Gadis Taman

Selama di jalan aku melihat gemerlap lampu-lampu indah yang menghiasi seluruh kota ini. Aku sangat terkesima dengan keindahannya. Tak hanya lampu-lampu jalan dan gedung yang berkilauan, namun juga banyak sekali lampu kendaraan yang membuat kota ini tidak pernah tidur. Dari kejauhan sudah terlihat taman kota yang jauh lebih indah daripada taman desa. Di sana ada pepohonan yang menjulang tinggi nan asri serta lampu yang berwarna-warni menambah estetika taman tersebut.

Setelah sampai Goi lagi-lagi menungguku di kendaraannya. Aku sudah mengajaknya tapi ia menyuruhku untuk mengeksplornya sendiri. Di pintu taman, aku melihat sebuah patung yaitu sepasang burung merpati di atas air mancur. Bentuknya hampir mirip dengan benda kecil pemberian ibuku namun hanya ada seekor burung merpati di benda kecil itu.

Aku mengelilingi seluruh taman kota ini. Taman ini ternyata sangat luas. Berkali-kali lipat luasnya dengan taman desa yang setiap ujungnya sudah kelihatan. Aku yang lelah berjalan memutuskan untuk duduk beristirahat sejenak di bangku taman.

Dari tempat kududuk, terlihat dari ada seorang perempuan yang juga sedang duduk di sana. Dia hanya duduk seorang diri, kepalanya menunduk dan terdiam. Aku yang bingung dan penasaran akhirnya pergi menghampirinya. Di bangku itu terlihat ada sebuah keranjang roti di sebelahnya. Namun saat aku mendekatinya, ia berlari menuju pintu taman sambil membawa keranjang rotinya. Aku yang melihatnya

menjatuhkan sebuah roti mencoba memanggilnya. Tapi ia tidak mendengarnya mungkin karena sudah jauh.

Aku yang mencoba menghampiri bangku tersebut mengambil roti yang tadi terjatuh. Ternyata roti itu adalah riunbread. Seorang perempuan dengan keranjang roti riunbread mengingatkanku dengan seseorang yang pernah kutemui di desa juga.

“Sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi siapa dia?” heranku.

Aku lupa siapa ia. Yang aku lihat perempuan itu sama seperti perempuan yang memberikanku roti waktu itu. Tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Roti yang sudah terjatuh tadi kujadikan sebagai makanan ikan di kolam taman. Berbagai jenis ikan yang cantik dan bagus ada di kolam ini.

Tak terasa hari sudah mulai gelap dan aku langsung kembali ke tempat Goi menungguku. Aku kembali ke dalam kendaraan dan Goi mengantarkanku kembali ke tempat penginapanku. Selama perlajanan, Goi banyak bercerita kepadaku.

“Kau ke Centra ingin mencari pekerjaan?” tanya Goi.

“Tidak tahu. Aku ke sana mengikuti ayahku,” jawabku.

“Ku dengar di sana akan ada pembukaan lowongan pekerjaan besar-besaran. Sayang kalau kau melewatkannya,” cakap Goi sambil menyetir kendaraannya.

“Entahlah… Aku bingung apa yang harus kulakukan di sana,” balasku memikirkan apa yang akan kulakukan di sana nanti.

“Ingat nak. Di kota besar seperti itu kau tidak bisa banyak berekspetasi. Realita itu jauh dari harapanmu, Nak. Kau bisa saja terkena masalah padahal kau tidak ikut campur   sama sekali. Dunia itu kejam,” ujar Goi menjelaskan dengan serius.

“Kau tahu? Aku juga orang desa sama sepertimu. Aku merantau ke kota ini untuk mencari pekerjaan. Sekaligus meningkatkan taraf hidupku. Sebelumnya aku juga pergi ke Centra untuk melamar banyak pekerjaan. Namun semuanya tertolak. Akhirnya aku pindah ke sini. Syukurlah aku mendapat pekerjaan di kota ini. Aku juga tinggal di sini sudah lama dan sudah berkeluarga,” tambah Goi menceritakan pengalamannya.

