Secara sigap Shine memberika tisu untuk mengelap air mata oma Hara.
“Depresi yang pertama dialaminya karena kecelakaan yang menyebabkan kedua orang tuanya meninggal di lokasi kejadian, sedangkan depresi yang ini…” ucapan Oma Hara terhenti.
Oma Hara menangis sejadi-jadinya dan belum bisa melanjutkan percakapannya. Langsung saja Shine menawarkan oma Hara untuk minum dulu dan melakukan inhale-exhale agar lebih tenang. Oma Hara melakukan yang disarankan Shine dan merasa lebih tenang.
“Terimakasih Shine, sekarang saya akan melanjutkannya” oma Hara mengelap air mata yang menetes di pipi.
“Karena saya, cucu saya menjadi depresi yang kedua kalinya, dan kini kondisinya semakin mengkahwatirkan,” oma Hara bercerita sambil menangis.
“Memangnya bagaimana kondisi cucu oma sekarang ini? “ tanya Shine penuh rasa penasaran.
“Cucu saya seringkali marah-marah ketika keinginannaya tidak sesuai, membanting barang yang ada di dekatnya, hingga pernah mencoba membunuh pelayan yang tidak profesional”.
Shine berpikir kalau keadaan cucu oma Hara memang sangat mengkawatirkan, karena perilakunya.
Shine meminta oma Hara untuk menceritakan
kondisi cucunya secara lebih detail. Shine semakin tertarik untuk mengambil pekerjaan itu. Shine merasa pasien yang di tanganinya sangat menarik dan menantangnya.
Karena sering marah-marah dan membating barang, Shine mengira kalau cucu oma Hara seorang anak kecil atau remaja yang emosinya belum stabil.
Tetapi oma Hara tidak menceritakan penyebab sebenarnya, Sand menjadi depresi untuk kedua kalinya. Bahwasannya cinta yang dilaranglah menjadi alasan utama Sand menjadi depresi dan berubah menjadi paranoid. Setelah menceritakan kondisi Sand, oma Hara menawarkan bayaran yang nantinya diperoleh Shine saat Sand berhasil ia sembuhkan.
“Untuk bayaran yang akan kamu peroleh segini” oma Hara menyodorkan selembar cek kepada Shine.
Shine cukup terkejut dengan nominal yang tertera.
“Jika kamu berhasil menyembuhkan cucu saya” kata oma Hara sambil menarik cek yang diperlihatkan ke Shine.
Shine merasa sangat tertantang karena nominal cek itu. Shine berpikir bisa mendapatkan pundi-pundi uang dengan kerja kerasnya sendiri. Di sisi lain, itu merupakan pekerjaan pertama Shine, sehingga dia sangat
semangat untuk melakukan itu.
“Jika anda mau menerima pekerjaan ini, langsung datang ke alamat ini” ujar oma Hara menyodorkan selembar kartu nama yang di dalamnya berisi nama serta alamat yang bisa dituju Shine.
Tanpa berpikir panjang bagaimana konsekuensi pekerjaannya nanti, Shine pergi kerumah oma Hara, sesampainya disana, Shine mengagumi rumah yang besar nan mewah.
”Masih ada ya ternyata, orang yang lebih dari papa” menutup senyum kecilnya dengan tangan.
Rumah mewah oma Hara memiliki halaman yang luas, ada air mancur di tengah taman, di pinggiran jalan ada banyak pohon cemara yang sejuk jika dilihat. Jalan menuju depan pintu, agak jauh jika ditempuh dengan jalan kaki.
Shine tiba di pintu gerbang rumah oma Hara, diantar oleh pak Kodir.
“Pak Kodir ini rumah oma Hara?” tanya Shine penuh kagum.
“Iya neng, sebentar saya lapor satpam dulu agar dibukakan gerbangnya” kata pak Kodir sambil membuka pintu mobil.
”Iya pak.”
Gerbang rumah oma Hara dibukakan oleh satpam, pak Kodir langsung masuk, memarkir mobil sampai ke depan rumah oma Hara yang sepi.
“Pak Kodir tidak usah menungguku, langsung pulang saja, takutnya nanti papa membutuhkan pak Kodir untuk pergi”
”Iya neng bapak pergi dulu ya, kalau nanti tuan tidak membutuhkan saya, saya yang jemput neng ya”
“Iya pak, nanti saya hubungi, hati-hati dijalan pak” melambaikan tangan ke pak Kodir.
Pak kodir meninggalkan Shine sendirian di depan pintu rumah oma Hara. Lalu pintu terbuka dengan sendirinya, tanpa seorang pun yang menyambut dan mempersilahkan Shine masuk rumah oma Hara.
”Permisi, oma Hara, apakah anda ada di rumah?” celingak-celinguk mencari orang yang bisa dia tanyai.
Tak seorangpun menjawab. Rumah oma Hara benar-benar sepi. Terdengar langkah kaki seseorang datang dari dalam rumah, dia pak Fran pelayan pribadi oma Hara, menyuruh Shine untuk mengikutinya ke ruang oma Hara.
“Nona, silahkan masuk dan ikuti saya” Shine mengikuti pak Fran, sambil tengok kanan-kiri.
“Pak, kenapa rumah ini sepi sekali ?, rumah sebesar ini apa tidak memiliki pelayan ?, apa cuma bapak saja yang bersihkan semuanya ?” tidak ada jawaban dari pak Fran.
“Silahkan nona tunggu di sini” di ruangan dengan banyak jendela menghadap air mancur serta banyak pepohonan yang terlihat. Shine
menikmati keindahan dan keasrian halaman rumah oma Hara.
“Shine, kamu sudah lama menunggu saya ?” oma Hara datang mengagetkan Shine.
“Baru saja oma”
“Kamu mau minum apa ?” oma Hara menyuruh pak Fran untuk mengambilkan teh beserta camilannya.
“Terserah oma saja, oma mengapa rumah oma sepi sekali ?, masak rumah sebesar ini tidak memiliki pelayan ?” tanya Shine sungguh kepo.
“Ini tehnya diminum dulu, ini kue kesukaan saya rasanya enak, ayo dicicipi” oma Hara sangat ramah, Shine meninum tehnya dan mendengarkan jawaban dari oma Hara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
good luck, shine💪
🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️
2022-03-03
1
dheselsa
Semangat Shine🤩, setelah dialog ditutup pakai tanda baca ya sebelum tanda kutip (") supaya tak masuk angin.
2022-02-22
1
Aris Pujiono
semangat ...kak
2022-02-06
1