9
259
Ekstra part 10
260
Ekstra part 11
261
Ekstra part 12
262
Ekstra part 13
263
Visual
264
Ekstra part 14
265
Ekstra part 15
266
Ekstra part 16.
267
Ekstra part 17
268
Ekstra part 18
269
ekstra part 19
270
Ekstra part 20
271
Ekstra part 21
272
Ekstra part 22
273
Ekstra part 23
274
Ekstra part 24
275
Ekstra part 25
276
Ekstra part terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!