“Baiklah. Terima kasih atas nasihatmu. Aku tidak akan melupakannya,” balasku dan aku sedikit tercerahkan.

Selama seharian ini aku sudah mengeksplorasi sebagian dari kota ini. Sebenarnya masih banyak tempat yang ingin dikunjungi oleh kami. Namun karena keterbatasan waktu yang orang tua berikan kepadaku, tempat-tempat yang telah kukunjungi tadi sudah lebih dari cukup.

Ini merupakan perjalanan tur singkat yang sangat amat mengesankan bagiku. Sebuah pengalaman yang tidak akan terlupakan. Aku bisa menceritakan semua pengalaman yang kualami di kota ini kepada teman-temanku nanti. Aku juga tidak sabar untuk melihat kota Centra yang jauh lebih besar dari kota ini.

Setelah sampai di tempat penginapan, pelayan yang bertemu denganku di lift sebelumnya, ia menanyakan keseruanku selama tur tadi. Aku menjawabnya dengan penuh gembira dan sangat senang. Dia juga tersenyum mendengarnya. Aku pun sangat berterima kasih kepadanya

Tadi merupakan tur yang mengasyikkan dan juga melelahkan. Aku yang sudah lelah kembali ke kamarku. Ayah dan ibuku sedang mengemas dan menyiapkan untuk melanjutkan perjalanan kami besok. Mereka mengecek kembali bawaan supaya tidak ada yang tertinggal. Aku yang sudah sangat lelah langsung bersiap tidur dan melompat ke kasurku. Aku dapat merapihkan bawaanku besok sebelum berangkat.

"Huft… Seru sekali hari ini. Tapi melelahkan juga, ya…"

