PART 7

Secara sigap Shine memberika tisu untuk mengelap air mata oma Hara.

“Depresi yang pertama dialaminya karena kecelakaan yang menyebabkan kedua orang tuanya meninggal di lokasi kejadian, sedangkan depresi yang ini…” ucapan Oma Hara terhenti.

Oma Hara menangis sejadi-jadinya dan belum bisa melanjutkan percakapannya. Langsung saja Shine menawarkan oma Hara untuk minum dulu dan melakukan inhale-exhale agar lebih tenang. Oma Hara melakukan yang disarankan Shine dan merasa lebih tenang.

“Terimakasih Shine, sekarang saya akan melanjutkannya” oma Hara mengelap air mata yang menetes di pipi.

“Karena saya, cucu saya menjadi depresi yang kedua kalinya, dan kini kondisinya semakin mengkahwatirkan,” oma Hara bercerita sambil menangis.

“Memangnya bagaimana kondisi cucu oma sekarang ini? “ tanya Shine penuh rasa penasaran.

“Cucu saya seringkali marah-marah ketika keinginannaya tidak sesuai, membanting barang yang ada di dekatnya, hingga pernah mencoba membunuh pelayan yang tidak profesional”.

Shine berpikir kalau keadaan cucu oma Hara memang sangat mengkawatirkan, karena perilakunya.

Shine meminta oma Hara untuk menceritakan

kondisi cucunya secara lebih detail. Shine semakin tertarik untuk mengambil pekerjaan itu. Shine merasa pasien yang di tanganinya sangat menarik dan menantangnya.

Karena sering marah-marah dan membating barang, Shine mengira kalau cucu oma Hara seorang anak kecil atau remaja yang emosinya belum stabil.

Tetapi oma Hara tidak menceritakan penyebab sebenarnya, Sand menjadi depresi untuk kedua kalinya. Bahwasannya cinta yang dilaranglah menjadi alasan utama Sand menjadi depresi dan berubah menjadi paranoid. Setelah menceritakan kondisi Sand, oma Hara menawarkan bayaran yang nantinya diperoleh Shine saat Sand berhasil ia sembuhkan.

“Untuk bayaran yang akan kamu peroleh segini” oma Hara menyodorkan selembar cek kepada Shine.

Shine cukup terkejut dengan nominal yang tertera.

“Jika kamu berhasil menyembuhkan cucu saya” kata oma Hara sambil menarik cek yang diperlihatkan ke Shine.

Shine merasa sangat tertantang karena nominal cek itu. Shine berpikir bisa mendapatkan pundi-pundi uang dengan kerja kerasnya sendiri. Di sisi lain, itu merupakan pekerjaan pertama Shine, sehingga dia sangat

semangat untuk melakukan itu.

“Jika anda mau menerima pekerjaan ini, langsung datang ke alamat ini” ujar oma Hara menyodorkan selembar kartu nama yang di dalamnya berisi nama serta alamat yang bisa dituju Shine.

Tanpa berpikir panjang bagaimana konsekuensi pekerjaannya nanti, Shine pergi kerumah oma Hara, sesampainya disana, Shine mengagumi rumah yang besar nan mewah.

”Masih ada ya ternyata, orang yang lebih dari papa” menutup senyum kecilnya dengan tangan.

Rumah mewah oma Hara memiliki halaman yang luas, ada air mancur di tengah taman, di pinggiran jalan ada banyak pohon cemara yang sejuk jika dilihat. Jalan menuju depan pintu, agak jauh jika ditempuh dengan jalan kaki.

Shine tiba di pintu gerbang rumah oma Hara, diantar oleh pak Kodir.

“Pak Kodir ini rumah oma Hara?” tanya Shine penuh kagum.

“Iya neng, sebentar saya lapor satpam dulu agar dibukakan gerbangnya” kata pak Kodir sambil membuka pintu mobil.

”Iya pak.”

Gerbang rumah oma Hara dibukakan oleh satpam, pak Kodir langsung masuk, memarkir mobil  sampai ke depan rumah oma Hara yang sepi.

“Pak Kodir tidak usah menungguku, langsung pulang saja, takutnya nanti papa membutuhkan pak Kodir untuk pergi”

”Iya neng bapak pergi dulu ya, kalau nanti tuan tidak membutuhkan saya, saya yang jemput neng ya”

“Iya pak, nanti saya hubungi, hati-hati dijalan pak” melambaikan tangan ke pak Kodir.

Pak kodir meninggalkan Shine sendirian di depan pintu rumah oma Hara. Lalu pintu terbuka dengan sendirinya, tanpa seorang pun yang menyambut dan mempersilahkan Shine masuk rumah oma Hara.

”Permisi, oma Hara, apakah anda ada di rumah?” celingak-celinguk mencari orang yang bisa dia tanyai.

Tak seorangpun menjawab. Rumah oma Hara benar-benar sepi. Terdengar langkah kaki seseorang datang dari dalam rumah, dia pak Fran pelayan pribadi oma Hara,  menyuruh Shine untuk mengikutinya ke ruang oma Hara.

“Nona, silahkan masuk dan ikuti saya” Shine mengikuti pak Fran, sambil tengok kanan-kiri.

“Pak, kenapa rumah ini sepi sekali ?, rumah sebesar ini apa tidak memiliki pelayan ?, apa cuma bapak saja yang bersihkan semuanya ?” tidak ada jawaban dari pak Fran.

“Silahkan nona tunggu di sini” di ruangan dengan banyak jendela menghadap air mancur serta banyak pepohonan yang terlihat. Shine

menikmati keindahan dan keasrian halaman rumah oma Hara.

“Shine, kamu sudah lama menunggu saya ?” oma Hara datang mengagetkan Shine.

“Baru saja oma”

“Kamu mau minum apa ?” oma Hara menyuruh pak Fran untuk mengambilkan teh beserta camilannya.

“Terserah oma saja, oma mengapa rumah oma sepi sekali ?, masak rumah sebesar ini tidak memiliki pelayan ?” tanya Shine sungguh kepo.

“Ini tehnya diminum dulu, ini kue kesukaan saya rasanya enak, ayo dicicipi” oma Hara sangat ramah, Shine meninum tehnya dan mendengarkan jawaban dari oma Hara.

Terpopuler

Comments

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

good luck, shine💪
🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️

2022-03-03

1

dheselsa

dheselsa

Semangat Shine🤩, setelah dialog ditutup pakai tanda baca ya sebelum tanda kutip (") supaya tak masuk angin.

2022-02-22

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

semangat ...kak

2022-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PART 79
80 PART 80
81 PART 81
82 PART 82
83 PART 83
84 PART 84
85 PART 85
86 PART 86
87 PART 87
88 PART 88
89 PART 89
90 Visual
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PART 79
80
PART 80
81
PART 81
82
PART 82
83
PART 83
84
PART 84
85
PART 85
86
PART 86
87
PART 87
88
PART 88
89
PART 89
90
Visual
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!