Bersambung~

Episodes
1 Apa Itu "Langit"?
2 Pertemuan di Taman
3 Desa Kecil "Mennora"
4 Selamat Datang di Synnefá!
5 Latihan Bela Diri
6 Kucing Kesayangan Gras
7 Rencana Ethan
8 Pengakuan kepada Alya
9 Ujian dan Kelulusan
10 Perpisahan
11 Lumiatia
12 Tur Keliling Kota
13 Gadis Taman
14 Makhluk Misterius
15 Pijak Mendarat
16 Sisi Lain Metropolitan
17 Fenomena Misterius
18 Knox Corporation
19 Kawan SMA
20 Hari Pertama Kerja
21 Energi Langit
22 Tempat Kelahiran
23 Ellie Pandai Reparasi
24 Jack Bermain Peran
25 Agenda Terakhir
26 Mimpi Buruk
27 Tariklah Napas Sejenak
28 Nona Cantik "Catherine"
29 Si Jenius "Pappous"
30 Cendekiawan "Ryne"
31 Ahli Senjata "Lydia"
32 Undangan Kehormatan
33 Kuharap Kalian Sukses Selalu
34 Selamat Jalan
35 Kehilangan
36 Bangkit
37 Lukisan
38 Rumor
39 Berkumpul
40 Perampok
41 Serikat
42 Kembali
43 Bersua Reuni
44 Langkah Pertama
45 Toko Perkakas
46 Ramuan Herbal
47 Energi Cair?
48 Kian Memburuk
49 Memilih Risiko
50 Penuh Dilema
51 Menyusun Misi
52 Kejutan dan Kejutan
53 Percaya dan Curiga
54 Rasa dan Rahasia
55 Informasi dan Kesimpulan
56 Gudang dan Senjata
57 Rencana dan Realita
58 Posisi dan Tembak
59 Gagal dan Pergi
60 Tepian Kota
61 Kota Sungai
62 Tur Kecil
63 Malam Berkilap
64 Pentas Teater
65 Putri Malika
66 Halaman Menara
67 Puncak Menara
68 Gelap Gulita
69 Kelam
70 Topeng
71 Rose
72 Penyerangan
73 Sihir
74 Naga
75 Pertunjukkan
76 Malam Bersejarah
77 Malam Pertempuran
78 Tikus Percobaan
79 Meminta Pertolongan
80 Beradu Kebenaran
81 Manusia Iblis
82 Malam Benderang
83 Lintas Dimensi
84 Lama tak berjumpa, Prof…
85 Kami bukan musuhmu!
86 Aku terbang!
87 Ini sama saja dengan ciuman!
88 Kau ingin membuat keributan?
89 Selamat datang, Pahlawan…
90 Saatnya kita memberi pelajaran…
91 Kau terlihat lebih cantik…
92 Apa yang kau rencanakan, Knox?
93 Kabut Hitam
94 Adu Tanding
95 Enggan Merelakan
96 Mantra Terkutuk
97 Medan Tempur
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Apa Itu "Langit"?
2
Pertemuan di Taman
3
Desa Kecil "Mennora"
4
Selamat Datang di Synnefá!
5
Latihan Bela Diri
6
Kucing Kesayangan Gras
7
Rencana Ethan
8
Pengakuan kepada Alya
9
Ujian dan Kelulusan
10
Perpisahan
11
Lumiatia
12
Tur Keliling Kota
13
Gadis Taman
14
Makhluk Misterius
15
Pijak Mendarat
16
Sisi Lain Metropolitan
17
Fenomena Misterius
18
Knox Corporation
19
Kawan SMA
20
Hari Pertama Kerja
21
Energi Langit
22
Tempat Kelahiran
23
Ellie Pandai Reparasi
24
Jack Bermain Peran
25
Agenda Terakhir
26
Mimpi Buruk
27
Tariklah Napas Sejenak
28
Nona Cantik "Catherine"
29
Si Jenius "Pappous"
30
Cendekiawan "Ryne"
31
Ahli Senjata "Lydia"
32
Undangan Kehormatan
33
Kuharap Kalian Sukses Selalu
34
Selamat Jalan
35
Kehilangan
36
Bangkit
37
Lukisan
38
Rumor
39
Berkumpul
40
Perampok
41
Serikat
42
Kembali
43
Bersua Reuni
44
Langkah Pertama
45
Toko Perkakas
46
Ramuan Herbal
47
Energi Cair?
48
Kian Memburuk
49
Memilih Risiko
50
Penuh Dilema
51
Menyusun Misi
52
Kejutan dan Kejutan
53
Percaya dan Curiga
54
Rasa dan Rahasia
55
Informasi dan Kesimpulan
56
Gudang dan Senjata
57
Rencana dan Realita
58
Posisi dan Tembak
59
Gagal dan Pergi
60
Tepian Kota
61
Kota Sungai
62
Tur Kecil
63
Malam Berkilap
64
Pentas Teater
65
Putri Malika
66
Halaman Menara
67
Puncak Menara
68
Gelap Gulita
69
Kelam
70
Topeng
71
Rose
72
Penyerangan
73
Sihir
74
Naga
75
Pertunjukkan
76
Malam Bersejarah
77
Malam Pertempuran
78
Tikus Percobaan
79
Meminta Pertolongan
80
Beradu Kebenaran
81
Manusia Iblis
82
Malam Benderang
83
Lintas Dimensi
84
Lama tak berjumpa, Prof…
85
Kami bukan musuhmu!
86
Aku terbang!
87
Ini sama saja dengan ciuman!
88
Kau ingin membuat keributan?
89
Selamat datang, Pahlawan…
90
Saatnya kita memberi pelajaran…
91
Kau terlihat lebih cantik…
92
Apa yang kau rencanakan, Knox?
93
Kabut Hitam
94
Adu Tanding
95
Enggan Merelakan
96
Mantra Terkutuk
97
Medan Tempur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!